• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

20

pelaku media mengubah pesan melalui teknologi yang ada menuju sistem interpretasi yang penuh makna hingga menjadi pesan yang menjual atau marketable.

2. Komodifikasi Khalayak atau Audiens

Salah satu prinsip dimensi komodifikasi media massa menurut Gamham dalam buku yang ditulis Mosco menyebutkan bahwa pengguna periklanan merupakan penyempurnaan dalam proses komodifikasi media secara ekonomi. Audiens merupakan komoditi penting untuk media massa dalam mendapatkan iklan dan pemasukan.

Media dapat menciptakan khalayaknya sendiri dengan membuat program semenarik mungkin dan kemudian khalayak yang tertarik tersebut dikirimkan kepada para pengiklan.

3. Komodifikasi Pekerja atau Labour

Pekerja merupakan penggerak kegiatan produksi. Bukan hanya produksi sebenarnya, tapi juga distribusi. Pemanfaatan tenaga dan pikiran mereka secara optimal dengan cara mengkonstruksi pikiran mereka tentang bagaimana menyenangkannya jika bekerja dalam sebuah institusi media massa, walaupun dengan upah yang tak seharusnya.

21

fenomena – fenomena sosial dari sudut pandang para informan. Menurut Koentjaraningrat (1997: 29) “penelitian bersifat deskriptif memberikan gambaran secermat mungkin mengenai individu, keadaan, gejala ataupun kelompok tertentu.” Pendekatan kualitatif deskriptif ini ditujukan untuk menggambarkan tradisi kesenian Palang Pintu Betawi pada perkembangaan saat ini. Sehingga dengan menggunakan pendekatan kualitatif ini, peneliti mendapatkan informasi mengenai pandangan – pandangan para informan mengenai fenomena sosial yang terkait.

2. Strategi Penentuan Informan

Dalam menentukan informan, peneliti menggunakan teknik purposive.

Teknik Purposive menurut Notoatmodjo ( 2010 ) adalah pengambilan sampel atau informan yang dinilai sesuai dengan tujuan atau masalah penelitian. Jadi dalam studi kasus penelitian ini teknik yang digunakan dalam menentukan informan tidak secara acak yaitu langsung tertuju pada Padepokan Budaya Betawi Sanggar Manggar Kelape Kemang, yang dimana hal tersebut berdasarkan kriteria tujuan. Penyampelan di lakukan dengan menggunakan asumsi, gagasan, tujuan, manfaat yang ingin di capai oleh si peneliti” (Endraswara, 2006: 115). Pengambilan sampel dilakukan dengan menentukan seseorang yang diyakini sebagai orang yang memahami atau mengerti mengenai kesenian Palang Pintu.

Dalam strategi penentuan informan, peneliti memfokuskan pada Padepokan Sanggar Manggar Kelape, yang diantaranya terdiri dari Informan Kunci, informan utama serta informan tambahan. Adapun

22

terdapat enam informan yang penulis ambil sesuai dengan kriteria yang dimana subjek tersebut dianggap posisi terbaik dalam memberikan informasi yang dibutuhkan. Kemudian informan yang penulis tentukan berdasarkaan peran yang dijalankan seta terlibat langsung dalam kegiatan Festival Palang Pintu Kemang ke – 14.

Tabel 1.2 Daftar Nama Informan

Profil Infornan

NO Nama Jenis

Kelamin

Usia Status

1. Bpk. H Eddy. Sag L 48 Pemilik Sanggar Manggar Kelape / Tokoh Budaya Di Wilayah Kemang 2 Sdr. Mubarok.

S.Kom

L 24 Sekertaris Sanggar Manggar Kelape Kemang / Penggiat Seni Budaya Betawi 3 Bpk. H.Buchori

SH.MH

L 56 Bidang Teknis

Informasi Kebudayaan

Kampung Setu Babakan / Ketua Bidang Pariwisata Dan Kebudayaan Bamus Betawi

23

4 Sdr.Alwi Rizky L 22 Ketua Sanggar

Manggar Kelape Periode Ke – 3

5 Sdr. Ferry L 22 Pemuda Sanggar

Manggar Kelape / Penggiat Seni Budaya Betawi

6 Sdr. Qidam L 21 Pemuda Sanggar

Manggar Kelape / Penggiat Seni Budaya Betawi

3. Lokasi Penelitian

Adapun yang menjadi fokus penelitian yaitu pada “ Padepokan Budaya Betawi Sanggat Manggar Kelape, Kemang” yang bertempat Jl.

Kemang Selatan X A No.10, RT.3/RW.2, Bangka, Kec. Mampang Prpt, Kota Jakarta Selatan. Penulis melakukan penelitian di Sanggar Manggar Kelape Kemang dikarenakan Sanggar Manggar Kelape, Kemang yang memprakarsai Kegiatan Festival Palang Pintu Kemang hingga ke – 14, sesuai dengan visi misi sanggar ini adalah menciptakan masyarakat Betawi yang cinta pada Kebudayaan Betawi.

4. Metode Pengumpulan Data

A. Observasi

(Herdiansyah,2010) Observasi didefinisikan sebagai suatu proses melihat, mengamati, dan mencermati serta “merekam”

24

perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Observasi merupakan suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis (Haris, 2015 : 29). “ Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik kejadian – kejadian, perilaku, obyek – obyek yang dilihat dan hal – hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan “ (Jonathan, 2006 : 224).

Dalam kegiatan observasi, peneliti melakukan observasi disebuah sanggar ternama “ Sanggar Manggar Kelape, Kemang “ yang dimana menyaksikan anggota sanggar latihan silat, serta meninjau langsung kegiatan acara Festival Palang Pintu Kemang.

Selain itu peneliti melakukan observasi baik dalam acara pernikahan masyarakat Betawi yang menggunakan tradisi palang pintu. (Observasi pada tanggal 27-28 April)

B. Wawancara

“ Metode wawancara atau metode interview, mencangkup cara yang dipergunakan kalau seseorang, untuk tujuan suatu tugas tertentu, mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden ” (Koentjaraningrat, 1986 : 129).

Menurut tokoh yang lainnya yaitu M.Nazir yang “ menyebutkan bahwa wawancara merupakan proses tatap muka antara penanya atau pewawancara, penjawab atau responden dengan fenomena dan

25

situasi yang terjadi menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara) untuk memperoleh keterangan yang memiliki tujuan penelitian dengan menggunakan cara tanya jawab”

(M. Nazir, 1888 : 234). Menurut Moleong (2005), wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu. “ Percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang juga memberikan jawaban atas pertanyaan “ (Haris, 2015 : 29 ).

Wawancara ini disusun dalam bentuk pertanyaan terbuka dengan wawancara secara mendalam. Wawancara dilakukan terhadap 6 orang informan yang dirasa tepat untuk memberikan informasi mengenai bentuk modifikasi budaya pada tradisi palang pintu dalam festival palang pintu Kemang.

C. Dokumentasi

Dokumen menurut Sugiyono, (2009:240) “ merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa dalam bentuk tulisan, gambar atau foto maupun karya – karya monumental seseorang”.

Dalam penelitian ini dokumentasi yang dilakukan berupa foto prosesei kesenian palang pintu di acara – acara pernikahan maupun disebuah event – event yang bertemakan palang pintu.

5. Metode Analisis Data

Setelah memperoleh data dilapangan maupun dari studi kepustakaan. Data tersebut kemudian ditelaah dan dianalisis yang disebut

26

dengan analisa data. “ Analisa data berarti mengolah data, mengorganisir data, memecahkannya dalam unit – unit yang lebih kecil, mencari pola – pola dan tema – tema yang sama “ (Dr. J. R. Raco, 2010 : 122). Analisis dan penafsiran selalu berjalan beriringan. Yang dengan demikian pada saat peneliti menganalisis data, pada saat yang bersamaan penelitki nya pun menafsirkan hasil pengumpulan data tersebut.

Dalam proses analisa data diawali dengan pengumpulan data seperti hasil wawancara, hasil observasi, studi kepustakaan maupun dokumentasi. Pada saat peneliti melakukan transkrip wawancara yang merupakan hasil pengumpulan data, selanjutnya peneliti harus membaca secara teliti yang kemudian dilakukannya Reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal – hal yang pokok, memfokuskan pada hal – hal yang penting serta dicari tema dan polanya. Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk pengumpulan data selanjutnya jika diperlukan. Proses reduksi data dalam penelitian adalah merangkum hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi sesuai dengan rumusan masalah, fokus penelitian dan pertanyaan penelitian (Sugiono, 2009 : 338).Setelah dilakukaannya reduksi data kemudian ada Data Display / Penyajian data.

Dalam data kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, Bagan, hubungan antar kategori, flowchart, matriks dan sejenisnya agar mudah dipahami.” Bentuk yang paling sering digunakan dalam penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat

Dokumen terkait