• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2. Penelitian Terdahulu

Margaretha dan Damayanti (2008) menunjukkan bahwa secara signifikan ketiga variabel bebas price earnings ratio, dividend yield dan market to book ratio berpengaruh secara negatif terhadap return saham. Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa variabel bebas price earnings ratio berpengaruh secara positif terhadap return saham. Return saham sensitif terhadap price earnings ratio dengan arah negatif yang menunjukkan perubahan return saham akan meningkat jika price earnings ratio menurun. Return saham sensitif terhadap dividend yield dengan arah negatif yang menunjukkan perubahan return saham akan mengikuti

dividend yield. Selanjutnya pengujian terhadap market to book ratio menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap return saham.

Anggraeni Puspitasari dan Linda Purnamasari (2013) menunjukkan bahwa rasio pembayaran dividen di samping meningkat juga menurun. Namun, kondisinya tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham pada saat dividend yield menurun. Kemudian, dalam pengujian hipotesis peningkatan dividend yield, juga ditemukan adanya pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

Rio Malintan (2010) melakukan penelitian untuk memberikan bukti empiris apakah current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), price earning ratio (PER), dan return on asset (ROA) berpengaruh terhadap return saham yang deperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Menggunakan analisis regresi berganda dengan data dari 19 sampel perusahaan pertambangan yang terdaftar dari tahun 2005 sampai 2010. Berdasarkan hasil penelitina bahwa current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), price earning ratio (PER), dan return on asset (ROA) secara simultan tidak berpengaruh terhadap return saham. Namun hasil penelitian secara parsial, current ratio (CR) dan debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap return saham sedangkan sedangkan price earning ratio (PER) dan return on asset (ROA) berpengaruh terhadap return saham.

I.G.K.A. Ulupui (2005) hasil penelitian menunjukkan current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), total asset turnover (TATO) dan return on asset (ROA) secara simultan tidak berpengaruh terhadap return saham. Secara parsial hanya current ratio yang berpengaruh terhadap return saham.

Dwi Martani et al (2006) menunjukkan bahwa net profit margin (NPM), return on equity (ROE), debt to equity ratio (DER) dan price to book value (PBV) bepengaruh terhadap market adjusted return pada perusahaan manufaktur tahun 2002-2006. Namun current ratio (CR), total asset turnover (TATO), log TA (total asset) dan cashflow from operation/sales (CFO/S) tidak berpengaruh terhadap market adjusted return. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa current ratio (CR), net profit margin (NPM), return on equity (ROE), debt to equity ratio (DER), cashflow from operation/sales (CFO/S), dan price to book value (PBV) berpengaruh terhadap cumulative abnormal return dan total asset turnover (TATO), log total assetA (TA) tidak berpengaruh terhadap cumulative abnormal return.

Michell Suharli (2004) hasil pengujian statistic menunjukkan bahwa debt to equity ratio (DER) dan beta saham tidak berpengaruh terhadap return saham secara signifikan. Hal ini terjadi karena adanya kondisi politik yang ditandai tiga kali pergantian presiden dan satu kali pemilu, dalam periode penelitian ini, turut mempengaruhi kondisi perekenomian yang menjadikan hasil penelitian ini menolak kedua hipotesis.

Amrih Tri Raharjo (2004) menggunakan perusahaan perusahaan yang bergerak di bidang financial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai populasi. Periode penelitian ini dua tahun (2002-2003) dengan data kwartalan. Pemilihan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh 24 perusahaan sebagai sampel. Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan model regresi linear berganda. Hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa

secara simultan (uji F) menunjukkan pengujian variabel independen menghasilkan nilai uji F sebesar 24,868 dengan signifikansi F sebesar 0,000. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Price-Earning Ratio, volume penjualan, dan suku bunga SBI secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Pada uji secara parsial (uji t) menunjukkan Price-Earning Ratio dan volume penjualan berpengaruh terhadap return saham. Hail uji R2 diketahui bahwa variabel Price earning ratio (PER), volume penjualan, dan siku bunga SBI memeberikan pengaruhnya 27,3% terhadap return saham.

Tabel 2.1

Penelitian-penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Hasil

1. Farah Margaretha dan Irma Damayanti (2008)

Pengaruh Price Earnigs Ratio, Dividend Yield Dan Market To Book Ratio Terhadap Stock Return Di Bursa Efek Indonesia

• Secara parsial Price Earnigs Ratio, Dividend Yield Dan Market To Book Ratio signifikan berpengaruh terhadap stock return yang masuk dalam daftar Bursa Efek Indonesia

2. Anggraeni Puspitasari dan Linda Purnamasari (2013) Pengaruh Perubahan Dividend Payout Ratio Dan Dividend Yield Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia)

• Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa perubahan dividend payout ratio meningkat, dividend payout ratio menurun, dan dividend yield menurun tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham.

3. Rio Malintan (2010)

Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Return on Asset (ROA) Terhadap Return Saham Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2010

• Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Return on Asset (ROA) secara simultan tidak berpengaruh pada return saham.

• Secara parsial Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap return saham.

Price Earning Ratio (PER) dan Return on Asset (ROA) secara parsial berpengarih terhadap return saham.

4. I.G.K.A. Ulupui (2005)

Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage,

Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap

Return Saham (Studi Pada Perusahaan Makanan dan

Minuman Dengan Kategori Industri Barang

• Variabel Current Ratio dan Return on Asset secara parsial berpengaruh siginifikan terhadap return saham.

• Variabel total asset turn over tidak berpengaruh siginifikan terhadap return saham.

Konsumsi di BEJ) 5. Dwi

Martani et al. (2006)

The Effect of Financial Ratios, Firm Size, and Cash Flow From Operating Activities in The Interim Report to The Stock Return

• Variabel yang secara konsisten signifikan terhadap adjusted return and abnormal return adalah rasio proftabilitas (NPM dan ROE), TATO, dan market value ratio (PBV).

• Variabel current ratio (CR), net profit margin (NPM), return on equity (ROE), debt to equity ratio

(DER), cashflow from

operation/sales (CFO/S), dan price to book value (PBV) berpengaruh terhadap cumulative abnormal return.

6. Michell suharli (2004)

Studi empiris terhadap dua faktor yang mempengaruhi return saham pada industri food & beverages di Bursa Efek Jakarta

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio hutang dan tingkat risiko tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap return saham.

7. Amrih Tri raharjo

(2004)

Pengaruh Price-Earning Ratio, Volume Penjualan, dan Suku Bunga SBI Terhadap Return Saham Perusahaan yang Bergerak di Bidang Finansial di Bursa Efek Jakarta

• hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan price earning ratio (PER), volume penjualan, suku bunga SBI berpengaruh terhadap return saham.

• Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa price earning ratio (PER) dan volume penjualan berpengaruh terhadap return saham

• Hasil uji R2 menunjukkan bahwa price earning ratio (PER), volume penjualan, dan suku bunga SBI memberikan pengaruh sebesar 27,3% terhadap return saham.

2.3.Kerangka Konseptual dan Hipotesis

Dokumen terkait