• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendahuluan Latar Belakang

Dalam dokumen Susunan nama Kultura Maret 2017.compressed (Halaman 46-50)

6323 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU EKONOMI DALAM MENYUSUN RENCANA

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI FOCUS GROUP DISCUSSION PADA SMA NEGERI 1 GOMO, KABUPATEN NIAS SELATAN

1. Pendahuluan Latar Belakang

7

6324

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Menurut Soedijarto (2005), kemampuan profesional guru meliputi: (1) merancang dan merencanakan program pembelajaran; (2) mengembangkan program pembelajaran; (3) mengelola pelaksanaan program pembelajaran; (4) menilai proses dan hasil pembelajaran; (5) mendiagnosis faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Untuk dapat dikuasainya lima gugus kemampuan professional tersebut diperlukan pengetahuan dasar dan pengetahuan profesional seperti pengetahuan tentang: (1) perkembangan dan karakteristik peserta didik; (2) disiplin ilmu pengetahuan sebagai sumber bahan pelajaran; (3) konteks sosial, budaya, polittk, dan ekonomi tempat sekolah beroperasi; (4) tujuan pendidikan; (5) teori belajar; (6) teknologi pendidikan yang meliputi model belajar dan mengajar; (7) sistem evaluasi proses dan hasil belajar.

Ada beberapa kualifikasi yang hams dipenuhi oleh seorang guru, yakni: pertama, mengenal dan memahami karakteristik siswa seperti kemampuan, minat, motivasi dan aspek kepribadian lainnya. Kedua,

menguasai bahan pengajaran dan cara menguasai bahan pengajaran. Ketiga, menguasai pengetahuan tentang belajar dan mengajar seperti, teori-teori belajar, prinsipprinsip belajar, teori pengajaran, prinsip-prinsip mengajar dan model-model mengajar. Keempat, terampil membelajarkan siswa, termasuk merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran. Kelima, terampil menilai proses dan basil belajar siswa seperti membuat alat-alat penilaian, mengolah data hasil penelitian, menafsirkan dan meramalkan hasil penelitian, mendiagnosis kesulitan hasil belajar, serta memanfaatkan hasil penilaian untuk penyempurnaan proses betajar mengajar. Keenam, terampil melaksanakan penelitian dan pengkajian proses belajar-mengajar serta memanfaatkan hasil-hasilnya untuk kepentingan tugas-tugas profesinya. Ketujuh, bersikap positif terhadap tugas profesinya (Sudjana, 1991).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Komponen KTSP diantaranya adalah: (1) Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan, (2) Struktur dan Muatan KTSP, (3) Kalender Pendidikan, (4) Pengembangan Silabus, (5) Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP). RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup RPP pada umumnya mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu indikator atau beberapa indikator untuk satu atau dua kali pertemuan. Agar guru dapat menyusun RPP dan melaksanakannya di kelas, maka guru dituntut memiliki kemampuan atau kompetensi untuk itu. Sesuai dengan UU No. 14 Tahun 2005 pasal 10 guru dituntut memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional (Yamin, 2006).

RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan guru sebelum mengajar. Persiapan di sini dapat diartikan persiapan tertulis maupun persiapan mental, situasi emosional yang ingin dibangun, lingkungan produktif, termasuk meyakinkan pembelajar untuk mau terlibat secara penuh. Tujuan RPP adalah untuk mempermudah, memperlancar dan meningkatkan basil proses belajar mengajar serta dengan menyusun RPP secara profesional, sistematis dan berdaya guna maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis dan memprediksi

6325

program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang.ogis dan terencana. Fungsi RPP adalah sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih terarah dan berjalan secara efektif clan efisien. Dengan kata lain RPP berperan sebagai skenario proses pembelajaran. Oleh karena itu, RPP hendaknya bersifat luwes (fleksibel) dan memberi kemungkinan bagi guru untuk menyesuaikannya dengan respon siswa dalam pembelajaran sesungguhnya.

Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam menyusun RPP adalah berikut ini.

1. Mengacu pada standar kompetensi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa, serta materi sub materi pembelajaran, pengelolaan belajar yang telah dikembangkan di dalam silabus.

2. Mepggunakan berbagai pendekatan yang sesuai dengan materi yang memberikan kecakapan hidup (life- skills) sesuai dengan permasalahan dan lingkungan sehari-hari.

3. Mennggunakan metode dan media yang sesuai, yang mendekatkan siswa dengan pengalaman langsung. 4. Penilaian dengan sistem pengujian menyeluruh dan berkelanjutan didasarkan pada sistem pengujian yang

dikembangkan selaras dengan pengembangan silabus. Komponen RPP terdiri atas:

1. Identitas mata pelajaran.

2. Standar kompetensi dan kompetensi dasar. 3. Indikator pencapaian belajar.

4. Tujuan pembelajaran. 5. Materi pembelajaran.

6. Strategi dan skenario pembelajaran. 7. Sarana dan sumber pembelajaran. 8. Penilaian dan tinjak lanjut.

Berdasarkan pengamatan penulis, menganalisis RPP yang dirancang oleh guru-guru pendidikan ekonomi di SMA 1 Gomo, Kabupaten Nias Selatan, pada umumnya RPP tersebut hanya memenuhi standar pengumpulan administrasi, sedangkan RPP yang sesuai dengan tuntutan KTSP yang merupakan scenario/ rancangan yang dijadikan acuan pembelajaran di kelas, masih belum tercapai. Ini terbukti, RPP tidak dijadikan pedoman bagi sebagian besar guru masuk kelas untuk mengajar, tetapi buku paketlah yang menjadi pedoman guru. Oleh karena itu, hams ada solusi yang tepat bagi guru untuk menyusun sebuah RPP yang memenuhi syarat. Salah satu caranya adalah menyusun RPP secara berkelompok.

Pada penelitian ini, kemampuan guru dalam menyusun RPP dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD). Diskusi berasal dari kata discutere yang berarti membeberkan masalah. Sesuai dengan hakikatnya diskusi merupakan suatu proses berfikir bersama untuk memahami suatau masalah dan menemukan sebab musababnya, serta mencari pemecahan masalahnya. Setelah kegiatan berdiskusi selesai seharusnya para anggota diskusi sudah mempunyai/menemukan suatu keputusan atau setidaknya memiliki pandangan dan pengetahuan yang lebih jelas tentang masalah yang didiskusikan. FGD adalah salah satu bentuk diskusi yang dilakukan secara kelompok dan

6326

mengacu kepada terbatasnya jumlah peserta dan dapat dilaksanakan secara formal dan nonformal.

Pada penelitian ini ingin diketahui apakah FGD dapat meningkatkan kemampuan Guru Ekonomi dalam menyusun RPP di SMA Negeri1 Gomo, Kabupaten Nias Selatan pada semester ganjil Tahun Pembelajaran 2015/2016. Keberadaan RPP dipandang sebagai sesuatu yang sangat panting karena akan dapat membantu seorang guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan sangat menentukan terhadap pencapaian tujuan yang diinginkan.

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya peningkatan kemampuan guru Ekonomi dalam menyusun RPP melalui Focus Group Discussion pada SMA Negeri 1 Gomo, Kabupaten Nias Selatan.

1.3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan sekolah/PTS (school based action research)

dengan dua siklus. Penelitian ini bersifat praktis, berdasarkan permasalahan rill kemampuan guru mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Gomo, Kabupaten Nias Selatan. Subyek penelitian adalah tiga orang guru yang mengajar di kelas XI.

Desain penelitian tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut. Pada pertemuan awal kegiatan penelitian sesuai perencanaan adalah mengumpulkan 3 orang guru Ekonomi untuk diberikan pengarahan dan informasi tentang penyusunan RPP dan sekaligus melihat RPP yang telah dibuat oleh masing-masing guru tersebut dan mendiskusikannya. Kegiatan ini didampingi dan disaksikan oleh kepala sekolah.

Pada setiap tindakan baik siktlus I ataupun siklus II dilakukan dengan melalui tahap-tahap sebagai berikut :

b. Persiapan

c. Pelaksanaan Tindakan d. Observasi

e. Analisis dan Refleksi

Dalam melaksanakan penelitian ini prosedur penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah tentang rencana pelaksanaan PTS.

2. Mencermati perangkat persiapan pembelajaran guru mata pelajaran Ekonomi. 3. Memberikan pembekalan kepada guru yang menyangkut tentang :

a. Pemetaan Standar Kompetensi Lulusan. b. Model-model konsep RPP pada KTSP. c. Teknik dalam menyusun RPP.

4. Mendiskusikan dan many empumakan perangkat pembelajaran terutama menyangkut tentang penyusunan RPP.

5. Menyusun instrumen supervisi atau observasi yang berguna untuk mengamati aktifitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran.

6327

6. Melaksanakan tindakan dengan langkahlangkah berikut:

Siklus 1

1. Tahap Persiapan

Memfasilitasi guru menyusun RPP dengan melakukan diskusi kelompok secara terencana danterarab. 2. Tahap Pelaksanaan

 Mengobservasi petaksanaan pembelajaran yang mengacu kepada perangkat pembelajaran yang dirancang dengan difasilitasi oleh peneliti.

 Menganalisis RPP yang disusun. 3. Tahap Refleksi

 Melakukan diskusi untuk menganalis RPP.

 Melakukan refleksi berupa analisis terhadap faktor clan dampak FGD dalam menyusun RPP.

Siklus II

1. Tahap Persiapan

Memfasilitasi guru dalam menyusun RPP. 2. Tahap Pelaksanaan

 Mengobservasi pelaksanaan pembelajaran yang mengacu kepada perangkat pembelajaran yang difasilitasi oleh peneliti.

 Menganalisis RPP. 3. Tahap Refleksi

 Melakukandiskusi dan menganalisis RPP yang telah dilaksanakan.

 Melakukan refleksi berupa analisis lanjutan terhadap faktor dan dampak FGD.

Dalam dokumen Susunan nama Kultura Maret 2017.compressed (Halaman 46-50)