• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data penelitian ini merupakan data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara secara online melalui google form. Penelitian ini dilakukan pada 300 responden yang merupakan mahasiswa dan mahasiswi aktif Fakultas Kedokteran Sumatera Utara stambuk 2017, 2018 dan 2019. Karakteristik yang diamati pada responden adalah jenis kelamin dan tingkat pengetahuan berdasarkan masing-masing angkatan.

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi karakteristik jenis kelamin berdasarkan masing-masing angkatan

Jenis Kelamin Tahun angkatan

2017 2018 2019

Laki-laki 39 37 39

Perempuan 61 63 61

Total 100 100 100

Dari tabel 4.1 dapat dilihat berdasarkan karakteristik jenis kelamin pada masing-masing angkatan, pada tahun 2017 sebanyak 39 responden adalah laki-laki dan 61 responden adalah perempuan. Pada tahun 2018, sebanyak 37 responden adalah laki-laki dan 63 responden adalah perempuan. Pada tahun 2019, sebanyak 39 responden adalah adalah laki-laki dan 61 responden adalah perempuan.

Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi karakteristik jenis kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 115 38,3

Perempuan 185 61,7

Total 300 100

Dari tabel 4.2, terlihat bahwa kelompok terbesar adalah kelompok jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 185 orang (61,7%), diikuti dengan kelompok laki-laki sebanyak 115 orang (38,3%).

Tingkat pengetahuan responden mengenai faktor risiko penyakit kardiovasular dapat dikategorikan menjadi baik, cukup, kurang. Pengetahuan responden dikategorikan baik jika jumlah soal yang dijawab benar >75%, pengetahuan dikategorikan cukup apabila jumlah soal yang dijawab benar 56%-75% dan pengetahuan dikategorikan kurang apabila jumlah soal yang dijawab benar <56%

(Arikunto, 2010).

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi karakteristik dengan tingkat pengetahuan baik, sedang dan kurang berdasarkan tahun angkatan

Dari tabel 4.3, terlihat bahwa mahasiswa angkatan 2017 memiliki pengetahuan baik sebanyak 21 orang, pengetahuan cukup sebanyak 47 orang, dan pengetahuan kurang sebanyak 32 orang. Mahasiswa angkatan 2018 memiliki pengetahuan baik sebanyak 25 orang, pengetahuan cukup sebanyak 60 orang, dan pengetahuan

kurang sebanyak 15 orang. Mahasiswa angkatan 2019 memiliki pengetahuan baik sebanyak 15 orang, pengetahuan cukup sebanyak 44 orang dan pengetahuan kurang sebanyak 41 orang. Dapat dilihat bahwa hasil tingkat pengetahuan dengan kategori baik memiliki persentase paling kecil yaitu 20,3% (61 orang), diikuti dengan tingkat pengetahuan dengan kategori kurang sebesar 29,3% (88 orang) dan tingkat pengetahuan dengan kategori cukup sebesar 50,3% (151 orang).

Tabel 4.4 Distribusi tingkat pengetahuan responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan Total Persentase Tingkat (25,4%) perempuan dengan tingkat pengetahuan baik, 95 (51,4%) perempuan dengan tingkat pengetahuan cukup, dan 43 (23,2%) perempuan dengan tingkat pengetahuan kurang. Kemudian untuk jenis kelamin laki-laki, terdapat 14 (12,2%) laki-laki dengan tingkat pengetahuan baik, 56 (48,7%) laki-laki dengan tingkat pengetahuan cukup, dan 45 (39,1%) laki-laki dengan tingkat pengetahuan kurang.

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa persentase tingkat pengetahuan mahasiswa perempuan lebih baik yaitu sebesar 25% dibandingkan dengan persentase tingkat pengetahuan laki-laki yaitu sebesar 12%. Hal ini mirip dengan penelitian yang dilakukan oleh Sadasivam et al bahwa skor pengetahuan perempuan yaitu sebesar 51% secara keseluruhan lebih baik dibandingkan laki-laki dengan persentase sebesar 49% (Sadasivam et al., 2016).

Pada penelitian ini, pengetahuan responden dinilai berdasarkan 20 pertanyaan yang mencakup pengetahuan mengenai faktor risiko penyakit kardiovaskular.

Pertanyaan yang diajukan, sebelumnya telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

Maka kuesioner pengetahuan tersebut telah valid dan reliable.

Data distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5 Distribusi jawaban responden berdasarkan masing-masing angkatan

No Pertanyaan 2017 2018 2019

2 Berapakah jumlah

rokok yang

pasien hipertensi

berikut yang

dikategorikan

15 Jenis kelamin yang lebih berisiko

penderita diabetes yaitu sebesar 93%. Pada mahasiswa angkatan 2018 pertanyaan yang paling banyak dijawab benar adalah pertanyaan nomor 1 yaitu sebesar 93%, dan pertanyaan yang paling banyak dijawab benar oleh mahasiswa 2019 adalah pertanyaan nomor 6 sebesar 94%.

Kemudian untuk pertanyaan yang paling banyak dijawab salah oleh mahasiswa angkatan 2017 adalah pertanyaan nomor 4 yaitu sebesar 69%. Pada mahasiswa angkatan 2018 pertanyaan yang paling banyak dijawab salah adalah pertanyaan

nomor 2 yaitu sebesar 84% dan pertanyaan yang paling banyak dijawab salah oleh mahasiswa 2019 adalah pertanyaan nomor 2 yaitu sebesar 80%.

Pada penelitian ini, pertanyaan yang paling banyak dijawab benar oleh mahasiswa angkatan 2017 dan 2019 yaitu mengenai pentingnya untuk meningkatkan kolesterol HDL yang sangat rendah pada pasien yang berisiko tinggi terkena panyakit jantung koroner. Hal ini mirip dengan penelitian yang dilakukan oleh Maksimovic et al bahwa hampir dari seluruh mahasiswa menjawab benar pertanyaan tentang pentingnya peningkatan kolesterol HDL (Maksimovic et al., 2017).

Mahasiswa angkatan 2017 dan angkatan 2018 sama-sama telah mendapatkan pendidikan mengenai faktor risiko penyakit kardiovaskular pada blok CVS di fakultas kedokteran yang sama. Sedangkan mahasiswa angkatan 2019 belum mendapatkan pendidikan mengenai faktor risiko penyakit kardiovaskular pada blok CVS. Dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa mahasiswa angkatan 2017 memiliki tingkat pengetahuan baik sebesar 21%, mahasiswa angkatan 2018 yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebesar 25% dan mahasiswa angkatan 2019 yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebesar 15%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2018 masih mengingat pendidikan mengenai faktor risiko penyakit kardiovaskular dikarenakan mahasiswa angkatan 2018 baru satu semester melewati blok CVS. Berbeda dengan angkatan 2017 yang sudah tiga semester melewati blok CVS. Dan angkatan 2019 yang belum mendapatkan pendidikan di blok CVS. Hal ini mungkin disebabkan oleh pengetahuan yang menurun seiring berjalannya waktu dan membutuhkan pendidikan berulang secara berkala agar pengetahuan menjadi lebih baik (Kumar, 2013).

Berikut adalah hasil analisis perbandingan tingkat pengetahuan mahasiswa angkatan 2017, 2018 dan 2019 mengenai faktor risiko penyakit kardiovaskular menggunakan uji Chi Square.

Tabel 4.6 Perbedaan tingkat pengetahuan mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2017-2019 tentang faktor risiko penyakit kardiovaskular

Variabel Tingkat Pengetahuan p - value

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa berdasarkan hasil analisis menggunakan uji Chi Square, didapatkan nilai p < 0,05 yaitu sebesar 0,02 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan mahasiswa angkatan 2017, 2018 dan 2019 tentang faktor risiko penyakit kardiovaskular. Hal ini mirip dengan penelitian yang dilakukan oleh Maksimovic et al bahwa terdapat perbedaan skor tingkat pengetahuan yang signifikan pada mahasiswa tingkat akhir dimana mereka lebih banyak memahami tentang faktor risiko penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan mahasiswa tingkat pertama pendidikan (Maksimovic et al., 2017).

Dokumen terkait