Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Purwabakti Kecamatan pamijahan Kabupaten Bogor. Wilayah ini termasuk dalam wilayah operasi PT Indonesia Power. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja). PT Indonesia Power adalah salah satu anak perusahaan dari PT PLN yang bergerak di bidang panas bumi, perusahaan telah memanfaatkan sumbedaya alam yaitu panas bumi sebagai sumberdaya utama untuk produksi listrik yang mereka jalankan. Keberadaan perusahaan ditengah-tengah masyarakat selain sebagai pensuplai listrik, perusahaan mempunyai tanggungjawab sosial kepada lingkungan dan masyarakat sekitar perusahaan.sehingga menjadi relevan terhadap penelitian pengaruh program CSR khususnya dalam bentuk pemberdayaan terhadap kelompok masyarakat sekitar perusahaan khususnya masyarakat Desa Purwabakti. Desa Purwabakti yang terbagi atas beberapa dusun dengan jarak dan medan yang dilalui cukup sulit. Dusun-dusun tersebutberada diantara anakan Gunung Salak. Berdasarkan data yang didapatkan melalui profil Desa Purwabakti didapatkan bahwa hanya ada tiga sekolah dasar saja sebagai instrumen pendidikan formal di desa tersebut. Untuk itu, menjadi menarik bagi peneliti menghubungkan kondisi antara perubahan yang diakibatkan dari adanya program CSR dengan tingkat pendidikan masyarakat desa sekitar perusahaan.
Tabel 5 Pelaksanaan penelitian tahun 2014
Kegiatan Januari Februari Maret April Mei
Penyusunan proposal skripsi Kolokium Perbaikan proposal penelitian Pengambilan data lapangan Pengolahan data dan analisis data Penulisan draft skripsi
Sidang skripsi Perbaikan skripsi
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode penelitian survei. Pendekatan kuantitatif dilakukan melalui pengisian kuesioner. Pendekatan kuantitatif ini diharapkan dapat menjawab bagaimana perubahan taraf hidup dan modal sosial sebelum dan sesudah adanya program CSR PT Indonesia Power. Pendekatan kualitatif bersifat explanatory research dengan menggunakan teknik wawancara mendalam terhadap informan yang pada penelitian ini menyoroti pihak perusahaan dan pemerintah. Selain itu, peneliti melakukan metode berperanserta serta diskusi lanjut dengan para penerima program CSR PT Indonesia Power.Hasil uraian dijelaskan secara deskripsi namun fokus pada hubungan antar variabel untuk menguji hipotesa.
Teknik Penentuan Informan dan Responden
Informan adalah orang yang termasuk dalam kegiatan ini yang memberikan keterangan mengenai informasi ataupun data disekitar lingkungannya yang berhubungan dengan penelitian ini. Informan juga dikatakan sebagai pihak yang dapat mendukung keberlangsungan informasi penelitian secara lancar. Informan kunci dalam penelitian ini adalah pemerintah desa, pelaksana program dan pihak perusahaan PT. Indonesia Power. Selain itu, peneliti mencari langsung tokoh-tokoh yang terlibat dalam terbentuknya kelompok CSR PT Indonesia Power
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Purwabakti Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Yang kemudian menggunakan data sensus (data diambil dari semua RT yang ada di Desa Purwabakti sebanyak 41 RT) dan data perusahaan kemudian secara stratified ramdom sampling dibedakan menjadi penerima dan bukan penerima program. Pemilihan responden di wilayah ini dilakukan secara purposive (Sengaja) yaitu kelompok masyarakat yang menerima program CSR dari PT. Indonesia Poweryang berjumlah 84 orang. Sehingga populasi sampel dalam penelitian ini adalah rumah tangga di Desa Purwabakti dimana satu atau lebih dari anggota rumah tangga menerima program CSR PT Indonesia Power yang mempunyai satu atau lebih anggota rumah tangga yang sedang dan atau akan bersekolah. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti mendata semua penerima program. Kemudian didapatkan sebanyak 31 responden yang sesuai dengan kriteria peneliti. Namun, saat dilapangan satu responden tidak dapat ditemui karena responden tersebut bekerja di luar desa dan tidak ada kepastian jadwal pulang responden tersebut. Akhirnya teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik sensus (mendata semua anggota)dimana data yang didapatkan adalah penerima program yang sesuai kriteria sebanyak 30 responden yang mewakili rumah tangga penerima program CSR PT Indonesia Power. Unit analisis adalah rumah tangga dari populasi sampel yang menerima program pemberdayaan dalam bidang pertanian. Rumahtangga penerima program CSR PT Indonesia Power tidak menyebar secara rata di semua RW yang ada. Dari 12 RW yang ada, hanya pada RW 02, 03, 05 dan 06dan 07 saja yang ada penerima program tersebut. Berdasarkan kondisi ini dijadikan bahan pertimbangan untuk
menentukan responden kontrol atau bukan penerima program CSR PT Indonesia Power.
Penelitian ini kemudian menggunakan responden kontrol untuk lebih mengetahui secara mendalam mengenai manfaat program CSR. Responden kontrol merupakan seluruh populasi Desa Purwabakti yang tinggal satu lokasi dengan kelompok penerima program. Data yang digunakan saat pengacakan adalah data sensus yang sebelumnya telah diolah oleh peneliti. Berdasarkan data tersebut maka diketahui jumlah populasi responden kontrol sebanyak 436 rumah tangga. Untuk mengimbangi responden penerima program CSR, maka jumlah responden kontrol yang akan diteliti adalah 30 responden dengan ciri-ciri yang sama seperti responden namun tidak menerima program CSR PT. Indonesia Power.
Keterangan:
1. Responden merupakan rumah tangga dimana satu atau lebih anggota rumah tangga tersebut menerima program CSR PT. Indonesia Power dan didalam rumah tangga tersebut masih ada dan atau akan bersekolah.
2. Kontrol merupakan rumah tangga dimana tidak ada satupun dari anggota rumah tangga tersebut menerima program CSR PT. Indonesia Power tetapi didalam rumah tangga tersebut masih ada dan atau akan bersekolah.
Gambar 3 Kerangka penentuan responden dan kontrol
30 Responden 30 Kontrol Penerima program CSR PT.
Indonesia Power
10 Kelompok, 84 Orang (80 KK)
Bukan penerima program CSR PT. Indonesia Power
(1870 KK)
Warga Desa Purwabakti
Sensus desa dan data PT. Indonesia Power
Stratified Random Sampling
Teknik Pengumpulan Data
Alat ukur yang digunakan dalam mengumpulkan data kuantitatif adalah kuesioner. Dalam kueisioner yang ditanyakan terdapat beberapa poin besar antara lain: (a) karakteristik responden; (b) karaktertik rumah tangga; (c) pendapatan rumah tangga; (d) pengeluaranrumahtangga; (e) total investasi rumah tangga; (f) pendidikan; (g) perubahan taraf hidup; serta (h) perubahan modal sosial.
Kuesioner telah diuji untuk mengetahui realibitas dan validitas dari kuesioner tersebut. Maka diporoleh alpha sebagai berikut:
Tabel 6 Uji statistik reliabilitas
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
,747 ,700 90
Aturan dalam penentuan nilai alpha antara lain: (1) nilai alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna; (2) nilai alpha 0,70 - 0,90 maka reliabilitas tinggi; (3) nilai alpha 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat; dan (4) nilai alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah. Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner peneliti memiliki reliabilitas tinggi.
Sementara itu, data kualitatif dari informan diperoleh melalui pengamatan berperanserta dan wawancara mendalam. Hasil dari pengamatan dan wawancara dilapangan dituangkan dalam catatan harian dengan bentuk uraian rinci dan kutipan langsung. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui informasi tertulis, data-data dan literatur-literatur yang mendukung kebutuhan data mengenai fokus penelitian seperti profil desa, profil perusahaan, tingkat taraf hidup, modal sosial dan tingkat pendidikan. Data sekunder juga berupa literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian seperti buku-buku mengenai tanggung jawab sosial perusahaan, dan literatur-literatur lainnya yang terkait.
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Data yang didapat kemudian akan diolah menggunakan microsoft excel 2007 dan SPSS for Windows versi 20. Data yang diperoleh melalui kuesioner yang kemudian diolah dan dimasukan ke perangkat lunak microsoft excel 2007 sebelum dimasukan ke perangkat lunak SPSS for Windows versi 20untuk mempermudah pengolahan data. Kemudian data yang didapatkan dianalisis dengan beberapa analisis. Analisis yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Analisis Uji Beda (T-Paired Samples) dalam perubahan taraf hidup dan modal sosial. Analisis uji beda ini digunakan untuk mengetahui perbedaan dua variabel yang terdapat hubungan. Dalam uji beda ini akan diuji: (sebelum vs sesudah penerima program), (sebelum vs sesudah bukan penerima program. Pada uji beda ini digunakan total nilai dari semua indikator. Setiap indikator memiliki nilai masksimal lima dan minimal satu.
2. Analisis Uji Beda (T-Independen Samples) dalam perubahan taraf hidup dan modal sosial. Analisis uji beda ini digunakan untuk mengetahui perbedaan dua variabel yang tidak berhubungan. Dalam uji beda ini akan diuji:(sebelum vs sebelum penerima program), (sebelum vs sebelum bukan penerima program, (sebelum penerima program vs sebelum bukan penerima program), dan (sesudah penerima program vs sesudah bukan penerima program). Pada uji beda ini sebelumnya jawaban dari kuesioner modal sosial distandarisasi agar mempermudah. Akhirnya, setiap indikator didapatkan nilai maksimal lima dan minimal satu.
3. Analisis Uji Beda (T-Independen Samples) dalam kemampuan mencapai tingkat pendidikan tertinggi.(penerima program vs bukan penerima program).
4. Untuk melihat hubungan dan pengaruh yang signifikan antar variabel digunakan uji statistik non-parametrik rank spearman (untuk data berbentuk ordinal). Dalam uji korelasi variabel yang diuji antara lain hubungan antara variabel taraf hidup sesudah (X1) terhadap tingkat pendidikan (Y) serta modal sosial sesudah (X2) terhadap tingkat pendidikan. Pada uji korelasi H1 (hipotesis uji) dinegasikan menjadi H0. Maka dalam pembacaan hasil uji hipotesis dapat dilihat pada gambar di bawah ini: