• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.3 Aspek Pelayanan Umum

2.3.1.1.2 Pendidikan Menengah

2.3.1.1.2.1 Angka Partisipasi Sekolah (APS)

Perkembangan APS pendidikan menengah di Kabupaten Aceh Selatan setiap tahunnya menunjukkan adanya peningkatan. Pada tahun 2008, APS pendidikan menengah adalah sebesar 631,99 per 1.000 penduduk usia sekolah pendidikan menengah. Angka ini meningkat menjadi 754,10 per 1.000 penduduk usia sekolah pendidikan menengah pada tahun 2012.

Tabel II-39

Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Pendidikan Menengah Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2008-2012

No Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012

1 SMA/SMK

1.1. jumlah murid usia 16-19 thn 7.685 7.938 9.971 8.170 13.073 1.2. jumlah penduduk kelompok usia 16-19 tahun 12.160 12.361 13.614 11.570 17.336

1.3. APS SMA/SMK 631,99 642,18 732,41 706,14 754,10

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Selatan

2.3.1.1.2.2 Rasio Ketersediaan Sekolah terhadap Penduduk Usia Sekolah Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah tingkat pendidikan menengah per 10.000 jumlah penduduk usia pendidikan menengah. Rasio ini mengindikasikan kemampuan sekolah untuk menampung semua penduduk usia pendidikan menengah. Perkembangan rasio gedung sekolah terhadap penduduk usia sekolah pendidikan menengah di Kabupaten Aceh Selatan adalah sebesar 0,006 pada tahun 2008, artinya rata-rata satu gedung sekolah dapat menampung 167 penduduk usia sekolah SMA/SMK atau 60 gedung sekolah per 10.000 penduduk usia sekolah SMA/SMK. Pada tahun 2012 rasio tersebut memjadi 0,013, artinya setiap satu gedung sekolah dapat menampung 76 penduduk usia sekolah SMA/SMK atau 130 gedung sekolah per 10.000 penduduk usia sekolah SMA/SMK.

Tabel II-40

Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2008-2012

NO Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012

1 SMA/SMK

1.1. Jumlah gedung sekolah 78 102 212 226 222

NO Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012

usia 16-19 tahun

1.3. Rasio 0,006 0,008 0,016 0,020 0,013

Dilihat dari rasio ketersedian sekolah terhadap penduduk usia sekolah per kecamatan dalam Kabupaten Aceh Selatan untuk pendidikan menegah, rasionya relatif masih proporsional, artinya ketersediaan gedung sekolah sesuai dengan jumlah penduduk usia sekolah yang ada di Kecamatan tersebut. Hanya di Trumon Tengah belum ada sarana gedung sekolah untuk pendidikan menengah tersebut, mengingat daerah ini merupakan daerah pemekaran baru dari Kecamatan Trumon. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel II-41

Ketersediaan Sekolah dan Penduduk

Usia Sekolah Tahun 2012 Menurut Kecamatan Dalam Kabupaten Aceh Selatan

NO Kecamatan SMA/SMK Jumlah Gedung Sekolah Jumlah Penduduk Usia 16-19 th Rasio (1) (2) (3) (4) (5=3/4) 1 Labuhanhaji Barat 18 1.444 0,013 2 Labuhanhaji 16 1.075 0,015 3 Labuhanhaji Timur 12 774 0,016 4 Meukek 10 1.612 0,006 5 Sawang 10 1.224 0,008 6 Samadua 12 1.208 0,010 7 Tapaktuan 40 1.866 0,021 8 Pasie Raja 16 1.279 0,013 9 Kluet Utara 32 1.869 0,017 10 Kluet Tengah 4 479 0,008 11 Kluet Timur 6 768 0,008 12 Kluet Selatan 12 1.045 0,011 13 Bakongan 8 419 0,019 14 Bakongan Timur 4 410 0,010 15 Kota Bahagia 2 495 0,004 16 Trumon 12 396 0,030 17 Trumon Tengah 0 418 0,000 18 Trumon Timur 8 555 0,014 Jumlah 222 17.336 0,013

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Selatan.

2.3.1.1.2.3 Rasio Guru terhadap Murid

Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat pendidikan menengah per 1.000 jumlah murid pendidikan menengah. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga

pengajar, di samping juga mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai mutu pengajaran. Perkembangan rasio guru/murid pendidikan menengah di Kabupaten Aceh Selatan untuk tingkat SMA/SMK adalah sebesar 0,067 pada tahun 2008, artinya rata-rata satu orang guru mengajar 15 orang murid (1:15) atau 67 guru per 1.000 murid. Pada tahun 2012 rasio tersebut menjadi 0,080 artinya setiap satu orang guru mengajar 13 murid (1:13) atau 80 guru per 1.000 murid.

Tabel II-42

Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Menengah Tahun 2008 – 2012 Kabupaten Aceh Selatan

No Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012

1 SMA/SMK

1.1. Jumlah Guru 579 651 779 836 1.125

1.2. Jumlah Murid 8.665 8.914 8.763 8.686 13.961 1.3. Rasio 0,067 0,073 0,089 0,096 0,080

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Selatan

Dilihat dari Perkembangan rasio guru/murid pendidikan menengah per kecamatan dalam Kabupaten Aceh Selatan, relatif proporsional, artinya distribusi guru yang ditunjukkan dari ketersediaan guru masih sesuai dengan jumlah murid yang ada di Kecamatan tersebut. Untuk lebih jelasnya hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel II-43

Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Menengah Tahun 2012 Menurut Kecamatan Dalam Kabupaten Aceh Selatan

No Kecamatan SMA/SMK

Jumlah Guru Jumlah Murid Rasio

(1) (2) (3) (4) (5=3/ 4) 1 Labuhanhaji Barat 61 1.215 0,05 2 Labuhanhaji 55 845 0,07 3 Labuhanhaji Timur 75 720 0,10 4 Meukek 140 1.115 0.13 5 Sawang 65 948 0,07 6 Samadua 69 1.035 0,07 7 Tapaktuan 194 1.787 0,11 8 Pasie Raja 95 1.186 0,08 9 Kluet Utara 115 1.290 0,09 10 Kluet Tengah 24 373 0,06 11 Kluet Timur 44 700 0,06 12 Kluet Selatan 74 1.094 0,07 13 Bakongan 48 368 0,13 14 Bakongan Timur 7 392 0,02 15 Kota Bahagia 12 70 0,17 16 Trumon 25 357 0,07 17 Trumon Tengan 0 0 0 18 Trumon Timur 22 466 0,05 Jumlah 1.125 13.961 0,08

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Selatan

Sampai tahun 2012 kondisi kinerja pembangunan bidang pendidikan meskipun terjadi berbagai peningkatan yang cukup berarti, namun pembangunan pendidikan belum sepenuhnya mampu memberi pelayanan merata, berkualitas, terjangkau serta sesuai

kebutuhan pasar kerja. Sebagian penduduk tidak dapat menjangkau biaya pendidikan yang dirasakan masih mahal dan pendidikan juga dinilai belum sepenuhnya mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Masih banyak lulusan lembaga pendidikan yang menganggur. Persoalan ini harus segera diatasi melalui peningkatan mutu tenaga pendidik, pendidikan yang diarahkan sesuai kebutuhan pasar kerja, kreatif dan inovatif serta sesuai potensi daerah, pengangkatan kepala sekolah di semua jenjang pendidikan hendaknya berdasarkan prestasi, dedikasi, loyalitas, etos kerja, kemampuan dan dibarengi dengan hasil uji coba serta berpengalaman. Selanjutnya perlu juga pemerataan guru antara daerah perkotaan dan pedesaan atau daerah terpencil. Untuk mengatasi kekurangan guru mata pelajaran yang langka perlu pula disediakan dana tugas belajar, pelatihan atau dimagangkan secara bertahap guru-guru dimaksud di semua strata sekolah, baik sekolah agama maupun sekolah umum. Peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari hasil pengawasan sekolah, oleh karenanya perlu pula ditingkatkan profesionalisme para pengawas sekolah melalui pembinaan dan pelatihan serta menyediakan sarana dan prasarana mobilitas yang memadai kepada para pengawas termasuk pula kepada kepala UPTD pendidikan di kecamatan. Karena ada kesan selama ini jabatan pengawas dan kepala UPTD hanya tempat pembuangan atau tempat pelarian. Salah satu penyebab rendahnya kualitas SDM disebabkan terbatasnya aksesibilitas dalam berbagai aspek dan dimensi mutu pendidikan. Untuk itu, peran Dinas Pendidikan bersama dengan Majelis Pendidikan Daerah (MPD) harus saling bersinergi dalam rangka memajukan pendidikan di Kabupaten Aceh Selatan.

2.3.1.2 Kesehatan