• Tidak ada hasil yang ditemukan

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.4 Penanganan Ikan Tenggiri

5.4.2 Penanganan ikan di TPI

Penanganan ikan di TPI dilakukan pagi hari. Nelayan melakukan pembongkaran ikan untuk mencegah kemunduran kualitas ikan. Ikan yang dibongkar dari palka diletakkan di lantai dek kapal untuk dicuci dan diseleksi berdasarkan jenis, kualitas dan ukurannya. Ikan yang diseleksi dimasukkan ke dalam keranjang. Ikan yang telah diseleksi diangkut ke TPI oleh nelayan pengangkut dengan cara dipikul. Ikan tersebut ditimbang kemudian diletakkan di lantai TPI untuk dilelang.

Penyortiran ikan dilakukan oleh ibu-ibu nelayan sedangkan untuk pembongkaran dan pengangkutan ikan dilakukan oleh ABK kapal itu sendiri. Ikan tenggiri merupakan salah contoh ikan yang mendapat penanganan paling utama. Ikan yang pertama disortir dan dilelang adalah ikan ekonomis penting. Penanganan ikan di TPI yaitu pembongkaran, pencucian ikan dan penyortiran ikan. Penanganan ikan yang dilakukan kurang baik. Pembongkaran dilakukan dengan menggunakan alat bantu gancu yang dapat melukai tubuh ikan, sehingga mengakibatkan cacat pada ikan dan berdampak pada turunnya harga ikan tersebut. Penyortiran ikan yang dilakukan kurang baik. Ikan disortir di lantai dek kapal yang kotor. Ikan yang selesai disortir dimasukkan ke dalam keranjang dengan cara dilempar hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada daging ikan. Kerusakan pada daging ikan akan menyebabkan cacat fisik, hal tersebut mengakibatkan bakteri akan mudah masuk ke dalam tubuh ikan, sehingga penurunan kualitas ikan akan semakin cepat terjadi. Serangan bakteri menyebabkan berbagai perubahan pada ikan. Ikan akan berlendir lebih pekat, amis, matanya tebenam, serta insang berubah warna dengan susunan yang tidak teratur.

Menurut Anonymous (2012), penanganan ikan di pangkalan pendaratan ikan (PPI) memiliki tahapan sebagai berikut:

1) Mengeluarkan ikan dari palka ke atas dek;

2) Menaikkan ikan dari dek kapal ke atas demaga pembongkaran;

3) Membawa ikan dari dermaga pembongkaran ke tempat pelelangan ikan (TPI) atau ke tempat penyimpanan sementara di lokasi PPI;

4) Membawa ikan dari gudang TPI; dan

Penanganan ikan di pangkalan pendaratan ikan dilakukan oleh ABK kapal ikan, petugas pemasaran (lelang) dari PPI, pedagang ikan segar atau pengolah ikan yang membeli bahan bakunya langsung di PPI. Keberhasilan penanganan hasil perikanan untuk menjaga mutunya di PPI ditentukan antara lain:

1) Kesadaran dan pengetahuan semua personil yang terlibat untuk melaksanakan penanganan ikan dengan es secara benar;

2) Tersedianya air dan es dalam jumlah cukup di PPI; 3) Tersedianya dermaga untuk bongkar ikan;

4) Kelengkapan peralatan bongkar ikan (katrol, keranjang, timbangan, alat angkut dan material handling lainnya) yang memenuhi syarat operasional di PPI;

5) Adanya gedung atau ruang tempat pelelangan ikan di PPI; dan

6) Kelengkapan peralatan lelang (keranjang, meja/lantai panjang, ruangan sejuk, tertutup dan sebagainya).

Penanganan ikan di PPI Karangsong belum sesuai dengan prosedur yang ada di atas. Kesadaran para nelayan dan pihak pelabuhan mengenai kualitas ikan masih sangat kurang. Pihak pelabuhan hanya mengawasi penempatan ikan di tempat pelelangan ikan dan mengawasi jalannya pelelangan ikan. Kelengkapan sarana untuk penanganan ikan juga masih sangat terbatas.

Ketersediaan air bersih di PPI Karangsong masih terbatas karena nelayan masih mencuci hasil tangkapan menggunakan air kolam yang keruh, kotor dan tercemar. Sarana dan prasarana untuk penanganan ikan juga belum memadai, belum tersedia tempat untuk melakukan pekerjaan seperti penyortiran, pencucian dan pengemasan, belum adanya gudang tempat penyimpanan ikan sebelum ikan dilelang. Penyortiran ikan masih dilakukan diatas kapal, ruangan terbuka dan terkena sinar matahari.

Gambar 6 Pengangkutan ikan tenggiri dari palka ke atas dek kapal

Pengangkutan ikan dari palka menggunakan keranjang dilakukan oleh nelayan. Seorang nelayan masuk ke dalam palka untuk membongkar ikan dengan gancu sebagai alat pemecah es. Nelayan masuk ke dalam palka ikan dengan memakai sepatu sehingga akan memungkinkan ikan diinjak dan akan mengalami cacat fisik. Keranjang yang telah terisi ikan diangkat oleh nelayan lain dengan bantuan tali (Gambar 6). Ikan yang diangkut dari palka diletakkan dilantai dek kapal untuk disortir. Penanganan ikan di dek kapal harus bersih, dek kapal penangkap dan setiap alat yang digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum ikan dinaikkan ke atas dek kapal (Adawyah, 2006).

Gambar 7 Penyortiran ikan dan pencucian ikan

Ikan yang diangkut dari palka langsung diletakkan di lantai dek kapal untuk dicuci dan disortir setelah itu dimasukkan ke dalam keranjang yang telah disediakan disamping kapal. Setelah ikan dimasukkan ke dalam keranjang sesuai dengan jenis ikan dan ukuran, maka kuli angkut siap untuk mengangkut ikan ke tempat penimbangan untuk menimbang bobot ikan yang ada pada keranjang tersebut sebelum ikan diletakkan di tempat pelelangan ikan (TPI).

Gambar 9 Penimbangan ikan tenggiri

Penimbangan ikan dilakukan sebelum ikan dilelang. Pihak TPI bertugas sebagai pengawas penimbangan ikan. Ikan yang telah selesai ditimbang (Gambar 9) diangkut ke tempat pelelangan ikan untuk dilelang. Ikan disusun dengan rapi di lantai TPI berdasarkan kapal dan jenis hasil tangkapan (Gambar 10).

Gambar 10 Keadaan ikan tenggiri di TPI sebelum pelelangan

Proses pelelangan ikan di PPI Karangsong dimulai dari jam 8 pagi. Peserta lelang yaitu para bakul, pihak TPI yang bertugas sebagai juru lelang, pedagang kecil, pedagang besar dan konsumen. Pemenang lelang akan jatuh kepada para bakul yang membeli harga ikan yang paling tinggi. Ikan yang telah dibeli oleh

para bakul sesegara mungkin dikemas ke kotak pendingin atau cool box (Gambar 11).

Gambar 11 Ikan yang disusun dalam cool box yang diberi es curah

Menurut Afrianto dan Liviawaty (1989), keuntungan penyusunan ikan menggunakan box adalah karena tubuh ikan tidak akan banyak mengalami luka karena tekanan, tingkat kesegaran maupun kualitas tidak mengalami banyak perubahan serta penyusunan dan pembongkaran ikan dari dalam kotak dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Menurut DKP (2006), suhu udara yang lebih panas dapat menyebabkan penurunan kualitas ikan oleh karena itu pemberian es sangat dibutuhkan dalam menjaga kualitas ikan tenggiri yang dilelang di TPI Karangsong. Semakin banyak pemberian es maka suhu semakin dingin dan kualitas ikan semakin terjaga. Pendinginan produk perikanan dilakukan untuk memperlambat proses kemunduran ikan selama distribusi, pemasaran atau penyimpanan sehingga produk tersebut masih baik dan aman untuk dikonsumsi (Anggawati dan Indriati, 2007).

Dokumen terkait