• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendahuluan 1 Latar Belakang

Dalam dokumen Laporan Praktikum Agroklim di indonesia (Halaman 47-51)

DAFTAR PUSTAKA

A. Pendahuluan 1 Latar Belakang

Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata – rata dari pergerakan molekul – molekul. Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan benda tersebut, untuk memindahkan (transfer) panas ke benda – benda lain atau menerima

panas dari benda – benda lain tersebut. Terhadap sistem dua benda, benda yang kehilangan panas dikatakan benda yang bersuhu lebih tinggi.

Kelembaban udara (Relative Humidity) adalah banyaknya kandungan uap air di atmosfer. Udara atmosfer adalah campuran dari udara kering dan uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat lebih banyak dari pada kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau udara banyak mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik- titik air. Udara yan mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh.

Tumbuhan atau tanaman tumbuh pada tempat yang tidak nisa pindah seperti hewan dan manusia, sehingga untuk memenuhi kebutuhan air harus mengambil dari tanah tempat tanaman tersebut tumbuh. Kondisi kering, basah, tergenang harus diterima tanaman (karena tidak bisa pindah) sehingga setiap saat tanaman dihadapkan masalah air. Evaporasi merupakan pengertian penguapan (air) secara umum dari suatu permukaan benda. Transpirasi adalah kehilangan air dalam bentuk uap air yang melewati tubuh tumbuhan. Evapotranspirasi adalah Gabungan dari Evaporasi dan Transpirasi.

2. Tujuan Praktikum

Mengetahui pengaruh suhu, kelembaban relatif dan cahaya terhadap laju evaporasi tanah, transpirasi dan evapotranspirasi tanaman.

3. Waktu dan Tempat Praktikum

Pelaksanaan praktikum pada tanggal 02 November 2013. Bertempat di dalam rumah kaca, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.

B. Tinjauan Pustaka

Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh udara karena beratnya kepada setiap bidang seluas 1 cm2 yang mendatar dari permukaan bumi. Hal ini dapat dipahami

bahwa setiap lapisan udara yang dibawah mendapattekanan udara dari yang diatasnya. Oleh karena itu lapisan yang dibawah keadaan tegang. Ketegangan itu sangat besar sehingga berat udara yangdiatasnya bertahan dalam keadaan seimbang. Tinggi barometer ialah panjangkolom air raksa yang seimbang dengan tekanan udara pada

waktu itu.Tekanan udara umumnya menurun sebesar 11 mb untuk setiapbertambahnnya ketinggian tempat sebesar 100 meter. Tekanan udaradipengaruhi oleh suhu, suhu udara didaerah tropis menunjukkan fluktasimusiman yang sangat kecil. Oleh sebab itu dapat dipahami jika tekanan udaradikawasan tropis relatif konstan (Kensaku 2002).

Kelembaban udara dibagi menjadi dua yaitu kelembaban relatif dan absolut. Kelembaban relatif atau nisbi yaitu perbandingan jumlah uap air diudara dengan yang terkandung di udara pada suhu yang sama. Kelembaban absolut atau mutlak yaitu banyaknya uap air dalam gram pada 1 m3(Ubaid, 2011)Suhu mencakup dua aspek, yaitu derajat dan insolasi. Insolasi menunjukkanenergi panas dari matahari, mirip dengan pengertian intensitas padaradiasi. Salah satu yang mempengaruhi insolasi adalah Altitude (tinggi tempat dari permukaan laut) semakin tinggi altitudeinsolasi semakin rendah,setiap naik 100 m suhu turun 0,6. Musim berpengaruh terhadap insolasidalam kaitannya dengan kelembaban udara dan keadaan awan (Irham 2010).

Semakin tinggi kedudukan suatu tempat, temperatur udara di tempattersebut akan semakin rendah, begitu juga sebaliknya semakin rendahkedudukan suatu tempat, temperatur udara akan semakin tinggi. Perbedaantemperatur udara yang disebabkan adanya perbedaan tinggi rendah suatudaerah disebut amplitudo. Alat yang digunakan untuk mengatur tekananudara dinamakan termometer. Garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara sama disebut garis isotherm (Syihamuddin 2010).

Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Alat untuk mengukur kelembaban udara disebut hygrometer. Garis khayal di peta yang menunjukkan daerah yang sama kelembabannya disebut isohyg. Ada dua macam kelembaban udara yaitu kelembaban absolut (mutlak) dan kelembaban relatif (nisbi).Kelembaban mutlak (absolut) adalah jumlah uap air dalam udara pada suatu tempat tertentu (gram dalam 1 m3) dan Kelembaban nisbi (relatif) adalah perbandingan jumlah uap air dalam udara yang ada dengan jumlah uap air maksimum dalam suhu yang sama. Dinyatakan dengan persen (mata kristal 2013).

Menurut Wuryatno, Penguapan adalah proses perubahan air dari bentuk cair menjadi bentuk gas. Ada dua macam penguapan, yaitu evaporasi yaitu penguapan air secara langsung dari lautan, danau, sungai dan transpirasi merupakan penguapan airdari tumbuh-tumbuhan dan yang lainya. Gabungan antara evaporasi dantranspirasi disebut evapotranspirasi . Evaporasi adalah perubahan air menjadi uap, yang merupakan suatu proses yang berlangsunghampir tanpa gangguan selama berjam-jam pada siang hari dan

sering jugaselama malam hari.Uap ini kemudian bergerak dari permukaan tanah ataupermukaan air ke udara. Evapotranspirasi merupakan ukuran total kehilangan air untuk suatu luasan lahan melalui evaporasi dari permukaan tanaman.Secara potensial evapotranspirasi ditentukan hanya oleh unsur– unsur iklim,sedangkan secara aktual evapotranspirasi juga ditentukan oleh kondisi tanah dan sifat tanaman (Karmini 2008).

Evaporasi adalah sejumlah air yang hilang karena proses penguapan dari permukaan tanah(sebelum proses pekolasi). Proses ini langsung dari permukaan tanah. Transpirasi adalah air yang hilang melalui proses penguapan dari permukaan daun. Evapotranspirasi adalah jumlah transpirasi tumbuhan (penguapan tumbuhan) dan evaporasi permukaan tanah dan air (Rachman 2009).

C. Alat dan Cara Kerja 1. Alat a. Termometer b. Hygrometer c. Sangkar Cuaca d. Lux Meter e. Anemometer

f. Pot A berisi tanah saja (tanpa tanaman)

g. Pot B berisi tanaman dengan kondisi pot dan tanah dibungkus plastik h. Pot C berisi tanaman pada kondisi biasa

2. Cara Kerja

a. Pasang termometer dan hygrometer pada sangkar cuaca. Siapkan tiga buah sangkar cuaca, dan diletakkan pada 3 lokasi yang berbeda , yakni :

1) Di dalam rumah kaca (posisi ditengah-tengah rumah kaca) 2) Di bawah naungan screen atau paranet, 40 %

3) Pada lingkungan terbuka tanpa naungan

b. Pasang sangkar cuaca (kotak) yang berwarna putih tersebut pada ketinggian 120 cm di atas tanah.

c. Letakkan tiga tanaman dalam pot pada masing-masing lokasi (dekat kotak), dengan ketentuan :

1) Pot A berisi tanah saja (tanpa tanaman) kondisi terbuka,

3) Pot C kondisi biasa berisi tanaman . Tanaman pada pot A dan B diusahakan seragam.

d. Lakukan pengamatan berat pot A, B dan C , serta pengamatan cuaca suhu, RH yang ada di dalam sangkar.

e. Lakukan pengamatan intensitas cahaya dengan lux meter. Posisi sensor menghadap ke atas (jangan miring). Pengamatan dilakukan pada ketinggian 100 cm di atas tanah (lantai). Untuk pengamatan dengan lux alat di setel pada posisi tertinggi , dan bila belum terdeteksi posisi sakelar bisa diturunkan ke posisi yang lebih rendah. Alat lux meter digital biasanya ada 3 range (skala) pengukuran.

f. Ulangi pengamatan suhu , RH, intensitas cahaya dan berat pot setiap 15 menit sekali.

g. Setelah dilakukan 4 kali pengamatan (ada 4 data) dilakukan penghitungan laju evaporasi, transpirasi, dan evapotranspirasi pada masing-masing periode percobaan ( 1 periode = 15 menit).

h. Untuk menghitung evaporasi, transpirasi, dan evapotranspirasi di buat satuan gram per jam , sehingga data yang diperoleh perlu dikonversi.

D. Hasil Pengamatan

Dalam dokumen Laporan Praktikum Agroklim di indonesia (Halaman 47-51)