• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Mengenai Mutu Pelayanan Rumah Sakit yang Pernah Dilakukan Dilakukan

HASIL PENELITIAN

2. Tugas dan Fungsi

5.1 Penelitian Mengenai Mutu Pelayanan Rumah Sakit yang Pernah Dilakukan Dilakukan

Pada sub bab ini akan dipaparkan mengenai penelitian-penelitian sejenis yang sudah dilakukan. Adapun penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

(1). Penelitian oleh Hot Pangituan Sianturi, Manajemen Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember dengan judul Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Pasien Unit Instalasi Rawat Jalan (IRJ) Rumkital Dr. Ramelan Surabaya Dengan Menggunakan Metode Servqual dan QFD.

Menghadapi tingkat persaingan yang ketat antara rumah sakit di Surabaya, IRJ RUMKITAL Dr. Ramelan Surabaya memiliki kelemahan yang dikeluhkan pasiennya. Ada keluhan yang terkaitnya dengan fasilitas fisik dan ada yang terkait dengan layanan. IRJ RUMKITAL Dr. Ramelan Surabaya berkeinginan memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasien. Menyadari akan paradigma tersebut, maka IRJ RUMKITAL Dr. Ramelan Surabaya menganggap perlu melakukan penelitian terhadap kualitas layanan kesehatannya, dengan tujuan mengetahui kepuasan pasien terhadap layanan yang ada.

Metode yang digunakan untuk mengukur kualitas layanan adalah metode Service Quality (Servqual) dan Quality Function Deployment (QFD). Hasil dari penelitian gap menunjukkan adanya kesenjangan yang negatif pada semua dimensi layanan kesehatan. Secara keseluruhan terdapat gap sebesar (-1,01) dan hal ini berarti bahwa harapan pasien melebihi daripada kenyataan layanan yang diterimanya. Hasil analisis House of Quality merekomendasikan beberapa usulan perbaikan kualitas pelayanan untuk dilakukan pihak manajemen IRJ RUMKITAL Dr. Ramelan Surabaya, dimana perbaikan tersebut antara lain memberikan pelatihan akan pelaksanaan tindakan medis diawal pada pasien;

melakukan pemeriksaan fungsi-fungsi organ dengan lebih intensif lagi;

memperbanyak kegiatan pengobatan dan pengoperasian secara gratis kepada masyarakat yang memang kurang mampu; menambah tenaga medis ahli di setiap unit layanan IRJ; dan melakukan pemeriksaan dan perawatan fasilitas secara berkala.

(2). Penelitian oleh Lindawati, Manajemen Industri Institut Teknologi Bandung dengan judul Analisis Kualitas Pelayanan Ditinjau dari Sudut Pandang Pasien Rawat Inap (Studi Kasus di Rumah Sakit X)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penelitian dari pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit X terhadap pelayanan dari rumah sakit tersebut, untuk mengetahui apa persepsi pihak manajemen RS X tentang harapan para pasien rawat inap, untuk mengetahui tentang harapan dari pasien yang tidak pernah dirawat disana sebelumnya, serta membuat ususlan perbaikan untuk

64

meningkatkan kualitas pelayanan rawat inap di RS X. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Servqual dari Zetihaml et al (1990) yang mengidentifikasi kualitas pelayanan ke dalam lima dimensi, yaitu tangiable, reliabilitas, responsiveness, assurance dan empati.

Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

i) Pelayanan yang diberikan di RS X belum sesuai dengan harapan dari pasien rawat inap

ii) Persepsi manajemen tentang harapan pasien rawat inap yaitu untuk kelompok kelas Utama ke atas (Kelas Suite, Super VIP, VIP dan Utama) dan kelompok kelas I sudah sesuai dengan harapan pasien rawat inap pada kelima dimensi pelayanan yang digunakan. Sedangkan untuk kelompok kelas II dan kelompok kelas III hanya sesuai pada dimensi tangibles, reliabilitas, cepat tanggap dan assurance.

iii) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada setiap kelompok kelas perawatan antara harapan pasien yang pernah dirawat inap di RS X dan yang tidak pernah dirawat inap di rumah sakit tersebut sebelumnya.

Usulan-usulan perbaikan kualitas pelayanan di ruang rawat inap RS X dapat dikelompokkan ke dalam lima bagian yaitu menyangkut masalah sumber daya manusia, komunikasi, penegakkan disiplin, penyediaan dan pemeliharaan fasilitas fisik serta kompensasi.

(3). Penelitian oleh Sri Rejeki, Tesis Universitas Indonesia dengan judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Dokter di Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Mintoharjo Jakarta Tahun 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja dokter di poliklinik rawat jalan Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Mintoharjo, yang dilakukan terhadap seluruh dokter sebagai responden, menggunakan kuesioner penelitian dengan analisa univariat dan bivariat dengan desain cross sectional.

Penelitian kinerja dokter dilakukan oleh pasien meliputi perilaku, kehadiran dan komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dokter di poliklinik rawat jalan Rumkital Dr.

Mintoharjo Jakarta adalah factor psikologis (kepuasan kerja), faktor organisasi (kepemimpinan) dan faktor organisasi (budaya organisasi)

(4). Penelitian oleh Subandji Sadeli, Tesis Universitas Indonesia dengan judul Hubungan Karakteristik Petugas Kesehatan Dengan Lama Waktu Yang Dibutuhkan Pasien di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Semen Padang Tahun 2001.

Penelitian ini merupakan suatu studi deskriptif analitik bersifat kuantitatif dengan metode pengumpulan data dilaksanakan secara cross sectional pada unit rawat jalan. Hasil yang didapat lama waktu yang dibutuhkan pasien rawat jalan di RSSP terbanyak kategori cepat 86,6% dan paling sedikit lama 13,4%. Hubungan antara variabel karakteristik petugas dokter umum/spesialis dengan variable lama waktu yang dibutuhkan pasien rawat jalan di RSSP yang bermakna adalah usia,

jenis kelamin, jenis pendidikan, pola aktifitas, ketepatan mulai bertugas dan lama waktu pemeriksaan pasien.

(5) Penelitian oleh Sigit Wardoyo, Post Graduate Universitas Airlangga dengan judul Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Interen dan Eksteren Terhadap Mutu Pelayanan Dalam Rangka Meningkatkan Admisi Rawat Inap PT (Persero) Rumah Sakit Pelabuhan Surabaya.

Instalasi rawat inap PT RS Pelabuhan Surabaya, merupakan salah satu unit pelayanan yang diharapkan menjadi andalan dan pensubsidi utama unit lain non bisnis yang masih defisit, sekaligus sebagai penunjang peningkatan kinerja keuangan rumah sakit. Namun pemanfaatan unit ini belum optimal, sehingga perlu ada upaya peningkatan mutu pelayanan dengan manajemen yang efisien dan efektif. Peningkatan mutu pelayanan membawa dampak pada kepuasan pasien dan peningkatan admisi. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat kepuasan pasien interen dan eksteren terhadap mutu pelayanan rawat inap dalam rangka meningkatkan admisi. Penelitian ini dilakukan secara observasional dengan rancangan cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap kelas VIP, I, II RS Pelabuhan Surabaya. Subjek penelitian adalah pasien rawat inap yang dirawat lebih dari dua hari. Pengukuran tingkat kepuasan pasien mengenai pelayanan rawat inap dilakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner. Analisis harapan dan kenyataan mengenai pelayanan rawat inap dengan menggunakan diagram Cartesius.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara pasien intern dan eksteren mengenai karakteristik, harapan penilaian dan kepuasannya terhadap pelayanan rawat inap.pelayanan yang diterima belum sesuai dengan harapannya. Butir-butir yangmenjadi prioritas masalah adalah pelayanan dokter kurang menanggapi keluhan pasien dan informasi kepada pasien kurang jelas.

Perawat kurang tanggap terhadap keluhan pasien. Penunjang medis alatnya kurang lengkap dan petugasnya kurang siap bila dibutuhkan. Administrasi pelayanannya lambat, berbelit, dan ketepatannya kurang sempurna, kurang menghormati hak dan pendapat pihak pasien . petugas rumah tangga kurang tanggap terhadap keluhan pasien, kurang siap bila diperlukan, lingkungan kurang asri dan banyak nyamuk. Rekomendasi yang dihasilkan adalah mengaktifkan kegiatan komite medik. Pelayanan rawat inap agar meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab, disiplin waktu, sesuai standard yang berlaku.