• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENANDAAN KEMASAN SELAIN KEMASAN DALAM

(MARKING OF PACKAGINGS OTHER THAN INNER PACKAGINGS)

Catatan Pendahuluan

Catatan 1. – Penandaan (marking) menunjukkan bahwa kemasan telah diuji sesuai dengan jenisnya dan memenuhi ketentuan pada Bab 3 dan 4 terkait dengan manufaktur tapi tidak dengan penggunaan kemasan tersebut. Oleh karena itu, sebuah tanda tidak harus digunakan sebagai konfirmasi bahwa kemasan tersebut dapat digunakan untuk setiap bahan khusus.

Catatan 2. – Penandaan (marking) ditujukan untuk menjadi alat bantu bagi produsen kemasan, pendaur ulang, pengguna kemasan, operator dan pihak yang berwenang. Terkait dengan penggunaan kemasan baru, tanda original membantu produsen mengidentifikasi tipe kemasan dan peraturan pengujian apa saja yang telah dipenuhi.

Catatan 3. – Penandaan (marking) tidak selalu menampilkan secara detail tingkat/level pengujian dan yang lainnya. Hal ini dapat tindaklanjuti dengan referensi dokumen terkait misalnya sertifikat tes, laporan pengujian, atau daftar kemasan yang berhasil diuji. Contoh : sebuah kemasan yang memiliki tanda (marka) X atau Y dapat digunakan untuk bahan dimana kelompok pengemasannya memiliki nilai tingkat bahaya yang lebih kecil sesuai dengan nilai maksimum yang diijinkan relatfi terhadap berat jenisnya, dengan memasukkan faktor 1,5 atau 2,25 dalam perhitungan sesuai dengan penjelasan persyaratan pengujian untuk kemasan pada BAB IV, misalnya sebuah kemasan yang termasuk dalam Kelompok Pengemasan I (Packing Group I) dilakukan pengujian untuk produk dengan berat jenis relatif 1,2 dapat digunakan sebagai kemasan dengan Kelompok Pengemasan II (Packing Group II) untuk produk dengan berat jenis relatif 1,8, digunakan sebagai kemasan.dengan Kelompok Pengemasan III (Packing Group III) untuk produk dengan berat jenis relatif relatif 2,7. Kriteria kinerja tentu saja masih dapat terpenuhi untuk berat jenis yang lebih tinggi lagi.

2.1 PERSYARATAN PENANDAAN (MARKING) UNTUK KEMASAN SELAIN KEMASAN DALAM

2.1.1 Setiap kemasan yang digunakan berdasarkan Petunjuk Teknis ini harus memiliki marka yang tahan lama, dapat/mudah

dibaca dan ditempatkan pada lokasi yang mudah terlihat. Untuk paket dengan berat kotor lebih dari 30 kg, marka atau duplikat marka tersebut harus muncul di atas atau di salah satu sisi kemasan. Tulisan, angka dan simbol harus memiliki tinggi minimal 12 mm, kecuali untuk kemasan dengan kapasitas kurang dari 30 L atau 30 kg, tingginya minimal 6 mm dan untuk kemasan kurang dari 5 L atau 5 ukurannya menyesuaikan. Marka tersebut harus menunjukkan:

a) Simbol kemasan United Nations (UN )

Simbol ini tidak boleh digunakan untuk tujuan apapun selain menyatakan bahwa kemasan telah sesuai dengan persyaratan yang relevan dalam Bab 1 sampai 6. Untuk kemasan logam timbul (embossed metal packagings) huruf kapital "UN" dapat diterapkan sebagai simbol;

b) kode menunjukkan jenis kemasan sesuai dengan 1.2; c) kode terdiri dari dua bagian:

1) sebuah huruf yang menunjukkan kelompok pengemasan dimana tipe desainnya telah berhasil diuji: X untuk Kelompok Pengemasan (Packing Group) I, II, dan III

Y untuk Kelompok Pengemasan (Packing Group) II dan III Z untuk Kelompok Pengemasan (Packing Group) III;

2) A) Untuk kemasan tunggal yang digunakan untuk menampung cairan : berat jenis relatif, pembulatan sampai desimal pertama, dimana tipe desainnya telah diuji; dapat diabaikan jika berat jenis relatif tidak lebih dari 1,2; B) Untuk kemasan yang digunakan untuk menampung bahan padat atau kemasan dalam : berat kotor maksimum (dalam kg) dimana tipe desainnya telah diuji

6-2-2 Bagian 6 1) Untuk kemasan tunggal yang digunakan untuk menampung cairan: tekanan pengujian hidrolikdimana kemasan

dapat menunjukan mampu menahan berat (dalam kPa) sampai 10 kPa;

2) Untuk kemasan yang digunakan untuk menampung bahan padat atau kemasan dalam : huruf “S”;

e) Dua digit angka terakhir dari tahun ditulis pada kemasan diproduksi. Kemasan jenis 1H1, 1H2, 3H1 dan 3H2 juga harus diberi marka dengan bulan pembuatan; hal ini bisa dimarkakan pada kemasan dengan tempat yang berbeda dari sisa marka lainnya.

f) Lokasi marka dari otoritas negara diberi marka dengan tanda pembeda untuk kendaraan bermotor di jalur lalu lintas internasional;

g) nama produsen atau identifikasi lainnya dari kemasan oleh otoritas nasional yang tepat.

2.1.2 Sebagai tambahan untuk marka durable seperti dijelaskan dalam 2.1.1

Selain tanda-tanda kadaluarsa ditentukan dalam 2.1.1 , setiap drum logam baru dengan kapasitas lebih besar dari 100 L harus memasang marka seperti dijelaskan dalam 2.1.1 a ke e) pada bagian alasnya (bottom), dengan indikasi ketebalan nominal setidaknya logam yang digunakan pada badan dalam bentuk yang permanen (misalnya dalam bentuk tulisan timbul). Ketika ketebalan nominal tutup drum logam lebih tipis daripada bagian badannya, ketebalan nominal dari bagian atas tutup, badan, dan alas drum logam harus dimarkai pada bagian alas dengan bentuk yang permanen (misalnya tulisan timbul), contohnya “1.0-1.2-1.0” atau “0.9-1.0-1.0”. Ketebalan nominal dari logam harus ditentukan berdasarkan standar ISO yang tepat, contohnya ISO 3574:1999 untuk baja. Marka yang terindikasi sesuai dengan 2.1.1 f) dan g) tidak boleh diterapkan dalam bentuk permanen (misalnya tulisan timbul) kecuali diperuntukkan sesuai dengan 2.1.5.

2.1.3 Setiap kemasan yang dianggap layak untuk dilakukan proses rekondisi selain pada 2.1.2 harus menggunakan marka yang terindikasi dalam 2.1.1 a) sampai e) dalam bentuk permanen. Suatu marka dianggap permanen jika mereka mampu bertahan terhadap proses rekondisi (misalnya tulisan timbul). Untuk kemasan selain drum logam dengan kapasitas lebih besar dari 100L, marka permanen ini dapat digantikan dengan marking durabel lainnya sesuai dengan yang dijelaskan dalam 2.1.1.

2.1.4 Untuk drum logam re-pabrikasi (re-manufactured), jika tidak terdapat perubahan terhadap tipe kamasan dan tidak ada pergantian atau perpindahan komponen struktur keseluruhan, marka yang dibutuhkan tidak harus permanen (misalnnya tulisan timbul). Setiap drum logam re-pabrikasi lainnya harus menggunakan marka sesuai dengan indikasi dalam 2.1.1 a) samapi e) dalam bentuk permanen (misalnya tulisan timbul) pada bagian atas atau samping tutupnya.

2.1.5 Drum logam yang dibuat dari material yang didesain untuk dapat digunakan ulang secara repetitif (misalnya stainless stell) dapat menggunakan marka sesuai dengan indikasi dalam 2.1.1 f) dan g) dalam bentuk permanen (misalnya tulisan timbul). 2.1.6 Kemasan yang diproduksi dengan bahan plastik daur ulang sesuai dengan 1;3 harus diberi marka "REC" . Tanda ini harus

ditempatkan dekat dengan marka sesuai dengan yang dijelaskan dalam 2.1.1 .

2.1.7 Marka harus dapat diterapkan sesuai dengan sub paragraf dalam 2.1.1; setiap element dari marka yang dibutuhkan dari sub paragraf ini dan ketika sesuai dengan sub paragraf h) sampai j) dari 2.1.8, harus terpisah secara jelas, misalnya dengan garis miring atau spasi, sehingga mudah untuk diidentifikasi. Contohnya lihat 2.1.10; 2.2.3; dan 2.3. Setiap marka tambahan yang telah disetujui oleh otoritas nasional harus tetap dapat menunjukkan bagian dari yang diberi marka sesuai dengan referensi 2.1.1.

2.1.8 Setelah sebuah kemasan direkondisi, pihak pendaur ulang (reconditioner) harus mencantumkan sebuah marka durable yang menunjukkan :

a) Negara di mana rekondisi dilakukan, ditunjukkan dengan tanda pembeda untuk kendaraan bermotor di jalur lalu lintas internasional;

b) nama dari pihak pendaur ulang (reconditioner) atau identifikasi lainnya dari kemasan sesuai dengan ketentuan dari pihak otoritas nasional;

c) tahun saat melakukan daur ulang (rekondisi); huruf "R"; dan huruf tambahan "L" untuk setiap kemasan yang lulus pengujian ketahanan kebocoran (leakproofness) sesuai 4.4.

Bab 2 6-2-3 2.1.9 Jika setelah dilakukan rekondisi ternyata marka yang sesuai dengan 2.1.1 a) sampai d) tidak muncul lagi pada bagian atas

atau sisi dari drum logam, para pendaur ulang (reconditioner) harus mencantumkan marka durabel sesuai dengan 2,1 .8. Marka durabel tersebut tidak boleh menunjukkan bahwa kemampuan (performance) dari barang daur ulang lebih besar dari tipe desain original yang telah diuji dan di beri marka sebelumnya.

2.1.10 Contoh tanda untuk kemasan BARU: for a new fibreboard box

4G/Y145/S/02 Sesuai dengan 2.1.1 a), b), c)1), c)2)8), d)2) dan e) RI/VL823 Sesuai dengan 2.1.1 f) dan g)

Untuk drum baja baru yang memuat cairan

1A1/Y145/S/02 Sesuai dengan 2.1.1 a), b), c)1), c)2)A), d)1)d)2) dan e) RI/VL824 Sesuai dengan 2.1.1 f) dan g)

Untuk drum baja baru yang memuat cairan

1A2/Y150/S/01 Sesuai dengan 2.1.1 a), b), c)1), c)2)B), d)2) dan e) RI/VL825 Sesuai dengan 2.1.1 f) dan g)

Untuk kotak plastik baru yang sesuai dengan spek

4HW/Y136/S/98 Sesuai dengan 2.1.1 a), b), c)1), c)2)B), d)2) dan e) RI/VL826 Sesuai dengan 2.1.1 f) dan g)

Untuk drum baja daur ulang yang memuat cairan

1A2/Y/100/01 Sesuai dengan 2.1.1 a), b), c)1), c)2)A), d)1) dan e) RI/MM5 Sesuai dengan 2.1.1 f) dan g)

Contoh marka untuk kemasan daur ulang

1A1/Y1.4/150/97 Sesuai dengan 2.1.1 a), b), c)1), c)2)A), d)1) dan e) RI//RB/01 RL Sesuai dengan 2.1.8 h) i) dan j)

1A2/Y150/S/99 Sesuai dengan 2.1.1 a), b), c)1), c)2)B), d)2) dan e) RI/VL824 Sesuai dengan 2.1. 8 h) i) dan j)

2.2 PENANDAAN (MARKING) KEMASAN UNTUK BAHAN PENGINFEKSI (INFECTIOUS SUBSTANCE)

2.2.1 Kemasan untuk bahan penginfeksi sesuai dengan Instruksi Pengemasan 620 dan Bab 6 pada bagian ini, harus diberi marka

dengan sebuah marka kemasan. 2.2.2 Tanda kemasan terdiri dari:

a) simbol kemasan UN (United Nations);

b) kode yang menunjukkan jenis kemasan sesuai dengan ketentuan 1,3; c) kata "CLASS 6.2";

d) dua digit terakhir dari tahun pembuatan kemasan.

e) Tanda otoritas negara, diberi marka dengan tanda pembeda untuk kendaraan bermotor di jalur lalu lintas internasional; f) nama produsen atau identifikasi lainnya dari kemasan yang ditentukan oleh otoritas nasional.

6-2-4 Bagian 6 2.2.3 Contoh sebuah marka

4G/CLASS 6.2/01 Sesuai dengan 2.2.2 a), b), c) dan d) RI/SP-9989-ERIKSSON Sesuai dengan 2.1. 8 h) i) dan j)

Setiap kriteria dari marka yang digunakan sesuai dengan a) sampai f) harus secara jelas dipisahkan, misalnya oleh garis miring atau spasi, sehingga mudah diidentifikasi.

2.3 PENANDAAN (MARKING) KEMASAN UNTUK KEMASAN PENYELAMATAN (SALVAGE PACKAGING)

Contoh marka untuk kemasan penyelamatan (salvage packagings):

1A2T/Y300/S/01 Sesuai dengan 2.1.1 a), b), 2)B) d)2) dan e) RI/SP-9989-ERIKSSON Sesuai dengan 2.1.1 f) i) dan g)

Catatan: dalam contoh yang terdapat pada 2.1.10, 2.2.3 dan 2.3, marka ditunjukkan dalam dua baris; namun marka dapat dituliskan dalam satu atau beberapa baris asalkan berurutan. Selain itu, penandaan simbol "/" bisa digunakan secara opsional.

2.4 MARKA KEMASAN UNTUK INTERMEDIATE BULK CONTAINERS (IBC)

2.4.1 Intermediate Bulk Containers (IBC) harus diberi marka dengan marka kemasan.

2.4.2 Marka kemasan memuat: a) Simbol kemasan UN;

untuk IBC logam yang diberi marka dengan stempel atau tulisan timbul, huruf kapital “UN” dapat digunakan sebagai simbol. b) kode yang digunakan untuk kemasan tipe IBC diatur dalam Instruksi Pengemasan 956;

c) Penulisan huruf kapital yang menunjukkan kelompok pengemasan dimana desain tipe-nya sudah disetujui (approved) : 1. X untuk Kelompok Pengemasan I, II, dan III

2. Y untuk Kelompok Pengemasan II dan III 3. Z untuk Kelompok Pengemasan III

d) bulan dan tahun pembuatan kemasan (dua digit terakhir);.

e) tanda otoritas negara, diberi marka dengan tanda pembeda untuk kendaraan bermotor di jalur lalu lintas internasional; f) nama atau simbol manufaktur atau identifikasi lainnya dari IBC, sesuai dengan ketentuan otorias nasional.

g) Pengujian beban tumpukan dalam kg. Untuk IBC yang tidak didesain untuk tumpukan, gambar “0” harus terlihat; h) Berat kotor maksimum yang diijinkan dalam kg.

2.4.3 Beban tumpukan maksimum yang diijinkan diterapkan ketika suatu IBC yang digunakan menampilkan di atas simbol berikut :

Berat yang diberi marka di atas simbol tidak boleh lebih dari beban yang dikenakan selama pengujian desain tipe dibagi dengan 1,8.

2.4.4 Contoh marka:

13H3/Z/03 01 sesuai dengan 2.4.2 a), b), c), dan d) RI/Meunier1713/0/1000 sesuai dengan 2.4.2 e), f), g) dan h)

6-3-1

BAB 3