• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.5 Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 3 Literature Review

Literature Review 1 (Skripsi Nasional)

Judul Pola Komunikasi Organisasi di Kantor Kecamatan Tallo di Kota Makassar

Tahun (2020) Peneliti Indriyanti

Sumber Universitas Muhammadiyah Makassar

Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pola komunikasi yang digunakan di Kantor Camat Tallo yaitu Pola Lingkaran, Pola Roda, dan Pola Y. Pada Kantor Camat Tallo menggunakan pola komunikasi lingkaran disaat melakukan rapat koordinasi guna untuk mencapai tujuan organisasi yang disepakati bersama setiap bidang agar pekerjaan dapat terselesaikan tanpa adanya kesalahan. Faktor yang menjadi pendukung ialah (1) Hubungan yang personal, (2) Media Komunikasi, (3) Waktu dan (4) Fasilitas. Sedangkan yang menjadi faktor yang menjadi penghambat pola komunikasi organisasi lebih mengarah kepada

hal (1) Hirarki dalam organisasi, (2) Kurang optimalnya fasilitas pendukung dan (3) Hubungan yan tidak terlalu personal

Persamaan Sama sama berfokus untuk meneliti pola komunikasi organisasi dan menggunakan metode penelitian kualitatif

Perbedaan Organisasi dalam penelitian ini merupakan organisasi pekerjaan sedangkan organisasi yang penulis teliti adalah organisasi kemahasiswaan.

Literature Review 2 (Skripsi Nasional)

Judul Pola Komunikasi Organisasi antara Pimpinan dan Staff PT. PP.

London Sumatera Indonesia, Tbk. Palagisang Estate di Desa Tamatto Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba.

Tahun (2020) Peneliti Ita Aprina

Sumber UIN Alauddin Makassar

Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola komunikasi organisasi yang di gunakan antara pimpinan dan staff PT. PP.

London Sumatra Indonesia, Tbk Palangisang Estate yaitu pola komunikasi semua saluran dan menggunakan pola lingkaran.

Selanjutnya hambatan komunikasi organisasi antara pimpinan dan staff PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk Palangisang Estate adalah hambatan dari proses komunikasi seperti miss communication, hambatan semantik atau hambatan bahasa dan hambatan fisik atau gangguan cuaca atau gangguan sinyal.

Persamaan Meneliti pola komunikasi dengan pola lingkaran dan

menggunakan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Perbedaan Penelitian ini membahas pula hambatan proses komunikasi dalam organisasi seperti hambatan semantik, bahasa, fisik, dan lainnya

Literature Review 3 (Skripsi Nasional)

Judul Peranan Komunikasi Organisasi dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Pegawai di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar

Tahun (2013) Peneliti Junaidin

Sumber UIN Alauddin Makassar

Hasil Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar peranan baik bentuk penerapannya maupun hubungan komunikasi atasan dan bawahan dapat meningkatkan motivasi kerja pegawai. Namun ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan yakni simpati pimpinan terhadap bawahannya, kondisi tempat kerja yang lebih baik, dan pekerjaan yang lebih bervariatif.

Persamaan Meneliti hubungan komunikasi antara atasan dan bawahan dalam organisasi

Perbedaan Merupakan penelitian kuantitatif dan membahas pengaruh antara pola komunikasi yang terjadi dalam organisasi terhadap motivasi dan pegawai anggotanya

Literature Review 4 (Skripsi Nasional)

Judul Pola Komunikasi Organisasi antara Pimpinan dan Karyawan dalam Membangun Kepuasan Kerja di PT. Semen Tonasa Kabupaten Pangkep.

Tahun (2014)

Peneliti Wahyuni H.R

Sumber UIN Alauddin Makassar

Hasil Hasil penelitian menunjukkan pola dan proses komunikasi yang digunakan adalah pola rantai yakni pimpinan yang ingin menyampaikan informasi kepada karyawan tidak langsung ke karyawan tetapi melalui kepala departemen, hal ini karena perusahaan PT. Semen Tonasa sudah terstruktur. Faktor pendukung dalam membangun kepuasan kerja yaitu adanya komunikasi yang terbuka oleh pimpinan kepada karyawan, fasilitas yang diberikan perusahaan dan gaji yang cukup memuaskan. Adapun faktor hambatannya adalah miscomunication yang biasa terjadi antara pimpinan dan karyawan, hambatan semantik dan hambatan fisik.

Persamaan Meneliti hubungan komunikasi antara atasan dan bawahan dalam organisasi dengan memperhatikan pola komunikasi Perbedaan Turut membahas pengaruh pola komunikasi terhadap kepuasan

kerja anggota organisasi dan membahas faktor hambatan yang terjadi

Literature Review 5 (Skripsi Nasional)

Judul Pola Komunikasi Organisasi dalam Pengaderan pada Anggota UMK UKI Ulin Nuha (Studi Kasus Pengurus UKM Uki Ulin Nuha Periode 2018-2019)

Tahun (2019)

Peneliti Fashiihatullisan Ziyaadatul Afif Azzahro Sumber Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo

Hasil Dari hasil penelitian ini, ada dua kesimpulan yang diperoleh.

Pertama menunjukkan bahwa pola komunikasi organisasi yang ada pada UKM UKI Ulin Nuha adalah pola komunikasi semua saluran atau bintang dan pola komunikasi rantai, kedua sistem pengaderannya menerapkan kaderisasi formal dan informal.

Namun proses dari pengurus mereka saja yang berbeda dalam mengkader anggotaya. Sehingga anggota di UKM UKI Ulin

Nuha lebih optimal lagi ketika menjadi pengurus inti dan bisa memepertahankan

Persamaan Meneliti pola komunikasi dan menggunakan penelitian

kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Perbedaan Turut berfokus kepada komunikasi formal dan informal

Literature Review 6 (Jurnal Nasional)

Judul Pola Komunikasi Organisasi : Studi Kasus di PT Harian Amanah Al Haram

Tahun (2018)

Peneliti Asni Djamereng - Irmayana Sumber UIN Alauddin Makassar

Hasil Hasil penelitian menunjukkan Pola komunikasi organisasi antara pimpinan dan karyawan dalam meningkatkan motivasi kerja di PT Harian Amanah Al Haram adalah komunikasi yang bersifat non formal dengan cara persuasif lebih sering mereka gunakan dalam berkomunikasi agar dapat membuat kedekatan antara karyawan dan pimpinan dan Faktor-faktor yang menghambat dan mendukung proses komunikasi organisasi antara pimpinan dan karyawan dalam meningkatkan motivasi kerja di PT Harian Amanah Al Haram adalah faktor penghambatnya ialah kesalahpahaman atau miss communication. jika sejak awal komunikasi terbangun antara pimpinan dan karyawan mengalami kesalahpahaman atau gangguan dalam membangun sebuah komunikasi di dalam organisasi. Sedangkan faktor pendukungnya ialah media salah satu faktor pendukung dalam proses terjadinya komunikasi di dalam perusahaan.

Persamaan Penelitian yang sama sama bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi dalam suatu organisasi dan menggunakan metode penelitian kualitatif

Perbedaan Berfokus untuk meneliti pola komunikasi hanya terhadap pimpinan dan karyawannya saja (komunikasi vertikal) dan turut meneliti hubungan pola komunikasi tersebut terhadap motivasi kerja karyawan.

Literature Review 7 (Jurnal Nasional)

Judul Pola Komunikasi Organisasi Dalam Peningkatan Kinerja Pegawai Di Kantor Lurah Gung Leto Kecamatan Kabanjahe Tahun (2020)

Peneliti Deshinta Affriani Br Brahmana, Elisabeth Sitepu Sumber Universitas Darma Agung, Medan

Hasil Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pola komunikasi organisasi dalam peningkatan kinerja pegawai di kantor Lurah Gung Leto Kecamatan Kabanjahe memakai pola komunikasi roda dimana pimpinan berada pada posisi sentral dan berpengaruh dalam proses penyampaian pesan dan semua informasi yang berjalan harus terlebih dahulu disampaikan kepada pimpinan dan semua laporan, instruksi, perintah kerja dan kepengawasan terpusat pada satu orang yang memimpin tetapi melihat kinerja dari pada pegawai, yang mana pegawai masih dijumpai datang terlambat dan masih ditemukan pegawai yang tidak melaksanakan tugas pokok dan fungsinya menyebabkan pola komunikasi roda yang ada di Kelurahan Gung Leto Kecamatan Kabanjahe tidak berjalan dengan baik disebabkan pimpinan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya kurang melibatkan bawahan dalam pencapaian tujuan organisasi.

Persamaan Dalam meneliti pola komunikasi organisasi penelitian ini, terdapat kesamaan teori dengan penulis yaitu teori oleh Miles dan Huberman sebagai Teknik analisis data.

Perbedaan Berfokus untuk meneliti hubungan pola komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan.

Literature Review 8 (Jurnal Nasional)

Judul Pola Komunikasi Organisasi dalam Mempertahankan Loyalitas Anggota

Tahun (2017) Peneliti Dina Prasanti

Sumber Universitas Muhammadiyah Surakarta

Hasil Hasil penelitian tentang pola komunikasi organisasi dalam mempertahankan loyalitas anggota komunitas MOTTUL Sragen adalah arus pesan yang dilakukan dalam berkomunikasi antar anggota-anggotanya, arus pesan tersebut berupa komunikasi kebawah yakni pesan yang diterima pendiri atau ketua yang berupa undangan maupun pesan singkat, diteruskan kebagian humas MOTTUL Sragen, kemudian disebarkan oleh humas tersebut kepada seluruh anggota MOTTUL Sragen secara serentak. Pesan tersebut dapat berisi undangan acara komunitas MOTTUL Sragen sendiri, atau undangan yang diadakan oleh komunitas lain yang mengharapkan kehadiran komunitas MOTTUL Sragen.

Persamaan Dalam meneliti pola komunikasi dalam anggota komunikas MOTTUL Sragen digunakan pengumpulan data melalui wawancara dan observasi

Perbedaan Objek penelitian ini ialah komunitas MOTTUL (Motor Tua Lawas) sedangkan penelitian penulis ialah organisasi

kemahasiswaan yang memiliki birokrasi organisasi yang lebih terstruktur dan memiliki program kerja tersusun

Literature Review 9 (Jurnal Nasional)

Judul Eksistensi Komunitas Marga Parna di Kota Batam (Studi Kasus Komunitas Marga Parna Di Batu Aji Kota Batam)

Tahun (2019)

Peneliti Aperian Jaya Mendrofa, Muhammad Syafii Sumber Universitas Putera Batam

Hasil Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi organisasi yang terjadi di dalam kelompok Marga Parna dalam meningkatkan eksistensinya di kota Batam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teori struktur organisasi dan pola komunikasi. Hasil dari penelitian ini adalah pola komunikasi yang terjadi pada kelompok Marga Parna dalam peningkatan keunggulan sangat baik yaitu pola komunikasi yang terjadi secara rutin adalah pola komunikasi roda, pola komunikasi lingkaran, pola komunikasi Y, dan pola komunikasi bintang, sedangkan kurang maksimal Pola komunikasi yang terjadi di dalam kelompok Marga Parna adalah pola komunikasi Rantai.

Persamaan Menggunakan pola komunikasi rantai dan pola komunikasi lingkaran untuk meneliti pola komunikasi dalam komunitas Perbedaan Menggunakan teori organisasi sosial dalam penelitian

Literature Review 10 (Jurnal Nasional)

Judul Pola Komunikasi Organisasi Karyawan Start Up PT. Exaditama Teknologi Kreativa Melalui Media Teknologi Komunikasi “ Slack “

Tahun (2020)

Peneliti Yudha Irawan Kusdinar, Nela Widiastuti Sumber Universitas ARS

Hasil Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa pimpinan PT.

Exaditama Teknologi Kreativa menggunakan pola komunikasi roda dengan jaringan atau alur komunikasi Downward dan Upward, artinya pimpinan dari perusahaan PT. Exaditama Teknologi Kreativa menjadi pusat dari segala pesan, perintah dan arahan terhadap karyawan atau staffnya dengan berkomunikasi

melalui media komunikasi “Slack”. Pendapat untuk penelitian ini, lebih diutamakan kembali diskusi baik secara langsung ataupun menggunakan media teknologi komunikasi, sebab jika peningkatan komunikasi didalam organisasi sangat tinggi, maka produktifitas dan efektifitas yang terjadi dalam organisasi akan berjalan dengan baik.

Persamaan Penelitian ini berfokus pada komunikasi upward dan downward sebagai aliran komunikasi dan menggunakan Teknik observasi berperan (participant observation) Perbedaan Pola komunikasi organisasi yang di teliti dipantau melalui

media teknologi aplikasi “Slack”.

Literature Review 11 (Artikel Jurnal Internasional)

Judul "Sharing is caring": Corporate social responsibility awareness explaining the relationship of information flow with affective commitment

Tahun (2013)

Peneliti Claartje L. ter Hoeven Joost W.M. Verhoeven Article Sumber Duquesne University dan di akses dari Emerald Publishing Hasil komunikasi organisasi dapat meningkatkan komitmen afektif.

Namun, meskipun hal ini berlaku untuk kegiatan CSR yang ditujukan untuk karyawan dan pelanggan, tidak ada efek seperti itu yang diamati untuk kegiatan CSR yang ditujukan untuk pemerintah atau masyarakat luas. Dampak CSR terhadap karyawan dan pelanggan terhadap komitmen dapat dijelaskan dengan teori pertukaran sosial. Ketika karyawan merasa bahwa organisasi mereka menghargai kesejahteraan mereka dan pelanggan mereka, mereka membalas apa yang mereka terima dari organisasi dengan berkomitmen pada organisasi. Namun, dengan penelitian saat ini kita tidak dapat mengesampingkan

penjelasan lain: Masih belum jelas apakah kegiatan CSR menghasilkan komitmen afektif melalui mekanisme pertukaran sosial atau jika mereka memicu proses sensemaking prososial.

Mengungkap mekanisme yang menyebabkan kesadaran CSR menjadi penting dalam komunikasi organisasi – hubungan komitmen, akan menjadi upaya yang berharga untuk penelitian masa depan. Kesimpulannya, penelitian ini memberikan argumen penting untuk pelaksanaan kegiatan CSR: kegiatan CSR terhadap karyawan dan pelanggan meningkatkan keterikatan emosional karyawan terhadap organisasi mereka.

Namun, agar efek ini terjadi, diperlukan komunikasi vertikal yang efektif untuk menciptakan kesadaran akan kegiatan CSR tersebut. Berbagi melalui CSR dikaitkan dengan kepedulian terhadap organisasi. Sementara motto “berbagi adalah peduli”

berlaku untuk CSR terhadap karyawan dan pelanggan, kesadaran kegiatan CSR terhadap pemerintah dan masyarakat luas tidak mempengaruhi komitmen afektif karyawan.

Persamaan Penelitian sama sama mengedepankan kepuasan komunikasi organisasi

Perbedaan Penelitian ini menggunakan CRS sebagai alat ukur keterikatan emosional karyawan, sedangkan penelitian penulis

menggunakan aliran komunikasi untuk mengukur kepuasan komunikasi organisasi

Literature Review 12 (Artikel Jurnal Internasional) Judul Journal of Communication Management Are Important

Corporate Policies Understood by Employees?: A Tracking Study of Organizational Information Flow

Tahun (2018)

Peneliti Owen Hargie David Dickson

Sumber RMIT University dan di akses dari Emerald Publishing

Hasil Metodelogi audit dalam penelitian ini adalah ECCO, yang memungkinkan manajer untuk menilai luas dan kedalaman pengetahuan karyawan tentang topik tertentu, dan juga untuk memetakan. bagaimana dan dengan cara apa informasi ini telah disebarluaskan. Oleh karena itu ampuh dan metode umpan balik yang tak ternilai yang dapat membantu organisasi dalam pencarian mereka untukdalam penelitian komunikasi adalah bahwa karyawan mengeluh bahwa mereka belum diberitahu tentang masalah utama perusahaan, sementara senior manajer bersikeras bahwa mereka telah menginvestasikan banyak waktu untuk menyampaikan informasi. Kerangka ECCO dapat disesuaikan dengan berbagai jenis organisasi dan dapat diterima oleh manajemen dan karyawan sama. Ia juga mengilustrasikan bahwa hal itu bisa menghasilkan sesuatu yang spesifik dan berharga. Informasi tentang arus komunikasi ECCO dirancang untuk mengevaluasi aliran komunikasi dalam suatu organisasi, menguji pemahaman staf tentang internal utama informasi, menilai efisiensi saluran penyebaran dan mengidentifikasi yang paling efektif untuk menyampaikan informasi. Tujuan dari format ECCO adalah: untuk menganalisis dan memetakan jaringan komunikasi dan mengukur laju aliran, distorsi pesan, dan redundansi.

Persamaan Penelitian sama sama berfokus kepada aliran komunikasi yang terjadi pada organisasi untuk menciptakan keefektivan

komunikasi dan memastikan informasi dalam organisasi tercukupi

Perbedaan Penelitian ini menggunakan metode untuk memastikan suatu informasi dapat tersebar dengan baik dalam organisasi, yaitu menggunakan metode Episodic Communication Channels in Organization (ECCO)

Literature Review 13 (Artikel Jurnal Internasional) Judul Corporate Communications : An International Journal.

Managing internal communication: an organizational case study

Tahun (2016)

Peneliti Paul J.A. Robson Dennis Tourish

Sumber Weizmann Institute of Science dan di akses dai Emerald Publishing

Hasil Artikel ini telah melaporkan hasil audit komunikasi di HCO besar di Eropa, menggunakan metodologi kuantitatif dan kualitatif. Hal ini memungkinkan untuk mengembangkan pemahaman yang kaya tentang masalah komunikasi yang dihadapi oleh HCO, yang perlu diatasi oleh manajemen dan yang mungkin menunjukkan potensi masalah komunikasi dan masalah dalam organisasi selain yang disurvei. membahas temuan utama di sini dalam kaitannya dengan pertanyaan penelitian asli. Dua tema utama secara konsisten muncul dari transkrip kelompok fokus dan wawancara: kebutuhan akan lebih banyak komunikasi, dan masalah yang terkait dengan beban kerja manajemen senior.

Sebagian besar dari mereka yang diwawancarai dan peserta dalam kelompok fokus, di sebagian besar tingkat organisasi, menekankan perlunya lebih banyak komunikasi – terutama yang berkaitan dengan isu-isu perubahan penting, dan juga untuk arus informasi yang lebih baik dari bawah ke atas struktur organisasi.

Persamaan Meneliti arus komunikasi yang terjadi dalam organisasi

Perbedaan Terdapat kendala yang berbeda yaitu lebih menitikkan kesulitan arus komunikasi dari bawahan ke atasan

Literature Review 14 (Artikel Jurnal Internasional)

Judul Relationship between Organisational Communication Flow and Communication Climate

Tahun (2013)

Peneliti Dr. Priti Verma

Sumber Pharmaceutical Sciences and Business Management, Sharda University

Hasil Makalah ini mengklarifikasi konsep dengan bantuan studi kasus singkat kehidupan nyata dan menghasilkan beberapa pertanyaan untuk pemahaman yang lebih baik. Meneliti iklim komunikasi akan memungkinkan seseorang untuk menghindari pola komunikasi yang kontraproduktif dan memahami pentingnya komunikasi efektif yang dapat membantu individu mencapai tujuan komunikasi mereka sendiri dan organisasi. Umumnya, tiga kritis proses yang ditimbulkan dalam suatu organisasi-koordinasi, pertukaran informasi dan umpan balik terus-menerus. Fokus pada komunikasi ke bawah membantu kita memahami peran senior dalam komunikasi organisasi dan mengarahkan semua jenis komunikasi dan aktivitas lainnya.

Persamaan Sama-sama menelitu konsep komunikasi organisasi termasuk aliran komunikasi

Perbedaan Penelitian ini mencakup pola komunikasi, dan iklim

komunikasi untuk mengukur tingkat efektivitas komunikasi organisasi

Literature Review 15 (Artikel Jurnal Internasional) Judul Effective Organizational Communication: in Search of a

System Tahun (2012)

Peneliti Aukse Blazenaite

Sumber Kaunas University of Technology

Hasil Makalah ini mengklarifikasi konsep dengan bantuan studi kasus singkat kehidupan nyata dan menghasilkan beberapa pertanyaan untuk pemahaman yang lebih baik. Meneliti iklim komunikasi akan memungkinkan seseorang untuk menghindari pola komunikasi yang kontraproduktif dan memahami pentingnya komunikasi efektif yang dapat membantu individu mencapai tujuan komunikasi mereka sendiri dan organisasi. Umumnya,

tiga kritis proses yang ditimbulkan dalam suatu organisasi-koordinasi, pertukaran informasi dan umpan balik terus-menerus. Fokus pada komunikasi ke bawah membantu kita memahami peran senior dalam komunikasi organisasi dan mengarahkan semua jenis komunikasi dan aktivitas lainnya.

Telah disimpulkan bahwa sistem komunikasi pada suatu organisasi adalah proses timbal balik, dinamis dan konstruksi struktural, ditentukan oleh serangkaian internal dan eksternal.

faktor, memungkinkan horizontal, vertikal, dan diagonal informasi mengalir ke seluruh organisasi dan juga secara efektif dan efisien mengoperasikan sejumlah kategori komunikasi dengan tujuan membantu individu mencapai tujuan komunikasi mereka sendiri dan organisasi, menciptakan sinergi di antara komunikator. Adalah relevan untuk dicatat dalam hubungan ini bahwa ilmu pengetahuan hasil analisis literatur menyiratkan bahwa yang dihasilkan di atas model unik dalam ruang lingkup, struktur, dan pengaturannya.

Persamaan Meneliti aliran komunikasi organisasi untuk mencapai tujuan komunikasi

Perbedaan Meneliti aliran secara internal dan juga eksternal organisasi termasuk iklim dan pola komunikasi organisasi

(Sumber: Olahan Peneliti, 2021)

Dokumen terkait