• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian dilaksanakan di Desa Tlogohendro, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah (Lampiran 2). Luas lahan di Desa Tlogohendro adalah 1.450 hektar. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive (sengaja). Lokasi tersebut dipilih dengan alasan 426,1 hektar lahan di daerah tersebut atau 29,39 persen berupa hutan rakyat.

Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tlogo Mulyo mempunyai wilayah kelola berupa hutan produksi 215 ha dan hutan lindung 437 ha yang masuk dalam wilayah RPH Gumelem KPH Pekalongan Timur. Kegiatan yang dilakukan oleh LMDH meliputi kerjasama penyadapan getah pohon pinus, pengusahaan rumput gajah untuk makanan ternak, program kambing bergulir, dan kerja sama penanaman dan tebangan.5

Sumberdaya hutan menjadi tumpuan utama perekonomian masyarakat, terutama bagi kalangan menengah ke bawah. Potensi desa di bidang sumberdaya hutan yang belum dimanfaatkan secara optimal menjadi alasan pemilihan lokasi. Selain itu masih jarangnya penelitian yang menjadikan LMDH Tlogo Mulyo sebagai subyek penelitian juga mejadi alasan pemillihan lokasi.

LMDH Tlogo Mulyo dipilih menjadi subyek penelitian karena satu lokasi dengan tempat kuliah kerja profesi peneliti. Kuliah kerja profesi yang mengharuskan mahasiswa untuk menginap di lokasi selama tujuh minggu mempermudah observasi lapang, pengenalan lokasi, pemetaan sosial, serta pendekatan antara peneliti dengan masyarakat untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap peneliti. Hal ini akan meningkatkan keakuratan data dan kedalaman informasi yang diperoleh dalam penelitian.

Penelitian dilaksanakan antara bulan Mei hingga Januari dengan pembagian waktu dan kegiatan seperti pada lampiran 1. Kegiatan penelitian meliputi penyusunan proposal skripsi, kolokium, pengambilan data lapangan, penulisan draft skripsi, sidang skripsi, dan perbaikan laporan penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi:

1. Data sekunder, meliputi Data Potensi Desa, RPJMDes, Profil Desa Hutan 2012, profil PHBM Tlogohendro 2012, profil Lembaga Masyarakat Desa Hutan Tlogo Mulyo, dan data pembagian petak lahan hutan.

2. Data primer, yang diperoleh dari wawancara mendalam dengan responden dan informan serta penyebaran kuesioner. Data primer meliputi profil pembagian tugas pada masyarakat sekitar hutan, perbedaan akses dan kontrol suami dan istri pada sumberdaya PHBM, faktor-faktor yang mempengaruhi akses dan kontrol terhadap sumberdaya (pembagian petak lahan hutan, modal, ternak, pemasaran pertanian dan peternakan, bibit

5

Mengacu pada artikel “Profil LMDH Tlogo Mulyo” oleh Gardu Tani pada tanggal 16 Juli 2008. Dapat diakses di http://paguyubanlmdh.blogspot.com/2008/07/profil-lmdh-tlogomulyo.html

pohon, rumput gajah, penyadapan getah pohon pinus), dan efektivitas PHBM dari dimensi ekonomi, dimensi ekologi, dan dimensi sosial.

Pemilihan responden diawali dengan penentuan kerangka percontohan (sampling frame) yaitu seluruh rumahtangga peserta LMDH di Desa Tlogohendro, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah. Penentuan kerangka percontohan dilakukan dengan mengacu pada daftar anggota LMDH pada profil LMDH “Tlogo Mulyo”. Kemudian data responden dipilah berdasarkan jumlah pohon yang disadap oleh anggota tani sadap. Pembagian responden berdasarkan jumlah pohon sadapan dilakukan dengan alasan perbedaan jumlah pohon yang disadap akan menggambarkan perbedaan status sosial yang nantinya akan mempengaruhi pembagian kerja dalam rumahtangga sehingga kesetaraan akses dan kontrol terhadap sumberdaya juga akan berbeda.

Ketentuan batasan jumlah pohon pada masing-masing lapisan mengacu pada sebaran jumlah pohon anggota tani sadap yang terdapat pada daftar anggota LMDH. Setelah jumlah responden pada masing-masing lapisan diketahui, dilakukan perhitungan jumlah sampel pada masing-masing lapisan dengan proporsi yang sama. Cara perhitungan sampel pada masing-masing lapisan adalah :

Setelah jumlah sampel pada masing-masing lapisan diketahui, langkah selanjutnya yaitu dilakukan pemilihan sampel secara random dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007. Nama anggota LMDH yang terpilih akan menjadi responden penelitian. Teknik pengambilan sampel dapat dilihat pada bagan berikut ini.

Bagan 4 Teknik pengambilan sampel

Tetapi setelah pengolahan data, ternyata data yang diperoleh tidak signifikan sehingga dilakukan reorganisasi sampel penelitian. Pembagian lapisan responden tidak hanya berdasarkan jumlah pohon tetapi berdasarkan akumulasi skor kepemilikan sumberdaya yaitu jumlah pohon sadapan, kepemilikan ternak,

Cross check daftar anggota LMDH

Pemilihan responden secara acak dengan menggunakan Microsoft

Office Exceel 2007

Penghitungan jumlah sampel setiap lapisan secara proporsional Penggolongan anggota

LMDH berdasarkan jumlah pohon

keikutsertaan dalam kelembagaan, kepemilikan lahan, kepemilikan barang berharga, dan kondisi rumah.

Bagan 5 Teknik pengambilan sampel setaelah direorganisasi

Responden berdasarkan jumlah pohon sadapan dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu 0-299 dengan skor 1, 300-499 dengan skor 2, dan lebih dari 500 pohon sadapan dengan skor 3. Pemberian skor pada kepemilikan ternak dan keikutsertaan dalam kelembagaan sama dengan ketentuan pada definisi operasional. Skor responden pada ketiga variabel tersebut akan diakumulasikan. Responden dengan skor 3-5 termasuk lapisan bawah, sedangkan responden dengan skor 6-9 akan menjadi lapisan atas. Berdasarkan hasil reorganisasi sampel, jumlah sampel pada lapisan atas adalah 10 rumahtangga dan sampel pada lapisan bawah sebanyak 20 rumahtangga.

Responden dipilih dengan teknik pengambilan sampel stratifikasi sederhana (stratified random sampling) dengan jumlah sampel pada masing-masing lapisan diambil dengan proporsi yang sama. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 rumahtangga dari 113 rumahtangga peserta LMDH. Artinya dari populasi akan diambil sampel berjumlah 30 suami dan 30 istri untuk melihat kesetaraan akses dan kontrol dalam rumahtangga peserta LMDH. Responden dan informan diwawancarai sesuai dengan daftar pertanyaan dan kuesioner yang telah disusun. Informan dalam penelitian ini yaitu Ketua LMDH, Sekretaris LMDH, Mandor PHBM Perhutani, dan Pelindung LMDH (Kepala Desa).

Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Unit penelitian dalam penelitian ini yaitu rumahtangga anggota LMDH “Tlogo Mulyo” di Desa Tlogohendro, sedangkan unit analisisnya adalah individu dan rumahtangga. Data dalam penelitian ini meliputi data nominal dan data ordinal.

Analisis data meliputi:

1. Analisa Harvard untuk menguji kesetaraan gender dalam program PHBM dengan menganalisis profil aktivitas, profil akses dan kontrol terhadap sumberdaya dalam program PHBM, serta faktor-faktor yang mempengaruhi akses dan kontrol terhadap sumberdaya.

2. Tabulasi silang untuk menguji hubungan antara lapisan sosial dengan efektivitas PHBM, hubungan antara kesetaran gender dengan efektivitas PHBM serta hubungan antara faktor eksternal (kesempatan kerja dan jumlah anggota rumahtangga produktif) dan internal (umur dan tingkat pendidikan) dengan lapisan sosial.

Rumahtangga anggota LMDH Diambil 10 sampel Lapisan sosial bawah Lapisan sosial atas Diambil 20 sampel

3. Analisa data sekunder dan wawancara mendalam untuk menganalisa efektivitas PHBM pada dimensi ekologi. Informan meliputi mandor PHBM, Ketua LMDH, Kepala Desa, dan Sekretaris LMDH. Wawancara mendalam dengan responden bertujuan untuk melakukan pengecekan ulang antara informasi dari kaum elit dengan fakta yang dirasakan oleh masyarakat berkaitan dengan perubahan kondisi hutan sebelum dan sesudah diterapkannya PHBM.

Data diolah dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007. Penyimpulan hasil penelitian dilakukan dengan mengambil hasil analisis antar variabel yang konsisten.

GAMBARAN LOKASI PENELITIAN