• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIVISI DIKLAT SATUAN PENGAMANAN (SATPAM)

B. Data Hasil Penelitian

3) Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pendidik dan tenaga kependidikan merupakan inti dari keberlangsungan program pendidikan dan pelatihan. Karena merekalah yang melaksanakan dan merencanakan proses pembelajarannya. Pendidik yang sering disebut dengan pembina, pendamping dan instruktur berperan dalam proses pendidikan dan pelatihan. memberikan pembekalan, materi yang sesuai dengan jadwal yang sudah tersusun. sedangkan tenaga kependidikan atau yang sering disebut dengan pengelola bertugas mempersiapkan segala kebutuhan yang menunjang keberlangsungan pendidikan dan pelatihan termasuk administrasi, seperti BAP, rekapitulasi absen siswa dll. Untuk lebih jelasnya peneliti melakukan wawancara dengan pak “BT” selaku staff administrasi kantor induk 1 purworejo, beliau menjelaskan bahwa:

81

“dalam pelaksanaan pendidikan tentunya membutuhkan berkas-berkas yang berkaitan dengan administrasi, adanya BAP difungsikan untuk mengetahui kehadiran instruktur supaya pihak GTS dapat dengan mudah menghitung honor yang akan diberikan kepada instruktur. Instruktur dan atau narasumber absen setiap hari. Sedangkan untuk siswa ketika ingin ijin keluar dan akan masuk area pusdik harus ijin dan lapor kembali terlebih dahulu, difungsikan untuk mengetahui keluar masuknya siswa setiap pagi, siang, sore absen juga dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk menentukan nilai siswa.”

Seiring dengan penjelasan di atas ibu “IH” selaku staf FO kantor induk 1 Purworejo menjelaskan mengenai pendidik dan tenaga kependidikan. Beliau menyampaikan bahwa:

“pendidik memang berasal dari polres tapi segala macam persiapan berasal dari GTS, sebagai pengelola program. Yang mana GTS juga memfasilitasi instruktur mulai dari makannya, snack dll.”

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan harus saling bersinergi, untuk itu komunikasi dan koordinasi sangatlah dipentingkan. Pengelola program bertugas mempersiapkan segala macam bentuk administrasi yang berupa berkas, pembina berperan dalam mempersiapkan pendidikan dan pelatihan sebelum instruktur datang. Sedangkan instruktur berperan dalam mengisi materi terhadap siswa dalam proses pendidikan dan pelatihan. Jadi antara instruktur pengelola program dan pembina memiliki fungsi yang berbeda-beda. Mereka bekerja sesuai TUPOKSI yang sudah ada. Namun harus selalu berkoordinasi.

4) Keuangan

Berbicara masalah keuangan terdapat dua golongan yaitu alokasi untuk pengeluaran dan pemasukan. Alokasi dan pengeluaran di BUJP Garda Total Security seperti yang telah direncanakan dalam RAB yang dibuat oleh bagian

82

keuangan dan direalisasikan oleh komisaris. Seperti yang telah dijelaskan oleh ibu “VN” selaku bagian keuangan. Beliau mengatakan bahwa:

“Alur pengeluaran dan pemasukan GTSvakan tertera jelas dalam sistem. Segala bentuk pengeluaran harus sesuai dengan RAB yang telah disusun, apabila tidak sesuai maka harus melalui persetujuan dari komisaris. Sumber dana GTS ada 2, yaitu dari uang pendaftaran siswa yang difungsikan untuk memenuhi fasilitas siswa, selain itu ada khas GTS.”

Seperti halnya yang disampaikan oleh ibu “IH” selaku staff FO yang bertugas melayani pembayaran pendaftaran siswa untuk wilayah induk 1, beliau mengatakan bahwa:

“untuk alur keuangan induk satu hanya sebagai pelayan pembayaran saja. Misal tanggal pembayaran sudah selesai kantor induk satu juga harus laporan ke pusat.”

Sejalan dengan yang disampaikan oleh ibu “IW” selaku Kasi OPS pusat, beliau mengatakan bahwa:

“pengelolaan keuangan GTS diserahkan kepada ibu VN selaku bagian keuangan, tapi dalam hal pembayaran dibantu oleh bagian FO dan saya sendiri kalau di pusat. Kalau di Klaten dengan pak TR, kalau di induk 1 dengan bu ika. Setelah selesai pelunasan barulah diberikan kepada bu VN, barulah bu VN merekap semuanya, kalau masalah pembagian keuangan GTS berdasarkan RAB, tidak bisa mengeluarkan uang dengan tiba-tiba tanpa persetujuan komisaris”

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaannya keuangan dikelola oleh bagian keuangan, namun dibantu oleh karyawan lain diantaranya adalah bagian FO pusat, induk 1, dan cabang Klaten. Alur selanjutnya barulah diserahkan pada bagian keuangan. Untuk dapat melakukan pengeluaran bagian keuangan terlebih dahulu membuat perencanaan RAB yang kemudian diajukan kepada kepala divisi pendidikan dan pelatihan, setelah

83

mendapatkan persetujuan dari kepala divisi selanjutnya diajukan kepada komisaris untuk dapat direalisasikan berupa cek.

5) Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan alat pendukung dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan SATPAM. Penggunaan sarana dan prasaran yang baik merupakan salah satu kunci untuk mencapai hasil pendidikan dan pelatihan yang optimal. Pada dasarnya sarana dan prasarana berfungsi sebagai penunjang proses pendidikan dan pelatihan , supaya dalam pelaksanaannya lebih efektif dan efisien.

Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian perencanaan sebelumnya, bahwa sarana dan prasarana sudah tersedia dari dulu, namun dalam pelaksanaannya pendidikan dan pelatihan dalam pelaksanaan praktik ataupun pengenalan lemdik memanfaatkan lingkungan sekitar tempat pendidikan dan pelatihan. Berkenaan dengan hal tersebut, bapak “HY” selaku KasinOPS induk satu yang sekaligus sebagai pembina menjelaskan bahwa:

“sarana dan prasarana memang sangat penting, pendidikan dan pelatihan SATPAM tidak hanya melulu belajar dikelas atau dihalaman depan kelas namun seperti yang sudah dilihat oleh peneliti, pembelajaran dilakukan dilapangan, di area sekitar pusdik. Pada saat lemdik, GTS mengajak siswa pergi ke alun alun, kemudian di sungai, hal tersebut merupakan salah satu bentuk pemanfaatan lingkungan sekitar dalam hal penggunaan sarpras mbak. Kalau di Klaten ya kita di lapangan belakang pusdik itu yang besar.”

Hal lain disampaikan oleh pak “TR” selaku kepala PUSDIK Klaten beliau menyampaikan bahwa:

84

“berkenaan dengan sarana dan prasarana GTS yang berada di pusdik Klaten hanya sebagai pengelola dan pemelihara, selain itu untuk pemanfaatan GTS memanfaatkan semua fasilitas yang tesedia, dan memanfaatkan lingkungan sekitar. Karena ketika jam pelajaran praktik terkadang siswa diajak keluar. Biasanya di lapangan, sembari pemanasan latihan fisik dari pusdik ke lapangan lari kecil-kecil.”

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana untuk pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tidak hanya dilakukan di dalam pusat pendidikan dan pelatihan namun siswa juga diajak untuk keluar pusat pendidikan dan pelatihan. Dalam hal pengelolaan sarana dan prasarana, dikelola oleh karyawan sendiri.

2. Output dari Pendidikan dan Pelatihan SATPAM di Garda Total Security