• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai komoditi organik khususnya sayuran telah banyak dilakukan dengan menganalisis berbagai aspek seperti kelayakan, usahatani, peramalan, pemasaran hingga analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan komoditi ini, sedangkan penelitian mengenai personal selling belum banyak dilakukan. Penelitian ini menjadi berbeda dengan yang pernah dilakukan karena, penelitian ini menganalisis mengenai tingkat kepuasan konsumen dari pelaksanaan personal selling dalam memasarkan sayuran organik. Beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Beberapa Penelitian Terdahulu dan Terkait dengan Penelitian ini.

No. Judul Skripsi Penulis Tahun Alat Analisis

1.

Analisis Kepuasan Konsumen Bunga Potong Dalam Bentuk Rangkaian Pada Florist S, Bogor

Annisa

Syarif 2005

Important performance analysis dan Uji

Friedman

2.

Analisis Proses Keputusan Pembelian Dan Respon Konsumen Terhadap Atribut Produk Organic Vegetables. (Kasus Warung Organic Vegetables Kemang, Jakarta)

Luthfi Mahmudania Kahfi 2006 Analisis Deskriptif, Analisis Kuadran Dan Costumer Satisfication Index 3.

Analisis Persepsi dan Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Sayuran Organik Di Jakarta. (Kasus Di

Organic Vegetables, Healthy Choice, dan Mega Surya Organik) Maria Galuh Kusumastuti 2005 Analisis Deskriptif, Model Multiatribut Fishbean dan Analisis Faktor 4.

Analisis Prilaku Konsumen Dalam Pembelian Sayuran Organik (Studi Kasus Pada Swalayan Dan Outlet Organik Di Kota Bogor)

Rena

Nurandani 2006

Analisis Deskriptif, dan Analisis Faktor

5.

Analisis Prilaku Konsumen Restoran Buah dan Sayur “RESTO SEGAR” Taman Ria Senayan dan Implikasinya pada Strategi Pemasaran Chairuni Marlina Hasibuan 2004 Important performance analysis dan Costumer Satisfication Index 6.

Analisis Efektivitas Kebijakan

Personal Selling Dalam Meningkatkan Penjualan dan Keuntungan (Studi Kasus UD Boga Utama, Jatim)

Diana

Susanti 2002

Statistik Uji T dan

Double Exponential Smoothing

Penelitian yang dilakukan oleh Syarif (2005), pada Floris S bertujuan untuk mengetahui kepuasan serta atribut apa saja yang perlu diperhatikan perusahan untuk meningkatkan penjualan. Hasil analisis dengan Important performance analysis diperoleh bahwa atribut yang menjadi prioritas bagi perusahaan yaitu ketahanan dan kualitas bunga, harga dan kesesuaian rangkaian berdasarkan pesanan, sedangkan atribut yang kinerjanya harus dipertahankan adalah keramahan dan kesopanan operator dan kecepatan pengantaran bunga. Analisis uji Friedman yang dimaksudkan untuk melihat perbedaan nyata pada tingkat kepentingan atribut sehingga dapat dibuat peringkat dari atribut paling penting hingga yang tingkat kepentingannya terkecil, didapatkan hasil dari kesebelas atribut, kecepatan pengantaran berada pada kategori sangat penting sedangkan yang kepentingannya paling kecil ialah kombinasi bunga dalam satu rangkaian.

Penelitian Kahfi (2006), pada Warung Organic Vegetables Kemang, Jakarta dilakukan untuk mengetahui atribut produk yang menjadi prioritas utama dan bagaimana kepuasan konsumen terhadap atribut sayuran organik secara menyeluruh. Penelitian dengan jumlah responden 50 orang ini memperoleh hasil bahwa dalam proses pengambilan keputusan pembelian pada tahap pengenalan kebutuhan motivasi responden dalam mengkonsumsi sayuran organik ialah untuk memenuhi kandungan gizi, pada tahap pencarian informasi buku/majalah/surat kabar menjadi bahan informasi responden. Pada tahap evaluasi alternatif, alasan mengkonsumsi sayuran organik ialah tidak adanya

kandungan bahan kimia, tahap keempat diketahui bahwa keluarga mempengaruhi dalam proses pembelian, pada tahap akhir sebagain besar responden merasa puas setelah mengkonsumsi sayur organik.

Berdasarkan analisis kuadran dengan memetakan setiap atribut diperoleh atribut harga pada kuadran pertama. Pada kuadran kedua terdiri dari atribut kesegaran, kebersihan dan ketersediaan sayuran, kuadran ketiga ukuran produk, kemasan, warna, merek, dan banyaknya lubang pada sayuran, pada kuadran keempat terdapat atribut rasa. Dari perhitungan Costumer Satisfication Index menunjukan responden puas terhadap atribut sayuran organik pada

Organic Vegetables secara keseluruhan dengan nilai 69,718 persen.

Penelitian Kusumastuti (2005) bertujuan melihat karakteristik, proses keputusan pembelian serta bagaimana persepsi konsumen terhadap produk organik dibandingkan produk non organik. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian sayuran organik, dengan jumlah responden 100 orang pada tiga gerai penjualan produk organik yaitu Organic Vegetables, Healthy Choice, dan Mega Surya Organik. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar konsumen sayuran organik ialah perempuan, berusia 31-40 tahun, bekerja atau ibu rumah tangga dengan latar pendidikan sarjana, menikah dengan jumlah anggota keluarga 3-6 orang dan sebagian besar berpendapatan 7,5 juta keatas.

Berdasarkan proses keputusan pembelian pada tahap pengenalan kebutuhan, menjaga kesehatan keluarga karena nilai gizi yang lebih baik menjadi alasan responden mengkonsumsi sayuran organik. Tahap kedua majalah, buku, internet dan teman merupakan sumber informasi responden, pada tahap evaluasi alternatif ternyata konsumen juga mengkonsumsi produk pangan organik selain sayuran. Di tahap pembelian, umumnya konsumen sendiri dalam melakukan

pembelian, ditahap terakhir diperoleh bahwa responden mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap produk sayuran organik.

Berkaitan dengan persepsi konsumen, didapat bahwa persepsi konsumen menunjukan produk non-organik lebih baik dari segi harga, warna, tekstur, ketersediaan, dan keanekaragaman jenis, sedangkan sayuran organik unggul dalam hal rasa, kesegaran, kebersihan, kemasan, merek dan daya tahan. Pengolahan dengan analisis faktor terhadap 28 variabel awal ternyata dapat dikelompokan dalam tujuh faktor utama yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian, yakni ; faktor keunggulan produk, situasi pembelian, tampilan fisik produk, pengaruh internal-eksternal, kemasan dan promosi, pengaruh pribadi dan pengaruh lokasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Nurandani (2006) pada tiga gerai penjualan sayuran organik dikota Bogor dimaksudkan untuk melihat karakteristik konsumen, proses pembelian mereka, serta faktor apa saja yang mempengaruhinya. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar konsumen ialah wanita berusia 29-38 tahun, berpendidikan sarjana sebagai ibu rumah tangga dengan jumlah anggota keluarga 1-4 orang dan besar pengeluaran khusus produk organik Rp 100.000/bulan.

Tahap proses keputusan pembelian, kebutuhan untuk memenuhi gizi keluarga dan menjaga kesehatan menjadi alasan awal konsumen memilih produk organik. Teman dan keluarga menjadi bahan masukan informasi bagi responden, pada tahap pembelian atribut fisik produk menjadi indikator kualitas dari sayuran organik yang akan dipilh konsumen, hingga umumnya responden merasa sudah cukup puas terhadap sayuran organik yang mereka konsumsi.

Variabel-variabel dominan yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli sayuran organik ialah usia, harga, pendapatan, pengaruh teman, keluarga, penjual, dan gangguan kesehatan. Sedangkan faktor dominan yang

dipertimbangkan ialah faktor pribadi, ekonomi, usia, ketersediaan produk serta pengaruh eksternal.

Hasibuan (2004) melakukan penelitian yang dilakukan pada Restoran Buah dan Sayur Resto Segar di kawasan Senayan. Penelitian ini dilakukan dengan metode convinience sampling dengan sample sebanyak 80 orang. Hasil pengolahan dengan Important Performance Analysis didapat empat atribut pada kuadran prioritas utama yakni ; kebersihan, kenyamanan ruang luas restoran, kebersihan wastafel, dan aroma. Tiga belas atribut pada kuadran pertahankan prestasi yaitu ; sarana parkir yang cukup, kemudahan mencapai lokasi, sikap dan pengetahuan pramusaji, kecapatan dalam penyajian dan transaksi, kebersihan dan kenyamanan ruang dalam restoran, respon pihak restoran terhadap keluhan, variasai menu, harga, kehigienisan produk, rasa, perlengkapan makan dan cita rasa buah pada produk. Sepuluh atribut pada kuadran prioritas rendah, antara lain : akses transportasi umum, jumlah pelayan, display produk, lokasi wastafel, dekorasi ruangan, layout produk, porsi makanan, iklan, serta kepraktisan dan kebersihan kemasan bawa pulang. Dan dua atribut pada kuadran prioritas berlebihan yaitu jumlah porsi minuman yang disajikan serta penempilan dari promusaji. Berdasarkan nilai Costumer Satisfication Index didapat bahwa nilai CSI sebesar 76,02 persen atau berada pada range 0,66 – 0,80 yang berarti keseluruhan atribut fisik restoran dan atribut produk resto segar dapat dikatakan telah dapat memuaskan kepuasan konsumen.

Penelitian mengenai Personal Selling baru dilakukan oleh Susanti (2002), pada UD Boga Utama. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan personal selling pada perusahaan, mengetahui efektivitasnya dengan membandingkan antara tingkat penjualan dan keuntungan yang terjadi, dan meramalkan volume penjualan perusahan untuk tahun berikutnya.

Hasil analisis dengan Uji-t diperoleh hasil ternyata Personal Selling lebih efektif dibandingkan sistem penjualan dengan distributor bila dilihat dari segi volume penjualan dan tingkat keuntungan rata-rata per bulan. Hasil analisis peramalan menunjukan bahwa peluang pasar agribisnis gula meningkat. Saran yang diberikan penulis, sebaiknya perusahaan lebih banyak memberikan pengetahuan mengenai produknya dan memberikan pelatihan keterampilan kepada tenaga penjualnya.

Penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tersebut berguna bagi penelitian ini sebagai informasi awal mengenai prilaku konsumen atau secara khusus mengenai kepuasan konsumen. Keterkaitan antara penelitian ini dengan yang telah dilakukan ialah penelitian sebelumnya membantu dalam penentuan atribut yang akan dianalisis, seperti atribut ; harga, kualitas produk, keramahan pemasar, ketepatan pelayanan dan lainnya.

BAB III