• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif data kualitatif. Pendekatan kuantitatif dengan wawancara terstruktur menggunakan kuesioner kepada responden penelitian. Pendekatan kuantitatif ini diharapkan dapat menjawab perntayataan mengenai implementasi program rehabilitasi mangrove beserta faktor-faktor yang memengaruhinya, dan penilaian masyarakat mengenai perubahan lingkungannya. Data kualitatif diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan, dan digunakan sebagai data pendukung atau mendeskripsikan data kuantitatif.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di salah satu Desa binaan CSR PT. Pertamina yaitu di Desa Muara, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang (Lampiran 1). Wilayah kampung nelayan ini letaknya 10 kilometer di sebelah utara Bandara Soekarno-Hatta dan berada di sebelah barat dan selatan dari Kepulauan Seribu. Peneliti menetapkan lokasi tujuan tersebut berdasarkan:

(1) PT Pertamina merupakan perusahaan minyak dan gas yang memiliki program CSR di bidang lingkungan, yakni rehabilitasi mangrove berbagai pulau sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan.

(2) Desa Muara, Kecamatan Teluk Naga merupakan salah satu daerah yang memiliki kerawanan ekologis tinggi, dimana telah terjadi abrasi dan sedimentasi, menjadi rawan banjir, sehingga perlu untuk direstorasi agar kembali mendapatkan keseimbangan, dengan cara penanaman mangrove. (3) Masih kurangnya penelitian yang mengkaji dampak program perusahaan terhadap lingkungan sekitar mangrove, dengan mengikutsertakan penilaian masyarakat sekitar sebagai pengambil manfaat dari sumber daya yang tersedia. Peneliti melakukan observasi melalui studi penjajagan ke lokasi penelitian dan penelusuran literatur yang terkait dengan lokasi penelitian.

Penelitian ini dilakukan sejak bulan Januari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Kegiatan dalam penelitian ini meliputi penyusunan proposal penelitian, kolokium, pengambilan data lapang, pengolahan dan analisis data, penulisan penelitian skripsi, uji petik, sidang skripsi, dan perbaikan laporan skripsi. Rincian jadwal penelitian dapat dilihat pada Lampiran 2.

Teknik Penetapan Responden dan Informan

Penelitian ini menggunakan sumber data primer dari responden dan informan. Populasi dalam penelitian ini yaitu masyarakat Desa Muara, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tanggerang, Banten. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu masyarakat Desa Muara yang tergabung dalam kegiatan penanaman mangrove. Anggota yang tergabung ke dalam program merupakan masyarakat yang tinggal dan menetap di RW 8 Desa Muara. Responden yang

dibutuhkan mencangkup dua jenis, yaitu responden penerima program dan responden kontrol. Responden penerima program merupakan individu yang tergabung kedalam anggota kelompok tani mangrove di RW 8, sebagai aktor yang menjalankan program. Ada sejumlah 36 anggota dalam kelompok tani yang kesemuanya menjadi responden. Responden kontrol merupakan individu yang tidak termasuk anggota kelompok tani mangrove, atau individu yang tidak menerima manfaat secara langsung dari program, dan merupakan warga RW 8 Desa Muara yang tinggal di sekitar kawasan penananaman mangrove.

Responden kontrol merupakan individu yang dipilih secara acak (simple random sampling) sebanyak 20 orang. Pemilihan responden kontrol dilakukan dengan mengambil seluruh data populasi RW 8 Desa Muara, dengan total 508 jiwa penduduk. Kemudian dari total tersebut, disaring kembali dengan kategori bukan merupakan anggota kelompok tani mangrove dan individu yang berumur lebih dari 17 tahun. Didapatlah sejumlah 318 jiwa, baru kemudian dilakukan

random sampling sebanyak 20 orang. Keseluruhan responden baik responden utama maupun kontrol berjumlah 56 orang (Lampiran 3).

Penentuan informan dilakukan secara purposive, kemudian informan dipilih dengan menggunakan teknik snowball kepada stakehorder-stakeholder. Informan dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang terkait dan dianggap memiliki informasi yang relevan dengan penelitian ini. Informan tersebut yaitu, penyelenggara program, ketua kelompok rehabilitasi mangrove, anggota, dan masyarakat Desa Muara yang memiliki informasi relevan.

Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama, yaitu masyarakat di RW 8 Desa Muara yang merupakan anggota kelompok tani atau terdaftar sebagai responden kontrol. Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner dan wawancara mendalam yang telah disusun (Lampiran 4). Data sekunder adalah data yang sudah tersedia dikumpulkan oleh pihak lain dan kemudian dihimpun oleh peneliti sebagai data pendukung. Pengumpulan data sekunder berupa dokumentasi tertulis mengenai kegiatan rehabilitasi mangrove, data profil Desa Muara, dan profil perusahaan PT Pertamina. Pengumpulan data penelitian ini juga dilakukan dengan observasi atau pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti di rumah warga maupun tempat warga bekerja.

Tabel 2 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan Teknik

Pengumpulan Data Jenis Data

 Data profil Desa Muara, Kec Teluk

Naga

Mengkaji

Dokumen Sekunder

 Data profil program rehabilitasi

mangrove

 Data profil PT Pertamina

 Data karakteristik responden

Wawancara terstruktur dengan

kuesioner

Primer

 Data penilaian responden terhadap

implementasi program

 Data penilaian responden terhadap

perubahan lingkungan

 Sejarah terjadinya abrasi

Wawancara mendalam dengan panduan kuesioner

Primer

 Sejarah masuknya program

rehabilitasi

 Kendala dalam menjalankan program

rehabilitasi

 Kondisi lingkungan Observasi lapang Primer

Teknik pengolahan dan Analisis Data

Data primer diperoleh secara kuantitatif di lapangan melalui proses pengololahan data. Proses pengolahan data ini meliputi pembuatan kode, pemberian skor, dan kemudian diolah menggunakan SPSS Statistic 22.0 dan

Microsoft Excel 2007. Data kuantitatif yang diperolah dianalisis menggunakan uji korelasi dan uji beda. Uji korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengukur eratnya hubungan antar variabel dengan skala ordinal, yakni hubungan antara faktor fungsional dan faktor struktural dengan implementasi program. Uji Pearson digunakan untuk melihat keterhubungan antar variabel dengan skala ordinal, yaitu variabel penilaian perubahan lingkungan dengan faktor yang berhubungan dengannya. Uji Independent T digunakan untuk mengetahui signifikasi perbandingan suatu variabel dari dua responden yang berbeda. Data kuantitatif akan disajikan kedalam bentuk teks naratif, matriks data, jaringan dan bagan. Data kualitatif yang telah terkumpul dari hasil wawancara mendalam digunakan sebagai penunjang dan data pendukung untuk melengkapi data kuantitatif yang selanjutnya diolah dengan cara reduksi data kemudian disajikan dalam bentuk teks naratif dan kutipan.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, PROGRAM

Dokumen terkait