• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELAS VII DI SMPNEGERI 2 TUNTANG TAHUN PELAJARAN

KAJIAN PUSTAKA

C. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian PAI

Menurut Marimba (1998: 3) pendidikan Islam yaitu sebagai bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum Islam, menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut hukum Islam.

31

Menurut Ahmad Tafsir Pendidikan Islam sering diartikan pendidikan yang berdasarkan Islam. Pendidikan Islam yaitu proses mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah air, tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya (akhlaknya), teratur pikirannya, halus perasaannya, mahir dalam pekerjaannya, manis tutur katanya, baik dengan lisan maupun tulisan (Gunawan, 2014: 9).

Pendidikan agama Islam merupakan suatu proses edukatif yang mengarah kepada pembentukan akhlak atau kepribadian yang menyeluruh baik aspek jasmani maupun rohani. Pendidikan agama Islam menekankan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dengan pendidikan agama diharapkan para siswa mampu mengembangkan perilaku individu yang berorientasi pada perubahan karakter yang sesuai dengan tujuan Islam serta dapat menghadapi berbagai kebutuhan hidup yang bersifat material dan non material. Dengan kemajuan IPTEK yang serba canggih di era modern ini para siswa diharapkan sigap dan tanggap dalam menghadapi perubahan yang terjadi serta berperan aktif di dalam masayarakat, bangsa, dan negara.

2. Landasan Dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

a. Landasan Yuridis, Menurut Zuhairini (1983: 21-23), secara yuridis pelaksanaan Pendidikan Agama Islam terbagi menjadi 3 komponen dasar yaitu:

32

1) Dasar Ideal diambil dari falsafah negara yaitu pancasila, khususnya sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini mengandung pengertian bahwa seluruh bangsa Indonesia harus yakin dan percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam ketetapan MPR No.II/MPE/1978 bahwa dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa berarti bangsa Indonesia telah mendeklarasikan dirinya sebagai bangsa yang harus percaya dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

2) Dasar Kontitusional, dasar Pendidikan Agama Islam bila dilihat dari dasar tersebut adalah yang tercantum dalam UUD 1945 terutama dalam Bab XI Pasal 29 ayat 1. Negara berdasarkan atas ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing menurut agama dan kepercayaannya itu. Atas dasar pernyataan tersebut, maka konsekuensi logisnya bagi pemerintah dalam dunia pendidikan wajib menyelenggarakan mata pelajaran pendidikan agama baik agama Islam maupun agama lain mulai dari tingkat dasar sampai pada perguruan tinggi.

3) Dasar Operasional, ketetapan nomor II/MPRS/1960 dalam Bab 2 ayat 2 disebutkan bahwa Pendidikan Agama menjadi pelajaran di sekolah-sekolah mulai dari Tingkat Dasar sampai pada Perguruan Tinggi, secara operasional Pendidikan Agama baik Agama Islam maupun

33

agama lain mulai dilaksanakan baik dari Tingkat Dasar samapi Perguruan Tinggi.

b. Dasar Relegi (Normatif)

Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam adalah berdasarkan al-Quran dan Al-Hadits. Sebab Al-Qur’an dan Al-Hadits adalah pedoman hidup umat Islam. Menurut Zakiah Drajat (1982: 19), landasan pendidikan Agama Islam terdiri dari Al-Qur’an, Al-Hadis dan ijtihad. Al-Qur’an dijadikan sumber hukum utama karena dalam Al-Qur’an terkandung dua prinsip besar yaitu prinsip keimanan (Vertical) dan prinsip amaliyah

(Horizontal). Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam masuk dalam dua kategori tersebut karena dalam pendidikan Agama Islam baik secara implisit maupun eksplisit termaktub dalam materi yang berkaitan dengan masalah keimanan dan muamalah.

Al-Hadits dijadikan rujukan dalam PAI karena dalam Hadis berisi petunjuk atau nasihat-nasihat Rasulullah Saw. Yang berkaitan dengan kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspek. Sedangkan ijtihad dijadikan landasan PAI karena tidak semua ayat atau Hadis dapat dipahami secara tekstual karena ada pula yang konstekstual.

c. Dasar Filosofis

Menurut (Arjeh 1970: 10) dasar ini bertujuan untuk memberikan gambaran serta arah yang jelas tentang tujuan dari PAI. Melalui dasar filosofis diharapkan susunan kurikulum PAI mengandung kebenaran yang

34

logis dan rasioanal terutama kebenaran di bidang nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang diyakini dari kebenaran (Suparta, 2016: 270-274). 3. Tujuan dan Manfaat Mapel PAI

Menurut Muhaimin (1993: 156-157) bahwa tujuan pendidikan agama Islam dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam yaitu:

a. Tujuan Normatif yakni tujuan yang ingin dicapai berdasarkan norma-norma yang mampu mengkristalisasikan nilai-nilai yang hendak diinternalisasi. b. Tujuan Fungsional yakni tujuan yang diorientasikan pada kemampuan anak

didik untuk memfungsikan daya kognitif, afektif, dan psikomotorik.

c. Tujuan Operasional yang mempunyai sasaran teknis manajerial. Tujuan ini terdiri dari tujuan umum, tujuan khusus, tujuan tak lengkap, tujuan insidentil, tujuan sementara dan tujuan intermedier.

Muhaimin (2005: 124) mengatakan bahwa secara konseptual teoritis pendidikan agama Islam di sekolah berfungsi:

a. Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin.

b. Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kehidupan hidup di dunia dan di akhirat.

35

d. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. e. Pencegahan dari hal-hal negatif budaya asing yang dihadapi sehari-hari. f. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata

dan tak nyata), sistem, dan fungsionalnya.

g. Penyaluran untuk mendalami pendidikan agama ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi (Suparta, 2016: 274-276).

Jadi Pendidikan Agama Islam tidak hanya proses mentransfer ilmu berdasarkan aspek kognitif saja. Pendidikan Islam memiliki peran yang segnifikan terhadap pembentukan watak dan sikap dari peserta didik. Adapun tujuan dari Pendidikan Agama Islam adalah meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman tentang agama Islam. Sehingga peserta didik dapat menjadi muslim yang sejati yang memiliki kepribadian akhlak mulia serta menjadi muslim yang senantiasa beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Untuk mencapai tujuan tersebut harus diimplementasikan melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Adapun landasan utama dari PAI yaitu landasan religius Al-Quran dan hadits dari ajaran Islam yang meliputi sumber akidah (keimanan), syariah, ibadah, muamalah, dan sebagainya. Sedangkan yang menjadi landasan pendukung yaitu landasan yudiris dan filosofis. Mata pelajaran PAI merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran agama Islam yang memiliki muatan didalam pendidikannya. Pendidikan Agama Islam menekankan pada bagaimana peserta

36

didik mampu menguasai tentang kajian keislaman sekaligus dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian PAI tidak hanya menekankan pada aspek kognitif semata akan tetapi juga menekankan kepada aspek afektif dan psikomotorik. Sehingga peserta didik dapat berkontribusi dan berperan aktif terhadap masyarakat, bangsa, dan negara.

37 BAB III

Dokumen terkait