• Tidak ada hasil yang ditemukan

L. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis

3. Penelitian Siklus I

Tindakan pada pembelajaran siklus I merupakan langkah awal yang sangat penting, karena hasil dari pembelajaran pada siklus I ini akan dijadikan refleksi untuk melakukan siklus selanjutnya. Adapun langkah-langkah kegiatan pada siklus I ini meliputi: tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi (analisis dan refleksi.

Adapun uraian dalam melaksanakan penelitian pada silus I ini adalah: a. Tahap perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Untuk menunjang pembelajaran peneliti membuat lembar kerja siswa (LKS) yang akan digunakan pada saat tindakan berlangsung. Selain itu, peneliti juga menyusun instrumen tes kemampuan komunikasi matematis siklus I, lembar observasi siswa, pedoman wawancara setelah siklus I dan alat dokumentasi.

b. Tahap Pelaksanaan

Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan, empat kali pertemuan untuk proses pembelajaran dari tanggal 07 Januari sampai

dengan 21 Januari 2014 dan satu kali pertemuan untuk tes akhir siklus I pada tanggal 23 Januari 2014 dengan alokasi waktu masing-masing tindakan dan tes adalah 2 x 40 menit (2 jam pembelajaran).

Subjek siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok heterogen, yaitu mengkombinasi siswa dengan kemampuan akademik tinggi, sedang dan rendah. Masing-masing kelompok berjumlah empat sampai lima orang. Tujuan dibentuknya kelompok heterogen ini adalah agar siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi dapat membantu siswa lain yang mempunyai kemampuan akademik rendah dan siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep materi matematika, sehingga semua kelompok dapat memahami materi tersebut dengan baik.

Dalam pembelajaran peneliti memberikan sebuah lembar kerja siswa (LKS) yang dibagikan kepada masing-masing kelompok. Di dalam lembar kerja siswa (LKS) tersebut siswa diminta untuk mendiskusikan bersama teman kelompoknya tentang permasalahan yang terdapat pada lembar kerja siswa tersebut (LKS). Saat proses pembelajaran, peneliti memfasilitasi kelompok yang mengalami kesulitan. Kelompok yang telah dibuat tidak mengalami perubahan selama pembelajaran di siklus I.

Adapun deskripsi pembelajaran siklus I yaitu sebagai berikut: 1. Pertemuan pertama / Selasa 07 Januari 2014

Kegiatan belajar matematika di kelas VIII-I berlangsung selama 2 x 40 menit. Siswa yang hadir pada pertemuan pertama adalah sebanyak 39 orang. Sebelum pelajaran dimulai peneliti membagi siswa menjadi 9 kelompok yang beranggotakan 4 atau 5 siswa.

Pada pertemuan pertama, peneliti mengambil materi mengenai pengertian lingkaran dan unsur-unsur lingkaran. sebagai pengantar, peneliti bercerita mengenai lingkaran yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian peneliti memberikan lembar kerja siswa (LKS) untuk dikerjakan secara berkelompok.

Di dalam lembar kerja siswa (LKS) tersebut terdiri dari 2 kegiatan, dalam kegiatan 1 peneliti meminta kepada siswa untuk mengamati benda-benda yang

berbentuk lingkaran yang pernah ada disekeliling siswa. Selain mengamati benda yang berbentuk lingkaran, siswa juga diminta untuk menggambar benda-benda lingkaran yang sudah diamati. Hal ini bertujuan untuk mengukur tingkat divergen dan practice with process siswa.

Dalam melaksanakan kegiatan ini, masih banyak siswa yang berjalan-jalan di luar kelompoknya. Beberapa siswa masih terlihat bingung dalam mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) yang diberikan oleh peneliti, karena mereka belum terbiasa belajar dengan menggunakan model Treffinger.

Salah satu contoh soal yang mengukur tingkat divergen pada pertemuan satu adalah sebagai berikut:

Amati benda yang pernah ada disekitarmu, Manakah yang merupakan bangun datar lingkaran?

Salah satu contoh jawaban siswa dari tingkat divergen dan practice with process disajikan pada gambar berikut:

Gambar 4.1

Hasil Diskusi Siswa Pada Tingkat Divergen

Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa mampu membuat beberapa contoh lingkaran dalam kehidupan sehari-hari. Soal tersebut dapat mengembangkan salah satu indikator komunikasi matematis yaitu drawing, karena pada gambar 4.1 siswa mampu mengkomunikasikan soal ke dalam bentuk gambar.

Dalam mengerjakan kegiatan 2, siswa diminta untuk melakukan tingkat working real with problem yaitu mendeskripsikan sebuah cerita ke dalam bentuk

gambar, kegiatan ini juga mengukur salah satu indikator komunikasi matematis siswa yaitu pada aspek drawing. Lembar kerja siswa (LKS) ini merupakan langkah awal dalam membentuk komunikasi matematis siswa. Selain itu dalam kegiatan 2 ini, peneliti juga meminta siswa untuk menyebutkan unsur-unsur yang terdapat dalam gambar tersebut.

Dari jawaban siswa dalam mengerjakan kegiatan 2, ada sebagian kecil kelompok yang masih belum paham dalam mengetahui unsur-unsur lingkaran kemudian menyebutkan unsur-unsur tersebut. Berdasarkan dari analisis lembar kerja siswa (LKS) ada 4 dari 9 kelompok yang masih kurang tepat dalam menyebutkan unsur-unsur lingkaran.

Selain itu, beberapa siswa juga masih pasif dalam kelompoknya hal ini terlihat dari mereka yang saling mengandalkan. Berdasarkan data yang diperoleh dari instrumen lembar aktivitas belajar matematika siswa, dapat, bahwa hanya ada 64.48% siswa yang aktif dalam kelompoknya masing-masing. Sedangkan 35.52% siswa tidak aktif dalam kelompoknya. Akan tetapi, secara keseluruhan aktivtas siswa di dalam kelompoknya cukup baik, hal tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang aktif lebih besar daripada siswa yang tidak aktif.

Setelah lembar kerja siswa (LKS) selesai dikerjakan peneliti meminta perwakilan salah satu kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya di depan papan tulis dan siswa yang lain mendengarkan hasil diskusi dari temannya. Pada mulanya siswa tersebut tidak berani untuk maju dan mempersentasikan, hal ini terlihat dari siswa yang saling menunjuk temannya untuk mempersentasikan, setelah ada satu orang siswa yang ingin mempersentasikan hasil kelompoknya maka siswa yang lain juga ingin mempersentasikan hasil kelompoknya di depan papan tulis.

Data yang diperoleh dari hasil diskusi adalah bahwa sebagian kecil siswa sudah mengerti tentang materi ini. Dalam pertemuan ini tidak semua kelompok yang mempunyai kesempatan untuk maju ke depan papan tulis dalam hal mempersentasikan hasil diskusinya, hanya satu kelompok saja yang dapat mempersentasikan, hal ini disebabkan karena waktu dalam pembelajaran yang sedikit.

Setelah kelompok tersebut selesai mempersentasikan, kemudian peneliti memberikan tambahan penjelasan mengenai materi pengertian lingkaran dan unsur-unsur lingkaran. Setelah itu, siswa diminta untuk membuat rangkuman dan kesimpulan apa yang telah dipelajari pada pertemuan ini. Selanjutnya peneliti memberikan tugas untuk dipelajari di rumah serta meminta kepada peserta didik untuk membawa jangka, benang dan penggaris.

Dokumen terkait