Pendekatan Supervisi harus kontekstual mengikuti perkembangan pendidikan saat ini. Jika kita melihat hakekat dari supervisi adalah membantu guru dalam pembelajaran bukan memerintah dan mengawasi. Semua pendekatan adalah namun semua tergantung kondisi yang terjadi pada saat proses supervisi. Merdeka belajar secara umum memberikan kebebasan kepada guru dan siswa untuk berkreasi, berinovasi untuk menggali setiap potensi pribadi. Gebrakan merdeka belajar adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disederhanakan. Hal ini dilatarbelakangi guru terlalu sibuk dengan penyusunan RPP atau tugas administratif sehingga tidak berfokus pada pembelajaran. Satu sisi ini mempermudah supervisor fokus supervisi pada pelaksanaan pembelajaran. Namun di sisi lain RPP ini dapat berpotensi mengurangi instrument penilaian dalam perencanaan pembelajaran. Perubahan RPP memberikan hal baik bagi supervisi artistik karena akan mengurangi beban psikologis guru yang harus mengerjakan RPP. Jika terlalu sibuk dengan hal - hal administratif maka akan berdampak pada kondisi pembelajaran dan makna pembelajaran.
Pendekatan supervisi klinis berbicara tentang peningkatan profesionalisme guru dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Merdeka belajar tidak berpengaruh
negatif terhadap pendekatan klinik. Namun justru meningkatkan relasi yang erat antar guru dan supervisor karena kurangnya beban psikologis membuat supervisor lebih mudah membantu guru dalam aspek pembelajaran. Merdeka belajar dalam konteks penyederhanaan RPP cenderung menyelesaikan masalah pada aspek psikologis. Dengan sistem RPP yang baru maka guru melihat mengajar adalah sebuah kebahagiaan sehingga makna pembelajaran dapat ditemukan.
DIAGRAM KONTEKS
KESIMPULAN
Manajemen pendidikan merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien dalam bidang pendidikan. 8 Standar pendidikan nasional meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, stanadar sarana prasarana, standar pengelolaan, standar penilaian, standar pembiayaan. Dengan menggunakan manajemen pendidikan yang baik maka akan menghasilkan pendidikan yang baik pula. Sehingga ketika pengelolaan dari sebuah pendidikan tidak baik maka akan berdampak bagi lembaga sekolahnya.
Merdeka belajar merupakan satuan unit Pendidikan yang mana sekolah, guru-guru dan murid memiliki kebebasan dalam berinovasi, kebebasan untuk belajar secara mandiri dan kreatif. Sehingga esensi kemerdekaan berpikir harus berawal pada guru terlebih dahulu.
Adapun pokok dari kebijakan merdeka belajar ialah: a) USBN; b) UN; c) RPP; d) PPDB Zonasi.
Manajemen kurikulum ialah serangkaian kegiatan yang dimulai dengan perencanaan, pengarahan, koordinasi, pengontrolan dan evaluasi dalam segi pelaksanaan kurikulum baik pada satuan pendidikan juga dalam skala Nasional. Kebijakan baru yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ialah Program Kebijakan Merdeka Belajar dimana salah satunya ialah berisi tentang modifikasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menjadi hanya satu lembar saja atau juga disebut dengan One Lesson Plan Learning. Dengan adanya perubahan ini, diharapkan akan terjadi kemerdekaan belajar oleh siswa dan guru juga dapat lebih fokus dalam mengajar daripada hanya menyiapkan RPP berlembar-lembar.
Manajemen pembelajaran merupakan sebuah aktivitas pengelolaan kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas beserta seluruh komponen penunjang kegiatan tersebut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan manajemen pembelajaran terdiri dari: 1) jadwal kegiatan guru dan siswa, 2) strategi pembelajaran, 3) pengelolaan bahan dan media pembelajaran, 4) pelaksanaan pembelajaran hingga 5) evaluasi pembelajaran. Dalam pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar, secara teknis pelaksanaan manajemen pembelajaran harus menyesuaikan dengan esensi dan tujuan dari kebijakan tersebut. Guna mencapai tujuannya organisasi memerlukan dukugan manajemen dengan berbagai fungsinya yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi masing-masing, fungsi tersebut meliputi: a) perencanaan; b) pengorganisasian; c) pelaksanaan; d) pengawasan. Merdeka belajar yang menawarkan konsep kebebasan berfikir sepatutnya dimulai dari sisi guru dahulu. Guru selain
pembelajaran. Sebagai fasilitator pembelajaran, guru diharapkan mampu merancang pembelajaran yang efektif dan menyenangkan dengan tetap berpatokan pada tujuan pembelajaran yang diharapkan.
MSDM pada sekolah merupakan hal yang penting dilakukan agar pendayagunaan SDM di sekolah dapat secara maksimal sehingga tujuan dari penyelenggaraan pendidikan dapat tercapai secara maksimal pula. Adapaun fungsi-fungsi manajemen SDM seperti halnya fungsi manajemen umum yaitu: Fungsi Manajerial seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, fungsi Operasional seperti pengadaan tenaga kerja, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, pemutusan hubungan kerja. Dalam hal yang berkaitan dengan merdeka belajar, yang dimerdekakan bukan hanya siswa dan proses pembelajarannya melainkan juga gurunya dengan menggagas ulang konsep pembuatan RPP. Yang menjadi salah satu faktor utama yang dipertimbangkan dalam kebijakan ini adalah kebutuhan guru sebagai tenaga pendidik dan SDM di sekolah.
Proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan terdiri dari kegiatan perencanaan sarana dan prasarana pendidikan, pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, penyaluran sarana dan prasarana pendidikan, inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan, pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan, serta penghapusan sarana dan prasarana pendidikan dari daftar inventaris barang.
Manajemen sarana dan prasarana memerlukan komitmen serta koordinasi dari berbagai pihak yang terlibat. Dalam hal ini, kepala sekolah harus mampu memberikan pengertian kepada seluruh warga sekolah untuk dapat menggunakan sarana dan parsarana dengan bijak, serta menjaga dan mengelolanya untuk kepentingan bersama.
Sebagai upaya tercapainya tujuan pendidikan nasional secara optimal maka diperlukan pengelolaan pembiayaan yang baik sesuai dengan dana yang diperlukan. Dalam mengelola biaya tersebut, atau disebut manajemen pembiayaan, diperlukan minimal adanya kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Anggaran biaya pendidikan terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Dalam konsep pembiayaan pendidikan dasar ada dua hal penting yang perlu dikaji atau dianalisis, yaitu biaya pendidikan secara keseluruhan (total cost) dan biaya satuan per siswa (unit cost). Konsep penganggaran dalam kegiatan pendidikan meliputi tiga hal, yaitu penyusunan anggaran (budgeting), pembukuan (accounting), dan pemeriksanaan (pemeriksaan). Konsep pembiayaan operasional perguruan tinggi melalui dana abadi (endowment fund) menjadi sangat penting bagi PTNBH. Dana
BOS merupakan pendanaan biaya operasional bagi sekolah yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) nonfisik
Konsep Merdeka belajar yang dikeluarkan oleh Mendikbud memang masih menyisakan pertanyaan, apakah mungkin konsep ini direalisasikan? Namun sebagai sebuah konsep dari program, kita patut bersyukur karena konsep ini sangat visional. Konsep ini tentu akan memaksa beberapa perubahan di sekolah, salah satunya tentang manajemen layanan khusus. Dari penelusuran penulis dapat disimpulkan bahwa, 4 layanan khusus di atas (bisa ditambah layanan khusus lainnya yang sudah ada di sekolah-sekolah) dapat membantu sekolah untuk merealisasikan konsep Merdeka Belajar.
Manajemen strategic adalah seperangkat keterampilan manajerial yang mengusahakan organisasi untuk mencapai tujuannya. manajemen strategis terdiri dari tiga tahap, yaitu: a) tahap formulasi; b) tahap implementasi; c) evaluasi strategi. Kebijakan pemerintah merupakan kekuasaan yang mendisribusikan nilai-nilai kepada masyarakat secara keseluruhan. Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah memiliki kewenangan terhadap keseluruhan hidup masyarakat. Kebijakan merdeka belajar dalam rencana strategis tentunya harus mempertimbangkan kinerja penyelenggaran pendidikan, komponen pendidikan seperti guru memiliki andil yang cukup besar pada penerapan kebijakan merdeka belajar. Maka pemerintah perlu memperhatikan hal tersebut dalam rencana strategisnya. Kinerja manajemen dalam perencanaan strategi kebijakan merdeka belajar pun harus dipertimbangkan dengan matang. lembaga pendidikan harus mampu menciptakan budaya dan iklim organisasi yang mendukung implementasi merdeka belajar
Tujuan supervisi merdeka belajar sebenarnya serupa dengan tujuan supervisi pendidikan pada umumnya, yakni untuk membantu mengembangkan kegiatan pembelajaran menjadi lebih baik. Hanya saja, pada supervisi merdeka belajar dalam pelaksanaannya harus mengacu pada prinsip merdeka itu sendiri, yaitu pembelajaran dengan nyaman tanpa adanya paksaan serta tekanan. Prinsip yang digunakan dalam supervisi merdeka belajar dikelompokkan menjadi 2 (dua), yakni yang bertalian dengan tujuan yang akna dicapai dan berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan supervisi. Sedangkan teknik yang digunakan dalam supervisi merdeka belajar kurang lebih serupa dengan teknik supervisi pada umumnya yakni teknik supervisi individu dan kelompok, hanya saja dalam teknik supervisi merdeka belajar, didasari pada konsep merdeka belajar itu sendiri. Merdeka belajar membawa dampak baik bagi guru khusus dalam hal beban psikologis. Guru diberikan kebebasan untuk berkreasi tanpa harus memikirkan tanggungan administratif yang membuat tidak fokus pada
pembelajaran. namun perlu berhati - hati jika menggunakan pendekatan ilmiah berpotensi mengurangi penilaian dari aspek perencanaan pembelajaran.
59