• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. LANDASAN TEORI

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian mengenai penggunaan media gambar pada siswa kelas D1-B bertujuan untuk meningkatkan perbendaharaan kata anak tunarungu-wicara. Berikut akan disajikan beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian yang relevan diambil dari (http://digilib.upi.edu/pasca/available/etd-0612106-135954/) yaitu :

lx Judul :

Tahun : Program Studi :

Efektifitas Media Kotak Abjad Baba Dan Media Powerpoint Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Tunarungu

2006

Pendidikan luar biasa

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh jarangnya guru menggunakan media dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pembelajaran membaca di kelas D1. Hal ini menampakan siswa yang kurang antusias, tampak jenuh dan mudah bosan. Pada umumnya perhatian mereka mudah teralih sehingga materi menjadi sulit dipahami, yang pada akhirnya siswa menunjukan kemampuan membaca yang rendah.

Kondisi di atas akan sangat merugikan bagi terselenggarannya pembelajaran anak tunarungu, terutama dalam keterampilan membacanya. Membaca merupakan faktor penting yang memungkinkan anak tunarungu untuk memperoleh wawasan, menambah pengetahuan dan menggali informasi yang dapat memperkaya perbendaharaan katanya, sehingga mereka dimungkinkan dapat berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Oleh karena itu, untuk membangkitkan respon siswa dalam pembelajaran membaca, guru dapat menggunakan berbagai alternatif media yang diperkirakan dapat menimbulkan respon positif sehingga dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak tunarungu.

Berkaitan dengan hal itu peneliti berusaha mengujicobakan dua buah media yakni media abjad baba dan media powerpoint serta melihat diantara kedua media tersebut mana yang lebih efektif digunakan dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak tunarungu. Peningkatan kemampuan membaca dilihat dari kemampuan siswa untuk membaca kata dan menyusun hurup menjadi kata.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen desain Counter Balance (rotasi) pada siswa kelas

lxi

D1 di SLB Pambudi Dharma II Cimahi. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, pada tahap I kelompok X sebagai kelompok kontrol diberikan pengajaran dengan abjad baba dan kelompok Y sebagai kelompok eksperimen diberikan pengajaran dengan powerpoint. Selanjutnya pada tahap II kelompok X sebagai kelompok eksperimen diberikan pengajaran dengan powerpoint dan kelompok Y sebagai kelompok kontrol diberikan pengajaran dengan abjad baba, kemudian hasil kedua tes dibandingkan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa media powerpoint lebih efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa tunarungu. Siswa menunjukan ketertarikan dan antusias yang lebih baik, selain itu dengan adanya proses pemisahan antara gambar dan kata menjadikan skor membaca yang lebih tinggi dibandingkan dengan skor membaca dengan media abjad baba. Selain itu siswa dapat menyusun hurup menjadi kata dengan baik, yakni dengan cara mengetik pada papan hurup (keyboard).

2. Penulis :

Judul :

Tahun :

Drs. Zaenal Alimin M.Ed., Drs. Yuyus Suherman, Asep Saripudin S.Pd.

Penggunaan Media Aplikasi Komputer Dalam Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus (Studi pada Siswa Tunagrahita dan Siswa Tuna netra di SLB Bandung)

2007

Penelitian ini, bertujuan mengetahui efektivitas penggunaan aplikasi powerpoint terhadap peningkatan atensi pembelajaran Geometri dan efektivitas penggunaan animasi komputer dalam meningkatkan pemahaman huruf vokal, serta mengetahui hubungan kesadaran linguistik dan keterampilan membaca permulaan anak tunagrahita. Penelitian terbagi dalam tiga sub tema, dilakukan melalui metode eksperimen Single Case Experimental Design dengan disain A-B-A untuk sub tema satu dan dua, serta metode deskriptif dengan desain korelasional untuk sub tema tiga.

lxii

Penelitian ini menyimpulkan; pemberian intervensi pembelajaran geometri dengan media aplikasi powerpoint untuk sub-tema satu dapat meningkatkan atensi anak tunagrahita. Hal itu ditunjukan dengan meningkatnya durasi bertahan dalam pembelajaran. Sementara intervensi pengenalan huruf vokal melalui animasi komputer untuk sub tema dua dapat meningkatkan pemahaman huruf vokal. Hal tersebut ditunjukan dengan kemampuan membaca huruf vokal yang ditampilkan. Dengan kata lain, intervensi sub tema satu memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan atensi, demikian juga intervensi pada sub tema dua dapat meningkatkan pemahaman huruf vokal. Sedangkan pada sub tema ketiga, hasil tinggi pada tes kesadaran linguistik cenderung tinggi pula pada tes keterampilan membaca permulaan, nilai rendah pada tes kesadaran linguistik, rendah pula pada tes keterampilan membaca. Koefisien korelasinya menunjukan korelasi positif. Artinya kesadaran linguistik merupakan salah satu prasyarat dalam belajar membaca permulaan.

Guru, sebaiknya melanjutkan pengulangan intervensi, yang diyakini hasilnya akan lebih meningkat kembali. Penggunaan media animasi komputer dapat ditingkatkan melalui penyediaan komputer aktif bagi siswa di suatu kelas atau ruangan tertentu, sehingga siswa menemukan variasi baru dalam belajar yang lebih menyenangkan. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan animasi lebih variatif, menarik dan hidup baik dari segi warna, bentuk maupun isi secara keseluruhan. Penelitian ini dikembangkan untuk menciptakan instrumen baku untuk mengukur kesadaran linguistik anak umum dan/atau anak tunagrahita, serta untuk merumuskan bentuk pelatihan kesadaran linguistik yang sesuai bagi pengembangan keterampilan membaca anak tunagrahita ringan. (http://lppm.upi.edu/penelitian/index.php?lemlit=detil&id =133 )

lxiii 3. Penulis :

Judul :

Tahun :

Slamet

Penggunaan Media Pembelajaran Powerpoint Untuk Meningkatan Prestasi Belajar Sejarah Di Sma Al-Azhar 3 Bandar Lampung.

2006 / 2007

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya sebagian siswa yang mengganggap pelajaran sejarah sesuatu yang tidak menarik, penyampaian materi terlalu monoton dan cenderung hanya menghafal, hal tersebut mengakibatkan siswa menjadi jenuh, pasif dan mengantuk. Siswa memandang pelajaran sejarah hanya merupakan pelajaran pelengkap saja, dan bukan sebagai pelajaran pokok yang merupakan bentuk apresiasi rasa nasionalisme dan cinta tanah air, sehingga prestasi belajarnya rendah.

Untuk meningkatkan kualitas dan menghapus persepsi negatif siswa terhadap pembe-lajaran sejarah tersebut, di era informasi yang semakin dinamis ini, guru dituntut untuk kreatif guna meningkatkan mutu pembelajaran. Guru seyogyanya mulai menyadari pentingnya aspek teknologi untuk menunjang proses pembelajaran. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan oleh guru adalah membuat media pembelajaran berbasis komputer khususnya piranti lunak presentasi Powerpoint.

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan prestasi belajar siswa pada pembelajaran sejarah yang diajar menggunakan media powerpoint. Penelitian melibatkan 41 orang siswa SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada semester I tahun pelajaran 2006/2007. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengolahan data dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif.

Temuan penelitian yang diperoleh: a) terdapat peningkatan rata-rata prestasi belajar siswa dari siklus satu ke siklus ke dua sebesar 5,1 (17,07%), b) dari siklus kedua ke siklus ketiga meningkat sebesar 6,02 (24,40%)dan , c) dari siklus ke tiga ke siklus keempat tetap menunjukan hasil sebesar 6,02 (24,40%)

lxiv

atau tidak mengalami peningkatan (jenuh). Peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus pertama ke siklus ketiga sebesar 11,2 (41,45%), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaanmedia pembelajaran powerpoint dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah. (http://one.indoskripsi.com/node/2827)

Dokumen terkait