• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pertanian Organik 2.1 Pertanian Organik

2.2 Penelitian Terdahulu

Strategi pengembangan usaha banyak menjadi penelitian bagi para peneliti sebelumnya. Ini menggambarkan bahwa perusahaan harus dapat mengikuti perubahan lingkungan yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap perkembangan usahanya untuk dapat bersaing dipasar. Penelitian terdahulu yang menjadi literatur penelitian strategi pengembangan sayuran organik di Permata Hati Organic Farm sebagai berikut:

Penelitian Putri (2006) yang berjudul ”Strategi Pengembangan Usaha Sayuran Organik pada Kelompok Tani ”Usahatani bersama” di Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat menjelaskan penerapan konsep manajemen strategi dalam pengembangan usaha. Alat analis yang digunakan adalah matrik IFE, EFE,SWOT, dan QSPM. Berdasarkan identifikasi faktor internal dan eksternal maka skor total analisis internal adalah 2.312 menunjukkan kemampuan ”Usahatani Bersama” mengatasi kelemahan dengan menggunakan kekuatan yang ada berada di bawah rata-rata. Skor pada analisis eksternal sebesar 3.324 berarti kemampuan kelompok tani ”Usahatani Bersama’ dalam memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman tergolong tinggi. Peluang yang paling direspon oleh kelompok tani adalah program kawasan agropolitan (0.476). Ancaman utamanya persaingan cukup tinggi (0.454). Inti strategi yang dapat diterapkan adalah strategi tumbuh kembangkan. Salah satu alternatif yang dapat diimplementasikan dan dikembangkan adalah strategi intensif atau strategi integrasi.

Poernomo (2006) melakukan penelitian dengan judul “Strategi Pengembangan Usaha Ikan Hias Air Tawar di CV Colisa Aquaria Bogor Jawa Barat”. Dengan alat analisis matriks IFE-EFE dikemukakan bahwa berdasarkan matriks IE posisi perusahaan berada pada kuadran ke V dengan strategi yang dapat dikembangkan adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Hasil analisis SWOT ada delapan buah strategi yang diformulasikan yang sesuai

dengan kondisi lingkungan dalam perusahaan adalah meningkatkan penjualan dalam dan luar negeri, meningkatkan promosi melalui perkembangan teknologi yang tersedia, meningkatkan hubungan kerja sama dengan pemerintah dan lembaga yang terkait, memperbaiki sistem manajemen perusahaan, meningkatkan kualitas produk, mengoptimalkan sarana yang tersedia, menjaga dan meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok, dan turut serta dalam pameran perikanan di dalam dan luar negeri. Berdasarkan analisis QSPM, prioritas strategi yang dipilih untuk dilakukan perusahaan adalah meningkatkan penjualan di dalam dan luar negeri.

Penelitian yang dilakukan Rahmawati (2007) yang berjudul ”Analisis Usahatani Sayuran Organik pada perusahaan Benny’s Organic Garden Bogor-Jawa Barat. Analisis keragaan usahatani dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan keragaan antara usahatani milik sendiri dengan usahatani sitem bermitra sedangkan analisis imbangan penerimaan dan biaya (R/C) unutk kedua jenis lahan yang diusahakan. Hasil analisis pendapatan usahatani pada luasan lahan yang sama yaitu 250 m untuk 24 kali penanaman dalam satu tahun. Total luas lahan yang dianalis yaitu seluas 500 m dari 2,1 Ha total luas lahan yang dimiliki perusahaan. Analisis tersebut memperlihatkan bahwa usaha sayuran organik dilahan milik pribadi memperoleh pendapatan perusahaan yang lebih tinggi yaitu sebesar Rp 27.000.616 jika dibandingkan dengan pendapatan yang diterima pada lahan bermitra yaitu sebesar Rp 9.192.551. Nilai R/C pada usahatani dengan lahan pribadi lebih besar yaitu sebesar 1,32 dibandingkan dengan R/C untuk lahan bermitra yaitu sebesar 1,27. Nilai R/C rasio menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih dari satu, hal ini mengidentifikasikan bahwa usahatani tersebut pada lahan pribadi maupun bermitra layak untuk diusahakan karena penerimaan yang didapat lebih besar dari biaya yang dikeluarkan serta usahatani tersebut juga menguntungkan .

Nursyamsiah (2008) dalam penelitiannya mengenai “Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik di PT. Amani Mastra, Jakarta. Alat analisis yang digunakan adalah matriks IFE dan matriks EFE, kemudian untuk mengetahui posisi perusahaan menggunakan matriks I-E, dengan matriks SWOT akan diperoleh alternatif-alternatif strategi bagi perusahaan dan akhirnya

perioritas strategi dianalisis dengan menggunakan QSPM. Dari hasil analisis matriks IFE, faktor yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah memiliki sertifikasi produk, sedangkan kelemahan utama perusahaan adalah keuntungan yang masih sedikit. Berdasarkan hasil analisis matriks EFE, faktor yang menjadi peluang utama adalah perekonomian negara yang berangsur-angsur stabil. Ancaman utama yang dihadapi perusahaan adalah perubahan cuaca dan isu bencana alam yang terjadi di Indonesia. Kemudian dengan menggunakan matriks I-E diperoleh posisi perusahaan pada sel V yaitu sel pertahankan dan pelihara (hold and maintain) dengan strategi penetrasi pasar (market penetration) dan strategi pengembangan produk (product development).

Perumusan strategi dengan matriks SWOT menghasilkan sembilan alternatif strategi pengembangan usaha. Penentuan urutan perioritas strategi terpilih dilakukan dengan menggunakan matiks QSPM. Strategi yang paling baik diterapkan perusahaan adalah mengembangkan jenis produk yang belum dipasarkan oleh perusahaan. Sedangkan strategi-strategi lain yang dapat diterapkan perusahaan antara lain, melakukan diversifikasi konsentris (yaitu menambah produk atau jasa baru yang masih terkait) terhadap produk yang tidak terjual atau tidak layak jual, memperluas area tanam dan meningkatkan kerjasama dengan petani mitra, melakukan difersifikasi horizontal (yaitu menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait dengan pelanggan baru) dengan memanfaatkan fasilitas perkebunan yang ada, mempelajari perkembangan teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi, melakukan riset pasar melalui asosiasi pertanian organk yang ada, mencari dan mempelajari berbagai informasi tentang jenis hama dan penyakit tanaman serta menemukan tindakan pencegahan dan penyembuhannya, memanfaatkan fasilitas litbang yang dimiliki pemerintah, memanfaatkan modal pinjaman yang ditawarkan pemerintah dan lembaga keuangan yang ada.

Penelitan yang dilakukan oleh Rohmitin Elmi (2006) mengenai “Analisis Strategi Pengembangan Usaha Beras Organik Lembaga Pertanian Sehat di Desa Pasir Buncit Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Berdasarkan hasil penelitian yang didasarkan pada IFE dan EFE, dimana total skor bobot hasil dari matriks EFE sebesar 2,81 dan matriks IFE sebesar 2,35 sehingga menempatkan LPS pada

matriks V. Posisi ini menggambarkan posisi LPS pada respon unit-unit usaha yang ada terhadap faktor-faktor eksternal yang dihadapinya tergolong sedang. Hasil dari matriks analisis SWOT diperoleh alternatif SO yaitu membantu proses sertifikasi kegiatan produk organik bagi petani binaan menjadi pengawas kegiatan pertanian organik dhuafa. Strategi ST yaitu meningkatkan mutu dan kemasan produk agar sulit dipalsukan. Strategi WO yaitu menjalin kerjasama dengan kelompok tani sehat dan dinas pertanian daerah dalam sosialisai dan promosi produk. Strategi WT yaitu meningkatkan kualitas produk beras organik dengan penambahan sarana dan prasarana yang mendukung. Berdasarkan hasil matriks QSP diperoleh bahwa strategi menjalin kerjasama dengan kelompok tani sehat dan dinas pertanian daerah dalam sosialisasi dan promosi produk merupakan strategi perioritas, dengan nilai TAS terbesar yaitu 6,19.

Berdasarkan kelima tinjauan penelitian diatas, khususnya penelitian mengenai strategi, seperti yang dilakukan oleh Putri dan Nuryamsiah memiliki kesamaan dalam hal komoditas yang diteliti dan alat analisis yang digunakan tetapi memiliki perbedaan pada tempat penelitian. Sementara penelitian yang dilakukan Poernomo dan Elmi memiliki perbedaan dalam komoditas yang diteliti tetapi memliki kesamaan dalam alat analisis yang digunakan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati memiliki kesamaan dalam hal komoditi yang diteliti tetapi memliki perbedaan dari alat anasisis yang digunakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4. Adapun kelebihan penelitian ini terletak pada faktor-faktor berikut:

1. Belum adanya penelitian serupa yang dilakukan di Permata Hati Organic Farm

2. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi perusahaan, sehingga dapat memberi masukan yang berharga bagi perusahaan dalam mengatasi permasalahannya.

Tabel 4. Penelitian Terdahulu

N0 Nama Tahun Judul Alat Analisis

1 Poernomo 2006 Strategi Pengembangan

Usaha Ikan Hias Air Tawar Di CV Colisa Aquaria Bogor Jawa Barat

Matrik IFE, IE, SWOT,QSPM.

2 Putri 2006 Strategi Pengembangan

Usaha Sayuran Organik Pada Kelompok Tani “ Usahatani Bersama”

Matriks IFE, EFE, IE, SWOT. QSPM

3 Rahmawati 2007 Analisis Usahatani

Sayuran Organik pada

perusahaan Benny’s

Organik Garden Bogor-Jawa Barat

Analisis pendapatan dan analisis imbangan penerimaan dan biaya (R/C)

4 Nursyamsiah 2008 Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik di PT.Amani Mastra, Jakarta

Matrik IFE, IE, SWOT,QSPM.

5 Rohmiatin Elmi

2006 Analisis Strategi

Pengembangan Usaha Beras Organik Lembaga Pertanian sehat di Desa Pasir Buncit Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor

Matrik IFE, IE, SWOT,QSPM

III. KERANGKA PEMIKIRAN