• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendapatan Domestik Regional Per Kapita

BAB VIII Rencana Kesepakatan (Memorandum) Rencana Investasi dan Kaidah Pelaksanaan, yang membahas tentang Ringkasan Rencana Pembangunan

2.1.3.2 Pendapatan Domestik Regional Per Kapita

Pendapatan perkapita merupakan salah satu indikator ekonomi untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara atau daerah. Sesuai dengan konsep dan definisi, pengertian Produk Domestik Regional Bruto Perkapita suatu daerah ada;ah Produk Domestik Regional Daerah tersebut dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahunnya.

Sampai saat ini dalam penghitungan Pendapatan Regional dai Provinsi maupun Kabupaten dan Kota di Indonesia, umumnya masih hanya sebatas Pendapatan Domestik Regional, sehingga angka Pendapatan Perkapita yang disajikan disini adalah angka Pendapatan Domestik Regional Perkapita.

Pendapatan Regional Bruto Perkapita Kabupaten Seram Bagian Timur atas dasar harga berlaku selama tahun 2002 sampai dengan tahun 2006, terus mengalami kenaikan dari Rp. 1.519.203 pada tahun 2002 menjadi Rp. 2.314.965, tahun 2003 naik menjadi Rp. 1.560.171, pada tahun 2004 menjadi Rp. 1.681.201, pada tahun 2005 naik menjadi Rp. 1.869.660 dan pada tahun 2006 menjadi Rp. 2.053.661.

Pendapatan Regional Bruto Perkapita Kabupaten Seram Bagian Timur bila dilihat dari sisi atas dasar harga konstan 2000, maka Pendapatan Domestik Regional Perkapita Kabupaten Seram Bagian Timur dari tahun 2002 hingga tahun 2006 menunjukkan kecendrungan meningkat dari tahun ke tahun. Tercatat pada tahun 2002 pendapatan riil yang diterima masyarakat sebesar Rp. 1.253.950, kemudian pada tahun 2003 mengalami peningkatan menjadi Rp. 1.263.898, selanjutnya tahun 2004 menjadi Rp. 1.271.508, tahun 2005 naik lagi menjadi Rp. 1.309.553, dan tahun 2006 menjadi sebesar Rp. 1.351.275. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.15

38 38 Tabel 2.15

Pendapatan Perkapita Kabupaten Seram Bagian Timur Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000

dan Pertumbuhannya Tahun 2002 – 2006

Tahun Pendapatan Perkapita Harga Berlaku Pendapatan Perkapita Harga Konstan 2000 Pertumbuhan ( % ) (1) (2) (3) (4) 2002 1.519.203 1.253.950 - 2003 1.560.171 1.263.898 0,79 2004 1.681.201 1.271.508 0,60 2005 1.869.660 1.309.553 2,99 2006 2.053.661 1.351.275 3,19

Sum ber: Pen dapatan Regional Kabupaten Seram Bagian Tim ur Tahun 20 0 6 2.1.4. Profil Sosial Budaya

(1) Pendidikan

Salah satu faktor yang menjadi kunci keberhasilan pembangunan sumberdaya manusia suatu wilayah adalah ketersediaan fasilitas pendidikan. Salah satu hal yang paling bisa dilihat dari ketersediaan fasilitas pendidikan itu sendiri adalah jumlah unit bangunan sekolah. Untuk Kabupaten Seram Bagian Timur, jumlah sekolah, murid, guru, lulusan dan rasio murid terhadap guru menurut tingkatan sekolah adalah seperti pada Tabel 2.16

Tabel 2.16

Jumlah Sekolah, Murid, Guru, Lulusan dan Rasio Murid

Terhadap Guru Menurut Tingkat Sekolah di Kabupaten Seram Bagian Timur Tahun 2008

No Sekolah Tingkat Sekolah Jumlah Murid Guru Murid/Guru Rasio Lulusan

1 TK 9 198 23 9 -

2 SD 132 17.231 573 30 2.105

3 SMP 43 4.847 274 18 1.222

4 SMA 12 2.794 206 14 685

S u m b e r :K a b u p a t e n S e r a m Ba g i a n Tim u r D a la m A n g k a 2 0 0 9

Sem entara itu, sebaran unit sekolah berdasarkan tingkatan dan kecam atan di Kabupaten Seram Bagian Tim ur pada Tahun 20 0 8 dapat dilihat pada Tabel 2.17.

39 39 Tabel 2.17

Jumlah Sekolah Menurut Tingkatan dan Kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Timur Tahun 2008

No Kecamatan Jumlah Sekolah

SD SLTP SLTA 1 Bula 27 7 2 2 Werinama 17 5 2 3 Seram Timur 37 11 2 4 PP. Gorom 30 12 3 5 Tutuk Tolu 16 6 1 6 Wakate 5 2 1 S u m b e r : S e r a m B a g i a n Tim u r D a la m A n g k a 2 0 0 9

Berdasarkan jenisnya, maka Kabupaten Seram Bagian Timur telah memiliki fasilitas pendidikan mulai dari tingkat TK sampai SLTA yang tersebar di masing-masing kecamatan. Sementara dilihat dari rasio guru, masih diperlukan penambahan guru untuk memperkecil rasio murid terhadap guru agar pelaksanaan pendidikan lebih optimal.

(2) Kesehatan

Salah satu indikator untuk pembangunan non fisik antara lain adalah angka harapan hidup yang bergantung pada sarana kesehatan yang tersedia. Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi tingkat pelayanan kesehatan yang terselenggara secara terintegrasi yang menyangkut aspek promotif, aspek preventif, aspek kuratif dan aspek rehabilitatif. Semua aspek pelayanan kesehatan tersebut sangat membutuhkan sarana pendukung. Sebagai gambaran jenis sarana kesehatan di Kabupaten Seram Bagian Timur, yaitu berupa Rumah Sakit Umum, Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Posyandu. Faktor ketersediaan sarana kesehatan dapat dilihat dari jumlah sarana kesehatan yang tersedia di Kabupaten Seram Bagian Timur. Jumlah sarana kesehatan yang tersedia di Kabupaten Seram Bagian Timur dapat dilihat pada Tabel 2.18

40 40 Tabel 2.18

Jumlah Sarana Kesehatan

di Kabupaten Seram Bagian Timur Tahun 2006

No Kecamatan Rumah Sakit Puskesmas Posyandu Dapat Menginap Tanpa Menginap Pembantu 1 Bula 1 1 - 11 24 2 Werinama - 1 - 9 15 3 Seram Timur - 1 1 10 38 4 PP. Gorom - 1 2 13 52 5 Tutuk Tolu*) 6 Wakate*) J U M L A H 1 4 3 43 129 S u m b e r : S e r a m B a g i a n Tim u r D a la m A n g k a 2 0 0 7 K e t : *) = d a t a m a s i h b e r g a b u n g d e n g a n k e c a m a t a n i n d u k

Dilihat dari penyebaran, sarana kesehatan di Kabupaten Seram Bagian Timur sudah merata karena dengan jumlah yang ada sudah terdistribusi untuk setiap kecamatan. Namun demikian proporsi terhadap jumlah penduduk dan pemenuhan terhadap penyebaran penduduk harus diperhatikan karena penyebaran penduduk di Kabupaten Seram Bagian Timur yang membentuk kelompok-kelompok yang mempunyai jarak yang jauh.

Sementara itu, dilihat dari jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Seram Bagian Timur sudah merata dengan jumlah yang ada sekarang. Namun jumlah ini masih kurang mengingat jumlah penduduk dan pola penyebaran yang tidak merata dan mempunyai jarak yang jauh antara kelompok-kelompoknya. Secara lengkap jumlah tenaga kesehatan menurut status fungsional di Kabupaten Seram Bagian Timur Tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 2.19

Tabel 2.19

Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Status Fungsional Di Kabupaten Seram Bagian Timur Tahun 2008

No Kecamatan Dokter Bidan Perawat Penunjang

Kesehatan 1 Bula 16 19 66 - 2 Werinama 7 3 23 1 3 Seram Timur 6 2 17 - 4 PP. Gorom 5 7 30 - 5 Tutuk Tolu 2 3 14 - 6 Wakate 3 1 10 - J U M L A H 33 35 159 - S u m b e r : S e r a m B a g i a n Tim u r D a la m A n g k a 2 0 0 9

41 41

(3) P e ribad ata n

Kehidupan beragama adalah sesuatu yang harus dibina untuk meningkatkan kualitas kerohanian, sehingga dapat diamalkan menjadi kebaikan di tengah-tengah masyarakatnya. Demikian juga peran masyarakat untuk mendorong terciptanya hidup damai dan saling menghargai intern maupun antar umat beragama. Dengan demikian kehidupan beragama masih menjadi suatu kekuatan moral yang mentransformasi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu peran dan pengaruhnya dalam pembangunan bangsa perlu diperhitungkan. Ketersediaan jumlah dan jenis sarana peribadatan sangat ditentukan jumlah pemeluk agama yang terdapat di daerah tersebut.

Di Kabupaten Seram Bagian Timur terdapat berbagai sarana peribadatan sesuai dengan agama yang dianut penduduknya, yaitu: mesjid, gereja, pura dan vihara dengan skala pelayanan pada masing-masing kecamatan dalam kabupaten. Penyediaan sarana peribadatan pada umumnya dilakukan oleh masyarakat secara swadaya, pemerintah daerah dan bantuan-bantuan dari lembaga luar. Secara lengkap, sarana peribadatan di Kabupaten Seram Bagian Timur dapat dilihat pada Tabel 2.20

Tabel 2.20

Jumlah Sarana Tempat Ibadah Menurut Status/Fungsi di Kabupaten Seram Bagian Timur Tahun 2008

No Kecamatan Masjid Langgar

/ Surau Gereja Pura Wihara Protesta n Katolik 1 Bula 37 3 1 - 1 - 2 Werinama 21 3 2 1 - - 3 Seram Timur 78 5 - - - - 4 PP. Gorom 71 4 - - - - 5 Tutuk Tolu 21 2 - - - - 6 Wakate 20 3 3 4 - - J U M L A H 248 20 6 5 1 - S u m b e r : S e r a m B a g i a n Ti m u r D a la m A n g k a 2 0 0 9

42 42

2.2. KondisiPrasarana Bidang PU/Cipta Karya