Pada bagian ini akan membahas mengenai program Corporate Social Responsibility PT indonesia Power. Pada bagian ini juga akan dijelaskan mengenai program-program di dalam CSR PT Indonesia Power beserta dengan program pemberdayaan pertanian secara luas di Desa Purwabakti Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor
Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Indonesia Power Kegiatan kemasyarakatan yang dilakukan Indonesia Power memang cukup beragam. Tetapi secara garis besar terbagi dalam tiga bidang, yaitu pelayanan masyarakat seperti bantuan infrastruktur, kesehatan, beasiswa dan tanggap darurat bencana; pembinaan hubungan seperti diskusi dan komunikasi sosial serta pemberdayaan seperti pengembangan ekonomi mikro dan lembaga keuangan mikro. Program-program ini dirangkai dengan nama IP-CARE (Indonesia Power Community Assistance, Relation and Empowerment).
Kegiatan community development di PT Indonesia Power didefinisikan
sebagai “kegiatan pengembangan masyarakat yang dilakukan perusahaan dan
diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat untuk mencapai kondisi sosial- ekonomi-budaya yang lebih baik dari sebelumnya sehingga kehidupan masyarakat di sekitar perusahaan diharapkan menjadilebih berdaya dan mandiri dengan
kualitas dan kesejahteraan yang lebih baik”
Landasan utama kebijakan tanggung jawab sosial perusahaan sub bidang pengembangan komunitas adalah pedoman tata kelola perusahaan PT Indonesia Power yang menyatakan bahwa “perusahaan melihat bahwa hubungan dengan masyarakat dan lingkungan sekitar sebagai salah satu jaminan bagi keberlangsungan bisnis perusahaan” yang pelaksanaannya diatur melalui Surat keputusan direksi PT Indonesia Nomor 08.K/010/IP/2004 tentang pedoman pelaksanaan kegiatan community development di Lingkungan PT. Indonesia Power.
Sementara itu, tujuan program tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan perusahaan adalah:
a. Mewujudkan tanggung jawab moral perusahaan terhadap lingkungan di sekitarnya;
b. Memberikan dukungan terhadap keberhasilan bisnis secara jangka panjang;
c. Mempromosikan niat baik (goodwill) perusahaan dan membangun reputasi positif di antara masyarakat dan pemerintah daerah setempat serta stakeholder perusahaan pada umumnya.
d. Menciptakan lingkungan yang kondusif dan harmonis antara perusahaan dengan masyarakat di sekitar wilayah kegiatan perusahaan; serta
e. Meningkatkan kondisi sosial, ekonomi dan budaya komunitas setempat.
Etika program:
a. Kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan komunitas setempat didasarkan pada hubungan saling menghormati serta penghormatan terhadap hak-hak masyarakat setempat termasuk di dalamnya masyarakat adat dan komunitas yang tinggal di sekitar wilayah kerja PT. Indonesia Power.
b. Perusahaan akan bekerja sama erat dengan masyarakat dan pemerintah daerah setempat, mematuhi hukum, menghormati budaya setempat, meminimalkan dampak negatif dan memungkinkan terjadinya transfer manfaat dan peningkatan kesempatan bagi ekonomi daerah setempat. c. Pendekatan dilakukan secara partisipatif, berbasiskan masyarakat
(community based) dan sumber daya setempat (local resource based) secara berkelanjutan.
Penghargaan yang pernah diraih oleh PT Indonesia Power antara lain:CSRPADMA Award, Kementerian ESDM (2003), Adimitra dan Adikarya CSR Indonesia Power (2008), MDGS Award dari UNMDGS dan Bappenas (2008), Adimitra dan Adikarya CSR Indonesia Power (2009), Adimitra dan Adikarya CSR Indonesia Power (2009), KSN Award dari Kementerian Sosial RI (2009), Adimitra dan Adikarya CSR Indonesia Power (2009), KSN Award dari Kementerian Sosial RI (2009), GKPM Award dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (2010), GKPM Award dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI (2010, 2011), Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup RI (2009, 2010, 2011), KSN Award dari Kementerian Sosial RI 2010), GKPM Award dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI (2010), KSN Award dari Kementerian Sosial RI 2010), GKPM Award dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI (2010), Indonesia CSR Awards (2011), GKPM Award dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI (2011), Penghargaan Platinum dalam Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat Award 2012 Kategori Bidang Pengembangan Kelompok Simpan Pinjam di Kalangan Perempuan bagi KSP Bangkung Sari (UBP Bali) tahun 2012, Penghargaan Gold dalam Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat Award 2012 Kategori Bidang Partisipasi Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, Melahirkan dan Baru Melahirkan bagi Klinik Bhakti Indonesia Power (UBP Saguling), Penghargaan Silver dalam Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat Award 2012 Kategori Bidang Produk Daur Ulang Sampah bagi Koperasi Bangkit Bersama (UBP Saguling), Penghargaan Terbaik-1 dalam Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat Award 2012 Kategori Tingkat Manajemen bagi Luthfi Hani (KBIDKOM), Penghargaan Terbaik-2 dalam Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat Award 2012 Kategori Tingkat Lapangan bagi M.Syuhada (AMACSR), Penghargaan Terbaik-3 dalam Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat Award 2012 Kategori Tingkat Pelaku Mitra Perusahaan bagi dr Langgeng L Pribadi (KBIP/UBPSGL), Penghargaan Charta Peduli Indonesia dari Dompet Dhuafa sebagai Top CSR in Environmental Improvement Program (2013).
Program Community development PT Indonesia Power dapat dibagi ke dalam 3 garis besar yakni:
1. Community Assistance: Improving Quality Of Life
Tujuan Program Pelayanan Masyarakat (Community Assistance) adalah memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, sebagai dukungan terhadap kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah daerah setempat yang dilakukan melalui bantuan pembangunan dan perbaikan sarana umum, biaya pendidikan formal bagi siswa sekolah dasar, menengah dan perguruan tinggi; partisipasi dalam kegiatan, meliputi bantuan tenaga dan fasilitas perusahaan untuk berbagai kegiatan pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya setempat serta bantuan saat musibah dan bencana alam meliputi bantuan bahan pokok, sandang dan tempat penampungan sementara pada saat terjadi musibah atau bencana alam seperti bantuan infrastruktur, bantuan bencana alam, bantuan pendidikan, bantuan kesehatan
Mengingat bantuan yang diberikan adalah dukungan terhadap kegiatan pembangunan yang dilakukan masyarakat dan pemerintah daerah maka indikator keberhasilan yang digunakan selain jumlah fasilitas dan penerima manfaat adalah peningkatan partisipasi masyarakat dan efisiensi biaya.
2. Community Relation: Engage With Community
Tujuan Program Bakti Pembinaan Hubungan (Community Relation) adalah memfasilitasi tumbuhnya pemahaman dan komitmen di antara para stakeholders untuk mencapai tujuan yang saling menguntungkan; mendorong lahirnya sikap positif masyarakat setempat terhadap perusahaan serta memperbaiki dan mendorong lahirnya kebijakan publik yang kondusif terhadap keberlangsungan bisnis perusahaan yang terdiri dari komunikasi sosial dan sumbangan sosial perusahaan
3. Community Empowerment:Promoting Sustainable Economics
Tujuan Program Bakti Pemberdayaan Masyarakat (Community Empowerment) adalah memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat setempat untuk menunjang kemandiriannya. Kemandirian ini tidak hanya berkaitan dengan aspek ekonomis melainkan juga aspek lingkungan, sosial dan kebudayaan seperti pemberian bantuan modal usaha, peningkatan keterampilan, bantuan promosi dan pemasaran, serta riset dan pengembangan
Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Indonesia PowerUBP Kamojang Unit PLTP Gunung Salak
PT Indonesia Power UBP Kamojang adalah perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang didirikan pada tanggal 03 Oktober 1995, UBP Kamojang mulai beroperasi dengan diresmikannya unit 1 oleh presiden Soeharto pada tanggal 07 Juli 1983 disusul dengan beroperasinya unit 2 dan Unit 3 pada Juli dan Nopember 1987. UBP Kamojang dalam menjalankan sistem usahanya tidak hanya memitikberatkan pada profit oriented semata, tetapi juga melakukan program-
program untuk menjaga kelestarian lingkungan dan juga program untuk membangun komunitas atau Community Development.
Kegiatan Community Development yang dilakukan perusahaan diwujudkan dalam 3 (tiga) bentuk kegiatan, yaitu: (a) Bakti Pelayanan Masyarakat(Community Services)yang terdiri dari pembangunan dan perbaikan sarana, kesehatan masyarakat, bantuan pendidikan, bantuan bencana alam; (b) Bakti Pembinaan Hubungan (Community Relations)yang terdiri dari: partisipasi hari besar nasional/agama, partisipasi kegiatan masyarakat, dan komunikasi sosial; serta (c) Bakti Pemberdayaan Masyarakat (Community Empowerment) yang terdiri dari: bantuan pengembangan dan modal usaha, peningkatan keterampilan usaha, bantuan pemasaran dan produk usaha, dan riset dan identifikasi.
CSR PT Indonesia Power UBP Kamojang Unit PLTP Gunung Salak pada awalnya hanya melaksanakan CSR berupa Charity. Artinya pihak perusahaan hanya memberikan bantuan berupa barang atau dana saja saat ada kegiatan di masyarakat misalnya dalam acara hari besar nasional maupun keagamaan. Menurut keterangan sumber, pada saat itu hal ini hanya diketahui oleh beberapa pihak saja salah satunya pihak kecamatan dan desa.Pada tahun 2009, saat desa dipimpin oleh Bapak Mahrob mempunyai ide untuk mengajukan proposal ke PT Indonesia Power. Pada saat itu banyak dari warga yang menerima program dari pemerintah seperti PNPM. Akhirnya dibentuklah kelompok dengan anggota mereka usia produktif, pengangguran dan belum menerima program dari pemerintah. Akhirnya secara bertahap mulai dibina kelompok-kelompok yang mengajukan proposal kepada PT indonesia Power. Untuk jenisnya sendiri, kelompok lebih difokuskan kepada kelompok bidang pertanian secara luas seperti perikanan, perkebunan, dan peternakan.
“Pembentukan kelompok ini didasarkan pada saat itu banyak
kelompok bentukan pemerintah. Untuk itu, saya berinisiatif untuk membentuk kelompok dengan anggota yang belum menerima program dari pemerintah. Salah satu faktor lain adalah
pengurangan pengangguran” MHB (Mantan Kades)
Kelompok dibentuk atas inisiatif dan keinginan dari masing-masing anggota. Tidak ada paksaan dalam pembentukan kelompok. Pembentukan kelompok dimulai dengan memilih rekan/anggota yang mempunyai kebutuhan dan minat yang sama. Dalam kelompok tersebut diwajibkan dari anggotanya sudah ada yang memahami dan mendalami bidang yang akan diajukan. Dari sembilan kelompok diatas tidak semuanya sukses dan bertahan. Misalnya kelompok Taruna Waringin Bakti yang sudah mengalami kegagalan sejak pertama kali dibentuk. Menurut keterangan yang ada, hal ini disebabkan oleh tidak siapnya anggota dari kelompok tersebut. Menurut keterangan anggota kelompok lain, kelompok ini secara teori dan verbal sangat meyakinkan tetapi dalam prakteknya mereka sangat buruk.
Tabel 9 Daftar kelompok binaan CSR PT Indonesia Power UBP Kamojang Unit PLTP Gunung Salak Desa Purwabakti
No Nama kelompok Bidang Mulai dibina
tahun 1 Wahana Belajar Creatif Ternak Kambing
Etawa
2010 2 Tunas Harapan Purwabakti Ternak Kambing
Etawa
2010
3 Karya Mandiri Purwabakti Tanaman Keras 2010
4 Taruna Waringin Bakti Budidaya Ikan Koi 2010
5 Mekar Sari Purwabakti Ternak Kambing Jawa
2011 6 Harapan Abadi Purwabakti Budidaya Ikan Deras 2011
7 Asuh Tani II Ternak Kambing
Koplok
2011
8 Sarakan Salak Ternak Domba 2011
9 Murni Asih Ternak Kambing
Kosta
2011
Pelaksanaan CSR PT Indonesia Power UBP Kamojang Unit PLTP Gunung Salak selanjutnya menunjuk kader sebagai penanggungjawab dan jembatan antara masyarakat yang tergabung dalam kelompok (sebagai laporan dan monitoring) dan masyarakat/kelompok yang hendak mengajukan proposal ke perusahaan. Salah satu kader tersebut bernama Badrussalam, pemuda berusia 27 tahun ini telah menjadi kader sejak tahun 2010 dan juga merupakan salah satu pelopor kelompok binaan di Desa Purwabakti melalui pertanian terpadu Kelompok Swadaya Masyarakat Wahana Belajar Creatif Purwabakti. Dalam hal ini kader ditunjuk oleh perusahaan untuk memberikan laporan bulanan berupa kondisi kelompok binaan.
Kader mempunyai peran yang sangat penting dalam keberlanjutan program ini. Berdasarkan pengamatan berperanserta yang dilakukan peneliti, kader mempunyai jiwa sosial yang sangat tinggi. Disini kader mempunyai tujuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Tidak mudah menjadi kader disini. Lokasi antar kelompok yang berjauhan membuat kader harus berkeliling untuk memantau kondisi para penerima program atau hanya sekedar bersilaturahmi dengan masyarakat sekitar.
“niat saya ingin membantu masyarakat yang membutuhkan,
uang, semua uang saya yang dikeluarkan adalah uang saya sendiri. Belum lagi saya terkadang merasa malu jika bertemu dengan masyarakat yang mengajukan proposal tapi belum
direalisasikan”. BRS (Kader dan Ketua WBC Purwabakti) Ikhtisar
Program kelompok binaan CSR PT Indonesia Power UBP Kamojang Unit PLTP Gunung Salak merupakan salah satu program pemberdayaan yang timbul atas inisiatif dari masyarakat. Perusahaan sebagai pihak yang telah memanfaatkan Sumber Daya Alam dalam kapasitasnya mendukung dalam bentuk modal dan pembinaan kepada kelompok binaan tersebut. Secara garis besar program CSR PT Indonesia Power UBP Kamojang Unit PLTP Gunung Salak telah mengalami kebangkitan terbukti dengan adanya pemberdayaan yang berkelanjutan tidak hanya sekedar charity lagi.
Anggota kelompok dipilih dengan kriteria usia produktif, menganggur dan mempunyai komitmen yang tinggi serta belum menerima program dari pemerintah. Hal ini dilakukan agar terjadi peningkatan kondisi sosial ekonomi dari masing-masing anggota.Peran kader sangat besar dalam kegiatan CSR ini. Kader mempunyai tugas sebagai monitoring dan “jembatan” bagi masyarakat sekitar dengan perusahaan. Namun, kader dalam hal ini dihadapkan oleh permasalahan keuangan dan jarak antar kelompok yang berjauhan dan harus dilalui medan yang cukup berat.