BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Average Abnormal Return
Average abnormal return (AAR) merupakan hasil rata rata dari abnormal return. Berikut data average abnormal return dari 45 saham yang terdaftar dalam indeks LQ 45 periode Februari – July 2019 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah pemilu 17 April 2019.
Tabel 5.1
AAR harian selama periode penelitian
Event
5.1.2 Average Trading Volume Activity
Average trading volume activity (ATVA) merupakan hasil rata rata dari trading volume activity. Berikut data average trading volume activity dari 45 saham yang terdaftar dalam indeks LQ 45 periode Februari – July 2019 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah pemilu 17 April 2019.
Tabel 5.2
ATVA harian selama periode penelitian
Event
Sumber : data diolah dari www.idx.co.id, 2019
5.2 Analisis Data
5.2.1 Uji Normalitas (One Sample Kolmogrov-Smirnov Test)
Tahap awal sebelum pengujian hipotesis dilakukan maka pengujian normalitas data perlu dilakukan dengan alat uji berupa program SPSS dapat dilihat apakah terdapat perbedaan abnormal return dan trading volume activity sebelum dan sesudah peristiwa pemilihan umum presiden RI tanggal 17 April 2019 dan juga untuk menghindari data bias, maka dilakukan uji normalitas.
Teknik statistik Kolmogrov-Smirnov yang merupakan pengujian hipotesis yang banyak dipakai, bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, dan hasilnya dapat diketahui pada table pengujian normalitas data abnormal return dan trading volume activity 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah peristiwa pemilihan umum presiden RI tanggal 17 April 2019 pada indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI periode Februari – Juli 2019
Tabel 5.3 Uji Normalitas AAR
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
AAR Sebelum AAR Sesudah
N 7 7
Normal Parametersa,b Mean .000149 .002939
Std. Deviation .0107347 .0111791 Most Extreme Differences Absolute .366 .199
Positive .366 .199
Negative -.170 -.111
Test Statistic .366 .199
Asymp. Sig. (2-tailed) .005c .200c,d
a. Test distribution is Normal.
Data penelitian yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 5.3 dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig dari AAR 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah setelah peristiwa pemilu 17 April 2019 pada indeks saham LQ 45 yang terdaftar di BEI periode Februari – Juli 2019 diperoleh nilai sebesar 0,005 dan 0,200. Hasil ini bila dibandingkan dengan Sig. < 0,05 maka AAR sebelum peristiwa tidak besdistribusi normal dan AAR sesudah peristiwa Sig. > 0,05 berdistribusi normal.
Tabel 5.4
Normal Parametersa,b Mean .001751 .001940
Std. Deviation .0003936 .0003748 Most Extreme
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d .200c,d
a. Test distribution is Normal.
Data penelitian yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 5.4 dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig dari AVTA 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah setelah peristiwa pemilu 17 April 2019 pada indeks saham LQ 45 yang terdaftar di BEI periode Februari – Juli 2019 diperoleh nilai masing masing sebesar 0,200. Hasil ini bila dibandingkan dengan Sig. > 0,05 maka lebih besar, sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal.
5.2.2 Uji Hipotesis Wilcoxon Signed Rank Test
a. AAR Sesudah < AAR Sebelum b. AAR Sesudah > AAR Sebelum c. AAR Sesudah = AAR Sebelum
Data penelitian yang diolah, 2019
Negative ranks atau selisih antara variabel sebelum dan sesudah peristiwa yang negatif sebanyak 4 observasi atau dengan kata lain terdapat 4 observasi pada variabel sesudah yang kurang dari observasi pada variabel sebelum. Dan rata rata rangkingnya = 3 dengan jumlah rangking negatif = 12
Positive ranks atau selisih variabel sebelum dan sesudah yang positif sebanyak 3 observasi atau dengan kata lain terdapat 3 observasi pada variabel sesudah yang lebih dari observasi pada variabel sebelum dengan rata rata rangkingnya = 5,33 dan jumlah rangking positif = 16 Ties atau tidak ada perbedaan antara sebelum dan sesudah adalah = 0 atau tidak ada data yang sama .
Tabel 5.6
Asymp. Sig. (2-tailed) .735 a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Data penelitian yang diolah, 2019
Asymp sig 2 tailed sebesar 0,735 yang lebih besar dari 0,05, dengan demikian dapat dikatakan bahwa HA1 ditolak, yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata rata perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pemilu 17 April 2019.
Tabel 5.7 Uji Hipotesis ATVA
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks ATVA Sesudah - ATVA
Sebelum
Negative Ranks 2a 3.50 7.00
Positive Ranks 5b 4.20 21.00
Ties 0c
Total 7
a. ATVA Sesudah < ATVA Sebelum b. ATVA Sesudah > ATVA Sebelum c. ATVA Sesudah = ATVA Sebelum
Data penelitian yang diolah, 2019
Negative ranks atau selisih antara variabel sebelum dan sesudah peristiwa yang negatif sebanyak 2 observasi atau dengan kata lain terdapat 2 observasi pada variabel sesudah yang kurang dari observasi
pada variabel sebelum. Dan rata rata rangkingnya (sama dengan) 3.50 dengan jumlah rangking negatif = 7
Positive ranks atau selisih variabel sebelum dan sesudah yang positif sebanyak 5 observasi atau dengan kata lain terdapat 5 observasi pada variabel sesudah yang lebih dari observasi pada variabel sebelum dengan rata rata rangkingnya = 4,20 dan jumlah rangking positif = 21
Tabel 5.6 Test Statistics ATVA
Data penelitian yang diolah, 2019
Asymp sig 2 tailed sebesar 0,237 yang lebih besar dari 0,05, dengan demikian dapat dikatakan bahwa HA2 ditolak, yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata rata perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah peristiwa pemilu 17 April 2019.
Test Statisticsa
ATVA Sesudah - ATVA Sebelum
Z -1.183b
Asymp. Sig. (2-tailed) .237 a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
62
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan uji beda SPPSS Wilcoxon mengenai perbedaan abnormal return dan trading volume activity 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah terhadap peristiwa pemilu tanggal 17 April 2019 pada indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI periode Februari – Juli 2019 maka diperoleh kesimpulan :
1. Berdasarkan Uji Wilcoxon diperoleh kesimpulan tidak terdapat perbedaan rata rata abnormal return 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah terhadap peristiwa pemilu tanggal 17 April 2019 pada indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI periode Februari – Juli 2019. Hal ini mengindikasikan bahwa pelaku pasar (investor) telah mengantisipasi peristiwa tersebut dan pasar modal tidak merespon peristiwa pemilu sebagai peristiwa yang memiliki kandungan informasi tinggi yang dapat menggerakkan pasar modal.
2. Berdasarkan Uji Wilcoxon diperoleh kesimpulan tidak terdapat perbedaan rata rata trading volume activity 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah terhadap peristiwa pemilu tanggal 17 April 2019 pada indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI periode Februari – Juli 2019. Hal ini mengindikasikan rata rata TVA tidak mengalami peningkatan yang tajam dan dan pasar modal tidak merespon peristiwa pemilu sebagai peristiwa yang memiliki kandungan informasi tinggi yang dapat menggerakkan pasar modal.
3. Secara keseluruhan tidak terjadinya perbedaan abnormal return dan trading volume activity 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah pemilu 17 April 2019 pada indeks LQ 45 periode Februari – Juli 2019, dikarenakan peristiwa pemilu tidak mempengaruhi aktivitas dalam pasar modal dan adanya sikap optimisme bahwa pemilihan presiden akan berjalan lancar dan terkendali.
6.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran yang peneliti ajukan kepada pihak pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi lembaga pendidikan dapat digunakan sebagai tambahan bahan masukan untuk pengetahuan dan pemahaman khususnya seputar peristiwa-peristiwa politik maupun ekonomi serta pengaruhnya terhadap pasar modal di Indonesia.
2. Bagi para investor tidak perlu khawatir terhadap informasi peristiwa pemilihan umum 17 April 2019 karena peristiwa tersebut tidak berpengaruh pada abnormal return dan trading volume activity saham 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah peristiwa pemilu 17 April 2019 pada indeks LQ 45 periode Februari – Juli 2019 yang terdaftar di BEI.
3. Periode penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya meneliti Indeks LQ 45 tetapi dapat dikembangkan dengan mengambil Indeks lain ataupun sektor tertentu yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Bakri, S. W. (2018). Pengaruh Peristiwa Politik (Pemilu Presiden dan Pengumuman Susunan Kabinet) Terhadap Saham Sektor Industri di BEI.
Fakultas Ekonomi, Universitas Merdeka Madiun Capital Vol.1 No.2.
Bintarti, S. (2015). Metodologi Penelitian Ekonomi Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Diantini, N. A, Trisnawati Dian N.K. (2011). Analisis Pengaruh Reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II Terhadap Harga Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Ejournal Manajemen Universitas Udayana,Vol.2 No.10.
Diniar, Ayudia H & Kiryanto (2015). Analisis Dampak Pemilu Presiden Jokowi Terhadap Return Saham (Studi Kasus Saham LQ-45 di BEI). Jurnal Akuntansi Indonesia,Vol.4 No.2 Hal. 97-108.
Ghozali, Imam. (2017). Analisis Multivariat dan Ekonometrika Edisi Kedua.
Semarang: Badan Penerbit – Undip.
Ghozali, Imam. (2017). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit – Undip.
Hartono, Jogiyanto. (2017). Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Kesebelas. Yogyakarta: BPFE.
Hutami, Rizkia N., & Ardiyanto (2015). Abnormal Return dan Trading Volume Activity Sebelum dan Setelah Pemilihan Presiden Secara Langsung 9 Juli 2014 (Studi Kasus Pada Saham LQ-45). Diponegoro Journal Of Accounting,Vol.4 No.2.
Kabiru, J. N., Ochieng, D. E., & Kinyua, H. W. (2015). The Effect Of General Elections On Stock Returns At The Nairobi Securities Exchange. European Scientific Journal 11(28).
Lestari Dyah P. F, Nuzula Nila F. (2018). Dampak Britain Exit (Brexit) Terhadap Abnormal Return dan Trading Volume Activity pada Indeks LQ 45. JAB Vol.
55, No 03 administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Luhur Suryo. (2010). Reaksi Pasar Modal Indonesia Seputar Pemilihan Umum 8 Juli 2009 Pada Saham LQ 45. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.14 No.2.
Pamungkas Aryo, Sahadak & Endang. (2015). Pengaruh Pemilu Presiden Indonesia Tahun 2014 Terhadap Abnormal Return dan Trading Volume Activity (Studi Pada Perusahaan Yang Tercatat Sebagai Anggota Indeks Kompas 100). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol.20 No.1.
Permatasari, Tila P.N., Purnamawati, G. A., & Herawati, N. T. (2017). Analisis Komparatif Saham LQ 45 Sebelum dan Sesudah Pilpres Amerika Serikat
2016.e.Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 Vol.7 No.1.
Purba Sahala & Silalahi Mulatua. (2017). Dampak Quick Count Pilpres 2014 Terhadap Harga Kurs USD, Abnormal Return dan Aktivitas Volume Perdagangan Saham di BEI (Uji Kasus pada Saham yang Terdaftar dalam kelompok perusahaan LQ-45). Jurnal Ilmiah Methonomi, Vol.3 No.1.
Purnamasari L.G.H & Gayatri. (2018). Perbedaan Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Pemilihan Umum Gubernur DKI Jakarta 2017. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.24 No.2, ISSN 2302-8556.
Ramesh A, and Savita. (2015). Return Volatility Around National Elections:
Evidence From India. Elsevier Ltd Science Direct.com163-168.
Sutanto Cindy, Barata DB., & Lestari D. (2015). Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activity Saham Sebelum dan Sesudah Pilkada Serentak 9 Desember 2015. Kalbiosocio , Vol.6, No.1, ISSN 2356-4385.
Suganda, Renald. (2018). Event Study Teori dan Pembahasan Reaksi Pasar Modal Indonesia Edisi Pertama. Malang: CV. Seribu Bintang.
Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi Edisi Pertama. Yogyakarta: Kanisius.
Trisnawati, Fenny. (2011). Pengaruh Peristiwa Politik Terhadap Harga Saham.
Pekbis Jurnal, Vol.3, No.3, 528-535.
Wijaya, F. R. (2014). Investasi Saham Ala Swing Trader Dunia. Jakarta: PT.Alex Media Komputindo.
Wagiran. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan Teori dan Implementasi . Yogyakarta: CV. Budi Utama.
Sumber Internet
LAMPIRAN
NO Penerbit Tahun Jurnal/
Hasil serangkaian pengujian menunjukkan bahwa event
Brexit mengandung konten informasi yang mampu membuat pasar bereaksi. Namun,
kandungan informasi tersebut tidak cukup besar untuk membentuk beda nilai yang signifikan
antara sebelum dan setelah event, sehingga dapat disimpulkan bahwa pasar
modal Indonesia tidak terdampak oleh event Brexit Kabinet Indonesia Bersatu II Terhadap Harga Saham LQ45
Di Bursa Efek Indonesia
Abnormal Return Reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II
pada tingkat signifikasi 5%, terdapat 4 hari bursa yang memperoleh return tak normal yaitu pada t-3, t-2, t-1 dan t+1 dengan nilai
berturut turut sebesar 0.0074, 0.0093, 0.0127 dan 0.0118. Namun tidak ada perbedaan rata rata return tak normal pada
periode peristiwa sebelum dan sesudah pengumuman reshuffle cabinet dilihat dari
hasil uji statistik yang tidak signifikan.Artinya pasar bereaksi, namun secara informasi,pasar tidak efisien dalam
bentuk setengah kuat
E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, Vol.
2 No.10. Universitas Udayana, Denpasar Bali.
3 Savita, A Ramesh 2015
Return Volatility Around National Elections : Evidence
From India
Return Volatility National Elections
disebabkan oleh perubahan sentimen pasar, harga saham bereaksi terhadap perubahan dalam pemerintahan dan menyelidiki pengembalian pemegang selama jendela acara dan tanggal acara serta mengamati jendela peristiwa yang mencerminkan pasar telah bereaksi positif
terhadap kemungkinan perubahan dalam pemerintahan dan setelah pemilihan
pemerintahan baru.
Elsevier Ltd, Sciencedirect.com Procedia - Social and Behavioral Sciences 189 (
2015 ) 163 – 168 STOCK RETURNS AT THE
NAIROBI
Analisis kumulatif abnormal return (CAR) menemukan bahwa pemilihan umum tahun 2002 dan 2013 tidak signifikan, sedangkan CAR sekitar peristiwa pemilihan umum 1997 dan 2007 ditemukan signifikan pada tingkat signifikansi 5%.Penelitian, dengan demikian merekomendasikan pasar saham,
investor dan pemangku kepentingan lainnya untuk tidak mengabaikan pemilu
peristiwa, dan untuk menerapkan kebijakan yang akan memusuhi pasar keamanan risiko politik selama pemilihan
umum untuk meningkatkan kepercayaan investor.
European Scientific Journal 11(28).
5 Fenny Trisnawati 2011
PENGARUH PERISTIWA POLITIK
TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM
HARGA SAHAM PERISTIWA
POLITIK
berbeda antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah Republik Indonesia acara pemilihan presiden pada tahun 2004,
tetapi ada perbedaan antara rata-rata pengembalian abnormal sebelum dan sesudah acara pemilihan presiden Republik
Indonesia di Indonesia 2009. Ini menunjukkan bahwa acara pemilihan presiden Republik Indonesia
tidak
menyiratkan reaksi pasar (investor) dan tidak digunakan oleh investor sebagai
berdasarkan keputusan membuat untuk membeli atau menjual
saham.
Pekbis Jurnal, Vol.3, No.3, November 2011: 528-535 (Studi Kasus Saham LQ-45
di Bursa Efek Indonesia)
RETURN SAHAM PEMILU PRESIDEN
pemilu presiden tanggal 9 Juli 2014 memberikan perubahan terhadap abnormal
return saham dan TVA yang signifikan pada 5 hari sebelum dan sesudah pemilu.
Jika dilihat berdasarkan reaksi per hari dari investor selama 5 (lima) hari sebelum
hingga 5 (lima) hari sesudah pemilu pilpres, diperoleh reaksi yang signifikan
terjadi pada 4 dan 2 hari sebelum pemilihan presiden yang merupakan reaksi
positif dari investor
Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 4 No. 2 Juli
2015, Hal. 97- 108
7
abnormal return selama periode peristiwa, ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan
sebelum dan sesudah peristiwa pilpres Amerika Serikat 2016. (2) Berdasarkan uji
statistik terhadap rata-rata trading volume activity selama periode peristiwa, ditemukan bahwa terdapat perbedaan
rata-rata trading volume activity yang signifikan sebelum dan sesudah peristiwa
pilpres Amerika Serikat 2016.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1
Tahun 2017)
8 Siti Wardani Bakri 2018
Pengaruh Peristiwa Politik (Pemilu Presiden dan Pengumuman Susunan Kabinet) Terhadap Saham Sektor Industri Di Bursa Efek
Indonesia
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada abnormal return di seputar peristiwa
politik nasional, namun tidak ada perbedaan Average Abnormal Return (AAR) sebelum dan sesudah peristiwa politik. Hal ini menunjukkan prediksi dan informasi yang diterima oleh pelaku pasar
saham relatif sama. Saham Seblum dan Sesudah Pilkada Serntak 9 Desember
2015
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan baik
pada variabel abnormal return maupun trading volume activity sebelum dan
sesudah pilkada
ISSN 2356 - 4385 Kalbisocio,Volume 6 No. 1
Februari 2019 Jurnal Bisnis dan
Komunikasi
10 Sahala Purba &
Berdasar uji beda statistik rata rata abnormal return & TVA selama periode
peristiwa pemilihan presiden 2014 ditemukan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan sebelum dan seudah peristiwa pemilihan presiden 2014.
Jurnal Ilmiah Methonomi Vol. 3 No.1 (Januari – Juni
2017)
No. Kode Indeks Bursa Efek Indonesia 1. ADHI Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
2. ADRO Indeks LQ 45
3. AKRA Indeks IDX30
4. ANTM Indeks IDX80
5. ASII Indeks IDX Value 30 (IDXV30)
6. BBCA Indeks IDX Growth 30 (IDXG30)
7. BBNI Indeks KOMPAS100
8. BBRI Indeks IDX SMC Composite
9. BBTN Indeks IDX SMC Liquid
10. BMRI Indeks IDX High Dividend 20
11. BRPT Indeks IDX BUMN20
12. BSDE Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) 13. CPIN Jakarta Islamic Index (JII) 14. ELSA Jakarta Islamic Index 70 (JII70)
15. ERAA Indeks Sektoral
16. EXCL Indeks Papan Pencatatan
17. GGRM Indeks BISNIS-27
18. HMSP Indeks PEFINDO25
19. ICBP Indeks SRI-KEHATI
20. INCO Indeks infobank15
21. INDF Indeks SMinfra18
22. INDY Indeks MNC36
23. INKP Indeks Investor33
24. INTP Indeks PEFINDO i-Grade
1. ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk.
2. ADRO Adaro Energy Tbk.
3. AKRA AKR Corporindo Tbk.
4. ANTM Aneka Tambang Tbk.
5. ASII Astra International Tbk.
6. BBCA Bank Central Asia Tbk.
7. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
8. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
9. BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
10. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk.
11. BRPT Barito Pacific Tbk.
12. BSDE Bumi Serpong Damai Tbk.
13. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 14. ELSA Elnusa Tbk.
15. ERAA Erajaya Swasembada Tbk.
16. EXCL XL Axiata Tbk.
17. GGRM Gudang Garam Tbk.
18. HMSP H.M. Sampoerna Tbk.
19. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
20. INCO Vale Indonesia Tbk.
21. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
22. INDY Indika Energy Tbk.
23. INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
24. INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
25. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.
26. JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk.
27. KLBF Kalbe Farma Tbk.
28. LPPF Matahari Department Store Tbk.
29. MEDC Medco Energi Internasional Tbk.
30. MNCN Media Nusantara Citra Tbk.
31. PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
32. PTBA Bukit Asam Tbk.
33. PTPP PP (Persero) Tbk.
34. PWON Pakuwon Jati Tbk.
35. SCMA Surya Citra Media Tbk.
36. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.
37. SRIL Sri Rejeki Isman Tbk.
38. TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
39. TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
40. TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk.
41. UNTR United Tractors Tbk.
42. UNVR Unilever Indonesia Tbk.
43. WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk.
44. WSBP Waskita Beton Precast Tbk.
45. WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk.
T+6 29-Apr-19 1.760 13.843.600 T+6 29-Apr-19 1.315 37.698.700
T+7 30-Apr-19 7.625 29,569,700 T+7 30-Apr-19 28.750 21,521,500
T+6 29-Apr-19 7.600 33.169.300 T+6 29-Apr-19 28.425 13.096.100
05-Apr-19 7.650 21,303,800 05-Apr-19 27.650 4,382,700
1
T+4 25-Apr-19 9.600 30.639.100 T+4 25-Apr-19 4.330 184.463.200
T+4 25-Apr-19 5.200 22.018.800 T+4 25-Apr-19 402 51.098.400
T+3 24-Apr-19 5.625 16.112.100 T+3 24-Apr-19 406 38.462.300
T+2 23-Apr-19 6.050 4.495.800 T+2 23-Apr-19 410 145.513.500
T+1 22-Apr-19 6.050 6.272.900 T+1 22-Apr-19 402 118.768.900
T+0 18-Apr-19 6.025 8.981.400 T+0 18-Apr-19 386 52.036.400
17-Apr-19 6.175 - 17-Apr-19 382
-T-1 16-Apr-19 6.175 6.176.000 T-1 16-Apr-19 382 28.289.900
T-2 15-Apr-19 6.025 8.701.700 T-2 15-Apr-19 378 14.337.700
T-3 12-Apr-19 5.950 7.128.200 T-3 12-Apr-19 380 44.194.800
T-4 11-Apr-19 6.200 4.494.000 T-4 11-Apr-19 372 8.557.800
T-5 10-Apr-19 6.575 5.280.500 T-5 10-Apr-19 374 15.490.500
T-6 09-Apr-19 6.625 8.559.100 T-6 09-Apr-19 376 21.911.600
T-7 08-Apr-19 6.500 6.632.300 T-7 08-Apr-19 368 9.468.600
05-Apr-19 6.350 9,393,000
T+7 30-Apr-19 84.475 4,244,700 T+7 30-Apr-19 3.500 35,654,000
T+6 29-Apr-19 83.175 1.945.200 T+6 29-Apr-19 3.480 31.802.400
05-Apr-19 79.150 1,532,300 05-Apr-19 3.740 12,113,000
13
T+4 25-Apr-19 9.075 8.457.600 T+4 25-Apr-19 3.000 9.997.100
T+7 30-Apr-19 7.400 11,109,000 T+7 30-Apr-19 22.000 2,514,000
T+6 29-Apr-19 7.400 6.791.700 T+6 29-Apr-19 21.450 1.301.300
T+5 26-Apr-19 6.875 5.154.100 T+5 26-Apr-19 21.375 1.341.200
T+4 25-Apr-19 7.100 3.616.900 T+4 25-Apr-19 21.050 3.097.300
T+3 24-Apr-19 7.225 3.885.100 T+3 24-Apr-19 21.225 1.495.900
T+2 23-Apr-19 7.325 5.163.600 T+2 23-Apr-19 21.175 3.522.900
T+1 22-Apr-19 7.200 7.944.600 T+1 22-Apr-19 21.250 1.139.200
T+0 18-Apr-19 7.500 12.150.800 T+0 18-Apr-19 21.850 2.795.700
17-Apr-19 7.775 - 17-Apr-19 21.500
-T-1 16-Apr-19 7.775 6.351.700 T-1 16-Apr-19 21.500 1.008.300
T-2 15-Apr-19 7.925 3.127.500 T-2 15-Apr-19 20.975 1.145.800
T-3 12-Apr-19 8.050 4.398.500 T-3 12-Apr-19 21.175 1.016.300
T-4 11-Apr-19 8.025 3.973.100 T-4 11-Apr-19 22.150 473.200
T-5 10-Apr-19 8.175 8.912.700 T-5 10-Apr-19 22.225 477.700
T-6 09-Apr-19 8.575 8.694.300 T-6 09-Apr-19 22.325 587.200
T-7 08-Apr-19 8.200 6.701.500 T-7 08-Apr-19 21.800 441.300
05-Apr-19 8.200 8,487,800 05-Apr-19 22.200 223,5
19
T+4 25-Apr-19 20.225 959.800 T+4 25-Apr-19 6.050 7.614.200
T+3 24-Apr-19 20.200 915.300 T+3 24-Apr-19 6.100 13.465.300
T+2 23-Apr-19 20.125 1.363.700 T+2 23-Apr-19 5.975 4.417.900
T+1 22-Apr-19 19.675 612.900 T+1 22-Apr-19 5.975 7.922.500
T+0 18-Apr-19 19.725 1.889.300 T+0 18-Apr-19 6.050 13.183.500
17-Apr-19 20.050 - 17Apr19 6.100
-T-1 16-Apr-19 20.050 1.391.700 T-1 16-Apr-19 6.100 4.351.900
T-2 15-Apr-19 20.200 1.571.800 T-2 15-Apr-19 6.125 4.492.300
T-3 12-Apr-19 20.425 1.844.800 T-3 12-Apr-19 6.000 2.029.700
T-4 11-Apr-19 19.975 1.541.700 T-4 11-Apr-19 6.025 1.363.400
T-5 10-Apr-19 19.625 2.371.200 T-5 10-Apr-19 5.975 7.511.100
T-6 09-Apr-19 19.700 2.003.400 T-6 09-Apr-19 6.175 6.939.200
T-7 08-Apr-19 19.600 2.883.100 T-7 08-Apr-19 6.025 4.567.000
05-Apr-19 20.375 1,766,500 05-Apr-19 6.075 5,455,600
T+7 30-Apr-19 1.545 43,375,800 T+7 30-Apr-19 4.070 35,362,300
T+7 30-Apr-19 880 6.562.600 T+7 30-Apr-19 940 42,005,100
T+6 29-Apr-19 890 14.234.800 T+6 29-Apr-19 960 42.542.700
T+5 26-Apr-19 885 5.050.900 T+5 26-Apr-19 930 44.800.700
T+4 25-Apr-19 890 13.812.400 T+4 25-Apr-19 945 104.223.300
T+3 24-Apr-19 905 15.428.700 T+3 24-Apr-19 895 59.450.100
T+2 23-Apr-19 910 75.325.200 T+2 23-Apr-19 850 41.775.400
T+1 22-Apr-19 870 33.002.600 T+1 22-Apr-19 805 17.220.900
T+0 18-Apr-19 835 9.345.400 T+0 18-Apr-19 840 24.135.000
17-Apr-19 840 - 17-Apr-19 845
-T-1 16-Apr-19 840 10.753.400 T-1 16-Apr-19 845 32.291.500
T-2 15-Apr-19 840 5.930.000 T-2 15-Apr-19 830 29.895.900
T-3 12-Apr-19 835 9.498.000 T-3 12-Apr-19 785 9.056.500
T-4 11-Apr-19 855 8.679.200 T-4 11-Apr-19 805 9.470.300
T-5 10-Apr-19 875 33.123.900 T-5 10-Apr-19 805 16.233.600
T-6 09-Apr-19 845 8.858.900 T-6 09-Apr-19 800 11.401.600
T-7 08-Apr-19 840 22.054.400 T-7 08-Apr-19 780 12.207.600
05-Apr-19 865 13,068,400 05-Apr-19 785 26,225,600
25
T+4 25-Apr-19 2.340 21.150.500 T+4 25-Apr-19 4.030 51.970.600
T+7 30-Apr-19 2.400 19,065,900 T+7 30-Apr-19 715 35,523,200
T+6 29-Apr-19 2.470 26.508.500 T+6 29-Apr-19 700 50.852.600
T+5 26-Apr-19 2.410 19.636.500 T+5 26-Apr-19 710 35.311.300
T+4 25-Apr-19 2.340 22.722.200 T+4 25-Apr-19 730 29.860.900
T+3 24-Apr-19 2.450 19.011.800 T+3 24-Apr-19 745 35.761.800
T+2 23-Apr-19 2.460 19.026.100 T+2 23-Apr-19 720 27.988.200
T+1 22-Apr-19 2.430 33.469.900 T+1 22-Apr-19 715 28.872.500
T+0 18-Apr-19 2.490 114.368.700 T+0 18-Apr-19 740 62.403.900
17-Apr-19 2.390 - 17-Apr-19 720
-T-1 16-Apr-19 2.390 47.732.800 T-1 16-Apr-19 720 17.596.900
T-2 15-Apr-19 2.310 28.958.800 T-2 15-Apr-19 720 23.032.700
T-3 12-Apr-19 2.230 8.304.800 T-3 12-Apr-19 720 38.413.800
T-4 11-Apr-19 2.270 17.799.000 T-4 11-Apr-19 695 26.224.500
T-5 10-Apr-19 2.280 44.280.000 T-5 10-Apr-19 735 9.284.500
T-6 09-Apr-19 2.230 25.189.800 T-6 09-Apr-19 745 23.463.800
T-7 08-Apr-19 2.140 14.826.500 T-7 08-Apr-19 730 19.833.800
05-Apr-19 2.190 28,345,200 05-Apr-19 730 20,860,500
T+7 30-Apr-19 1.860 21,060,700 T+7 30-Apr-19 13.500 5,763,000
T+6 29-Apr-19 1.780 8.403.000 T+6 29-Apr-19 13.525 5.752.200
05-Apr-19 1.620 4,831,000 05-Apr-19 13.575 2,302,900
31
T+4 25-Apr-19 334 11.008.900 T+4 25-Apr-19 9.475 1.051.300
T+3 24-Apr-19 336 4.615.200 T+3 24-Apr-19 9.825 790.000
T+2 23-Apr-19 336 13.981.500 T+2 23-Apr-19 10.000 947.100
T+1 22-Apr-19 334 2.930.600 T+1 22-Apr-19 9.775 1.179.500
T+0 18-Apr-19 336 13.242.600 T+0 18-Apr-19 10.075 1.024.300
17-Apr-19 334 - 17Apr19 10.475
-T-1 16-Apr-19 334 7.502.800 T-1 16-Apr-19 10.475 458.300
T-2 15-Apr-19 336 4.794.500 T-2 15-Apr-19 10.500 888.100
T-3 12-Apr-19 338 3.747.300 T-3 12-Apr-19 10.425 344.900
T-4 11-Apr-19 336 4.377.200 T-4 11-Apr-19 10.400 753.300
T-5 10-Apr-19 336 2.590.200 T-5 10-Apr-19 10.450 476.200
T-6 09-Apr-19 338 5.881.500 T-6 09-Apr-19 10.450 1.147.100
T-7 08-Apr-19 338 6.234.500 T-7 08-Apr-19 10.250 929.300
05-Apr-19 340 19,567,800 05-Apr-19 10.275 1,041,400
T+7 30-Apr-19 3.790 132,318,200 T+7 30-Apr-19 5.100 8,773,800
T+7 30-Apr-19 27.175 5,218,200 T+7 30-Apr-19 45.500 3,873,900
T+6 29-Apr-19 26.950 3.397.700 T+6 29-Apr-19 45.000 4.873.000
T+5 26-Apr-19 27.600 5.135.100 T+5 26-Apr-19 45.500 5.064.800
T+4 25-Apr-19 27.675 5.912.500 T+4 25-Apr-19 46.400 5.423.300
T+3 24-Apr-19 27.550 5.899.100 T+3 24-Apr-19 48.650 2.974.600
T+2 23-Apr-19 27.200 6.435.400 T+2 23-Apr-19 49.250 1.461.400
T+1 22-Apr-19 26.075 2.903.800 T+1 22-Apr-19 48.275 2.204.700
T+0 18-Apr-19 26.075 7.925.900 T+0 18-Apr-19 49.400 2.285.000
17-Apr-19 26.425 - 17Apr19 49.400
-T-1 16-Apr-19 26.425 4.018.500 T-1 16-Apr-19 49.400 1.875.200
T-2 15-Apr-19 25.950 2.832.600 T-2 15-Apr-19 48.800 1.720.600
T-3 12-Apr-19 25.450 1.941.400 T-3 12-Apr-19 49.100 600.300
T-4 11-Apr-19 25.450 2.979.600 T-4 11-Apr-19 48.650 602.000
T-5 10-Apr-19 26.000 2.554.500 T-5 10-Apr-19 49.100 742.600
T-6 09-Apr-19 26.400 2.459.400 T-6 09-Apr-19 48.975 654.300
T-7 08-Apr-19 25.900 3.209.000 T-7 08-Apr-19 48.250 843.500
05-Apr-19 26.375 1,643,800 05-Apr-19 48.775 534,100
41
T+4 25-Apr-19 2.310 31.271.700 T+4 25-Apr-19 432 110.305.600
T+3 24-Apr-19 2.400 20.977.200 T+3 24-Apr-19 442 181.017.600
T+2 23-Apr-19 2.420 19.123.100 T+2 23-Apr-19 448 170.398.800
T+1 22-Apr-19 2.380 31.750.100 T+1 22-Apr-19 442 73.340.600
T+0 18-Apr-19 2.420 122.715.100 T+0 18-Apr-19 442 289.021.600
17-Apr-19 2.330 - 17-Apr-19 442
-T-1 16-Apr-19 2.330 71.673.600 T-1 16-Apr-19 442 270.620.500
T-2 15-Apr-19 2.240 41.549.400 T-2 15-Apr-19 430 202.638.800
T-3 12-Apr-19 2.140 16.632.700 T-3 12-Apr-19 420 156.864.000
T-4 11-Apr-19 2.180 15.573.100 T-4 11-Apr-19 408 38.083.400
T-5 10-Apr-19 2.180 23.910.900 T-5 10-Apr-19 410 35.642.500
T-6 09-Apr-19 2.220 26.457.100 T-6 09-Apr-19 410 68.979.500
T-7 08-Apr-19 2.140 24.310.000 T-7 08-Apr-19 402 110.518.700
05-Apr-19 2.200 28,010,400 05-Apr-19 406 95.060.800
T+7 30-Apr-19 2.120 27,392,100
(CURRICULUM VITAE)
DATA DIRI (Personal Information)
Nama(Full Name) : Idawati Rukmana
Alamat(Address) : Kp.Pulokapuk RT 002/005 Desa Mekarmukti, Cikarang Utara, bekasi Tempat / Tgl.Lahir(Place/ Date of Birth) : Jakarta 17-09-1995
Agama(Religion ) : Islam
Jenis Kelamin(Sex) : Perempuan
Status Perkawinan(Marital Status ) : Belum Menikah Nomor Hp(Mobile PhoneNumber) : 081318954440 Kewarganegaraan(Nationality) : Indonesia
Email : [email protected]
Pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis
Periode Nama Sekolah/Instansi Jurusan/Konsentrasi
2000 – 2006 SD N 02 PAKU -
2006 – 2009 SMP N 1 SATAP KELBAR -
2011 – 2014 SMK Perbankan Nasional JKT Akuntansi
2015 - 2019 STIE Pelita Bangsa Manajemen/Keuangan Pengalaman kerja penulis
Periode Nama Perusahaan/Instansi Jabatan/Departemen 2015 - Sekarang PT. ART COOL Finance administration