BAB II. LANDASAN TEORI
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian tentang Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Berikut ini merupakan penjabaran dari 2 hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang pengembangan perangkat pembelajaran. Penelitian yang pertama dilakukan oleh Rindi Winda Pranita, tahun 2015 dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Geometri Materi Prisma Berdasarkan Teori Van Hiele untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran geometri pada materi prisma berdasarkan teori van Hiele yang sesuai prosedur pengembangan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar. Produk perangkat pembelajaran yang dihasilkan berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, bahan ajar, dan penilaian. Produk perangkat pembelajaran yang didesain menghasilkan skor rata-rata 3,53 dengan kategori sangat baik. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan ini
dapat memberikan pemahaman siswa dalam tahap berpikir geometri. Desain pembelajaran menggunakan fase-fase pembelajaran van Hiele (informasi, orientasi langsung, penjelasan, orientasi bebas dan intregrasi) juga mendukung suasana pembelajaran sehingga siswa menjadi aktif meskipun tidak terlihat secara maksimal.
Penelitian kedua dilakukan oleh Budi Astuti tahun 2015 dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Geometri Materi Volume Kubus dan Balok Berdasarkan Teori Van Hiele untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar”. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, bahan ajar, dan penilaian. Kualitas produk yang dihasilkan sangat baik, hasil validasi oleh ahli dengan skor 3,44.
Kedua penelitian di atas digunakan peneliti untuk menambah referensi tentang penelitian pengembangan perangkat pembelajaran matematika. Pengembangan perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa silabus, RPP, LKS, dan soal ulangan remedial. Pengembangan perangkat pembelajaran tersebut juga memperhatikan kualitas produk yang akan dikembangkan. Berdasarkan kedua penelitian tersebut maka masih relevan dengan penelitian pengembangan ini.
2. Penelitian tentang Pengajaran Remedial
Peneliti memaparkan 2 hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang pengajaran remedial. Penelitian pertama dilakukan oleh
Dwike Puji Rahayu Yehana Mekel tahun 2013 dengan judul “Remediasi Kesalahan Siswa Tentang Bangun Ruang Kubus dan Balok Dengan Menggunakan Metode Tutor Sebaya Kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga Tahun Ajaran 2012/2013”. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan remediasi dengan menggunakan metode tutor sebaya agar dapat memperbaiki kesalahan siswa tentang bangun ruang kubus dan balok kelas VIII SMP Pangudi Luhur Salatiga tahun ajaran 2012/2013. Analisis hasil remediasi berdasarkan dari jawaban pertanyaan siswa pada pre tes, interaksi siswa yang terjadi pada saat remediasi dan dari soal latihan secara bertahap sampai tidak ditemukan lagi kesalahan yang diremediasi. Hasil penelitian ini diperoleh temuan sebagai berikut: pre tes yang dilaksanakan sebelum remediasi menunjukkan terjadi kesalahan weakness in process skill yaitu 77 kesalahan dengan persentase 50%. Proses pembelajaran remediasi dilakukan dengan metode tutor sebaya di mana guru berperan sebagai fasilitator. Setelah proses pembelajaran remediasi ini selesai dilanjutkan dengan latihan-latihan. Hasil pos tes menunjukkan bahwa 100% siswa tidak melakukan kesalahan
weakness in process skill.
Penelitian kedua dilakukan oleh Maisura tahun 2014 dengan judul “Remedial Teaching Matematika didasarkan pada Diagnosa Kesulitan Siswa Kelas II Madrasah Tsanawiyah”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang peranan remedial teaching dalam mengatasi kesulitan belajar siswa dan meningkatkan prestasi belajarnya. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen. Data diperoleh dari observasi, tes, dan wawancara. Analisa data
dilakukan dengan deskriptif kualitatif yang mengacu pada hasil tes siswa yang kemudian didiagnosa kesulitan belajarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang mampu memahami konsep persamaan garis lurus meningkat (80% dari 32 orang siswa yang ikut remedial teaching
mengalami peningkatan hasil belajarnya).
Kedua penelitian di atas digunakan untuk menambah referensi tentang penelitian mengenai pengajaran remedial. Pengajaran remedial dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan kedua penelitian tersebut maka masih relevan dengan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran untuk program remedial.
3. Penelitian tentang Pembelajaran Menurut Teori Bruner
Peneliti memaparkan 2 hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya tentang pembelajaran berbasis teori Bruner yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Berikut ini merupakan penjabaran dari kedua penelitian tersebut.
Penelitian menggunakan teori Bruner yang pertama telah dilakukan oleh Ana Rif’at Hamdani, tahun 2012 dengan judul “Penerapan Teori Bruner Berbantuan Kartu Sapura Pada Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat di SMP”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar dan motivasi belajar siswa pada penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas VII SMP Negeri 1 Tekarang Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat. Sampel penelitian ini adalah 28 siswa. Hasil
analisis data menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa mencapai 75%. Berdasarkan hasil tersebut hasil belajar siswa dengan menerapkan teori Bruner berbantuan kartu Sapura pada penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat mencapai ketuntasan belajar secara klasikal.
Penelitian yang kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Dewi Lestari tahun 2012 dengan judul “Penerapan Teori Bruner Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di Kelas IV SDN 02 Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara”. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar simetri lipat pada siswa kelas IV SDN 02 Makmur Jaya dengan menerapkan teori Bruner. Penerapan teori Bruner melalui tahap enaktif, ikonik, dan simbolik dapat meningkatkan hasil belajar simetri lipat siswa kelas IV. Hal ini dapat dilihat pada peningkatan hasil belajar siswa, untuk ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 73% dan pada siklus II sebesar 95%. Untuk daya serap klasikal pada siklus I sebesar 72% dan pada siklus II sebesar 84%. Sedangkan untuk aktivitas guru pada siklus I diperoleh rata-rata persentase sebesar 79% berada pada kategori cukup dan pada siklus II diperoleh rata-rata persentase sebesar 98% berada pada kategori sangat baik. Untuk aktivitas siswa pada siklus I diperoleh rata-rata persentase sebesar 77% berada pada kategori cukup dan pada siklus II diperoleh rata-rata persentase sebesar 97% berada pada kategori sangat baik. Berdasarkan hasil tersebut, berarti penerapan teori Bruner dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran simetri lipat di kelas IV SDN 02 Makmur Jaya.
Kedua penelitian di atas digunakan untuk menambah referensi tentang penelitian yang menggunakan teori Bruner dalam pembelajaran matematika. Penelitian tersebut menjabarkan langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan teori Bruner. Penelitian yang dilakukan oleh kedua peneliti tersebut masih relevan dengan penelitian pengembangan ini karena penelitian ini menerapkan langkah-langkah teori Bruner pada materi garis singgung lingkaran.
4. Diagram Penelitian yang Relevan