• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas (PTK), berasal dari terjemahan bahasa Inggris Classroom Action Research (CAR). Dari istilah tersebut Suharsimi, dkk 2006 dalam Mulyasa (2009:10-11) menjelaskan PTK dengan memisahkan kata-kata yang tergabung di dalamnya, yakni penelitian, tindakan dan kelas, dengan paparan sebagai berikut:

a. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

c. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang dimaksud dengan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dan dari guru yang sama pula.

Sedangkan Stephen Kemmis dan Wilf Carr (1986) dalam Mulyasa (2009:5) sendiri mengemukakan Penelitian tindakan adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

Penelitian tindakan adalah sebuah bentuk penelitian reflektif diri yang melibatkan sejumlah partisipan (guru, peserta didik, kepala sekolah, dan partisipan lain) di dalam situasi sosial (pembelajaran) yang bertujuan yntuk membuktikan kerasional dan keadilan terhadap: a)praktik sosial dan pembelajaran yang mereka lakukan; b) pemahamam mereka terhadap praktek-praktek pembelajaran; serta c) situasi dan institusi yang terlibat didalamnya.

Dan menurut Kusumah dan Dwitagama (2009:9) mengemukakan: Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipasif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebgai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Dari pengertian di atas Muslich (2009:9-10) memaparkan beberapa kata-kata kunci yang terkait dengan PTK:

a. PTK bersifat reflektif, maksudnya PTK diawali dari proses perenungan atas dampak tindakan yang selama ini dilakukan guru terkait dengan tugas-tugas pembelajaran di kelas. b. PTK dilakukan oleh pelaku tindakan, maksudnya PTK

dirancang, dilaksanakan, dan dianalisis oleh guru yang bersangkutan dalam rangka ingin memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi di kelas.

c. PTK dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, maksudnya dengan PTK diharapkan dapat meningkatkan kualitas berbagai aspek pembelajaran sehingga konmpetensi yang menjadi target pembelajaran dapat tercapai secara maksimal (efektif dan efesien).

d. PTK dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri, maksudnya adalah setiap langkah yang dilakukan dalam PTK harus dilakukan dengan terprogram dan penuh kesadaran sehingga dapat diketahui aspek-aspek mana yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki demi tercapainya kompetensi yang ditargetkan.

e. PTK bersifat situasional dan kontekstual, maksudnya PTK selalu dilakukan dalam situasi dan kondisi tertentu, untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

kelas dan topik mata pelajaran tertentu sehingga simpulan atau hasilnya pun hanya diarahkan pada konteks yang bersangkutan, bukan untuk yang lain.

2. Prinsip Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Hopkins (1993:57-61) dalam Aqib (2006:17-18) ada 6 prinsip dasar PTK:

a. Pekerjaan utama guru adalah mengajar, dan apa pun metode PTK yang diterapkannya seyogianya tidak mengganggu komitmennya sebagai pengajar.

b. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan dari guru sehingga berpeluang menggangu proses pembelajaran.

c. Metode yang digunakan harus reliable, sehingga memungkinkan guru mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara menyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, serta memperoleh data yang dapat dugunakan untuk menjawab hipotesis yang dikemukakannya.

d. Masalah program yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan masalah yang cukup merisaukan, dan bertolak dari tanggung jawab professional.

e. Dalam menyelenggarakan PTK, guru harus bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap proses dan prosedur yang berkaitan dengan pekerjaannya.

f. Dalam pelaksanaan PTK sejauh mungkin harus digunakan class room excerding perspective, dalam arti permasalahan tidak terlihat terbatas dalam konteks kelas dan atau mata pelajaran tertentu, melainkan perspektif misi sekolah secara keseluruhan. Sebagai contoh sekolah. Sekolah adalah memperbaiki sekolah, sedangkan pengawas sekolah memperbaiki sitem pendidikan . PTK hanyalah sebuah model, yang terpenting proses memperbaiki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

3. Syarat Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Arikunto (2008:23-24) ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam penelitian tindakan kelas:

a. Penelitian tindakan kelas harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi dalam pembelajaran, dengan demikian dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

b. Penelitian tindakan kelas oleh guru menuntut dilakukannya pencermaan terus menerus, objektif, dan sistematis, sehingga diketahui secara pasti tingkat keberhasilan dan penyimpangan yang terjadi.

c. Penelitian tindakan harus dilaksanakan sekurang-kurangnya dalam dua siklus. Hal ini bertujuan agar kekurangan-kekurangan pada siklus pertama dapat diperbaiki dalam siklus kedua, begitu pula seterusnya.

d. Penelitian tindakan terjadi secara wajar. Dalam hal ini PTK tidak dilakukan dengan mengubah aturan dan jadwal yang sudah ada, dan tidak merugikan siswa.

e. Penelitian harus benar-benar disadari oleh peneliti maupun pihak yang menjadi pelaku. Hal ini bertujuan agar pihak-pihak yang terkait dapat mengungkapkan kelebihan dan kekurangan yang telah dilakukan dibandingkan dengan rencana yang ada.

f. Penelitian tindakan harus benar-benar menunjukan adanya tindakan yang dilakukan oleh sasaran tindakan. Jadi, dalam PTK siswa benar-benar ikut berperan dalam penelitian bukan hanya guru.

4. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas memberikan manfaat bagi peneliti, dalam hal ini khususnya adalah guru selaku pelaku penelitian. Menurut Kusuma dan Dwitagama (2009:14) secara umum manfaat PTK adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

a. Menumbuhkan kebiasaan menulis

Melalui PTK guru akan terbiasa untuk menulis. Hal ini penting karena guru-guru sekarang ini lebih dituntut untuk membuat banyak karya tulis.

b. Menumbuhkan budaya meneliti

Budaya meneliti dari pihak guru pada waktu-waktu yang lalu dirasakan masih minim. Dengan adanya PTK ini diharapkan guru termotivasi untuk meneliti dari hal yang paling sederhana yaitu kelas di mana mereka mengajar.

c. Menggali ide baru

Masalah-masalah yang dihadapi guru di dalam kelas tentunya sangatlah banyak dan sering terjadi. Masalah-masalah tersebut sebenarnya dapat diatasi melalui PTK. Dengan demikian ada pemecahan baru atau ide baru yang muncul dari adanya penelitian tindakan kelas.

d. Melatih pemikiran ilmiah

Guru diharapkan dapat berpikir secara ilmiah untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi di kelas. Dalam hal ini masalah yang diangkat haruslah masalah yang berkaitan dengan pembelajaran bukan masalah yang lain. Langkah untuk menemukan masalah dilakukan dengan pengamatan. Setelah melakukan pengamatan dilanjutkan dengan menganalisis, dan merumuskan masalah, dan merencanakan PTK dalam bentuk perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

e. Mengembangkan keterampilan

Tujuan utama PTK adalah mengubah perilaku guru, peserta didik, peningkatan atau perbaikan kualitas pembelajaran, dan mengubah kerangka pelaksanaan pembelajaran guru di kelas. Jadi, dapat disimpulkan PTK bermaksud untuk mengembangkan keterampilan guru mengenai pendekatan dalam pembelajaran.

f. Meningkatkan kualitas pembelajaran kelas

Masalah-masalah yang ada di kelas seperti kondisi kelas yang kurang kondusif untuk pembelajaran, menurunnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

minat siswa dalam pembelajaran, dan sebagainya dapat diatasi dengan penelitian tindakan kelas. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

5. Karakteristik PTK

Menurut Muslich (2009:12-14) karakteristik dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Masalah PTK berawal dari guru, maksudnya PTK haruslah diilhami oleh permasalahan praktis yang dihayati oleh guru sebagai pelaku pembelajaran di kelas.

b. Tujuan PTK adalah memperbaiki pembelajaran, dengan PTK guru akan berupaya untuk memperbaiki praktik pembelajaran agar menjadi lebih efektif.

c. PTK adalah penelitian yang bersifat kolaboratif, Pelaksanaan PTK dapat dilaksanakan secara kolaborasi antara guru dengan dosen atau rekan sejawat. Hal tersebut dapat menambah masukan tentang prosedur yang benar.

d. PTK adalah jenis penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas, hal tersebut berupa penggunaan metode pembelajaran, penerapan strategi, pemakaian media, dan hal-hal yang bersifat inovatif.

e. PTK dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan, saat penelitian dilaksanakan guru dengan melibatkan siswa, guru akan memperoleh balikan yang bagus dan sistematis untuk perbaikan praktik pembelajaran.

6. Model Penelitian Tindakan Kelas

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan kelas, namun secara garis besar menurut Sulipan pada karya ilmiahnya yang berjudul Penelitian Tindakan Kelas (hal 9) menyatakan secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu tahap (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) Refleksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

Gambar 2.1 Alur PTK

Dokumen terkait