• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.2. Rumusan Masalah dan Pemecahan

1.2.2. Pemecahan Masalah

(2) Apakah melalui model siklus belajar berbantuan media audiovisual dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS di kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang?

(3) Apakah melalui model siklus belajar berbantuan media audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang?

1.2.2. Pemecahan Masalah

Berbagai rumusan masalah tersebut, maka alternatif tindakan yang dilakukan adalah menerapkan model siklus belajar berbantuan media audiovisual. Langkah pembelajaran menggunakan model siklus belajar menurut Wena (2011: 173-175) yang dipadukan dengan media audiovisual adalah:

1. Pembangkitan minat (engagement) dengan menampilkan video. 2. Eksplorasi (exploration)

3. Penjelasan (explanation)

4. Elaborasi (elaboration/ extention) 5. Evaluasi (evaluation).

Berdasarkan sintak tersebut di atas, secara operasional kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran di dalam kelas dapat dijabarkan sebagai berikut.

Tabel 1.1

Sintak Model Siklus Belajar Berbantuan Media Audiovisual No

.

Tahap Siklus

Belajar Kegiatan guru Kegiatan Siswa 1. Tahap

pembangkitan

Membangkitkan minat dan keingintahuan (curiosity)

Mengembangkan minat/ rasa ingin tahu terhadap

11

minat siswa dengan menampilkan video permasalahan sosial.

topik bahasan

Mengajukan pertanyaan tentang proses faktual dalam kehidupan sehari-hari (yang berhubungan dengan topik bahasan).

Memberikan respon terhadap pertanyaan guru.

Mengaitkan topik yang

dibahas dengan

pengalaman siswa. Mendorong siswa untuk mengingat pengalaman sehari-harinya dan menunjukkan

keterkaitannya dengan topik pembelajaran yang ada dalam video.

Berusaha mengingat pengalaman sehari-hari dan menghubungkan

dengan topik

pembelajaran yang akan dibahas.

2. Tahap Eksplorasi

Membentuk kelompok, memberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil secara mandiri.

Membentuk kelompok dan berusaha bekerja dalam kelompok.

Guru berperan sebagai fasilitator.

Membuat prediksi baru.

Mendorong siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimatnya sendiri.

Mencoba alternatif pemecahan dengan teman sekelompok, mencatat pengamatan, atau mengembangkan ide-ide baru.

Meminta bukti dan klarifikasi penjelasan siswa, mendengar secara kritis penjelasan antarsiswa.

Menunjukkan bukti dan memberi klarifikasi terhadap ide-ide baru.

12

Memberi definisi dan penjelasan dengan memakai penjelasan siswa terlebih dahulu sebagai dasar diskusi.

Mencermati dan berusaha memahami penjelasan guru.

3. Tahap penjelasan

Mendorong siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimat sendiri.

Mencoba memberi penjelasan terhadap konsep yang ditemukan. Meminta bukti dan

klarifikasi penjelasan.

Menggunakan

pengamatan dan catatan

dalam memberi

penjelasan Mendengar secara kritis

penjelasan antarsiswa atau guru.

Melakukan pembuktian terhadap konsep yang diajukan.

Memandu diskusi. Mendiskusikan. 4. Tahap

elaborasi

Mengingkatkan siswa pada penjelasan alternatif dan mempertimbangkan data/ bukti saat mereka mengeksplorasi situasi baru.

Menerapkan konsep dan keterampilan dalam situasi baru dan menggunakan label dan definisi formal.

Mendorong dan

memfasilitasi siswa mengaplikasi konsep/ keterampilan dalam setting yang baru/ lain.

Bertanya, mengusulkan pemecahan, membuat keputusan, melakukan percobaan, dan pengamatan. 5. Tahap evaluasi Mengamati pengetahuan atau pemahaman siswa dalam hal penerapan konsep baru.

Mengevaluasi belajarnya

sendiri dengan

mengajukan pertanyaan terbuka dan mencari

jawaban yang

menggunakan observasi, bukti, dan penjelasan

13

sebelumnya.

Mendorong siswa

melakukan evaluasi diri.

Mengambil kesimpulan lanjut atas situasi belajar yang dilakukannya.

Mendorong siswa

memahami kekurangan/ kelebihannya dalam kegiatan pembelajaran

Melihat dan menganalisis kekurangan/

kelebihannya dalam kegiatan pembelajaran.

Sintak model pembelajaran siklus yang dikemukakan Wena dan dipadukan dengan media audiovisual maka dapat diaplikasikan dalam pembelajaran IPS kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 dengan materi permasalahan sosial sebagai berikut.

Table 1.2

Penerapan Sintak Model Siklus Belajar berbantuan Media Audiovisual dalam Pembelajaran IPS Kelas IVA dengan Materi Permasalahan Sosial No. Tahap Siklus

Belajar Kegiatan guru Kegiatan Siswa

1. Tahap

pembangkitan minat

Membangkitkan minat dan keingintahuan (curiosity) siswa, berupa penayangan video permasalahan sosial.

Mengembangkan minat/ rasa ingin tahu terhadap topik bahasan

Mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan sekitar. Misalnya, apa sajakah yang termasuk permasalahan sosial itu? Siapa yang pernah

Memberikan respon terhadap pertanyaan guru.

14

melihat seorang pengemis? Dimana kalian melihatnya? Mengaitkan permasalahan sosial dengan pengalaman siswa. Mendorong siswa untuk mengingat pengalaman sehari-harinya yang berhubungan dengan permasalahan sosial, misalnya kemiskinan, adanya gelandangan, rumah padat penduduk, dan menunjukkan keterkaitannya dengan topik pembelajaran yang sedang dibahas. Berusaha mengingat pengalaman sehari-hari dan menghubungkan dengan topik pembelajaran yang akan dibahas. Misalnya, pernah melihat pengemis, gelandangan, rumah padat penduduk. 2. Tahap Eksplorasi Membentuk kelompok, memberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil secara mandiri. Tiap kelompok beranggotakan 4anak.

Membentuk kelompok sesuai arahan dari guru dan berusaha bekerja dalam kelompok.

Guru berperan sebagai fasilitator yaitu menyiapkan lembar kerja untuk siswa.

Mengerjakan lembar kerja yang telah diberikan oleh guru. Mendorong siswa untuk

menjelaskan konsep permasalahan sosial dengan kalimatnya sendiri. Mencoba alternatif pemecahan dengan teman sekelompok, mencatat pengamatan, serta mengembangkan ide-ide baru yang berkaitan dengan permasalahan yang diajukan guru yaitu tentang permasalahan sosial.

Meminta bukti dan klarifikasi penjelasan siswa, mendengar

Menunjukkan bukti dengan

15

secara kritis penjelasan antarsiswa tentang permasalahan yang diajukan guru.

memperlihatkan hasil kerja kelompoknya dan memberi klarifikasi terhadap ide-ide baru. Memberi definisi dan

penjelasan tentang konsep permasalahan sosial. Mencermati dan berusaha memahami penjelasan guru. 3. Tahap penjelasan

Menunjuk salah satu siswa untuk mengulangi penjelasan yang telah disampaikan oleh guru.

Mencoba memberi penjelasan terhadap konsep yang sudah dijelaskan oleh guru. Mendengar secara kritis

penjelasan antarsiswa atau guru.

Menggunakan

pengamatan dan catatan dalam memberi penjelasan

Mengklarifikasi penjelasan siswa.

Melakukan pembuktian terhadap konsep yang diajukan dengan cara mengaitkan teori dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari.

Memandu diskusi. Mendiskusikan

pengaplikasian teori dalam kehidupan sehari-hari.

4. Tahap elaborasi

Mengingkatkan siswa pada penjelasan alternatif dan mempertimbangkan data/ bukti saat mereka mengeksplorasi situasi baru.

Menerapkan konsep dan keterampilan dalam situasi baru dan menggunakan label dan definisi formal, yaitu menuliskan sikap yang harus dimiliki oleh

pelajar dalam

menghadapi

Dokumen terkait