Penelitian ini berkaitan dengan ekuitas merek yang sudah banyak
dilakukan oleh peneliti sebelumnya dengan fokus pada produk yang berbeda.
Berikut ini beberapa penelititan terdahulu yang akan penulis paparkan
berkenaan dengan tema skripsi yang diangkat oleh penulis.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Woo Gon Kim dan Hong-Bum Kim (2004),
dengan judul “Measuring Customer-based Restaurant Brand Equity“
Penelitian ini menggunakan metode uji beda t-test yang meneliti beberapa
merek restoran cepat saji seperti McDonald’s, KFC, Burger King, Lotteria, Popeyes, Jakob’s dan Hardee’s. Penelitian ini dilakukan terhadap 394 responden yang mengunjungi sejumlah mall di Seoul, Korea Selatan.
Adapun hasil analisis elemen-elemen ekuitas merek pada beberapa merek
restoran cepat saji yang diteliti dalam penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai berikut :
a. Hasil penelitian pada variabel brand awareness oleh Kim dan Kim (2004)
Dalam penelitian ini terdapat perbedaan nilai kesadaran merek antar
merek restoran cepat saji. Penilaian ini dilihat dari nilai mean
masing-masing merek yang diambil dari jawaban responden. Hasil penelitian ini
menunjukkan McDonald’s sebagai merek yang paling diingat responden
dengan nilai mean sebesar (4,46) yang diikuti oleh KFC (4,12), Lotteria
(4,03), Burger King (3,75), Popeyes (3,12), Hardee’s (2,19) dan Jakob’s
(1,45). Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa nilai mean Jakob’s
diteliti, hal ini dikarenakan Jakob’s merupakan merek lokal yang baru
didirikan pada tahun 1999.
b. Hasil penelitian pada variabel brand image oleh Kim dan Kim (2004)
Dalam penelitian ini terdapat perbedaan nilai citra merek antar merek
restoran cepat saji. Penilaian ini dilihat dari nilai mean masing-masing
merek yang diambil dari jawaban responden. Hasil penelitian ini
menunjukkan McDonald’s sebagai merek dengan citra merek yang
paling baik dengan nilai mean sebesar (4,43) yang diikuti oleh KFC
(4,22), Lotteria (3,97), Burger King (3,93), Popeyes (3,85), Hardee’s (3,62) dan Jakob’s (3,55).
c. Hasil penelitian pada variabel brand perceived quality oleh Kim dan Kim
(2004)
Dalam penelitian ini terdapat perbedaan nilai persepsi kualitas antar
merek restoran cepat saji. Penilaian ini dilihat dari nilai mean
masing-masing merek yang diambil dari jawaban responden. Hasil penelitian ini
menunjukkan McDonald’s sebagai merek dengan persepsi kualitas yang
paling baik dengan nilai mean sebesar (4,43) yang diikuti oleh Lotteria
(4,13), Burger King (4,07), KFC (3,94), Popeyes (3,92), Jakob’s (3,92) dan Hardee’s (3,90).
d. Hasil penelitian pada variabel brand loyalty oleh Kim dan Kim (2004)
Dalam penelitian ini terdapat perbedaan nilai loyalitas merek antar merek
restoran cepat saji. Penilaian ini dilihat dari nilai mean masing-masing
menunjukkan KFC sebagai merek dengan loyalitas merek yang paling
baik dengan nilai mean sebesar (4,52) yang diikuti oleh McDonald’s
(4,46), Burger King (4,41), Popeyes (4,18), Jakob’s (4,11), Lotteria
(3,91), dan Hardee’s (3,08).
2. Penelitian yang dilakukan oleh Robertus Sola Asisi (2007), dengan judul
“Analisis Perbandingan Brand Equity Indomie Dengan Mie Sedaap Pada
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang”
Penelitian ini menggunakan metode uji beda t-test. Adapun hasil analisis
perbandingan ekuitas merek antara Indomie dan Mie Sedaap dalam
penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Hasil penelitian pada variabel brand awareness oleh Asisi (2007)
Dalam penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan antara kesadaran
merek Indomie dan Mie Sedaap, dimana kesadaran merek Indomie lebih
baik dari Mie Sedaap. Hal ini dapat diketahui dari nilai mean brand
awareness Indomie yang lebih besar dari Mie Sedaap sebesar 20,6823 >
20,1771. Perbedaan ini bisa disebabkan karena merek Indomie telah
dikenal jauh lebih lama oleh konsumen mie instan di Indonesia sehingga
menjadi top of mind dikategori produk mie instan. Selain itu, untuk
mencuri kesadaran konsumen, Indomie tidak hanya mengandalkan iklan
semata tapi juga lebih banyak melakukan event marketing dibandingkan
dengan Mie Sedaap.
Dalam penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan antara asosiasi
merek Indomie dan Mie Sedaap, dimana asosiasi merek Indomie lebih
baik dari Mie Sedaap. Hal ini dapat diketahui dari nilai mean brand
association Indomie yang lebih besar dari Mie Sedaap sebesar 19,0052 >
18,3750. Perbedaan ini bisa terjadi karena merek Indomie selalu
konsisten memenuhi janjinya dari waktu ke waktu.
c. Hasil penelitian pada variabel brand perceived quality oleh Asisi (2007)
Dalam penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi
kualitas Indomie dan Mie Sedaap, dimana persepsi kualitas Indomie
lebih baik dari Mie Sedaap. Hal ini dapat diketahui dari dari mean
perceived quality Indomie yang lebih besar dari Mie Sedaap sebesar
27,3854 > 26,5469. Perbedaan ini bisa disebabkan karena dimata
konsumen kualitas Indomie lebih baik yang ditunjang oleh kepercayaan
konsumen terhadap merek yang telah lama dipasar mie instan. Konsumen
telah mencoba berbagai macam merek mie instan dan akhirnya akan
mampu memberikan persepsi yang berbeda-beda antara merek satu dan
yang lainnya.
d. Hasil penelitian pada variabel brand loyalty oleh Asisi (2007)
Dalam penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan antara loyalitas
merek Indomie dan Mie Sedaap, dimana loyalitas merek Indomie lebih
baik dari Mie Sedaap. Hal ini dapat diketahui dari nilai mean brand
loyalty Indomie yang lebih besar dari Mie Sedaap sebesar 22,9583 >
memberikan kepuasan pada konsumennya secara konsisten. Loyalitas
tidak terbentuk secara instan dan pengalaman selama menggunakan
merek tersebut (brand experience) akan menjadi hal mendasar yang
mendorong konsumen melakukan pembelian ulang.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Herdian Armandhani dan I Putu Gde
Sukaatmaja (2013), dengan judul “Analisis Perbandingan Brand Equity Produk Obat Anti Nyamuk Oles Merek Autan dengan Merek Soffel do Kota
Denpasar”
Penelitian ini menggunakan metode uji beda t-test. Adapun hasil
analisis perbandingan ekuitas merek antara obat anti nyamuk oles merek
Autan dan Soffel dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Hasil penelitian pada variabel brand loyalty oleh Armandhani dan
Sukaatmaja (2013)
Dalam penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan antara kesadaran
merek Autan dan Soffel, dimana kesadaran merek Soffel lebih baik dari
Autan. Hal ini dapat dilihat bahwa rata-rata kesadaran merek obat anti
nyamuk oles Soffel sebesar 4,467 lebih besar jika dibandingkan dengan
rata-rata kesadaran merek obat anti nyamuk oles Autan yang sebesar
4,000 dengan perbedaan rata-ratanya sebesar -0,467. Probabilitasnya
lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, terdapat perbedaan antara
kesadaran merek obat anti nyamuk oles Autan dengan obat anti nyamuk
oles Soffel, dimana konsumen lebih sadar akan keberadaan merek obat
Autan . Hal ini dikarenakan obat anti nyamuk oles merek Soffel kemasan
produknya lebih menarik minat konsumen karena terkesan modern, obat
anti nyamuk Soffel juga lebih efektif menjaga kulit dari gigitan nyamuk
lebih lama ketimbang merek Autan yang hanya bertahan 0,5 - 1 jam.
b. Hasil penelitian pada variabel brand association oleh Armandhani dan
Sukaatmaja (2013)
Dalam penelitian ini terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara
asosiasi merek Autan dan Soffel, dimana asosiasi merek Soffel lebih baik
dari Autan. Hal ini dapat dilihat bahwa rata-rata asosiasi merek obat anti
nyamuk oles Autan sebesar 3,883 lebih kecil jika dibandingkan dengan
rata-rata asosiasi merek obat anti nyamuk oles merek Soffel sebesar
4,367 dengan perbedaan rata-ratanya sebesar -0,483 Probabilitasnya
lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, terdapat perbedaan antara
asosiasi merek obat anti nyamuk oles Autan dengan obat anti nyamuk
Soffel, dimana konsumen menganggap kemasan obat anti nyamuk oles
merek Soffel lebih menarik serta dalam sistem distribusi obat anti
nyamuk oles merek Soffel lebih baik, sehingga obat anti nyamuk oles
merek Soffel lebih berhasil menciptakan asosiasi mereknya dimata
konsumen.
c. Hasil penelitian pada variabel brand perceived quality oleh Armandhani
dan Sukaatmaja (2013)
Dalam penelitian ini rata-rata persepsi kualitas merek obat anti
rata-rata persepsi kualitas merek obat anti nyamuk oles Soffel yaitu
sebesar 4,475 dengan perbedaan rata-ratanya -0,442 Probabilitas lebih
kecil dari 0,05. Dengan demikian, terdapat perbedaan antara persepsi
kualitas merek produk obat anti nyamuk oles merek Autan dengan merek
Soffel, dimana persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas merek
produk obat anti nyamuk oles merek Soffell lebih mendekati harapan
konsumen dibandingkan produk obat anti nyamuk oles merek Autan.
Konsumen menganggap produk obat anti nyamuk oles merek Soffel
memiliki aroma yang lebih wangi dibandingkan dengan produk obat anti
nyamuk oles merek Autan, serta kandungan obat anti nyamuk oles merek
Soffel dapat memberikan perlindungan lebih maksimal terhadap gigitan
nyamuk
d. Hasil penelitian pada variabel brand loyalty oleh Armandhani dan
Sukaatmaja (2013)
Dalam penelitian rata-rata loyalitas merek obat anti nyamuk oles
Autan sebesar 4,050 lebih kecil jika dibandingkan dengan rata-rata
loyalitas merek obat anti nyamuk oles Soffel sebesar 4,458 dengan
perbedaan rata-ratanya -0,408. Probabilitas lebih besar dari 0,05. Dengan
demikian, terdapat perbedaan antara loyalitas merek obat anti nyamuk
Autan dengan Soffel, dimana konsumen memiliki kesetiaan yang lebih
tinggi terhadap obat anti nyamuk oles merek Soffel dibandingkan merek
Autan. Hal ini dikarenakan produk obat anti nyamuk oles merek Soffel
nyamuk oles merek Soffel lebih murah daripada Autan. Selain itu, Soffel
juga memiliki varian produk yang berbeda-beda
4. Penelitian yang dilakukan oleh Ida Ayu Raras Aristyani dan Ni Nyoman
Kerti Yasa (2013), dengan judul “Perbandingan Brand Equity Produk shampoo Merek Sunsilk dengan Merek Pantene”
Penelitian ini menggunakan metode uji beda t-test. Adapun hasil
analisis perbandingan ekuitas merek antara shampoo merek Sunsilk dengan
merek Pantene dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Hasil penelitian pada variabel brand loyalty oleh Aristyani dan Yasa
(2013)
Dalam penelitian ini brand awareness) produk shampoo Sunsilk sebesar
2,833 lebih besar jika dibandingkan dengan rata-rata kesadaran merek
(brand awareness) produk shampoo Pantene yang sebesar 2,797 dengan
perbedaan rata-ratanya sebesar 0,0367. Probabilitasnya lebih besar dari
0,05. Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan antara kesadaran merek
(brand awareness) produk shampoo Sunsilk dengan produk shampoo
Pantene, yang mana konsumen sama-sama sadar akan keberadaan merek
produk shampoo Sunsilk dan Pantene. Hal ini dikarenakan shampoo
Sunsilk maupun shampoo Pantene sama-sama gencar melakukan
berbagai kegiatan promosi sehingga brand awareness-nya sama-sama
tinggi
b. Hasil penelitian pada variabel brand association oleh Aristyani dan Yasa
Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa rata-rata asosiasi merek (brand
association) produk shampoo Sunsilk sebesar 2,828 lebih kecil jika
dibandingkan dengan rata-rata asosiasi merek (brand association) produk
shampoo Pantene sebesar 2,855 dengan perbedaan rata-ratanya sebesar
0,0267. Probabilitasnya lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, tidak
terdapat perbedaan antara asosiasi merek (brand association) produk
shampoo Sunsilk dengan Pantene, yang mana konsumen menganggap
merek produk shampoo Pantene memiliki asosiasi merek produk yang
sama, yaitu sama-sama di-produksi oleh perusahaan yang memiliki
reputasi baik yang telah memproduksi shampoo dengan mutu yang baik.
c. Hasil penelitian pada variabel brand perceived quality oleh Aristyani dan
Yasa (2013)
Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa rata-rata persepsi kualitas merek
(brand perceived quality) produk shampoo Sunsilk sebesar 2,580 lebih
kecil jika dibandingkan dengan rata-rata persepsi kualitas merek (brand
perceived quality) produk shampoo Pantene yaitu sebesar 2,722 dengan
perbedaan rata-ratanya 0,1417. Probabilitas lebih kecil dari 0,05. Dengan
demikian, terdapat perbedaaan antara persepsi kualitas merek (brand
perceived quality) produk shampoo merek Sunsilk dengan Pantene, yang
mana persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas merek produk
shampoo merek Pantene lebih mendekati harapan konsumen
dibandingkan produk shampoo merek Sunsilk. Konsumen menganggap
dibandingkan dengan shampoo Sunsilk, serta kandungan shampoo
Pantene yang dapat memberikan hasil yang lebih baik bagi tiap-tiap jenis
masalah rambut dibandingkan dengan shampoo merek Sunsilk.
Perbedaan persepsi kualitas merek shampo Sunsilk dengan shampo
Pantene adalah signifikan
d. Hasil penelitian pada variabel brand loyalty oleh Aristyani dan Yasa
(2013)
Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa rata-rata loyalitas merek (brand
loyalty) produk shampoo Sunsilk sebesar 2,420 lebih kecil jika
dibandingkan dengan rata-rata loyalitas merek (brand loyalty) produk
shampoo Pantene sebesar 2,477 dengan perbedaan rata-ratanya 0,0567.
Probabilitas lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, tidak terdapat
perbedaan antara loyalitas merek (brand loyalty) produk shampoo
Sunsilk dengan Pantene, yang mana konsumen memiliki kesetiaan
(loyalitas) yang sama terhadap produk shampoo merek Pantene maupun
Tabel. 2.1
Cek Tabel Penelitian Sebelumnya
No Nama/ Tahun Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 1 Woo Gon Kim dan Hong-Bum Kim, 2004 Measuring Customer-Based Restaurant Brand Equity 1. Kedua peneliti sama-sama menggunakan uji beda t-test
- 1. Hasil penelitian menunjukkan bawah keduanya memiliki perbedaan nilai kesadaran merek pada objek yang diteliti.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keduanya memiliki perbedaan nilai citra merek pada objek yang diteliti.
3. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai asosiasi merek pada objek yang diteliti. Berbeda dengan penelitian terdahulu yang menunjukkan terdapat perbedaan nilai asosiasi merek objek yang diteliti. 4. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai persepsi kualitas merek pada objek yang diteliti. Berbeda dengan penelitian terdahulu yang menunjukkan terdapat perbedaan nilai persepsi kualitas merek objek yang diteliti.
2 Robertus Sola Asisi, 2007 Analisis Perbandingan Brand Equity Indomie dengan Mie Sedap Pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang 1. Kedua peneliti sama-sama menggunakan uji beda t-test
- 1. Hasil penelitian menunjukkan bawah keduanya memiliki perbedaan nilai kesadaran merek pada objek yang diteliti.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keduanya memiliki perbedaan nilai citra merek pada objek yang diteliti.
3. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai asosiasi merek pada objek yang diteliti. Berbeda dengan penelitian terdahulu yang menunjukkan terdapat perbedaan nilai asosiasi merek objek yang diteliti. 4. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai persepsi kualitas merek pada objek yang diteliti. Berbeda dengan penelitian terdahulu yang menunjukkan terdapat perbedaan nilai persepsi kualitas merek objek yang diteliti.
No Nama/
Tahun Judul
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan 3 Armandhani dan Sukaatmaja, 2013 Analisis Perbandingan Brand Equity Produk Obat Anti Nyamuk Oles Merek Autan dengan Merek Soffel di Kota Denpasar 1. Kedua peneliti sama-sama menggunakan uji beda t-test
- 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keduanya memiliki
perbedaan nilai kesadaran merek pada objek yang diteliti. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keduanya memiliki perbedaan nilai citra merek pada objek yang diteliti.
3. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai asosiasi merek pada objek yang diteliti. Berbeda dengan penelitian terdahulu yang menunjukkan terdapat perbedaan nilai asosiasi merek objek yang diteliti.
4. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai persepsi kualitas merek pada objek yang diteliti. Berbeda dengan penelitian terdahulu yang menunjukkan terdapat perbedaan nilai persepsi kualitas merek objek yang diteliti.
4 Ida Ayu Raras Aristyani dan Ni Nyoman Kerti Yasa, 2013 Perbandingan Brand Equity Produk Shampoo Merek Sunsilk dengan Merek Pantene 1. Kedua peneliti sama-sama menggunakan uji beda t-test
- 1. Hasil penelitian menunjukkan bawah keduanya tidak
memiliki perbedaan nilai asosiasi merek pada objek yang diteliti
2. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai kesadaran merek pada objek yang diteliti. Berbeda dengan penelitian terdahulu yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan nilai kesadaran merek pada objek yang diteliti.
No Nama/
Tahun Judul
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan 4 Ida Ayu Raras Aristyani dan Ni Nyoman Kerti Yasa, 2013 Perbandingan Brand Equity Produk Shampoo Merek Sunsilk dengan Merek Pantene
3. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai persepsi kualitas merek pada objek yang diteliti. Berbeda dengan penelitian terdahulu yang menunjukkan terdapat perbedaan nilai persepsi kualitas merek objek yang diteliti.
4. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai loyalitas merek pada objek yang diteliti. Berbeda dengan penelitian terdahulu yaitu menunjukkan tidak terdapat perbedaan nilai loyalitas merek pada objek yang diteliti