• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSYARATAN KEMASAN DALAM (INNER PACKANGINGS) .1 Kaca

PERSYARATAN KEMASAN

PERSYARATAN UMUM

3.2 PERSYARATAN KEMASAN DALAM (INNER PACKANGINGS) .1 Kaca

Pembuatan kemasan kaca ini dibuat dengan hati-hati (baik). Bahan kemasan dan penutupnya juga harus memiliki kualitas yang sama baiknya sehingga tidak menimbulkan masalah. Penutup kemasan harus rapat agar tidak terjadi kebocoran. Stoppers atau gabus disimpan dengan aman menggunakan kawat, pita perekat, atau dengan alat lainnya yang fungsinya sama. Kemasan ini memiliki leher dengan bentuk seperti sekrup agar dapat mempertahankan isinya.

Kemasan kaca ini dalam keadaan panas tidak boleh bereaksi ketika bahan (gas, cair) masuk ke dalam kemasan. Kemasan kaca ini disetujui oleh pihak otorias jika tidak cacat dan lolos pengujian.

3.2.2 Plastik

Pembuatan kemasan dari plastik ini dibuat dengan hati-hati (baik). Bahan kemasan dan penutupnya juga harus memiliki kualitas yang sama baiknya sehingga tidak menimbulkan masalah. Penutup kemasan harus rapat agar tidak terjadi kebocoran. Stoppers atau gabus disimpan dengan aman menggunakan kawat, pita perekat, atau dengan alat lainya yang fungsinya sama. Kemasan memiliki leher dengan dibentuk seperti sekrup agar dapat mempertahankan isinya..

3.2.3 Kaleng logam, kaleng atau tabung

Pembuatan kemasan ini dibuat dengan hati-hati (baik). Bahan kemasan dan penutupnya juga harus memiliki kualitas yang sama baiknya sehingga tidak menimbulkan masalah. Penutup kemasan harus rapat agar tidak terjadi kebocoran. Stoppers atau gabus disimpan dengan aman menggunakan kawat, pita perekat, atau dengan alat lainya yang fungsinya sama. Kemasan ini memiliki leher dengan dibentuk seperti sekrup agar dapat mempertahankan isinya.

.

3.2.4 Kantong Kertas Pengiriman menggunakan kantong kertas harus menggunakan dua kantong kertas.

3.2.5 Kantong plastik

6-3-8 Bagian 6

3.2.6 Kotak atau kaleng fiber (fibre cans or boxes)

Kemasan yang dibuat harus sangat baik dengan materi-materi pembentuknya yang berkualitas. Logam pada penutup, alas sambungan dan ketebalannya harus sesuai dengan aturan yang berlaku .

3.2.7 Metalreceptacles (aerosol), non - isi ulang (non-refill) ( IP.7 , JP.7A , JP.78 ) 3.2.7.1 Wadah (aerosol) IP.7 dan IP.7A

3.2.7.1.1 Bahan dan pembuatan. Kualitas lapisan pelat baja atau logam non-ferrous yang berkualitas memiliki aturan: - wadah IP.7 harus memiliki ketebalan dinding minimum 0,18 mm ;

- wadah IP.7A harus memiliki ketebalan dinding minimum 0,20 mm

Sambungan pada wadah dapat dihaluskan dengan dilas, disolder, brazed, jahitan ganda atau swaged. Tiap ujung harus memperhatikan tekanan. Kapasitas maksimum 820 ml dengan diameter dalamnya maksimum 76 mm .

3.2.7.1.2 Uji Kinerja. Salah satu dari wadah yang diproduksi kurang dari 25000 wadah per hari harus dilakukan pengujian tekanan sampai hancur:

- wadah IP.7 tidak boleh meledak di bawah tekanan 1.650 kPa ; - wadah IP.7A tidak boleh meledak di bawah tekanan 1.860 kPa. 3.2.7.2 Wadah (aerosol) IP. lB

3.2.7.2.1 Bahan dan pembuatan. Bahan yang digunakan memiliki kualitas pelat baja atau logam non-ferrous dengan kualitas yang seragam. Sambungan pada wadah bisa diperhalus dengan dilas, disolder, brazed, jahitan ganda atau swaged. Tiap ujung harus memperhatikan tekanan. Kapasitas maksimum 1000 ml dengan diameter dalamnya maksimum 76 mm. Aerosol, termasuk penutup kemasannya, harus rapat agar tidak terjadi kebocoran selama pengangkutan

3.2.7.2.2 Pengujian yang dilakukan berkaitan dengan: - uji tekanan hidrolik (hydraulic pressure test) ; - uji pecah (bursting test);

- Uji kebocoran (leakage test).

3.2.7.2.3 Uji tekanan hidrolik . Jumlah sampel : enam wadah.

Metode pengujian dan tekanan: tekanan dinaikkan secara perlahan. Tekanan pengujian harus 50 persen lebih tinggi dari tekanan internal pada 50°C, setidaknya 1 000 kPa, dan dilakukan selama 25 detik .

Kriteria lulus pengujian: wadah tidak berdistorsi besar, kebocoran atau kesalahan serupa dengan distorsi simetris sedikit, atau lulus dari salah satu kriteria diatas, asalkan lulus pada tahap uji pecah .

3.2.7.2.4 Uji pecah. Jumlah sampel : enam wadah ;

Wadah yang digunakan bisa sama dengan wadah dalam uji tekanan hidrolik. Metode pengujian dan tekanan: tekanan hidrolik setidaknya 20 persen lebih tinggi dari tekanan uji yang dimuat dalam 3.2.7.2.3. Kriteria untuk lulus tes: tidak ada wadah yang bocor.

3.2.7.2.5 Uji kebocoran . Jumlah sampel : setiap aerosol .

Metode pengujian : setiap aerosol direndam dalam bak air . Suhu air ditentukan pada 55 ° C , atau 50 ° C jika fase cair tidak lebih dari 95 persen dari kapasitas aerosol di 50°C. JIka aerosol sensitif terhadap panas, temperatur diset antara 200C dan 30°C, dimana satu dari 2000 wadah harus diuji pada temperatur yang lebih tinggi.

Metode pengujian dengan efektifitas yang sama dapat digunakan.

Kriteria lulus pengujian : aerosol harus menunjukkan tidak terjadi distorsi permanen atau terlihat kebocoran .

3.2.8 wadah plastik ( aerosol ) non - isi ulang ( IP.7C )

3.2.8.1 Wadah ( aerosol ) IP.7C

3.2.8.1.1 Bahan dan pembuatan . Wadah terbuat dari polyethylene terephthalate (PET), polietilen napthalate (PEN), poliamida (Nylon), atau campuran yang mengandung beberapa kombinasi dari PET, PEN, etil vinil alkohol (EVOH) dan Nylon. Proses termoplastik memungkinkan kesamaan wadah pada hasil akhir proses. Tidak ada bahan residu yang bisa digunakan kembali. Kemasan harus tahan lama terhadap sinar ultraviolet maupun dari bahan-bahan dasar pembuat wadah tersebut. Kapasitas maksimum adalah 500 ml .

3.2.8.1.2 Pengujian yang dilakukan : - uji jatuh (drop test);

Bab 3 6-3-9

- uji pecah (bursting test); - uji kebocoran (leakage test).

3.2.8.1.3 Uji jatuh. Metode pengujian : ada beberapa cara dalam menguji ketahanan dengan cara dijatuhkan, yaitu : tiga kelompok dengan masing-masing kelompok sebanyak dua puluh lima wadah yang telah terisi harus turun dari 1,8 m pada permukaan rigid, non-resilient, datar dan horisontal. Satu kelompok harus ditempatkan pada suhu 38°C selama 26 minggu, kelompok kedua selama 100 jam pada suhu 50°C dan kelompok ketiga selama 18 jam pada 55°C, sebelum dilakukan uji jatuh .

Kriteria lulus pengujian : wadah tidak boleh pecah atau bocor. 3.2.8.1.4 Uji tekanan hidrolik . Jumlah sampel : enam wadah .

Metode pengujian : wadah harus dapat menahan tekanan minimum sebesar 1 200 kPa .

Kriteria lulus pengujian: wadah tidak menunjukkan distorsi besar, kebocoran diperbolehkan jika kebocorannya sangat kecil, asalkan wadah bisa lolos dalam uji pecah.

3.2.8.1.5 Uji pecah. Jumlah sampel : enam . Wadah yang sama bisa digunakan dalam uji ini (setelah uji tekanan hidrolik). Metode pengujian dan tekanan: tekanan hidrolik setidaknya 20 persen lebih tinggi dari tekanan tes seperti yang tercantum dalam 3.2.8.1.4 harus diterapkan .

Kriteria lulus pengujian: wadah tidak boleh bocor .

3.2.8.1.6 Uji kebocoran. Setiap aerosol. Harus dilakukan uji kebocoran yang sesuai dengan 6; 5.4.2.2.2 atau 6; 5.4.3 dan telah disetujui oleh pihak otoritas terkait.

3.2.9 Tabung fleksibel logam atau plastik

6-4-1

BAB 4

PENGUJIAN PERFORMA KEMASAN