• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

B. Penelitian yang Relevan

Menurut pengamatan peneliti, kegiatan praktis di lingkungan institusi SMK telah berkembang seiring dengan tuntutan ekonomi. Penelitian tentang Pembelajaran Berbasis Produk (Product Based Training) pada pembelajaran praktik telah berkembang di Indonesia, terlebih di luar negeri. Penelitian yang relevan, diantaranya adalah:

1. “Pelaksanaan Pembelajaran Praktik Model PBET (Production Based Education and Training) di ATMI Surakarta Dalam Mengantisipasi Tuntutan Pasar Kerja”, tesis yang dilakukan oleh R. Joko Priyono (2008). Dalam penelitian tersebut disimpulkan: Akademi Teknik Mesin Indonesia (ATMI) Surakarta telah berperan besar dalam mendorong keberhasilan pengelolaan pembelajaran Model PBET. Pemikiran pentingnya efisiensi anggaran untuk bahan praktik dan pentingnya produktivitas untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran.

commit to user

xli

2. “Product-Based Learning in Software Engineering Education”, oleh Eric D. Regan, Stephen Frezza, dan Jeremy Cannell (2009). Disimpulkan bahwa, dengan Pendekatan Produk ini dapat meningkatkan motivasi siswa untuk berprestasi dalam pengembangan sebuah produk. Metode ini dapat diterapkan di lembaga pelatihan untuk alat-alat mesin atau bidang teknik.

C. Kerangka Pikir

1. Perbedaan Pengaruh antara Pendekatan Berbasis Produk (Product Based

Training) dan Pendekatan Berbasis Kompetensi (Competency Based

Training) terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Praktik Pekerjaan Permesinan.

Pendekatan Berbasis Produk (Product Based Training) merupakan salah satu pendekatan yang saat ini memberikan prospek lebih baik dibanding Pendekatan Berbasis Kompetensi (Competency Based training). Penerapan Pendekatan Berbasis Produk lebih memungkinkan siswa belajar secara efektif karena konsep Pendekatan Berbasis Produk tidak sekedar siswa mencapai standar kompetensi sesuai yang telah ditentukan, namun lebih dari itu adalah siswa dituntut untuk mencapai standar kompetensi dengan waktu yang sesingkat-singkatnya. Siswa yang telah terbiasa untuk menghasilkan produk dengan mempertimbangkan waktu akan bekerja lebih efisien, dengan demikian terbiasa pula untuk bekerja secara lebih produktif.

commit to user

xlii

Untuk mencapai standar produk dengan alokasi waktu yang terbatas, siswa harus melakukan perencanaan kerja secara cermat, baik gambar, langkah kerja, peralatan yang harus disediakan, bahan sampai detail perhitungan pada saat proses kerja berlangsung. satu kesalahan kecil yang berakibat pada kerusakan, baik alat/mesin, benda kerja, bahkan manusia, siswa akan mendapatkan sanksi berupa denda dengan point tertentu.

Dari analisis guru/instruktur tentang point kesalahan itu, siswa harus mengganti dengan jam praktik yang disebut dengan istilah kompensasi. Dengan demikian dalam Pendekatan berbasis Produk, menuntut siswa akan bekerja atau melaksanakan praktik secara sungguh-sungguh untuk menghasilkan produk berkualitas dengan waktu cepat sesuai tuntutan konsumen atau dunia industri. Pada Pendekatan Berbasis kompetensi, hal yang demikian itu kurang mendapatkan perhatian karena lebih menitik beratkan pada proses mencapai kompetensi tertentu, sehingga waktu pencapaian menjadi lebih longgar. Salah satu nilai positif dari Pendekatan berbasis produk adalah, siswa terbiasa bekerja dalam kondisi di bawah tekanan (under pressure) yang akan memberikan tingkat kepercayaan diri yang kuat saat memasuki dunia kerja.

Dari konsep di atas menggambarkan bahwa Pendekatan berbasis Produk akan menghasilkan kualitas siswa yang lebih baik disbanding dengan Pendekatan Berbasis Kompetensi. Dengan demikian terdapat perbedaan pengaruh antara Pendekatan Berbasis Kompetensi (Competency Based Training) dengan Pendekatan Berbasis Produk (Product Based Training) terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Praktek Pekerjaan Permesinan.

commit to user

xliii

2. Perbedaan Pengaruh antara Penguasaan dalam Menggunakan Alat Ukur yang Tinggi dan yang Rendah terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Praktik Pekerjaan Permesinan.

Standar Kompetensi untuk Mata Pelajaran Praktik Pekerjaan Permesinan jika dilihat dari peta keterkaitan, berada pada tingkat yang paling sulit dan kompleks. Untuk dapat mengikuti mata pelajaran Praktik pekerjaan Permesinan harus menguasai kompetensi di level sebelumnya, yang diantaranya adalah Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi. Dalam pelaksanaan pembelajaran kompetensi dasar tersebut, siswa dibentuk untuk secara pengetahuan atau wawasan mempunyai konsep tentang peralatan ukur sederhana sampai yang presisi. Aspek afektif menekankan pembentukan sikap kerja yang mendukung tercapainya kompetensi standar. Penekanan aspek psikomotorik pada penguasaan kompetensi dasar untuk dikembangkan pada penguasaan kompetensi yang lebih rumit. Penguasaan siswa akan ketiga aspek secara menyeluruh akan menghasilkan satu kompetensi dasar yang utuh untuk menguasai kompetensi selanjutnya.

Dari uraian dapat ditarik hubungan positif antara penguasaan dalam menggunakan alat ukur dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Praktik Pekerjaan Permesinan. Siswa yang mempunyai penguasaan dalam menggunakan alat ukur yang tinggi akan mempunyai prestasi yang tinggi pula pada mata pelajaran Praktik Pekerjaan Permesinan. Sebaliknya, siswa yang rendah akan penguasaan dalam menggunakan alat ukur akan kesulitan dalam penguasaan materi pada mata pelajaran Praktik Pekerjaan Permesinan.

commit to user

xliv

3. Pengaruh Interaksi Perbedaan antara Pendekatan Pembelajaran Praktik dan Penguasaan dalam Menggunakan Alat Ukur terhadap Prestasi Belajar

Siswa pada Mata Pelajaran Praktik Pekerjaan Permesinan.

Pendekatan Berbasis Kompetensi pada mata pelajaran praktik akan memberikan bekal kemampuan siswa untuk mencapai kompetensi standar, meskipun kompetensi dasar yang dikuasai siswa mendapatkan nilai rendah atau nilai minimal untuk dinyatakan kompeten. Pada Pendekatan Berbasis Produk, siswa akan mendapatkan bekal kemampuan yang lebih sempurna, meskipun kompetensi dasar yang dikuasai siswa juga mendapatkan nilai rendah atau nilai minimal untuk dinyatakan kompeten.

Dari konsep tersebut, maka Pendekatan Berbasis Produksi akan memberikan bekal kemampuan yang lebih sempurna pada prestasi siswa dalam mata pelajaran Praktik Pekerjaan Permesinan. Pendekatan Berbasis Produk dan Pendekatan Berbasis Kompetensi dengan Penguasaan dalam Menggunakan Alat Ukur mempunyai interaksi terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Praktik Pekerjaan Permesinan.

Berdasarkan konsep berpikir yang telah dikemukakan di atas, dapat digambarkan paradigma kerangka pikir penelitian sebagai berikut:

commit to user

xlv

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Dokumen terkait