• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

5. Persaingan Di Antara Perusahaan Yang ada

Kekuatan ini paling berpengaruh dibandingkan dengan empat kekuatan lainya. Strategi yang dijalankan oleh satu perusahaan dapat berhasil hanya jika strategi itu memiliki keunggulan komperatif dibandingkan dengan strategi yang dijalankan perusahaan pesaing (David,2004). Persaingan dikalangan anggota industri terjadi karena ada perebutan posisi dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga, introduksi produk, dan perang iklan.

31.4.5 Menentukan Alternatif Strategi

Strategi alternatif yang dapat diambil perusahaan dapat dikelompokkan menjadi empat bagian dan 12 tindakan yaitu (David, 2004):

a. Strategi Integratif

Strategi ini memungkinkan perusahan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan pesaing yaitu terdiri dari:

1. Integrasi ke depan yaitu memiliki atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer.

2. Integrasi kebelakang yaitu mencoba memiliki atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok.

3. Integrasi horizontal yaitu mencoba memiliki atau meningkatkan kendali atas para pesaing.

b. Strategi Intensif

Strategi ini memerlukan usaha yang intensif untuk meningkatkan posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada, yaitu terdiri dari:

1. Penetrasi pasar yaitu mencari pangsa pasar yang lebih besar dari produk atau jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih gencar. 2. Pengembangan pasar yaitu memperkenalkan produk atau jasa yang telah ada

ke wilayah geografi baru.

3. Pengembangan produk yaitu mencoba meningkatkan penjualan dengan memperbaiki produk jasa yang sudah ada atau mengembangkan yang baru.

Strategi ini dimaksudkan untuk menambah produk baru. Strategi ini kurang begitu popular, paling tidak ditinjau dari sisi tingginya tingkatan kesulitan manajemen dalam mengendalikan aktivitas perusahaan yang berbeda, yaitu terdiri dari:

1. Diversifikasi konsentrik yaitu menambah produk atau jasa baru, tetapi masih terkait.

2. Diversifikasi konglomerat yaitu menambah produk atau jasa baru, yang tidak terkait, untuk para pelanggan baru.

3. Diversifikasi horizontal yaitu menambah produk atau jasa baru, tidak terkait, untuk pelanggan yang sudah ada.

d. Strategi Defensif

1. Rasionalisasi biaya yaitu merestrukturisasi dengan cara mengurangi biaya. 2. Aset agar dapat meningkatkan penjualan dan keuntungan.

3. Divestasi yaitu menjual suatu divisi atau bagian dari suatu organisasi.

4. Likuidasi yaitu menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai dengan nilainya yang terlibat.

3.1.5 Matrik IFE dan Matrik EFE

Menurut David (2004), matrik IFE (Internal Factor Evaluation) meliputi faktor-faktor internal organisasi sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahan organisasi yang merupakan petunjuk dasar untuk menentukan posisi perusahaan. Hal yang sama juga berlaku untuk matrik EFE (External Factor Evaluation) yang merupakan ringkasan dari ancaman dan peluang yang dihadapi organisasi. Matrik IFE dan EFE terdiri dari kolom bobot, rating, dan total nilai yang merupakan hasil kali dari bobot dan rating. Untuk kolom bobot dan rating diisi dengan nilainya yang merupakan hasil dari pengelompokan faktor-faktor internal dan eksternal berdasarkan tingkat kepentingannya.

3.1.6 Matrik I-E

Matrik I-E (Internal- External) merupakan salah satu parameter yang meliputi matrik parameter kekuatan internal dan pengaruh eksternal perusahaan yang masing-masing akan diidentifikasikan ke dalam elemen eksternal dan internal melalui matrik EFE (External Factor Evaluation) dan IFE (Internal

Factor Evaluation). Tujan penggunaan matrik IE adalah untuk menentukan posisi organisasi atau perusahaan. Matrik IE merupakan matrik portofolio, maksudnya adalah bahwa alat analisis ini dapat menggambarkan bagaimana posisi suatu unit bisnis strategis dalam suatu organisasi.

3.1.7 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah ringkasan audit pemasaran yang menganalisis kekuatan dan kelemahan internal dalam hubungannya dengan peluang dan ancaman eksternal organisasi. Matrik SWOT bermanfaat untuk menjabarkan perumusan alternatif strategi dalam tahap formulasi strategi.

3.1.8 Matriks QSP (Quantitative Strategic Planning )

Matriks QSP merupakan alat yang memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strategi alternatif secara obyektif berdasarkan pada faktor-faktor kritis untuk sukses eksternal dan internal yang dikenali sebelumnya, serta memerlukan penilaian intuitif yang baik. Kegunaan matriks QSP adalah untuk menetapkan daya tarik relatif dari tindakan alternatif yang layak dan memutuskan strategi mana yang terbaik.

3.2Kerangka Pemikiran Operasional

Perusahaan Permata Hati Organic Farm merupakan salah satu produsen yang memproduksi beranekaragam jenis sayuran organik, diantaranya kol wortel, bayam, kangkung, pakcoy. Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada beberapa masalah internal diantaranya volume produksi yang menurun, keterbatasan modal, dan belum adanya sertifikasi dari produk yang dihasilkan serta tingginya persaingan yang semakin tinggi sehingga memaksa perusahaan untuk merumuskan strategi pengembangan usaha yang tepat agar tetap bertahan dan bersaing.

Tahap awal dari penelitian ini adalah dengan menganalisis visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan perusahaan Permata Hati Organic Farm. Visi misi dan tujuan akan menjadi penuntun dalam melakukan tahap analisis selanjutnya agar strategi yang diterapkan mengarah pada pencapaian tujuan akhir. Langkah

berikutnya adalah mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada perusahaan Permata Hati Organic Farm dalam menjalankan usahanya, kemudian menganalisis informasi lingkungan perusahaan baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal.

Analisis lingkungan internal yang akan diteliti mencangkup manajemen, pemasaran, keuangan, produksi/operasi, serta penelitian dan pengembangan. Sedangkan analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan umum dan lingkungan industri. Lingkungan umum mencangkup ekonomi, sosial budaya dan lingkungan, politik, teknologi, serta ekologi/alam. Lingkungan industri melalui pembentukan persaingan dengan menggunakan model kekuatan Porter yaitu ancaman pendatang baru, kekuatan tawar menawar pembeli, kekuatan tawar menawar pemasok, ancaman produk subsitusi dan persaingan diantara perusahaan yang sejenis.

Variabel-variabel eksternal dan internal yang telah dianalisis kemudian dirangkum dan dijabarkan dalam matrik IFE yang merupakan kekuatan dan kelemahan serta matrik EFE yang menjadi peluang dan ancaman perusahaan Permata Hati Organic Farm. Tahap berikutnya yaitu memadukan hasil matrik IFE dan EFE dengan menggunakan alat analisis matrik IE untuk mengetahui posisi perusahaan. Kemudian dengan menggunakan matrik SWOT (Strength, Weakness,

Opportunities, and Threats) akan diperoleh alternatif-alternatif strategi apa yang dapat dilakukan untuk pengembangan usaha sayuran organik perusahaan Permata Hati Organic Farm.

Tahap terakhir yaitu pengambilan keputusan strategi mana yang menjadi perioritas dengan menggunakan alat analisis matrik QSP (Quantitative Strategic Planning Matrix ) sebagai rekomendasi strategi yang harus dijalankan perusahaan. Matrik QSP didesain untuk menentukan alternatif tindakan yang layak.

Berdasarkan hal tersebut maka alur penelitian operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.

IV. METODE PENELITIAN