• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertanyaan mengenai Perencanaan pendidikan dan pelatihan SATPAM a. Kurikulum

1) Apa yang dilakukan atau dipersiapkan untuk pembuatan kurikulum? Jadi begini mbak Ros, berkaitan dengan kurikulum kita berpegang pada peraturan kepolisian Negara Republik Indonesia nomor 24 tahun 2007. Disitu sudah disampaikan bahwa kami selaku BUJP berperan sebagai penyedia dan pelaksanaan jasa pengamanan, jadi tidak terdapat perencanaan kurikulum seperti di sekolah-sekolah, namun kami melakukan perencanaan pelaksanaan yang biasa disebut RENGIAT (rencana kegiatan) setelah itu kami berkoordinasi dengan pihak POLRES karena merekalah yang berperan dalam pelaksanaan, para pak polisi pak polisi itu nantinya ketika pelaksanaan yang akan menjadi instrukturnya. 2) Siapa yang melaksanakan pembuatan kurikulum?

Kalau tanya siapa yang membuat saya tidak tahu mbak, yang jelas kurikulum itu turun dari Pusat. Kami sudah mengetahui formatnya kemudian bersama pihak polres kami menyusun jadwal.

168 3) Kapan kurikulum tersebut dilaksanakan?

Ketika kita hendak membuat jadwal. 4) Bagaimana isi kurikulum tersebut?

Isinya sesuai dengan PERKAP POLRI nomor 24 tahun 2007 b. Peserta DIKLAT

1) Apa yang dilakukan/dipersiapkan dalam penerimaan peserta didik baru? Yang dilakukan dan dipersiapkan tentunya kita sosialisasikan terlebih dahulu kepada calon alumni diklat. Ayah bisa dikatakan marketing mbak. 2) Bagaimana proses penerimaan peserta didik baru?

Prosesnya ya sesuai dengan langkah-langkah. Peserta datang, membawa persyaratan, mendaftar dari kami menjelaskan fasilitas dan kegiatan serta yang harus ditaati selama diklat berlangsung. Bisa via Online dan ondesk 3) Siapa yang melakukan proses penerimaan peserta didik baru ?

Semua karyawan mbak

4) Kapan penerimaan peserta didik baru dilaksanakan? Waktu yang telah ditentukan

c. keuangan

1) Apa saja yang dipersiapkan dalam pengelolaan keuangan lembaga? Pembuatan RAB mbak

2) Siapa yang bertugas mengelola keuangan lembaga?

Kalau di pusat ya bagian keuangan, kalau dipurworejo saya dan mbak IH.

169

3) Dari manakah sumber dana yang digunakan dalam pendidikan dan pelatihan satpam?

Banyak sumber mbak terutama dari peserta didik sendiri, mitra dan kas GTS.

4) Apakah ada pihak lain yang bekerjasama dalam membantu pendanaan? Ada, yaitu mitra. Tapi tidak selalu setiap angkatan.

d. Sarana dan Prasarana

1) Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses pendidikan dan pelatihan?

Banyak mbak, meja, kursi, alat masak, leptop, komputer, waduh kalau disebutkan semua nanti lama. Njenengan mengamati sendiri ya. 2) Bagaimana persiapan sarana dan prasarana yang akan digunakan ?

Kalau di PWR kita seperti orang boyongan mbak, setiap kali mau diklat. Karena kita tempatnya Ian nyewa juga to.

3) Bagaimanakah pengelolaan sarana dan prasarana ? Sarpras dikelola bersama, dirawat.

4) Siapa yang bertugas mengelola sarana dan prasarana?

Semua karyawan mbak karena kalau di PWR tidak ada tenaga khusus untuk pemeliharaan seperti di Klaten.

e. Hubungan GTS dengan Mitra Kerjanya.

1) Apa yang melandasi perlunya hubungan lembaga dengan mitra kerja? Keberlangsungan diklat mabk. Kalau kita tidak memiliki mitra nanti kita tidak bisa menyalurkan alumni dong.

170

2) Apa saja persiapan dalam melaksanakan hubungan dengan mitra kerja?

Proposal, keberanian, mental. Tentunya bahan yang ingin ditawarkan mbak.

2. Pertanyaan mengenai Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan SATPAM a. Kurikulum

1) Bagaimanakah implementasi kurikulum yang telah dibuat?

Kami berusaha menjalankan kurikulum sesuai dengan perkap Polri nomor 24 tahun 2007

b. keuangan

Keuangan dikelola oleh bagian keuangan pusat. Jadi di PWR itu uangnya hanya transit. Penggunaan keuangan berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan RAB yang telah dirancang.

c. sarana dan prasarana

1) Bagaimana pemanfaatan sarana dan prasarana?

Semua prasarana kita manfaatkan. Karena kita tempatnya menyewa jadi kami memanfaatkan mulai dari alun-alun, lapangan tenis, dan lapangan depan kelas juga kita gunakan.

d. Hubungan lembaga dengan mitra kerja

1) Bagaimanakah penyelenggaraan hubungan lembaga dengan mitra kerja?

171

Kami selalu berusaha menjalin hubungan baik dengan mitra yang sudah terjalin, dan berusaha membangun mitra kepada perusahaan atau instansi yang bisa melakukan timbal balik.

Output dari pendidikan dan pelatihan bagi peserta didik yang telah mengikuti DIKLAT

2. Pertanyaan mengenai Keluaran peserta didik

a. Bagaimana ketrampilan berfikir (pengetahuan) peserta pelatihan setelah mengikuti proses pendidikan di GTS?

Mbak rosi amati sendiri ya.

b. Bagaimana sikap peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan dan pelatihan di GTS?

Ini juga harus mengamati

c. Bagaimana ketrampilan motorik peserta pelatihan setelah mengikuti proses pendidikan dan pelatihan di GTS?

Amati, dan tanyakan kepada instruktur mbak supaya lebih jelas.

Upaya yang dilakukan GTS dalam menyalurkan lulusan ke lapangan kerja 1. Pertnyaan mengenai upaya GTS dalam menyalurkan lulusan ke lapangan

kerja

a. Bagaimana upaya GTS dalam menjalin mitra kerja?

Untuk lebih jelasnya tanyakan ke kantor pusat saja mbak kalau undak ke pak Radi

172

b. Bagaimana cara GTS menyalurkan alumni DIKLAT kepada mitra? Berkaitan dengan penyaluran langsung ke pak adi saja ya

c. Kriteria apa saja yang harus dipenuhi untuk menjalin mitra kerja? -

Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di GTS

1. Apa saja faktor pendukung pendidikan dan pelatihan di GTS?

Faktor pendukungnya adalah semua pihak yang ikut partisipasi dalam penyelenggaraan mbak, termasuk njenengan.

2. Apa saja faktor penghambat pendidikan dan pelatihan di GTS? Faktor penghambat?... saya rasa hanya miskom saja mbak, itu karena kurangnya koordinasi.

Upaya GTS untuk mengoptimalkan dukungan dan meminimalisir hambatan dalam pendidikan dan pelatihan

1. Upaya apa yang dilakukan GTS untuk mengoptimalkan dukungan dalam pendidikan dan pelatihan?

Menjalin bai

k hubungan antar karyawan dan peserta diklat.

2. Upaya apa yang dilakukan GTS untuk meminimalisir hambatan dalam pendidikan dan pelatihan?

173 Lampiran 11. Reduksi, Display, dan Kesimpulan

No. Komponen Pertanyaan Reduksi Verifikasi

1. Implementasi

pendidikan dilihat dari perencanaan dilihat dari kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, peserta didik, keuangan, sarana dan prasarana, begitu pula dengan pelaksanaan dilihat dari kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, peserta didik, keuangan, sarana dan prasarana,

PERENCANAAN: Apa yang dilakukan atau dipersiapkan untuk pembuatan kurikulum?

IW : Jadi begini mbak kami pihak BUJP hanya sebagai penyedia dan penyelenggara jasa keamanan, untuk perencanaan yang berkaitan dengan kurikulum itu langsung diberikan dari pihak POLRES setempat, artinya Dimana kami menyelenggarakan diklat, ya dari situ kami mendapatkan jadwal, misalkan kemarin itu kami menyelenggarakan di Klaten berarti kita melakukan koordinasi berkaitan dengan jadwal pelaksanaan dengan POLRES Klaten, karena nantinya

Tidak terdapat perencanaan mengenai kurikulum namun hanya terdapat perencanaan yang berupa jadwal pelaksanaan diklat.jadi setiap lembaga BUJP harus melaksanakan ketentuan pelaksanaan diklat sebanyak 232 jam pelajaran seperti yang telah tertera dalam kurikulum pendidikan dan pelatihan SATPAM tingkat Gada Pratama. Kurikulum sudah tertera dalam perkap POLRI

174

ketika pelaksanaan yang jadi instruktur adalah anggota POLRES Klaten. nah jadwal itu dibuat berdasarkan kurikulum yang sudah dibuat oleh POLDA

EP : Perencanaan kurikulum itu langsung dari pemerintah yang diturunkan kepada POLDA setempat, kami selaku anggota yang berperan sebagai instruktur dari pihak POLRES setempat hanya melakukan perintah atau penyelenggara, sebelumnya kita pihak polres itu ketika akan membuat perencanaan yang berupa jadwal, kami harus membuat rencana kegiatan (RENGIAT), setelah bikin

nomor 24 tahun 2007. Kurikulum tersebut sudah dibuat oleh pemerintah pusat.

175

rengiat kita mengajukan SPRINT (Surat Perintah) ke POLDA nanti POLDA menunjuk POLRES setempat barulah kami berani membuat jadwal kegiatan yang mengacu pada kurikulum 232 JP nah kemudian dari kurikulum itu nanti polres yang menentukan jadwal pelaksanaannya mbak, tentunya kamu juga berkoordinasi dengan pihak BUJP, kalau cabang Purworejo ya sama bu dewi atau langsung dengan pak Suryadi.

DK : Jadi begini mbak Ros, berkaitan dengan kurikulum kita berpegang pada peraturan kepolisian Negara Republik

176

Indonesia nomor 24 tahun 2007. Disitu sudah disampaikan bahwa kami selaku BUJP berperan sebagai penyedia dan pelaksanaan jasa pengamanan, jadi tidak terdapat perencanaan kurikulum seperti di sekolah-sekolah, namun kami melakukan perencanaan pelaksanaan yang biasa disebut RENGIAT (rencana kegiatan) setelah itu kami berkoordinasi dengan pihak POLRES karena merekalah yang berperan dalam pelaksanaan, para pak polisi pak polisi itu nantinya ketika pelaksanaan yang akan menjadi instrukturnya.

177

Kapan kurikulum

tersebut dilaksanakan dan Bagaimana isi kurikulum tersebut.?

IW : Dilaksanakannya ya pas pak eko membuat jadwal mbak, sama pas kita pelaksanaan diklat. Nah itu Ian setiap 2 bulan sekali diklatnya bahkan bisa 1 bulan sekali bahkan 1 periode itu sampai dua angkatan. Atau 3 angkatan. Ada yang di Purworejo, Klaten dan Wonosobo.

Ya kalau ditanya bagaimana kurikulum ya sudah pas mbak karena itu Ian mengacu pada peraturan kepolisian. Dan diturunkan langsung dari pusat.

EP : Kalau pelaksanaannya ya setiap pelatihan dilakukakan. Jadi nanti kurikulum itu baru sebagai desainnya

Kurikulum dilaksanakan sebagai acuan pembuatan jadwal, berdasarkan perkap Polri nomor 24 tahun 2007 kurikulum untuk pelatihan satpam harus 232 JPL.

178

rencana. Nah baru kita buat jadwalnya. Isinya sesuai dengan perkap Polri mbak DK : Ketika kita hendak membuat jadwal. Isinya sesuai dengan PERKAP POLRI nomor 24 tahun 2007

Apa yang dilakukan /

dipersiapkan dalam penerimaan peserta didik baru

IW : Jadi ini mbak kalau persiapan kita rasa sudah berlangsung dengan sendirinya, karena itu Ian sudah kita jadikan sebagai rutinitas. Jadi misal Klaten diklat, dengan sendirinya banyak peserta yang datang untuk mendafta, kemudian kita merencanakan untuk diklat lagi, dan begitu seterusnya. Karena setiap alumni

Perencanaan peserta didik merupakan bagian yang sengat penting dalam proses pelaksanaan diklat, karena setiap pelaksanaan BUJP memiliki target siswa. Jika dilihat dari keberagaman peserta didik, dan latar belakang yang berbeda maka kesadaran pihak

179

yang keluar itu pasti ada yang membawa siswa baru.

EP : untuk perekrutan siswa itu bisa dari GTS, bisa dari POLRES, dan bisa dari umum. Ow iya mbak tidak sedikit juga dari alumni diklat. Karena sebelum mereka lulus dari GTS mereka diberikan pembekalan, dalam pembekalan itu biasanya disisipkan informasi mengenai adanya reward untuk alumni yang memberikan informasi mengenai pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, jadi ketika ada siswa baru pasti ditanya dapat informasi dari mana begitu mbak.

instruktur dan pembina sangatlah diperlukan, supaya tidak terjadi kesalahan dalam berkoordinasi. BUJP Garda Total Security memiliki strategi untuk mendapatkan siswa.mulai dari pemberian reward kepada orang yang mendapatkan siswa, melakukan kerja sama terhadap instansi-instansi di daerah Jateng dan DIY. Serta pengelola harus mempersiapkan fasilitas yang diberikan untuk peserta didik yang berbeda statusny

180

DK : Yang dilakukan dan dipersiapkan tentunya kita sosialisasikan terlebih dahulu kepada calon alumni diklat. Ayah bisa dikatakan marketing mbak

HY : dalam perencanaan yang berkaitan dengan peserta didik itu kami pihak BUJP merencanakan untuk teknis pembayaran dan fasilitas yang diberikan, karena mereka yang sudah bekerja hanya mendapatkan fasilitas berupa topi, kaos dan Training saja. Namun yang reguler mendapatkan fasilitas lengkap yang berupa topi, seragam PDH, sampai sepatu PDH juga mendapat mbak. Namun dalam

181

pelaksanaannya mereka mendapatkan perlakuan yang sama. Dalam mencari peserta didik kamu melakukan publikasi melalui media cetak, media sosial dan alumni, selain itu kami dibantu oleh POLRES

VN: Peserta didik kita dapatkan dari berbagai macam daerah dan kalangan, selain itu kita juga melakukan kerja sama dengan beberapa pihak, salah satunya adalah PT GATRA, kami melakukan MOU terlebih dahulu dan melakukan kesepakatan harga per siswa, bahasa kerennya itu tender mbak.

182

Bagaimana proses

penerimaan peserta didik baru ?

IW : Jadi ini mbak kalau persiapan kita rasa sudah berlangsung dengan sendirinya, karena itu Ian sudah kita jadikan sebagai rutinitas. Jadi misal Klaten diklat, dengan sendirinya banyak peserta yang datang untuk mendafta, kemudian kita merencanakan untuk diklat lagi, dan begitu seterusnya. Karena setiap alumni yang keluar itu pasti ada yang membawa siswa baru.

Proses penerimaan yo ming Koo mono mbak siswa kita suruh mengisi berkas, kemudian kita jelaskan fasilitas yang diperoleh, sampai dengan penyerahan

Perencanaan peserta didik merupakan bagian yang sengat penting dalam proses pelaksanaan diklat, karena setiap pelaksanaan BUJP memiliki target siswa. Jika dilihat dari keberagaman peserta didik, dan latar belakang yang berbeda maka kesadaran pihak instruktur dan pembina sangatlah diperlukan, supaya tidak terjadi kesalahan dalam berkoordinasi. BUJP Garda Total Security memiliki strategi untuk mendapatkan

183

syarat-syarat. Kemudian yang terakhir pelunasan.

EP : untuk perekrutan siswa itu bisa dari GTS, bisa dari POLRES, dan bisa dari umum. Ow iya mbak tidak sedikit juga dari alumni diklat. Karena sebelum mereka lulus dari GTS mereka diberikan pembekalan, dalam pembekalan itu biasanya disisipkan informasi mengenai adanya reward untuk alumni yang memberikan informasi mengenai pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, jadi ketika ada siswa baru pasti ditanya dapat informasi dari mana begitu mbak

siswa.mulai dari pemberian reward kepada orang yang mendapatkan siswa, melakukan kerja sama terhadap instansi-instansi di daerah Jateng dan DIY. Serta pengelola harus mempersiapkan fasilitas yang diberikan untuk peserta didik yang berbeda statusnya.

184

HY : dalam perencanaan yang berkaitan dengan peserta didik itu kami pihak BUJP merencanakan untuk teknis pembayaran dan fasilitas yang diberikan, karena mereka yang sudah bekerja hanya mendapatkan fasilitas berupa topi, kaos dan Training saja. Namun yang reguler mendapatkan fasilitas lengkap yang berupa topi, seragam PDH, sampai sepatu PDH juga mendapat mbak. Namun dalam pelaksanaannya mereka mendapatkan perlakuan yang sama. Dalam mencari peserta didik kamu melakukan publikasi melalui media cetak, media sosial dan alumni, selain itu kami

185

dibantu oleh POLRES

VN : Peserta didik kita dapatkan dari berbagai macam daerah dan kalangan, selain itu kita juga melakukan kerja sama dengan beberapa pihak, salah satunya adalah PT GATRA, kami melakukan MOU terlebih dahulu dan melakukan kesepakatan harga per siswa, bahasa kerennya itu tender mbak

pendidik dan tenaga

kependidikannya

HY : instruktur berasal dari anggota kepolisian yang sudah ditunjuk oleh POLRES, tentunya anggota yang memiliki pengalaman di bidangnya. Karena banyak materi pendidikan dan pelatihan adalah

Berdasarkan penjelasan bahwa tidak terdapat kriteria untuk penentuan instruktur, dikarenakan instruktur untuk proses pembelajaran sudah disediakan oleh POLRES setempat.