• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pencegahan dan Pemberantasan

Pengendalian

Vaksin untuk pencegahan penyakit Surra belum diproduksi dan obat-obatan yang direkomendasikan untuk pengobatan penyakit Surra yaitu Suramin, Isometamidium Klorida dan Diminazena Aceturate. Suramin diketahui paling efektif untuk mengobati Trypanosomiasis akan tetapi sediaan ini tidak dijumpai di Indonesia (Partoutomo, 1996). Pengendalian Trypanosomiasis di Indonesia menurut Dirkeswan (2014) yaitu: ternak yang menderita Surra atau tersangka sakit diisolasi sehingga terlindung dari lalat (dengan penutupan kdanang dan penggunaan insektisida); apabila penyakit Surra ditemukan lebih dalam satu halaman dari suatu kampung atau desa, maka ternak yang sakit atau tersangka sakit pada wilayah tersebut, harus diasingkan sejak fajar sampai matahari terbenam, kecuali jika pada ternak tersebut telah dilakukan tindakan pencegahan; pintu masuk halaman kampung atau desa yang terdapat ternak sakit atau tersangka sakit, harus dipasang papan yang menyatakan adanya penyakit hewan menular Surra, disertai dengan bahasa daerah setempat; ternak sebagaimana tersebut pada butir 1 dan 2 sepanjang tidak memperlihatkangejala sakit dapat digunakan/dipekerjakan dalam kegiatan pertanian dan pengangkutan. Ternak yang dipekerjakan harus terlindung dari lalat, pada malam hari ternak dapat dilepaskan di padang penggembalaan dan dimdanikan; apabila pada beberapa desa dalam suatu daerah terinfeksi Surra, maka pada daerah tersebut diberlakukan larangan pemasukan dan pengeluaran ternak, serta penyelenggaraan pasar hewan dan penggembalaan ternak pada siang hari. Ternak yang melintas di daerah tersebut dapat di ijinkan dengan jaminan bahwa temak tersebut telah terlindung dari lalat; ternak yang telah sembuh dari penyakit, maka dokter hewan yang berwenang dapat menerbitkan surat keterangan dan ternak yang bersangkutan dapat dibebaskan dari tindakan isolasi; penyakit dapat dianggap telah lenyap dari suatu daerah setelah lewat 3 (tiga) bulan sejak kematian atau sembuhnya

ternak yang sakit terakhir; dan semua ternak yang mati karena Surra harus dibakar atau dikubur.

Pelaporan yang wajib dilakukan oleh para petugas apabila menemukan panyakit Surra pada semua ternak yaitu wajib memberi laporan kejadian kasus penyakit Surra beserta tindakan yang telah dilakukan kepada Kepala Pemerintahan setempat, dengan tembusan kepada Dinas Peternakan (atasannya). Petugas juga dapat pula menyarankan kepada Kepala Pemerintahan untuk mengeluarkan Surat Keputusan (SK) tentang penutupan daerah pembatasan lalu lintas ternak/hewan di wilayahnya, melakukan tindakan yang dianggap perlu sesuai dengan peraturan yang berlaku dan melaporkannya kepada atasan (Dirkeswan, 2014).

Dari berbagai kajian dan penelitian terkait Trypanosoma evansi (Nurcahyo et al., 2017a, 2017b, 2017c) yang dapat terjadi pada berbagai hewan dan ternak, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Trypanosoma evansi merupakan penyakit

parasit protozoa yang memiliki arti penting di Indonesia yang sudah menular ke manusia (zoonosis).

2. Mengingat arti penting Trypanosoma tersebut, maka perlu kewaspadaan yang tinggi terhadap adanya infeksi penyakit parasit tersebut dalam hal diagnosa, deteksi, pencegahan dan pemberantasannya.

3. Diagnosa terhadap Trypanosoma evansi pada ternak dan hewan harus memperhatikan gejala-gejala klinis, patogenesis, riwayat penyakit dan riwayat pengobatan pada hewan dan ternak, dengan mempertimbangkan kondisi-kondisi di lapangan sesuai kaidah parasitologis.

4. Penggunaan kemoterapi terhadap

Trypanosomiasis perlu diberikan sebelum memasuki musim penghujan. Hal ini dapat melindungi hewan-hewan yang peka selama masa resiko penyakit yang meningkat.

Bab XV

Kesimpulan

5. Hewan ternak yang sakit harus segera ditangani dengan baik yang akan dapat mencegah meluasnya penyakit dan menurunkan resiko infeksi serta berkembangnya hewan dengan status karier.

6. Pemilihan trypanosida harus dilakukan secara selektif untuk mencegah berkembangnya resistensi obat Trypanosoma.

7. Pada beberapa kasus imunosupresi karena

trypanosoma, perlu dilihat pengaruh dan dampak dari vaksinasi terhadap penyakit lain yang dapat berdampak pada Trypanosomiasis pada ternak tersebut.

8. Pemberantasan secara massal terhadap vektor Trypanosoma seperti Tabanus sp, Stomoxys sp, Haematobia sp dan sebagainya perlu dilakukan dan terhadap beberapa lalat pembawa penyakit dengan melakukan penyemprotan. 9. Perlu peningkatan kapasistas tenaga medis

Laboratorium Kesehatan Hewan di tingkat kabupaten dengan memberikan bekal masalah diagnosa dan penanganan penyakit kepada petugas dokter hewan.

10. Pencarian terhadap obat-obat jenis baru perlu dilakukan meningat kejadian resistensi Trypanosomiasis yang semakin meningkat. 11. Tanaman herbal yang memiliki kemampuan

terhadap infeksi Surra perlu diteliti lebih lanjut sebagai obat alternatif.

12. Secara berkala harus dilakukan surveilance dan monitoring khususnya pada hewan- hewan yang sehat.

13. Pemberantasan dan pengendalian penyakit juga dilakukan terhadap penyakit parasiter yang lain.

14. Tindakan preventif lainnya terhadap

pada hospes antara lain pengelolaan ternak, melenyapkan hospes reservoir, menghindarkan dari kontaminasi mekanis yang disengaja, pengelolaan penggunaan tanah dan pengendalian biologik, juga perlu dilakukan.

Adiwinata, T. dan Dachlan, A. 1969. A brief note on surra in Indonesia. ELVEKA Folio Veterinaire, 3: 11-15

Adiwinata, T., dan Dahlan, A., 1969. A brief note on surra in Indonesia.ELVEKA Folio Veterinaire(3) : 11-15.

Anonim,2010.Trypanosoma spp.http://www.vetbook.org/wiki/

horse/index.php/Trypanosoma_spp. [Diakses tanggal 2

Januari 2016].

Anonim, 2012. Pedoman Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Trypanosomiasis (Surra). Direktorat Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian, Jakarta. 1-3.

Anonim, 2014. Trypanosomiasis. http://civas.net/2014 /02/25/trypanosomiasis surra/4/. [Diakses tanggal 26 Januari 2016].

Arifin, C., dan Soedarmono., 1982. Parasit Temak dan Cara

Penanggulangannya. PT. Penebar Swadaya. Jakarta. 1-2. Bacchi, C.J., 2009. Chemotherapy of Human African

Trypanosomiasis. Interdisciplinary Perspective Infectious Disease. 2009:1-5.

Bajyana, S.E., dan Hamers, R., 1988. A Card Agglutination Test (CATT) for Veterinary Use Based on an Early VAT RoTat 1.2 of Trypanosoma evansi. Ann. Soc. Belg. Med. Trop. 68: 233-240.

Barry, J.D., dan McCulloch, R., 2001. Antigenic Variation in Trypanosomes: Enhanced Phenotypic Variation in a Eukaryotic Parasite. Advances in Parasitolology. 49: 1-70. Berriman, M., dan Ghedin, E., 2005. The Genome of the

African Trypanosome Trypanosoma brucei. Science. 309 (5733): 416-422.

Boehringer, E.G.,dan Prosen, A.F., 1961. Transmision Experimental del Mal de Caderas. Anales del Instituto de Medicina Regional Argentina. 5: 69.

Bruce, W.N. dan G.C. Decker. 1958. Therelationship of stable

fly abundance to milkproduction in dairy cattle. J. Econ.

Entomol.51: 269-274.

Brun, R., Hecker, H., dan Lun, Z.R., 1998. Trypanosoma evansi dan T. equiperdum: Distribution, Biology, Treatment dan Phylogenetic Relationship. Veterinary Parasitology. 79 (2): 95-107.

Carrington, M., Miller, N., Blum, M., Roditi, I., Wiley, D.,

dan Turner, M., 1991. Variant Specific Glycoprotein

of Trypanosoma brucei Consists of Two Domains Each Having an Independently Conserved Pattern of Cysteine Residues. Journal of Molecular Biology. 221: 823-835.

Carroll, D. 2010. Anticipating Emerging Infectious Disease Epidemics. WHO Reports. USAID.

Claes, F., Radwanska, M., Urakawa, T., Majiwa, P., Goddeeris, B., dan Büscher, P., 2004. Variable Surface Gycoprotein RoTat 1.2 PCR as a Specific Diagnostic Tool for the Detection of Trypanosoma evansi Infections. Kinetoplastid Biol. Dis. 3: 1-6.

Connor, R.J., dan Van Den Bossche,P., 2004. African Animal Trypanosomoses, in Infectious Disease of Livestock. Oxford University Press. Cape Town. 251-295.

Campbell, J.B. 2001. Effects of Stable Flies (Diptera : Muscidae) on Weight Gains of Grazing Yearling Cattle. Department of Entomology. University of Nebraska ­ Lincoln, 5-21-2001.

Cruz-Vazquez, C., I. V. Mendoza, M. R. Parra, dan Z. Garcia-

Vazuez. 2004. Influence of Temperature, Humidity dan

Rainfall on Field Population Trend of Stomoxyscalcitrans

(Diptera: Muscidae) in a Semiarid Climate in Mexico. Parasitol Latinoam 59:99-103.

Davidson, H.C, Thrustfield, M.V, Husein, A, Muharsini,

S, Partoutomo, S, Rae, P dan Luckins, G. 2000. The occurence of Trypanosoma evansi in buffaloes in Indonesia, estimated using various diagnostic test. Epidemiol.

Infect.124:163-172.

Da Silva, A.S., Zanette, R.A., dan Wolkmer, P., 2009. Diminazene Aceturate in the Control of Trypanosoma

evansi Infection in Cats. Veterinary Parasitology. 165 (1- 2): 47-50.

Da Silva, A.S., Wolkmer, P., dan Costa, M.M., 2010. Biochemical Changes in Cats Infected with Trypanosoma evansi. Veterinary Parasitology. 171 (1-2): 48-52.

Dargantes, A.P., Reid, A.P., dan Copeman, D.B., 2005. Experimental Trypanosoma evansi Infection in the Goat I Clinical Signs dan Clinical Pathology. J. Comp. Path. 133: 261-266.

Desquesnes, M., 2004. Livestock Trypanosomoses dan Their Vectors in Latin America. CIRAD-EMVT publication, OIE, Paris, France, http://www.oie.int/doc/ged/D9818. PDF. [Diakses tanggal 2 Januari 2016].

Desquesnes, M., Bossard, G., Thevenon, S., Patrel, D., Ravel, S., Pavlovic, D., Herder, S., Patout, O., Lepetitcolin, E., Holzzmuller, P., Berthier, D., Jacquiet, P., dan Cuny, G., 2009. Development dan Application of an Antibody -

ELISA to Follow up a Trypanosoma evansi Ooutbreak in a Dromedary Camel Herd in France. Vet. Parasitol.162 (3­4): 214-220.

Desquesnes, M., 2013. Hdanout of Workshop dan Training on Diagnosis danControl of Human dan Animal Trypanosomes dan Their Vector in Asia; from Field to Laboratory. Kasetsart University, Bangkok, Thaildan. 1-50.

Desquesnes, M., Holzmuller, P., Lai, D., Dargantes, A., Lun, Z., dan Jittaplapong, S.,2013. Trypanosoma evansi dan Surra : A Review dan Perspectives on Origin, History, Distribution, Taxonomy, Morphology, Host, dan Pathogenic Effects. Hindawi Publishing Corporation, BioMed Research International. 2013: 1-22.

Dirkeswan, 2014. Manual Penyakit Hewan Mamalia. Direktorat Kesehatan Hewan, Direktorat JenderalPeternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. Cetakan ke-2. 440-449.

Donelson, J.E., 2003. Antigenic Variation dan the African Trypanosome Genome. Acta Tropica. 85: 391-404.

Davison, H. C., Thrusfield, M. V., Husein, S. A., Muharsini,

Partoutomo, S., Rae, P. dan Luckins, A. G. 2000. The Occurrence of Trypanosoma evansi in Buffaloes in Indonesia, Estimated Using VariousDiagnostic Tests. Epidemiology dan Infection, 124 (1) 163-172

Desquesnes, M., Holzmuller, P., De-Hua Lai, Dargantes,A., Zhao-Rong Lun, dan Jittaplapong, S. 2013. Transmission of Pathogens by Stomoxys Flies (Diptera : Muscidae),US National Library of Medicine, National Institutes of Health.

De Jesus AJ, Olsen AR, Bryce JR, Whiting RC. 2004. Quantitativecontamination dan transfer of Escherichia

coli from food byhouseflies, Musca domestica L.

Eckert, J., Kutzer, E., Rommel, M, Burger, H.-J. und Koerting, W. 1992. Veterinaermedizinische Parasitologie. Verlag Paul Parey. Berlin.

Foil, L.D dan Hogsette, J.A. 1994. Biology dan control of

tabanids, stable flies dan horn flies.Rev. sci. tech. Off. int.

Epiz.,1994,13 (4), 1125-1158

Fairchild, G.B. 1969. Notes on neotropical Tabanidae XII.

Classificationdan distribution, withkeys to genera dan

subgenera. ArchosZool 17(4):199­255

Foil, L.D dan Hogsette, J.A. 1994. Biology dan Control of Tabanids, Stable Flies dan Horn Flies. Rev. sci. tech. Off. int. Epiz., 1994,13 (4), 1125-1158

Gardiner, P.R., dan Mahmoud, M.M.,1990. In Salivarian Trypanosomes Causing Disease in Livestock Outside Sub-Saharan Africa. Parasitc Protozoa, J. R. Baker, Ed. 3: 1-68.

Georgy, J.R., 1985. Parasitology for Veterinarians. W.B. Saunders Company

Gregor F, Rozkosny R, Bartak M, Vanhara J. 2002. The Muscidae(Diptera) of Central Europe.Scientiarum Naturalium UniversitatisMasarykianae Brunensis. 107. Masaryk University,Masaryk., p 280

Greenberg, B, Kowalski, J.A., Klowden, M.J. 1970. Factors

affecting thetransmission of Salmonella by flies: natural

resistance tocolonization dan bacterial interference. Infect Immun 2:800­809

Greenberg, B. 1971. Flies dan disease, vol I. Princeton UniversityPress, Princeton, NJ, pp 856

Greenberg, B. 1973. Flies dan disease, vol II. Princeton UniversityPress, Princeton, NJ, pp 447.

Haryadi, F. R. 2017. Deteksi dan identifikasi Molekuler Expression site associated gene (ESAG) 6 pada

Trypanosoma evansi. Thesis Pascasarjana Sain Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada.

Yogyakarta.

Hennig, W. 1972. Diptera (Zweiflügler). Hdan der Zoo IV.

Bd.: Arthropoda- 2. Hälfte: Insecta. Walter de Gruyter, 31. Berlin, Berlin,

Hoare, C.A., 1972. The Trypanosomes of Mammals: A Zoological MonograpH. Blackwell Scientific Publications. Oxford,

UK.555-592.

Irawati, E. 2016. Deteksi dan identifikasi variance surface

glycoprotein (VSG) Trypanosoma evansi isolat lokal. Thesis Pascasarjana Sain Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Johnson, J.G., dan Cross, G.A., 1979. Selective Cleavage of Variant Surface Glycoproteins from Trypanosoma

brucei. Biochemical Journal. 178: 689­697.

Joshi, P.P., Shegokar, V.R., Powar, R.M., Herder, S., Katti, R., Salkar, H.R., Dani, V.S., Bhargava, A., Jannin, J., dan Truc, P., 2005. Human Trypanosomiasis Caused by

Trypanosoma evansi in India: First Case Report.American Journal of Tropical Medicine dan Hygiene. 73: 491-495. Kauffman, J. 1996. Parasitic infections of domestic animals. A

diagnostic manual. Birkhauser Verlag. Basel-Boston- Berlin.

Kathiria, L.G.,dan Avsatti, B.L., 1985. Some Biochemical Changes in Blood dan Serum of Buffaloes Calve Experimentally Inoculated with Trypanosoma evansi. Indian Vet. J.62: 289-293.

Khaidir, 1994. Penyakit Parasit Ayam Buras. Poultry Indonesia. 172: 11.

Karl, O.1928. Muscidae. In: Die Tierwelt Deutschldans und derangrenzenden Meeresteile nachihren Merkmalen

und nach ihrerLebensweise 13. Teil: Zweiflügler oder

Diptera Gustav FischerVerlag, Jena Kaufman, P.E, Waldron KJ, Rutz, D. A. 2001. Pest Flies of PasturedCattle dan Horses,New York State IPM Program. Fact Sheet

102IPMFS2.

Kocher, T.D., 1992. PCR, Direct Sequencing, dan Comparative Approach, Genom. Rex. 1: 217 - 221.

Lee, J.J., Leedale, G.F., dan Bradbury, P., 2000. An Illustrated Guide to the Protozoa. 2nd Edition. Lawrence, Kansas, U.S.A. 233-245.

Levine, N.D. 1990. Parasitologi Veteriner, Cetakan pertama. Gadjah Mada University Press.

Liu, A.Y., Michels, T.A., Bernards, A., dan Borst, P., 1985. Trypanosome Variant Surface Glycoprotein Genes Expressed Early in Infection. J. Mol. Biol.182: 383-396.

Losos, G., dan Chouinard, A., 1978. Pathogenity of Trypanosoma.

Proceeding of workshop held at Nairobi, Kenya. 216-217.

Lun, Z.R.,dan Desser, S.S., 1995. Is the Broad Range of Hosts dan Georgraphical Distribution of Trypanosoma evansi Attributable to the Loss of Maxicircle Kinetoplast DNA?.Parasitology Today. 11 (4): 131-133.

Lucius, R dan Loos-Frank, B. 1997. Parasitologie. Grundlagen fuer Biologen, Mediziner und Veterinaermediziner. Spektrum Akademischer Verlag. Berlin.

Magnus, E., Vervoort, T dan Nestor Van Meirvenne, 1978. A card agglutination test with stained Trypanosomes (CATT) for serological diagnosis of T. b gambiense trypanosomiasis. Am. Soc. Belg Med. Trop., 58:169-176 Masra, I.K., 2011. Seroprevalensi Trypanosomiasis di Pulau

Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Buletin Veteriner, Bbvet Denpasar. 23 (79) : 131-138.

Masmeatathip, R., Ketavan, C. dan Duvallet, G. 2013. Morphological Studies of Stomoxys spp. (Diptera: Muscidae)in Central Thaildan,Kasetsart University,Thaildan.

Middlekauf, W.W, Lane, R. S, Daly, H.S.1980. Adult dan ImmatureTabanidae (Diptera) of California, Bulletin of the California InsectSurvey. Univ of Californ Public. 22.

Mullen, G.R., Durden, L.A. 2000. Med. Vet. Entomol. Academic Press, Elsevier

Monzon, C.M., Mancebo, O.A., dan Roux, J.P., 1990. Comparison Between 6 Parasitological Methods for Diagnosis of

Trypanosoma evansi in the Subtropical Area of Argentina.

Vet. Parasitol. 36: 141-146.

Nelson, D.L., dan Cox, M.M., 2005. Lehninger Principles of Biochemistry. 4th ED., W.H., Freeman & Company, New York. 296 - 297.

Ngaira, J.M., Njagi, E.N.M., Ngeranwa, J.J.N., dan Olembo,

N.K., 2004. PCR Amplification of Ro Tat 1.2 VSG gene

in Trypanosoma evansi Isolates in Kenya.Veterinary Parasitology. 120: 23-33.

Njiru, Z.K., Constantine, C.C., Ndung’u, J.M., Robertson, I., Okaye, S., Thompson, R.C., dan Reid, S.M., 2004. Detection of Trypanosoma evansi in Camels Using PCR dan CATT/T. evansi Tests in Kenya. Vet. Parasitol. 124: 187-199.

Njiru, Z.K., Ouma, J.O., Enyaru, J.C., dan Dargantes, A.P.,

2010. Loop-mediated Isothermal Amplification (LAMP)

Test fot Detection of Trypanosoma evansi. Experimental Parasitology. 125: 196-201.

Nurcahyo, R.W., 1998. Isolierung Rekombinanten Varianzglikoproteine Trypanosoma congolense aus Escherichia coli. Vet Med. Diss. Jour. Nr. 1: 10-15.

Nurcahyo, R.W., 2013. Occurance Trypanosomiasis in Indonesia.

Presented paper in Workshop on Biting flies dan

Trypanosome. Veterinary Research Institute (VRI), Ipoh, Malaysia. 1-35.

Nurcahyo, R.W., 2014. Trypanosomiasis pada Ternak di Indonesia. Makalah pada acara Diskusi panel Surra. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian

Pertanian RI, Jakarta.1-27. Office International des

Epizooties. 2008. OIE Terrestrial Manual. 352-360. Nurcahyo, W., Prastowo, J dan Priyowidodo, D. 2017a.

Deteksi molekuler gen resisten terhadap obat anti trypanosomiasis sapi penyebabpenyakit surra pada ternak di Indonesia. Laporan Penelitian Hibah Kompetensi. Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Nurcahyo, W., Prastowo, J dan Priyowidodo, D. 2017b.

Pengembangan diagnosa molekuler Trypanosomiasis pada sapi dan kerbau sebagai upaya penanggulangan penyakit Surra di Indonesia. Laporan Penelitian Hibah Strategi Nasional. Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Nurcahyo, W., Prastowo, J and Priyowidodo, D. 2017c.

Trypanosoma evansi Detection and Vector Identification

in Central Java and Yogyakarta, Indonesia. In:

Isnansetyo A., Nuringtyas T. (eds) Proceeding of the 1st International Conference on Tropical Agriculture. Springer International Publishing. Online ISBN 978-3- 319-60363-6.

OIE, 2012. Trypanosoma evansi Infection (Surra). OIE Terrestrial Manual 2012. Chapter 2.1.17. Belgium. 2-15.

Oematan, A, B. 2017. Studi Keragaman Jenis Dan Pola Aktifitas

Harian Lalat Di Peternakan Sapi Semi Ekstensif Di Kabupaten Kupang. Tesis Program Pascasarjana Sain veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Onah, D.N., Hopkins, J., dan Luckins, A.G., 1996. Haematological Changes in Sheep Experimentally Infected with Trypanosoma evansi. Parasitol. Res. 82: 659-663.

Oosterbroek, P. 2006. The European Families of the Diptera.

Identification, diagnosis, biology. Konink Neder

Natuurhis Ver Publis Utrecht

Payne, R.C., Sukamto, I.P., Graydon, R., Saroso, H. dan Jusuf, S.H. 1990. An outbreak of trypanosomiasis caused by

Trypanosoma evansi on the isldan of Madura, Indonesia. Price, C.J dan J.E. Reed., 1970. Practical Parasitology. General

Laboratory Technique dan Parasitic Protozoa. United nations Development Program. Food dan Agriculture Organization. Rome

Paim, E.C., Duarte, M.M.M.F., dan Costa, M.M., 2011. Cytokines in Rats Experimentally Infected with

Trypanosoma evansi.Experimental Parasitology. 128 (4): 365-370.

Parsani, H.R., H.R.S.V.,dan Momin, R.R., 2008. Common Parasitic Diseases of Camel. Veterinary World. 1 (10): 317-318.

Partoutomo, S., Soleh, M., Poltedy, F., Day, A., Wilson, A.J., dan Copeman, D.B., 1995. Studi patogenesis Trypanosoma

evansi pada kerbau, sapi Friesian Holstein dan sapi Peranakan Ongole. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner. 1 (1): 41-48.

Partoutomo, S., 1996. Trypanosomiasis Caused by Trypanosoma

evansi (“Surra”) in Indonesia. Proceeding of A Seminar on

Diagnostic Techniques for Trypanosoma evansi in Indonesia. Balitvet, Bogor. 1-9.

Payne, R.C., Sukamto, I.P., Graydon, R., Saroso, H., dan Jusuf, S.H., 1990. An outbreak of Trypanosomiasis caused by Typanosoma evansi on the isldan of Madura, Indonesia.

Trop Med Parsitol. 41 (4): 445-451.Payne, R.C.,Sukanto, I.P., Bazeley, K., dan Jones, T.W., 1993. The Effect of

Trypanosoma evansi Infection on the Oestrous Cycle of Friesian Holstein Heifers. Veterinary Parasitology. 51 (1- 2): 1-11.

Phasuk, J., Prabaripai, A dan Chareonviriyaphap, T. 2013. Seasonality dan Daily Flight Activity of Stable Flies (Diptera : Muscidae) on Dairy Farms in Seraburi Province,Thaildan. Departement of Parasitology, Faculty of Veterinary Medicine, Kasetsart University,Thaildan.

Pruvot, M., Kamyingkird, K., Desquesnes, M., Sarataphan, N., dan Jittapalapong, S., 2010. A Comparison of Six Primers Sets for Detection of Trypanosoma evansi by Polymerase Chain Reaction in Rodents dan Thai Livestock. Veterinary Parasitology. 171 : 185 - 193.

Purwono, E. 2017. Deteksi dan identifikasi molekuler Trypanosoma evansi isolat Brebes, Ngawi, Purbalingga, Bengkulu dan lampung berdasarkan kinetoplast DNA. Thesis Pascasarjana Sain Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Reid, S.A., Hussein, A., dan Copeman, D.B., 2001. Evaluation dan Improvement of Parasitological Tests for

Trypanosoma evansi Infection. Vet. Parasitology. 104: 79- 84.

Ressang, A.A., 1984. Patologi khusus veteriner. Bali Cattle Disease Investigation Unit (BCDIU). Denpasar, Bali. 1-5.

Robinson, N.P., Burman, N., Melville, S.E., dan Barry, J.D., 1999. Predominance of Duplicative VSG gene Conversion in Antigenic Variation in African Trypanosomoses. Mol. Cell. Biol. 19: 5839-5846.

Ronohardjo, P., dan Soetedjo, 1984. Penuntun Kesehatan Temak Kambing. Balai Penelitian Penyakit Hewan, Bogor. 1-3.

Ronohardjo, R., Wilson, A.J., Partoutomo, S., dan Hisrts, R.G., 1986. Some Aspect of Epidemiology dan Economics of Important Disease of Large Ruminants in Indonesia. In: Proceeding of the fourth International Symposium on Veterinary Epidemiology dan economics, Singapore. 303-305.

Reid, S.A, Hussein, A dan Copeman, D.B. 2001. Evaluation dan improvement of parasitological tests for Trypanosoma

evansi infection. Vet. Parasitology. 104, 79-84

Roberts, L. S dan Janovy, J.J. 2000. Foundations of Parasitology. 6 ed. McGraw Hill Company. Singapore.

Ronohardjo, R, Wilson A.J, Partoutomo, S, Hisrts, R.G. 1986. Some aspects of epidemiology dan economics of important diseases of large ruminants in Indonesia. In: Proceeding of the fourth International Symposium on Veterinary Epidemiology dan economics, Singapore, 303-305.

Sachs, R., 1984. Improvements in the Miniature Anion Exchange Centrifugation Technique for Detecting Trypanosomes in Domestic Pigs. Trans. R. Soc. Trop. Med. Hyg. 78: 561.

Schmidt, G.D., dan Roberts, L.S., 2009. Foundation of Parasitology. 8th Edition. McGraw Hill. New York. 126- 128.

Sengupta, P.P., Balumahendiran, M., Suryanaryana, V.V.S., Raghavendra, A.G., Shome, B.R., Gajendragad, M.R., dan Prabhudas, K., 2010. PCR-Based Diagnosis of Surra-targeting VSG gene : Experimental Studies in Small Laboratory Rodents dan Bufallo. Veterinary Parasitology. 171: 22-31.

Sirivan, C., Pramoolsinsap, T., dan Pernayodhin, P., 1995. Effect of Diminazene aceturate dan Isometamidium chloride on the Control of Trypanosoma evansi in Naturally Infected Sow. Thaildan Journal Health Research. 44.

Stephen, L., 1986. Trypanosomiasis: A Veterinary Perspective.

Pergamon Press, New York, NY, USA.223-230.

Subekti, D.T., Sawitri, D.H., Suhardono, dan Wardhana, A.H., 2013. Pola Parasitemia dan Kematian Mencit yang Diinfeksi Trypanosoma evansi isolat Indonesia. JITV. 18 (4): 274-290.

Subekti, D. T., 2014. Review Teknik Diagnosis Surra dan Trypanosomosis. Balai Besar Penelitian Veteriner, Bogor. 10-26.

Sukanto, I.P., 1994. Petunjuk diagnosa parasit darah Trypanosoma, Babesia dan Anaplasma dan Prosiding Seminar Penelitian Parasit Besar di Indonesia. Bogor. 23-28.

Suwdani, 2001. Mengenal Berbagai Penyakit Parasitik pada Ternak. Balai Penelitian Ternak, Bogor. 1-5.

Soulsby, E.J.L., 1982. Helminths, Arthropods dan Protozoa of Domesticated Animals. The ELBS & Bailliere Tindall. London.

Taylor, J.E., dan Rudenko, G., 2006. Switching Trypanosome Coats: What’s in the Wardrobe?.Trends in Genetics. 22: 614-620.

Tizard, I., 1985. Immunology dan Pathogenesis of Typanosome. Boca Raton, Florida, USA : CRC Press inc. 1-3.

Tizard, I. R. 1996. Veterinary immunology. An Introduction. 5 ed. W.B. Saunders Company. Philadelphia

Urquhart G.M., Armour,J., Duncan, J.L., Dunn,A.M. & Jennings,F.W. 1987. Veterinary Parasitology, ELBS, Engldan.

Urakawa, T., Verloo, D., Moens, L., Buscher, P., dan Majiwa, P.A.O., 2001. Trypanosoma evansi: Cloning dan Expression in Spodoptera fugiperda Insect Cells of the Diagnostic Antigen RoTat1.2. Exp. Parasitol. 99: 181 - 189.

Urquhart, G.M, Armour, J., Ducan, J.L., Dunn, A.M., dan Jennings, F.W., 1987. Veterinary Parasitology. Departement of Veterinary Parasitology, Faculty of Veterinary Medicine, University of Glasgow. 203-212. Van Meirvenne, N. dan Magnus, E. 1992. Institute of tropical

Medicine laboratory of serology, Antwerpen, Belgium (Production dan distribution of kits).

Van Meirvenne, N., dan Magnus, E., 1992. Production dan distribution of kits Institute of tropical Medicine laboratory of serology. Antwerpen, Belgium. 50-52.

Van Meirvenne, N., Magnus, E., dan Büscher, P., 1995.

Evaluation of Variant Specific Trypanolysis Tests for

Serodiagnosis of Human Infections with Trypanosoma

brucei gambiense. Acta Trop. 60: 189-199.

Verdillo, J.C.M., Lazaro, J.V., Abes, N.S., dan Mingala, C.N., 2012. Comparative Virulence of Three Trypanosoma

evansi Isolates from Water Buffaloes in the Philippines.

Exp. Par. 130: 130-134.

Verloo, D., Magnus, E., dan Buscher, P., 2001. General Expression of RoTat 1.2 Variable Antigen Type in

Trypanosoma evansi Isolates from Different Origin. Vet. Parasitol. 97: 183-189.

Wall, R. dan Shearer, D. 1997. Veterinary Entomology. Chapman & Hall, New York. 439 p.p

Watson, J.D., Baker, T.A., Bell, S.P., Gann, A., Levine, M., Losick,

R., 2008. Molecular Biology of the Gene. 6th ed., Col Spring

Harbour Laboratory Press, New York. 740-741.

Widodo, E. 2017. Deteksi dan identifikasi molekuler internal

transcribed spacer 1 (ITS-1) pada Trypanosoma evansi.

Thesis Pascasarjana Sain Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Xu Baohai dan Xu Rongman, 1992. A New Species of Tabanus From Fujian Province, China. Fujian Institute of Parasitology.

Yuliarso, D. 2017. Deteksi serologi Trypanosoma evansi dengan metode ELISA dan CATT. Thesis Pascasarjana Sain veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Yuwono, T., 2006. Teori dan Aplikasi Polymerase Chain Reaction.

Anthropozoonosis

Suatu penyakit yang dapat menular dari hewan atau ikan ke manusia

Amplifikasi

Suatu proses perbanyakan

Aglutinasi

Peristiwa penggumpalan protein dalam darah sebagai reaksi atas pemberian antigen (dalam kedokteran dan zoologi). Antigen

Zat yang merangsang respon imun, terutama dalam meng- hasilkan antibodi

Antibodi

Glikoprotein dengan struktur tertentu yang disekresikan oleh sel B yang telah teraktivasi menjadi sel plasma, sebagai respon dari antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut.

Dokumen terkait