• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUJIAN PERFORMA KEMASAN (PACKAGING PERFORMANCE TESTS)

Catatan pendahuluan

Catatan 1 - . Bab ini menjelaskan mengenai pengujian performa dengan mempertimbangkan bahan yang digunakan dalam peDesain kemasan. Selain itu juga mempertimbangkan barang yang akan dibawa, apakah bahan cair atau bahan padat.

Catatan 2 - . Pengujian performa digunakan agar tidak ada isi barang yang hilang selama dalam pengangkutan. Pertimbangan yang dijadikan acuan adalah kelompok kemasan, berat jenis relatif dan tekanan uap (untuk cairan) .

4.1 PERFORMA DAN FREKUENSI PENGUJIAN

4.1.1 Tipe desain dari setiap kemasan pada bab ini diuji dan diatur sesuai dengan aturan yang diberlakukan oleh pihak otoritas. 4.1.2 Setiap tipe desain kemasan harus lolos pengujian sebelum digunakan. Tipe desain kemasan di definisikan oleh desain,

ukuran, material dan ketebalan, serta perlakuan dalam konstuksi dan pengemasannya, tapi juga dapat memasukkan berbagai surface treatment. Hal tersebut juga berlaku untuk tipe desain berbeda yangdimana perbedaannya hanya pada tinggi desain yang lebih rendah saja..

4.1.3 Pengujian harus diulang pada sampel produksi pada interval yang ditetapkan oleh pihak otoritas. Untuk pengujian di atas kemasan kertas atau fiberboard, persiapan pada kondisi ambien dianggap setara dengan ketentuan 4.2.3.

4.1.4 Pengujian harus dilakukan setiap kali melakukan modifikasi yang mengubah desain, material atau penanganan konstruksi kemasan.

4.1.5 Pihak otoritas dapat mengijinkan dilakukannya pengujian tertentu (selective testing) jika hanya berbeda secara minor dari tipe yang diuji, misalnya ukuran yang lebih kecil dari kemasan dalam atau kemasan dalam dengan berat bersih yang lebih ringan, dan kemasan seperti drum, tas dan kotak yang diproduksi dengan pengurangan kecil pada dimensi luarnya.

4.1.6 Reserved

Catatan – Untuk kondisi perakitan kemasan dalam yang berbeda pada sebuah kemasan luar serta variasi kemasan dalam yang diijinkan dapat dilihat pada bagian 4; . 1.1.10.1.

4.1.7 Barang atau kemasan dalam tipe apapun yang mengangkut bahan cair atau padat dapat dirakit atau diangkut dengann sebuah kemasan luar tanpa harus melalui pengujian, dengan ketentuan sebagai berikut :

a) kemasan bagian luar harus lulus pengujian sesuai dengan 4.3 dengan kemasan bagian dalam yang rapuh (misalnya kaca) yang berisi cairan dengan ketinggian jatuh sesuai Kelompok Pengemasan I.

b) total berat kotor kemasan tidak lebih dari satu setengah berat kotor kemasan setelah melakukan proses pengujian jatuh a) di atas .

c ) ketebalan bahan bantalan antar kemasan dalam dan antar kemasan dalam dengan bagian luar kemasan tidak boleh berkurang di bawah ketebalan kemasan original yang diuji; dan jika sebuah kemasan dalam tunggal digunakan dalam pengujian original, ketebalan bantalan antar kemasan dalam tidak boleh kurang dari ketebalan antara kemasan dalam dengan bagian luar kemasan pada pengujian original. Jika menggunakan kemasan dalam yang lebih sedikit atau lebih kecil maka harus menambahkan bantalan yang memadai untuk mengisi ruang kosong tersebut.

d) kemasan bagian luar harus lulus pengujian tumpukan ketika kosong sesuai dengan 4,6. Berat total dari paket identik didasarkan pada berat kombinasi dari kemasan dalam yang digunakan dalam pengujian jatuh a) di atas .

e) kemasan yang mengandung cairan harus dikelilingi dengan bahan penyerap dalam jumlah yang cukup untuk menyerap seluruh isi cairan dari kemasan.

f) jika kemasan luar ditujukan untuk mengandung kemasan dalam yang dapat menampung bahan cair namun tidak anti bocor (leakproof), atau ditujukan untuk mengandung kemasan dalam yang dapat menampung bahan padat namun tidak dibuat dari bahan yang mengandung cairan dan tidak tahan bocor, maka harus disediakan bahan penyerap dalam bentuk liner, kantong plastik tahan bocor atau dengan cara yang lain yang fungsinya dapat menahan kebocoran. Untuk kemasan berisi cairan, bahan penyerap yang diperlukan oleh e) di atas harus ditempatkan dalam cara yang mengandung isi cair. g) kemasan yang mengandung cairan harus sesuai dengan 4 ; 1.1.6 .

h) kemasan harus diberi marka sesuai dengan Bagian 6; 2 seperti kemasan kombinasi yang telah lolos uji kelayakan untuk Kelompok Pengemasan I. Marka berat kotor dalam kilogram harus merupakan penjumlahan berat kemasan luar ditambah

6-4-2 Bagian 6

satu setengah dari berat kemasan dalam seperti yang digunakan dalam uji jatuh (drop test) seperti dimaksud dalam a) di atas. Marka kemasan seperti itu harus mengandung huruf " V ' seperti dijelaskan dalam 1.2.6 .

4.1.8 Pihak otoritas nasional setiap saat dapat meminta bukti, dengan pengujian yang sesuai dengan Bab ini, bahwa kemasan yang diproduksi secara serial telah memenuhi persyaratan tipe desain .

4.1.9 JIka dilakukan sebuah inner treatment atau diberi lapisan pelindung (coating) untuk tujuan keselamatan, inner treatment atau coating tersebut harus dapat mempertahankan sifat pelindungnya bahkan setelah pengujian dilakukan.

4.1.10 Beberapa pengujian pada satu sampel dapat dilakukan jika dapat dibuktikan bahwa hasil pengujian tidak terpengaruh dan telah disetujui oleh pihak otoritas negara.

4.2 PERSIAPAN KEMASAN UNTUK PENGUJIAN

4.2.1 Pengujian harus dilakukan pada kemasan yang disiapkan untuk tujuan pengangkutan termasuk penggunaan kemasan dalam. Wadah dalam atau wadah tunggal tunggal atau kemasan harus diisi tidak kurang dari 98 persen untuk cairan atau 95 persen untuk bahan padat dari kapasitas maksimumnya. Tas hanya dapat diisi dengan berat maksimum sesuai dengan penggunaannya. Untuk selain tas, kemasan kombinasi dimana kemasan dalamnya didesain untuk mengangkut bahan cair dan bahan padat, dibutuhkan pengujian terpisah untuk kedua kandungan bahan cair dan bahan padat tersebut. Bahan atau barang yang akan diangkut dalam kemasan dapat diganti oleh bahan atau barang lainnya kecuali hal ini dapat membuat hasil pengujian tidak valid lagi. Untuk bahan padat, ketika menggunakan bahan lainnya maka bahan tersebut harus memiliki karakteristik fisik yang sama (berat, ukuran grain, dan lainnya) seperti bahan yang akan diangkut. Diijinkan untuk menggunakan bahan aditif untuk dapat mencapai berat total paket yang diperlukan, selama bahan aditif tersebut ditempatkan sehingga hasil pengujian tidak menjadi invalid.

4.2.2 Dalam uji jatuh untuk bahan cair, jika menggunakan bahan lainnya, bahan tersebut harus memiliki berat jenis dan viskositas yang serupa dengan bahan yang akan diangkut. Air dapat digunakan untuk uji jatuh cairan di bawah kondisi yang ditetapkan dalam 4.3.5

4.2.3 Kemasan kertas atau fiberboard harus dikondisikan selama setidaknya 24 jam pada atmosfir yang dapat dikontrol temperatur dan kelembaban relatifnya (r.h). Terdapat tiga pilihan yang harus dipilih salah satunya. Atmosfir yang dianjurkan adalah pada temperatur 230C ± 20C dan kelembapan relatif 50 persen ± 2 persen. Dua pilihan lainnya yaitu pada temperatur 200C ± 20C dan kelembapan relatif 65 persen ± 2 persen, atau temperatur 270

C ± 20

C dan kelembapan relatif 65 persen ± 2 persen. Catatan - . Nilai rata-rata harus tercapai. Fluktuasi jangka pendek dan keterbatasan pengukuran dapat menyebabkan

pengukuran individual bervariasi hingga ± 5 persen per kelembaban relatif tanpa menyebakan kekurangan terhadap kekampuan reproduksi pengujian.

4.2.4 Pengecekan lanjutan diperlukan untuk memastikan bahan plastik yang digunakan dalam pembuatan drum plastik, jerigen plastik dan kemasan komposit (bahan plastik) dapat menampung cairan sesuai dengan ketentuan dalam 3.1.7.1, 3.1.7.3 dan 4; 1.1.3. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajukan sampel wadah atau kemasan pada pengujian awal untuk waktu yang cukup panjang, misalnya selama enam bulan, di mana sampel tetap terisi dengan bahan yang akan ditujukan untuk dikandung, dan setelah itu sampel harus diajukan untuk dilakukan pengujian sesuai dengan 4.3, 4.4, 4.5 dan 4.6. Untuk bahan yang dapat menyebabkan stress-cracking atau degradasi pada drum atau jerigen plastik, sampel (yang telah diisi dengan bahan atau bahan lain yang tidak atau bahan lainnya yang diketahui dapat menyebabkan terjadinya stress-cracking pada material plastik yang ingin diuji) harus dikenakan pembebanan yang ekuivalen dengan berat total dari paket identik yang mungkin ditumpuk pada bagian atasnya selama dalam pengangkutan. Tinggi tumpukan, termasuk sampel uji, minimum 3 m.

4.3 PENGUJIAN JATUH (DROP TEST)

4.3.1 Jumlah sampel uji (tiap tipe desain dan pabrikan) dan orientasi jatuh

Untuk selain jatuhan secara mendatar, pusat gravitasi harus di atas titik benturan secara vertikal. Bila untuk suatu jatuhan terdapat beberapa kemungkinan orientasi maka orientasi yang dipilih adalah orientasi yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan yang paling parah pada kemasan tersebut.

4.3.2 Persiapan sampel khusus untuk uji jatuh

Suhu dari sampel uji dan isinya diturunkan sampai – 180 C atau lebih rendah untuk kemasan berikut : a) drum plastik (lihat 3.1.7 ) ;

b ) jerigen plastik (lihat 3.1.7 ) ;

c ) kotak plastik selain kotak polyster lebar (lihat 3.1.12 ) ; d ) kemasan komposit (bahan plastik ) (lihat 3.1.18 ) , dan

e ) kemasan kombinasi dengan kemasan dalam dari plastik, selain dari kantong plastik yang digunakan untuk diisi dengan bahan padat .

Bab 4 6-4-3

Tidak diperlukan kondisi seperti definisi 4.2.3 jika sampel uji dipersiapkan dengan cara ini. Cairan uji harus disimpan dalam keadaan cair dan jika diperlukan dengan penambahan antibeku.

Kemasan Jumlah sampel uji orientasi Jatuh Drum Baja

Drum Aluminium Jerigen Baja Jerigen Aluminium Drum Plywood Drum dari Serat

Drum dan jerigen Plastik

Kemasan komposit yang dibuat seperti drum

Enam

(tiga sampel untuk setiap tes)

Jatuhan ke-1 (menggunakan tiga sampel): kemasan harus melewati secara diagonal berpadu atau, jika kemasan tidak berpadu , kemasan harus berbentuk melingkar.

Jatuhan ke-2 (menggunakan tiga sampel lainnya): kemasan melewati bagian terlemah yang tidak diuji pada tes pertama, misalnya bagian penutup atau, untuk beberapa drum silinder, bagian sambungan yang dilas.

Kotak kayu alami Kotak Plywood

Kotak Reconstituted kayu Kotak Fibreboard kotak plastik

Kotak Baja atau aluminium

kemasan komposit yang berbentuk kotak

Lima

(satu sampel untuk setiap uji jatuh)

Jatuhan ke-1: datar di bawah Jatuhan ke-2: datar di atas

Jatuhan ke-3: datar di sepanjang sisi Jatuhan ke-4: datar pada sisi terpendek Jatuhan ke-5: pada salah satu sudut

Tas – single-ply tanpa sambungan, atau multi -ply

Tiga

(dua kali uji jatuh untuk setiap kantong )

Jatuhan ke-1: dibagian depan Jatuhan ke-2: dibagian belakang

Tas – single-ply dengan sambungan Tiga

(tiga kali uji jatuh untuk setiap kantong )

Jatuhan ke-1: dibagian depan terpanjang Jatuhan ke-2: dibagian depan terpendek Jatuhan ke-3: dibagian belakang

.

4.3.3 Penutup kemasan “Removable” (yang bisa dibuka) untuk cairan tidak boleh dijatuhkan sampai setidaknya 24 jam setelah diisi dan ditutup untuk memungkinkan terjadinya kemungkinan relaksasi dari gasket yang digunakan.

4.3.4 Target Target jatuh harus permukaan horizontal non-resilient dan harus : a) cukup masif dan menyeluruh sehingga tidak dapat digerakkan;

b) permukaan datar yang terbebas dari cacat lokal yang dapat berpengaruh terhadap hasil pengujian;

c) cukup kaku untuk tidak mengalami deformasi ketika dibawah kondisi pengujian dan cenderung tidak akan rusak oleh pengujian, dan

d) cukup besar untuk memastikan bahwa paket yang diuji dapat jatuh seluruhnya pada permukaan.

4.3.5 Ketinggian jatuh

Untuk bahan padat dan cair, jika pengujian dilakukan dengan bahan padat atau bahan cair yang akan diangkut atau bahan lain yang memiliki karakteristik fisik yang sama:

Kelompok Pengemasan I Kelompok II Packing Packing Grup III

1,8 m 1,2 m 0.8m

Untuk bahan cair dalam kemasan tunggal dan kemasan dalam pada kemasan kombinasi, jika pengujian dilakukan menggunakan air: a) dimana bahan yang akan diangkut memiliki berat jenis relatif tidak lebih dari 1,2:

6-4-4 Bagian 6

Kelompok Pengemasan I Kelompok II Packing Packing Grup III

1,8 m 1.2m 0,8 m

b) dimana bahan yang akan diangkut memiliki berat jenis relatif lebih dari 1,2, ketinggian jatuh harus dihitung atas dasar berat jenis relatif (d) dari bahan yang akan diangkut, dibulatkan ke desimal pertama, sebagai berikut:

Kelompok Pengemasan I Kelompok II Packing Packing Grup III

d x 1,5 m d x 1,0 m d x 0.67 m

Catatan -. Istilah air meliputi larutan air/antibeku dengan berat jenis minimal 0,95 untuk pengujian pada temperatur -180C..

4.3.6 Kriteria lulus uji

4.3.6.1 Setiap kemasan berisi cairan harus tahan terhadap bocor dalam keadaan seimbang antara tekanan internal dan eksternal, kecuali untuk kemasan dalam dari kemasan kombinasi.

4.3.6.2 Apabila kemasan untuk bahan padat dilakukan uji jatuh dan permukaan atas mengenai target, sampel pengujian dapat lulus uji bila seluruh isi tetap dapat dipertahankan oleh kemasan dalam atau wadah dalam (misalnya kantong plastik) termasuk jika bagian penutup, sementara tetap mempertahankan fungsi penahanan tersebut, tidak lagi siftproof .

4.3.6.3 Kemasan atau kemasan luar dari kemasan komposit tidak mengalami kerusakan selama pengangkutan. Wadah dalam, kemasan dalam, atau barang harus di dalam kemasan luar secara utuh dan tidak boleh terjadi kebocoran dari bahan yang diisi dari dalam kemasan dalam atau wadah dalam.

4.3.6.4 Bagian lapisan luar dari kantong atau kemasan luar tidak boleh menunjukkan kerusakan yang berpengaruh terhadap keselamatan selama pengangkutan.

4.3.6.5 Perubahan sedikit yang terjadi pada bagian penutup tidak dikatakan gagal jika tidak terjadi kebocoran.

4.3.6.6 Tidak diperbolehkan adanya pecahan-pecahan dalam kemasan untuk barang-barang Kelas 1 yang berpengaruh kepada degradasi bahan yang dibawa.

4.4 PENGUJIAN KETAHANAN KEBOCORAN (LEAKPROOFNESS TEST)

Catatan – Pengujian ketahanan kebocoran harus dilakukan pada semua jenis kemasan untuk mengangkut cairan. Pengujian ini tidak diperuntukkan untuk kemasan dalam dari kemasan kombinasi.

4.4.1 Jumlah sampel uji : tiga sampel uji per tipe desain dan pabrikan .

4.4.2 Metode pengujian dan tekanan yang diterapkan : kemasan termasuk penutupnya harus berada di dalam air selama 5 menit dimana diberikan tekanan udara internall; metode “restraint” harus tidak berpengaruh terhadap hasil uji. Tekanan udara (gauge) yang harus diterapkan harus:

Kelompok Pengemasan I Kelompok II Packing Packing Grup III

Tidak kurang dari 30 kPa ( 0.3 bar ) Tidak kurang dari 20 kPa ( 0.2 bar )

Tidak kurang dari 20 kPa ( 0.2 bar )

Metode lain yang memiliki efektifitas yang sama dapat digunakan . 4.4.3 Kriteria untuk lulus uji : tidak boleh ada kebocoran .

4.5 PENGUJIAN TEKANAN DALAM (INTERNAL PRESSURE (HYDRAULIC) TEST)

4.5.1 Kemasan yang akan diuji : uji tekanan internal (hidrolik) harus dilakukan pada semua jenis logam, kemasan plastik dan komposit yang mengandung cairan. Tes ini tidak diperlukan untuk kemasan dalam dari kemasan kombinasi. Untuk persyaratan tekanan internal kemasan dalam dapat dilihat pada 4 ; 1.1.6 .

4.5.2 Jumlah sampel uji : tiga sampel uji per tipe desain dan pabrikan.

4.5.3 Metode pengujian dan tekanan yang diterapkan: kemasan termasuk penutupnya diberikan uji tekanan selama 5 menit. Kemasan plastik dan kemasan komposit (bahan plastik), termasuk penutupnya diberikan uji tekanan selama 30 menit.

Bab 4 6-4-5

Tekanan yang diberikan sesuai dengan aturan 2.1.1 d). Penambahan bahan dalam ujian tidak dapat divalidasi keakuratannya. Uji Tekanan dilakukan terus menerus dan merata : harus dijaga dalam keadaan konstan selama proses pengujian. Tekanan hidrolik (gauge) yang dilakukan sesuai dengan ketentuan, harus :

a) tidak kurang dari total pengukur tekanan diukur dalam kemasan (yaitu tekanan uap cairan dan tekanan parsial udara atau gas inert lainnya dikurangi 100 kPa) pada 550C, dikalikan dengan tenggang keamanan 1.5. Tekanan gauge total ini harus ditentukan berdasarkan derajat maksimum pengisian sesuai dengan Bagian 4; 1.1.5 dan suhu pengisian 150C. Tekanan uji tidak boleh kurang dari 95 kPa (tidak kurang dari 75 kPa untuk cairan dalam Kelompok Pengemasan III Kelas 3 atau Divisi 6.1); atau

b ) tidak kurang dari 1,75 kali tekanan uap pada 500C dari cairan yang akan diangkut, dikurangi 100 kPa tetapi dengan uji tekanan minium 100 kPa; atau

c ) tidak kurang dari 1,5 kali tekanan uap pada 550C cairan yang akan diangkut, dikurangi 100 kPa tetapi dengan uji tekanan minium 100 kPa .

Ini dinyatakan sebagai :

a) PT = ( PM55 x 1,5 ) kPa dengan minima 95 atau 75 kPa ; b ) PT = (Vp50 x 1,75) -100 kPa dengan minimum 100 kPa ; c ) PT = ( Vp55 x 1,5 ) -100 kPa dengan minimum 100 kPa ; di mana :

PT = Tekanan Uji dalam kPa ( gauge)

PM55 = Tekanan yang diukur dalam kemasan terisi pada temperatur 550 C Vp50 = Tekanan uap pada 500C

Vp55 = Tekanan uap pada 550C.

4.5.4 Selain itu , kemasan yang dapat menampung cairan Kelompok Pengemasan I harus diuji dengan uji tekanan minimum 250 kPa (gauge) selama 5 atau 30 menit, tergantung pada bahan dasar pembuat kemasan.

4.5.5 Kriteria untuk lulus uji : kemasan tidak boleh bocor .

4.6 PENGUJIAN PENUMPUKAN (STACKING TEST)

4.6.1 Semua tipe desain kemasan selain tas harus dikenai uji penumpukan .

4.6.2 Jumlah sampel uji : tiga sampel uji per tipe desain dan pabrikan .

4.6.3 Metode pengujian : sampel uji diberikan tekanan pada permukaan atas sampel setara dengan total berat dari paket identik yang memiliki kemungkinan untuk ditumpuk selama dalam pengangkutan: dimana isi dari sampel uji merupakan bahan cair dengan berat jenis relatif yang berbeda dari bahan cair yang akan diangkut, tekanan harus dihitung berdasarkan hubungan yang terakhir. Tinggi minimum tumpukan termasuk sampel uji harus 3 m. Lamanya pengujian harus 24 jam kecuali drum plastik, jerigen dan kemasan komposit (6HH1 dan 6HH2) yang ditujukan untuk bahan cair harus dikenakan uji tumpukan selama 28 hari pada suhu tidak kurang dari 400C.

4.6.4 Kriteria lulus uji : tidak ada sampel uji yang bocor . Dalam kemasan komposit atau kemasan kombinasi, tidak boleh ada kebocoran ketika proses pengisian. Tidak boleh ada sampel uji yang menunjukkan kerusakan yang dapat mempengaruhi keselamatan pengangkutan atau penyimpangan yang dapat mengurangi kekuatan atau menyebabkan ketidakstabilan pada tumpukan paket. Kemasan plastik harus didinginkan pada suhu ambient sebelum dilakukan penilaian

4.7 PELAPORAN HASIL PENGUJIAN (TEST REPORT)

4.7.1 Sebuah laporan pengujian memuat keterangan sebagai berikut dan harus dapat tersedia bagi pengguna kemasan: a) nama dan alamat tempat pegujian ;

b ) nama dan alamat pemohon (jika perlu) ; c) identifikasi khusus pada laporan pengujian ; d ) tanggal laporan pengujian ;

6-4-6 Bagian 6

f ) deskripsi jenis kemasan ( misalnya dimensi, bahan, penutupan, ketebalan, dll), termasuk metode pembuatan (misalnya blow molding) , gambar dan/atau foto boleh dimuat ;

g ) kapasitas maksimum ;

h ) karakteristik isi (misalnya viskositas dan berat jenis relatif untuk cairan dan ukuran partikel untuk bahan padat ) ; i ) hasil dan deskripsi tes;

j ) tanda tangan dan nama dan status penandatangan . 4.7.2 Laporan pengujian harus memuat pernyataan bahwa:

a) kemasan yang disiapkan untuk pengangkutan telah diuji sesuai dengan ketentuan dan instruksi yang sesuai, dan b ) penggunaan metode kemasan atau komponen lain dapat membuat hal tersebut menjadi tidak valid .

4.7.3 Salinan laporan pengujian dibuat untuk laporan kepada otoritas negara.

4.8 PERSYARATAN PENGUJIAN UNTUK KEMASAN PENYELAMATAN (SALVAGE PACKAGING)

Kemasan penyelamatan (lihat 1, 3.1 ) harus diuji dan diberi marka sesuai dengan persyaratan yang berlaku untuk kemasan Kelompok Pengemasan II yang ditujukan untuk pengangkutan bahan padat atau kemasan dalam, kecuali sebagai berikut :

a) bahan uji adalah air dan kemasan diisi tidak kurang dari 98 persen dari kapasitas maksimal. Diperbolehkan menambah bahan aditif untuk mencapai berat total yang diperlukan dengan tidak mempengaruhi hasil tes. Dalam melakukan uji jatuh, tinggi jatuh harus memenuhi persyaratan dari 4,3 ;

b ) kemasan harus telah lulus uji leakproofness pada 30 kPa dengan hasil uji yang tercermin dalam laporan pengujian yang diperlukan oleh 4.7.1 ;

c) kemasan yang mana fungsi dasarnya adalah untuk menahan cairan harus telah lulus uji sesuai dengan uji tekanan internal yang ditentukan dalam 4.5, dan

6-5-1

BAB 5

PERSYARATAN UNTUK KONSTRUKSI DAN PENGUJIAN TABUNG (CYLINDERS)