Disclosure (pengungkapan) atau keterbukaan informasi perusahaan mencakkup : (1) bersifat wajib, memuat informasi yang harus diungkap oleh otoritas terkait seperti Securities and Exchange Commission (SEC), dan (2) sukarela, yang terdiri dari informasi yang tidak diharuskan undang-undang, tapi diberikan perusahaan kepada pemangku kepentingan untuk transparansi dan komunikasi yang lebih baik. Pengungkapan sukarela meluas dalam 15 tahun terakhir, bersama Global Reporting Initiative (GRI) yang diluncurkan tahun 1997 untuk memberikan kerangka bagi perusahaan untuk melaporkan strategi lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) dan menjelaskan relevansi dan kepentingannya. Kini banyak perusahaan kini membuat laporan keberlanjutan tahunan, dengan rincian tugas mereka untuk strategi ini. Tahun 2002, ada peluncuran CDP, yang dulu dikenal sebagai Carbon Disclosure Project, yang awalnya meminta perusahaan untuk mengungkap jejak karbon dari kegiatan mereka dan rantai pasokan mereka. Permintaan itu lalu meluas sehingga mencakup komoditas yang mengancam air dan hutan seperti kedelai, sawit, produk ternak dan kayu, dan CDP sekarang membuat basis data terbesar di dunia tentang penggunaan modal alam oleh perusahaan.
Banyak bukti menunjukkan CDP telah mendorong perubahan perilaku perusahaan dengan memberikan peluang untuk mengukur dan mengelola emisi dan kemudian
mengidentifikasi hotspot untuk meningkatkan efisiensi dan keuntungan. Pengungkapan penilaian mendorong perusahaan tersebut meningkatkan kinerja mereka melebihi rekan-rekan mereka, sementara aktivisme pemegang saham menekan perusahaan untuk mengungkapkan, kemudian mengurangi emisi mereka.
Dalam program hutan CDP, juga terdapat banyak bukti tentang pengajuan resolusi pemegang saham ke perusahaan yang meminta mereka mengembangkan kebijakan sumber berkelanjutan (terutama untuk kayu dan minyak sawit), menetapkan target berpindah ke komoditas berkelanjutan yang bersertifikat dan mengungkapkan kemajuan mereka secara terbuka. Proyek ini juga memberikan umpan balik ke perusahaan pengungkap tentang kekuatan dan kelemahan mereka, serta saran perbaikan di masa depan. Proyek ini sangat berhasil pada perusahaan yang berurusan langsung dengan konsumen, karena kesadaran tentang risiko reputasi dan adanya komitmen keberlanjutan yang lebih maju dan sumber daya yang lebih baik. Namun, dengan semakin banyaknya produsen dan pengolah yang kini lebih terbuka mengungkapkan informasi ke CDP tekanan dari perusahaan pada pemasok untuk mengungkap rantai pasokan mungkin akan semakin besar.
Program pengungkapan lain dalam ruang hutan mencakup Palm Oil Scorecard oleh WWF, program dua tahunan yang membagi perusahaan dengan berbagai kriteria keberlanjutan menurut informasi yang diungkap pada publik. RSPO juga mengharuskan anggota mereka menyelesaikan komunikasi publik kemajuan tahunan. Karena itu, pengungkapan (disclosure) jelas berperan dalam mendorong dan memantau produksi dan sumber komoditas yang lebih bertanggung jawab oleh perusahaan. Respons terbuka dapat dianalisis masyarakat sipil, yang dapat menjadi pemeriksa independen di lapangan, sementara penilaian dan tekanan pemilik saham dapat mendorong perbaikan kinerja dan mempublikasikan praktik terbaik.
James Hulse CDP
Bantuan Teknis (TA) adalah transfer pengetahuan atau keahlian dari satu organisasi ke yang lain, atau individu tertentu. TA bertujuan meningkatkan eisiensi dan efektivitas organisasi atau individu dalam mencapai tujuan. TA umumnya diberikan badan publik atau LSM ke badan publik lainnya, perusahaan atau individu di tingkat lokal dan nasional. Di skala yang lebih kecil, TA diberikan sektor swasta, kerap bermitra dengan masyarakat umum atau sipil, dan di beberapa wilayah Amerika Selatan TA berperan penting dalam pengembangan industri kedelai345. LSM
juga berperan dalam memberikan TA ke organisasi swasta yang berusaha mengurangi penggunaan komoditas berbasis lahan. Pemberian TA merupakan bagian penting terhadap keberhasilan pelaksanaan banyak katalisator untuk mengurangi deforestasi yang didorong komoditas, termasuk insentif keuangan (misalnya kredit), REDD+ dan PES, serta sertiikasi. Namun, pemberian dan penyerapan TA sering terhambat terbatasnya ketersediaan bantuan keuangan (misalnya hibah atau pinjaman) dan kapasitas teknis yang rendah. Contoh, Bantuan Teknis dan Penyuluhan Pedesaan di Brasil yang merupakan layanan346.
Terutama perangkat sisi penawaran, TA dapat menjadi katalisator penting bagi produsen, terutama produsen kecil, untuk beralih ke produksi komoditas berkelanjutan yang besar. TA dapat mengurangi biaya sertiikasi dan kepatuhan undang-undang lingkungan, memperbaiki akses pembiayaan, dan meningkatkan produktivitas (lihat halaman 138). Penelitian terbaru
menunjukkan TA dapat menaikkan hasil pertanian 2-3 kali lipat di beberapa negara Afrika347,348. TA dapat membantu pengecer
dan pedagang menerapkan praktik terbaik dalam mencari komoditas berkelanjutan dengan penyediaan informasi sertiikasi, kebijakan pengadaan publik, dan produk berkelanjutan. TA juga punya manfaat lain, termasuk perbaikan tata kelola proyek dan transparansi. Juga, mendorong dan mengkoordinasikan penyampaian TA melalui kemitraan pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil yang penting dalam mendorong produksi komoditas berkelanjutan349.
BANTUAN TEKNIS
TAHAP SKALA WAKTU PELAKSANA TINGKAT KETAHANAN 153 152© Credits
MORATORIA
Moratorium adalah penghentian sementara suatu kegiatan. Di buku ini moratorium digunakan sebagai perangkat kebijakan guna menghentikan sementara kegiatan ilegal atau tidak berkelanjutan yang mengakibatkan deforestasi. Moratorium dapat diberlakukan pemerintah dan peraturan, atau sukarela dan ditetapkan melalui perjanjian antar perusahaan swasta.
Moratorium pengaturan telah banyak digunakan sektor publik di negara berkembang untuk mengatasi deforestasi. Moratorium saat ini ada di Indonesia (HPH350), Papua Nugini (sewa pertanian351),
dan Nigeria (penebangan di Cross River State352). Dengan
moratorium, pemerintah dapat meninjau undang-undang, menetapkan protokol pemantauan, atau meningkatkan penegakan hukum, sambil memastikan deforestasi tidak terjadi lagi.
Sebaliknya, moratorium sukarela cenderung dipimpin oleh sektor swasta menanggapi kampanye masyarakat sipil (lihat halaman 142), ditandai dengan perusahaan menyepakati komitmen terikat waktu untuk tidak membeli produk dari area tertentu yang terdeforestasi (misalnya moratorium kedelai di Amazon). Penanda tangan moratorium menuntut produsen memenuhi kriteria yang ditetapkan dengan ancaman pembatalan kontrak dan hilangnya pangsa pasar. Karena itu, moratorium sukarela paling mudah diterapkan pada rantai pasokan dengan konsentrasi beberapa perusahaan pada tahap tunggal dengan pangsa pasar besar, dan pada komoditas berbasis lahan dengan konsentrasi geograi produksi.
Namun, secara deinisi moratorium bukan opsi kebijakan yang kuat untuk mengurangi deforestasi. Walaupun moratorium sering diperbarui - ‘Zero Deforestation Law’’ Hutan Atlantis dari Paraguay, tahun 2004 untuk dua tahun awal, telah berulang kali diperpanjang sampai Desember 2018353 - prioritasnya adalah
memastikan perpanjangan ini tidak menggantikan perubahan perundang-undangan permanen.
© Neil Palmer, CIAT
TAHAP SKALA WAKTU PELAKSANA TINGKAT KETAHANAN 154