HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Analisis Kualitas Pencahayaan pada Restoran Nelayan
4.2.5. Pencahayaan dalam Mempengaruhi Keindahan Restoran
Untuk mengetahui pengaruh pencahayaan pada keindahan restoran pada keempat restoran nelayan yang dijadikan lokasi penelitian, peneliti memberikan
kuesioner dengan pernyataan “Pencahayaan membuat restoran ini tampak lebih indah” kepada para responden penerima kuesioner.
Berikut adalah hasil jawaban responden pada keempat restoran nelayan yang diteliti.
4.2.5.1. Restoran Nelayan Medan Fair
Restoran nelayan medan fair memiliki sistem pencahayaan yang bervariasi pada area makannya. Sistem pencahayaan utama pada restoran ini menggunakan pencahayaan langsung (direct lighting) dengan lampu halogen yang dipasang secara merata di seluruh area makannya (Gambar 4.90). Menurut Manurung (2009), direct lighting digunakan untuk memenuhi kebutuhan cahaya secara kuantitatif pada ruangan. Di sekeliling area makan juga digunakan indirect lighting dengan sistem uplight cove lighting menggunakan lampu TL berwarna biru yang memantulkan cahaya ke arah plafon ruangan (Gambar 4.91). Manurung (2009) mengatakan bahwa indirect lighting menghasilkan cahaya yang lembut
114
dan tidak silau. Pada area makan VIP digunakan lampu gantung yang merupakan diffuse lighting (Gambar 4.92). Menurut Manurung (2009), lampu gantung dapat berfungsi untuk menerangi ruangan dan juga sebagai dekorasi.
Gambar 4.90 Lampu halogen pada area makan restoran nelayan medan fair
Gambar 4.91 Covelighting pada Gambar 4.92 Lampu gantung restoran nelayan medan fair pada nelayan medan fair
Berikut adalah jawaban responden pengunjung restoran nelayan medan fair atas
pernyataan “Pencahayaan membuat restoran ini tampak lebih indah”.
Gambar 4.93 Diagram batang jawaban pengaruh pencahayaan terhadap keindahan pada restoran nelayan medan fair
Perhitungan interpretasi jawaban dengan skala Likert dilakukan sesuai dengan cara yang telah dijelaskan pada halaman 35 pada Bab Metodologi Penelitian.
M = =
=
3,68Sesuai dengan tabel 3.1, hasil perhitungan 3,68 merupakan kategori setuju. Hal ini menghasilkan kesimpulan bahwa pengunjung restoran nelayan medan fair merasa setuju bahwa pencahayaan pada restoran ini membuat restoran tampak lebih indah. Hasil kuesioner mengenai pengaruh pencahayaan terhadap keindahan dianalisis lagi lebih lanjut dan dibagi menurut usia responden yang mengunjungi restoran dan jenis kelamin responden. Hasil analisis pengaruh pencahayaan buatan terhadap keindahan dapat dilihat dari diagram batang frekuensi menurut usia (Gambar 4.94) dan diagram batang frekuensi menurut jenis kelamin (Gambar 4.95).
Gambar 4.94 Diagram batang jawaban pengaruh pencahayaan terhadap keindahan pada restoran nelayan medan fair menurut usia pengunjung
Sumber : Hasil Analisis, 2014
Berikut adalah perhitungan skala Likert untuk kategori usia remaja.
M = =
=
3,44Sesuai dengan tabel 3.1, hasil perhitungan 3,44 merupakan kategori setuju. Berikut adalah perhitungan skala Likert untuk kategori usia dewasa.
M = =
=
3,62Sesuai dengan tabel 3.1, hasil perhitungan 3,62 merupakan kategori setuju. Berikut adalah perhitungan skala Likert untuk kategori usia lanjut.
116
M = =
=
4,0Sesuai dengan tabel 3.1, hasil perhitungan 4,0 merupakan kategori setuju.
Dari hasil analisis di atas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa ketiga kelompok usia pengunjung remaja (<20 tahun), dewasa (20 – 30 tahun), dan lanjut (>30 tahun) merasa setuju bahwa pencahayaan pada restoran nelayan medan fair menyebabkan restoran tampak lebih indah.
Gambar 4.95 Diagram batang jawaban pengaruh pencahayaan terhadap keindahan pada restoran nelayan medan fair menurut jenis kelamin pengunjung
Sumber : Hasil Analisis, 2014
Berikut adalah perhitungan skala Likert untuk kategori jenis kelamin laki – laki.
M = =
=
3,57Sesuai dengan tabel 3.1, hasil perhitungan 3,57 merupakan kategori setuju. Berikut adalah perhitungan skala Likert untuk kategori jenis kelamin perempuan.
M = =
=
3,75Sesuai dengan tabel 3.1, hasil perhitungan 3,75 merupakan kategori setuju.
Dari hasil analisis di atas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa pengunjung laki – laki dan perempuan sama – sama setuju bahwa pencahayaan pada restoran nelayan medan fair membuat restoran tampak lebih indah.
4.2.5.2. Restoran Nelayan Sun Plaza
Restoran nelayan sun plaza memiliki sistem pencahayaan utama menggunakan pencahayaan langsung (directlighting) dengan lampu halogen yang dipasang secara merata di seluruh area makannya (Gambar 4.96). Menurut Manurung (2009), direct lighting digunakan untuk memenuhi kebutuhan cahaya secara kuantitatif pada ruangan. Di sekeliling area makan juga digunakan indirect lighting dengan sistem uplight cove lighting menggunakan lampu TL berwarna biru yang memantulkan cahaya ke arah plafon ruangan(Gambar 4.96). Manurung (2009) mengatakan bahwa indirect lighting menghasilkan cahaya yang lembut dan tidak silau.
Gambar 4.96 Directlighting dan covelighting pada restoran nelayan sun plaza
Berikut adalah jawaban responden pengunjung restoran nelayan sun plaza atas
pernyataan “Pencahayaan membuat restoran ini tampak lebih indah”.
Gambar 4.97 Diagram batang jawaban pengaruh pencahayaan terhadap keindahan pada restoran nelayan sun plaza
118
Perhitungan interpretasi jawaban dengan skala Likert dilakukan sesuai dengan cara yang telah dijelaskan pada halaman 35 pada Bab Metodologi Penelitian.
M = =
=
3,62Sesuai dengan tabel 3.1, hasil perhitungan 3,62 merupakan kategori setuju. Hal ini menghasilkan kesimpulan bahwa pengunjung restoran nelayan sun plaza merasa setuju bahwa pencahayaan pada restoran ini membuat restoran tampak lebih indah. Hasil kuesioner mengenai pengaruh pencahayaan terhadap keindahan dianalisis lagi lebih lanjut dan dibagi menurut usia responden yang mengunjungi restoran dan jenis kelamin responden. Hasil analisis pengaruh pencahayaan buatan terhadap keindahan dapat dilihat dari diagram batang frekuensi menurut usia (Gambar 4.98) dan diagram batang frekuensi menurut jenis kelamin (Gambar 4.99).
Gambar 4.98 Diagram batang jawaban pengaruh pencahayaan terhadap keindahan pada restoran nelayan sun plaza menurut usia pengunjung
Sumber : Hasil Analisis, 2014
Berikut adalah perhitungan skala Likert untuk kategori usia remaja.
M = =
=
3,41Berikut adalah perhitungan skala Likert untuk kategori usia dewasa.
M = =
=
3,75Sesuai dengan tabel 3.1, hasil perhitungan 3,75 merupakan kategori setuju. Berikut adalah perhitungan skala Likert untuk kategori usia lanjut.
M = =
=
3,6Sesuai dengan tabel 3.1, hasil perhitungan 3,6 merupakan kategori setuju.
Dari hasil analisis di atas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa ketiga kelompok usia pengunjung remaja (<20 tahun), dewasa (20 – 30 tahun), dan lanjut (>30 tahun) merasa setuju bahwa pencahayaan pada restoran nelayan sun plaza menyebabkan restoran tampak lebih indah.
Gambar 4.99 Diagram batang jawaban pengaruh pencahayaan terhadap keindahan pada restoran nelayan sun plaza menurut jenis kelamin pengunjung
Sumber : Hasil Analisis, 2014
Berikut adalah perhitungan skala Likert untuk kategori jenis kelamin laki – laki.
M = =
=
3,68Sesuai dengan tabel 3.1, hasil perhitungan 3,68 merupakan kategori setuju.
Berikut adalah perhitungan skala Likert untuk kategori jenis kelamin perempuan.
M = =
=
3,57120
Dari hasil analisis di atas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa pengunjung laki – laki dan perempuan sama – sama setuju bahwa pencahayaan pada restoran nelayan sun plaza membuat restoran tampak lebih indah.
4.2.5.3. Restoran Nelayan Cambridge
Restoran nelayan cambridge memiliki sistem pencahayaan utama menggunakan pencahayaan langsung (directlighting) dengan lampu halogen yang dipasang secara acak mengikuti bentuk plafon di seluruh area makannya (Gambar 4.100). Menurut Manurung (2009), direct lighting digunakan untuk memenuhi kebutuhan cahaya secara kuantitatif pada ruangan. Di sekeliling area makan juga digunakan indirect lighting dengan sistem uplight cove lighting menggunakan lampu TL berwarna biru yang memantulkan cahaya ke arah plafon ruangan(Gambar 4.100). Manurung (2009) mengatakan bahwa indirect lighting menghasilkan cahaya yang lembut dan tidak silau. Pada area makan restoran ini juga digunakan lampu sorot yang menerangi dan menyorot dinding restoran (Gambar 4.101). Menurut Manurung (2009), lampu sorot digunakan untuk memberikan aksentuasi dan menonjolkan objek yang disorot lampu tersebut.
Gambar 4.100 Directlighting dan cove Gambar 4.101 Lampu sorot
Berikut adalah jawaban responden pengunjung restoran nelayan cambridge atas
pernyataan “Pencahayaan membuat restoran ini tampak lebih indah”.
Gambar 4.102 Diagram batang jawaban pengaruh pencahayaan terhadap keindahan pada restoran nelayan cambridge
Sumber : Hasil Analisis, 2014
Perhitungan interpretasi jawaban dengan skala Likert dilakukan sesuai dengan cara yang telah dijelaskan pada halaman 35 pada Bab Metodologi Penelitian.
M = =
=
3,38Sesuai dengan tabel 3.1, hasil perhitungan 3,38 merupakan kategori biasa saja.
Hal ini menghasilkan kesimpulan bahwa pengunjung restoran nelayan cambridge merasa biasa saja pada pernyataan pencahayaan pada restoran ini dapat membuat restoran tampak lebih indah.
Hasil kuesioner mengenai pengaruh pencahayaan terhadap keindahan dianalisis lagi lebih lanjut dan dibagi menurut usia responden yang mengunjungi restoran dan jenis kelamin responden. Hasil analisis pengaruh pencahayaan buatan terhadap keindahan dapat dilihat dari diagram batang frekuensi menurut usia (Gambar 4.103) dan diagram batang frekuensi menurut jenis kelamin (Gambar 4.104).
122
Gambar 4.103 Diagram batang jawaban pengaruh pencahayaan terhadap keindahan pada restoran nelayan cambridge menurut usia pengunjung
Sumber : Hasil Analisis, 2014
Berikut adalah perhitungan skala Likert untuk kategori usia remaja.
M = =
=
3,0Sesuai dengan tabel 3.1, hasil perhitungan 3,0 merupakan kategori biasa saja.
Berikut adalah perhitungan skala Likert untuk kategori usia dewasa.
M = =
=
3,83Sesuai dengan tabel 3.1, hasil perhitungan 3,83 merupakan kategori setuju.
Berikut adalah perhitungan skala Likert untuk kategori usia lanjut.
M = =
=
3,33Sesuai dengan tabel 3.1, hasil perhitungan 3,33 merupakan kategori biasa saja. Dari hasil analisis di atas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa pengunjung remaja (<20 tahun) dan pengunjung berusia lanjut (>30 tahun) merasa biasa saja pada pengaruh pencahayaan terhadap keindahan restoran nelayan cambridge. Pengunjung dewasa (20 – 30 tahun) di lain pihak merasa setuju bahwa pencahayaan pada restoran nelayan cambridge membuat restoran tampak lebih indah.
Gambar 4.104 Diagram batang jawaban pengaruh pencahayaan terhadap keindahan pada restoran nelayan cambridge menurut jenis kelamin pengunjung
Sumber : Hasil Analisis, 2014
Berikut adalah perhitungan skala Likert untuk kategori jenis kelamin laki – laki.
M = =
=
3,36Sesuai dengan tabel 3.1, hasil perhitungan 3,36 merupakan kategori biasa saja. Berikut adalah perhitungan skala Likert untuk kategori jenis kelamin perempuan.
M = =
=
3,40Sesuai dengan tabel 3.1, hasil perhitungan 3,40 merupakan kategori setuju.
Dari hasil analisis di atas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa pengunjung laki – laki merasa biasa saja pada pengaruh pencahayaan buatan terhadap keindahan restoran, sedangkan pengunjung perempuan setuju bahwa pencahayaan buatan pada restoran nelayan cambridge membuat restoran tampak lebih indah.
4.2.5.4. Restoran Nelayan Thamrin Plaza
Restoran nelayan thamrin plaza memiliki sistem pencahayaan utama menggunakan pencahayaan langsung (directlighting) dengan lampu halogen yang dipasang secara merata di seluruh area makannya (Gambar 4.105). Menurut Manurung (2009), direct lighting digunakan untuk memenuhi kebutuhan cahaya secara kuantitatif pada ruangan. Di sekeliling area makan juga digunakan indirect lighting dengan sistem uplight cove lighting menggunakan lampu TL berwarna biru yang memantulkan cahaya ke arah plafon ruangan(Gambar 4.106). Manurung
124
(2009) mengatakan bahwa indirect lighting menghasilkan cahaya yang lembut dan tidak silau. Pada area makan restoran ini juga digunakan diffuse lighting berupa lampu gantung berbentuk lampion berisi lampu pijar yang dipasang secara merata pada seluruh area makan (Gambar 4.105). Menurut Manurung (2009), lampu gantung dapat berfungsi untuk menerangi ruangan dan juga sebagai dekorasi. Manurung (2009) juga menyebutkan bahwa diffuse lighting dapat menyebabkan ruangan berkesan datar dan monoton.
Gambar 4.105 Downlight dan diffuse Gambar 4.106 Uplightcove lighting light pada nelayan thamrin plaza pada nelayan thamrin plaza
Berikut adalah jawaban responden pengunjung restoran nelayan thamrin plaza
atas pernyataan “Pencahayaan membuat restoran ini tampak lebih indah”.
Gambar 4.107 Diagram batang jawaban pengaruh pencahayaan terhadap keindahan pada restoran nelayan thamrin plaza
Sumber : Hasil Analisis, 2014
Perhitungan interpretasi jawaban dengan skala Likert dilakukan sesuai dengan cara yang telah dijelaskan pada halaman 35 pada Bab Metodologi Penelitian.
M = =
=
3,54Sesuai dengan tabel 3.1, hasil perhitungan 3,54 merupakan kategori setuju. Hal ini menghasilkan kesimpulan bahwa pengunjung restoran nelayan thamrin plaza merasa setuju pada pernyataan pencahayaan pada restoran ini dapat membuat restoran tampak lebih indah.
Hasil kuesioner mengenai pengaruh pencahayaan terhadap keindahan dianalisis lagi lebih lanjut dan dibagi menurut usia responden yang mengunjungi restoran dan jenis kelamin responden. Hasil analisis pengaruh pencahayaan buatan terhadap keindahan dapat dilihat dari diagram batang frekuensi menurut usia (Gambar 4.108) dan diagram batang frekuensi menurut jenis kelamin (Gambar 4.109).
Gambar 4.108 Diagram batang jawaban pengaruh pencahayaan terhadap keindahan pada restoran nelayan thamrin plaza menurut usia pengunjung
Sumber : Hasil Analisis, 2014
Berikut adalah perhitungan skala Likert untuk kategori usia remaja.
M = =
=
3,57Sesuai dengan tabel 3.1, hasil perhitungan 3,57 merupakan kategori setuju. Berikut adalah perhitungan skala Likert untuk kategori usia dewasa.
M = =
=
3,51126
Berikut adalah perhitungan skala Likert untuk kategori usia lanjut.
M = =
=
3,58Sesuai dengan tabel 3.1, hasil perhitungan 3,59 merupakan kategori setuju.
Dari hasil analisis di atas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa ketiga kelompok pengunjung remaja (<20 tahun), dewasa (20 – 30 tahun), dan lanjut (>30 tahun) merasa setuju terhadap pengaruh pencahayaan dalam membuat restoran nelayan thamrin plaza tampak lebih indah.
Gambar 4.109 Diagram batang jawaban pengaruh pencahayaan terhadap keindahan pada restoran nelayan thamrin plaza menurut jenis kelamin pengunjung
Sumber : Hasil Analisis, 2014
Berikut adalah perhitungan skala Likert untuk kategori jenis kelamin laki – laki.
M = =
=
3,29Sesuai dengan tabel 3.1, hasil perhitungan 3,29 merupakan kategori biasa saja.
Berikut adalah perhitungan skala Likert untuk kategori jenis kelamin perempuan.
M = =
=
3,94Sesuai dengan tabel 3.1, hasil perhitungan 3,94 merupakan kategori setuju.
Dari hasil analisis di atas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa pengunjung laki – laki merasa biasa saja pada pengaruh pencahayaan buatan terhadap keindahan
restoran, sedangkan pengunjung perempuan setuju bahwa pencahayaan buatan pada restoran nelayan thamrin plaza membuat restoran tampak lebih indah.
Berikut adalah hasil analisis mengenai pengaruh pencahayaan terhadap keindahan yang dirasakan pengunjung pada keempat restoran nelayan yang dijadikan lokasi penelitian.
Tabel 4.5 Kesimpulan pengaruh pencahayaan terhadap keindahan pada keempat restoran nelayan
Nelayan Medan Fair Nelayan Sun Plaza Nelayan Cambridge Nelayan Thamrin Plaza Lampu yang diaplikasikan
Downlight Covelighting Lampu gantung (hanya pada area VIP) (pada seluruh area makan) Lampu sorot Tingkat pencahayaan rata – rata secara teoritis
123,4 Lux 85,56 Lux 52,69 Lux 48,3 Lux
“Pencahayaan membuat restoran ini tampak lebih indah” Menurut usia responden
Remaja (<20 tahun) Setuju Setuju Biasa saja Setuju
Dewasa (20 – 30 tahun)
Setuju Setuju Setuju Setuju
Lanjut (>30 tahun) Setuju Setuju Biasa saja Setuju
Menurut jenis kelamin responden
Laki – laki Setuju Setuju Biasa saja Biasa saja
128
Menurut IESNA (2000), pencahayaan dapat memperkuat arsitektur itu sendiri seperti memaksimalkan warna dan tekstur dalam ruangan. Hal ini menghasilkan kesimpulan bahwa pencahayaan dapat mempengaruhi keindahan atau estetika dari sebuah ruangan. Leisure restaurant merupakan jenis restoran yang memiliki sistem pencahayaan yang menyinari area makannya dan juga elemen dekorasi pada restoran (IESNA, 2000). Hal ini dapat ditemukan pada restoran nelayan yang memiliki sistem pencahayaan yang menyinari area makan dan juga elemen dekoratif.
Dari tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa keempat restoran nelayan menggunakan sistem pencahayaan uplightcovelighting pada area makan restoran tersebut. Menurut Karlen (2004), teknik menyinari langit – langit ruangan dari sisi ruangan ini dapat menghasilkan kesan yang bersih pada langit – langit ruangan. Dari tabel 4.5 di atas juga dapat dilihat bahwa hanya ada satu restoran yaitu restoran nelayan cambridge yang menggunakan lampu sorot. Menurut Manurung (2009), lampu sorot digunakan untuk memberikan aksentuasi dan menonjolkan objek yang disorot lampu tersebut. Penggunaan lampu gantung hanya digunakan pada dua buah restoran nelayan yaitu restoran nelayan medan fair yang menggunakan lampu gantung hanya di area VIP dan restoran nelayan thamrin plaza yang menggunakan lampu gantung di seluruh area makannya. Menurut Manurung (2009), lampu gantung dapat berfungsi untuk menerangi ruangan dan juga sebagai dekorasi.
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa pengunjung remaja (<20 tahun) dan pengunjung berusia lanjut (>30 tahun) cenderung setuju pada pengaruh pencahayaan terhadap keindahan pada keempat restoran nelayan yang menggunakan lampu covelighting, namun merasa biasa saja pada pencahayaan di restoran nelayan cambridge yang lebih remang dan menggunakan lampu sorot namun tidak menggunakan lampu gantung. Pengunjung remaja dan lanjut merasa setuju pada pencahayaan restoran nelayan thamrin yang lebih remang dari restoran nelayan cambridge namun menggunakan lampu gantung pada area makannya dapat membuat restoran tampak lebih indah. Hal ini menghasilkan
kesimpulan bahwa menurut pengunjung remaja dan berusia lanjut, cove lighting dan lampu gantung menyebabkan restoran tampak lebih indah.
Pengunjung dewasa (20 – 30 tahun) merupakan pengunjung yang paling fleksibel dalam menerima penggunaan sistem pencahayaan yang berbeda – beda. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.5 dimana pengunjung dewasa merasa setuju pada pengaruh pencahayaan terhadap keindahan pada keempat restoran nelayan dengan sistem pencahayaan dan tingkat pencahayaan yang berbeda. Hal ini menghasilkan kesimpulan bahwa menurut pengunjung dewasa, penggunaan covelighting, lampu gantung, dan lampu sorot menyebabkan restoran tampak lebih indah.
Pengunjung dengan jenis kelamin laki – laki merasa setuju pada pengaruh pencahayaan terhadap keindahan pada restoran nelayan medan fair dan restoran nelayan sun plaza yang memiliki tingkat pencahayaan yang lebih tinggi, namun merasa biasa saja pada restoran nelayan cambridge dan thamrin plaza yang memiliki tingkat pencahayaan yang lebih remang meski mengaplikasikan lampu sorot dan lampu gantung. Hal ini menghasilkan kesimpulan bahwa pengunjung laki – laki tidak begitu memperhatikan sistem pencahayaan yang digunakan. Pengunjung laki – laki merasa restoran yang penggunaan lampu yang terang adalah restoran yang indah.
Pengunjung dengan jenis kelamin perempuan merupakan pengunjung yang paling fleksibel dalam menerima penggunaan sistem pencahayaan yang bervariasi. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.5 dimana pengunjung perempuan merasa setuju terhadap pengaruh pencahayaan terhadap keindahan pada keempat restoran nelayan dengan sistem pencahayaan dan tingkat pencahayaan yang bervariasi. Hal ini menghasilkan kesimpulan bahwa menurut pengunjung dengan jenis kelamin perempuan, covelighting, lampu gantung, dan lampu sorot menyebabkan restoran tampak lebih indah.