• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji adanya pengaruh hari perdagangan terhadap return saham di pasar modal. Prasetyo (2005) yang melakukan penelitian tentang “Analisis Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return, Abnormal Return, Dan Volatilitas Return Saham”

menyimpulkan bahwa secara parsial tidak satupun hari perdagangan saham memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham dan abnormal

return perusahaan LQ 45 selama tahun 2005 dan hari perdagangan Jumat

berpengaruh signifikan terhadap volatilitas return saham.

Penelitian yang dilakukan Iramani dan Ansyori (2006) tentang “Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham pada BEJ” menunjukkan bahwa hari perdagangan berpengaruh signifikan terhadap

return saham harian pada Bursa Efek Jakarta tahun 2005, membuktikan

bahwa terjadi fenomena the day of week effect di Bursa Efek Jakarta, dimana return terendah terjadi pada hari Senin dan return tertinggi terjadi pada hari Selasa. Hasil empiris ini juga memberikan bukti bahwa terjadi

MondayEffect pada Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005. Fenomena week

four effect juga berhasil ditemukan pada Bursa Efek Jakarta pada tahun

2005, dimana return negatif signifikan terjadi pada hari Senin minggu keempat dan kelima setiap akhir bulan, namun penelitian ini tidak berhasil menemukan bukti terjadinya adanya Rogalski Effect pada bulan April di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005.

Chukwuogor (2007) yang melakukan penelitian tentang “Day of the

Week Effect and Volatility in Stock Returns: Evidence from East Asian

Financial Markets”, yang menemukan bahwa di negara Taiwan, Thailand,

Srilanka, dan Pakistan tidak ditemukan efek hari perdagangan yang signifikan terhadap return saham di masing-masing negara tersebut tidak berbeda baik hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis maupun Jumat. Penelitian

yang dilakukan Widodo (2008) tentang “Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return IHSG Periode Januari 1997 Sampai Dengan Mei 2008” menyimpulkan bahwa hari perdagangan berpengaruh signifikan terhadap return saham harian IHSG pada Bursa Efek Jakarta periode Januari 1995 sampai dengan Mei 2008, dimana return terendah terjadi pada hari Senin dan return tertinggi terjadi pada hari Jumat, namun penelitian ini tidak mampu untuk melihat adanya fenomena week four effect dan Rogalski Effect.

Rita (2009) dalam penelitiannya tentang “ Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham: Pengujian Day Of The Week Effect, Week-Four

Effect Dan Rogalski Effect Di BEI, menyimpulkan bahwa Hari perdagangan

memiliki pengaruh terhadap return saham harian, yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan yang signifikan antara rata-rata return selama 5 hari perdagangan di bursa, ditemukan juga adanya Mondayeffect, yaitu rata-rata

return hari Senin negatif dan paling rendah dibandingkan hari lainnya.

Suryaningsih (2010) dalam penelitiannya tentang “Pengaruh Hari Perdagangan dan Terhadap Return Saham LQ-45 Di Bursa Efek Jakarta menyimpulkan bahwa hari perdagangan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return saham harian dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada return saham harian di Bursa Efek Jakarta. Maria (2013) dalam penelitiannya tentang “Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia” bahwa Hari perdagangan (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at) berpengaruh signifikan terhadap return saham

LQ-45 di Bursa Efek Indonesia dan hari Senin minggu keempat dan kelima tidak berpengaruh terhadap return saham LQ-45 yang terendah pada hari Senin di Bursa Efek Indonesia.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti, Tahun, Judul

Penelitian Hasil Penelitian

1. Prasetyo (2005),

“Analisis Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap

Return, Abnormal Return,

Dan Volatilitas Return Saham”

Secara parsial tidak satupun hari perdagangan saham memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham dan abnormal return perusahaan LQ 45 selama tahun 2005 dan hari perdagangan Jumat berpengaruh signifikan terhadap volatilitas return saham.

2. Iramani dan Ansyori (2006), “Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap

Return Saham pada BEJ”

hari perdagangan berpengaruh signifikan terhadap return saham harian pada Bursa Efek Jakarta tahun 2005, membuktikan bahwa terjadi fenomena the day of week effect di Bursa Efek Jakarta, dimana return terendah terjadi pada hari Senin dan return tertinggi terjadi pada hari Selasa. Hasil empiris ini juga memberikan bukti bahwa terjadi Monday Effect pada Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005. Fenomena week four

effect juga berhasil ditemukan pada Bursa Efek

Jakarta pada tahun 2005, dimana return negatif signifikan terjadi pada hari Senin minggu keempat dan kelima setiap akhir bulan. Namun penelitian ini tidak berhasil menemukan bukti terjadinya adanya Rogalski Effect pada bulan April di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005. 3. Chukwuogor Ndu (2007),

“Day of the Week Effect and Volatility in Stock Returns: Evidence from East Asian Financial Markets”

Negara Taiwan, Thailand, Srilanka, dan Pakistan tidak ditemukan efek hari perdagangan yang signifikan terhadap Return saham di masing-masing negara tersebut tidak berbeda baik hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis maupun Jumat. 4. Purwanto (2008),

“Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return IHSG Periode Januari 1997 Sampai Dengan Mei 2008”

hari perdagangan berpengaruh signifikan terhadap return saham harian IHSG pada Bursa Efek Jakarta periode Januari 1995 sampai

dengan Mei 2008, dimana return terendah terjadi pada hari Senin dan return tertinggi terjadi pada hari Jumat. Namun penelitian ini tidak mampu untuk melihat adanya fenomena week four effect

No Nama Peneliti, Tahun, Judul

Penelitian Hasil Penelitian

5. Rita (2009),

“Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap

Return Saham: Pengujian

Day Of The Week Effect,

Week-Four Effect Dan

Rogalski Effect Di BEI”

Hari perdagangan memiliki pengaruh terhadap

return saham harian, yang ditunjukkan dengan

adanya perbedaan yang signifikan antara rata-rata return selama 5 hari perdagangan di bursa. Ditemukan juga adanya Monday effect, yaitu rata-rata return hari Senin negatif dan paling rendah dibandingkan hari lainnya.

6. Suryaningsih(2010),

“Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap

Return Saham Lq-45 Di

Bursa Efek Jakarta”

Hari perdagangan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return saham harian dan Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada return saham harian di Bursa Efek Jakarta. 7. Maria (2013),

“Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap

Return Saham Lq-45 Di

Bursa Efek Indonesia”

Hari perdagangan (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at) berpengaruh signifikan terhadap return saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia dan hari Senin minggu keempat dan kelima tidak berpengaruh terhadap return saham LQ-45 yang terendah pada hari Senin di Bursa Efek Indonesia

Dokumen terkait