• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Penempatan Gorong-gorong

Dalam dokumen petunjuk pelaksanaan pembangunan jalan desa (Halaman 93-98)

Penetapan tempat gorong-gorong harus dilakukan pada saat permulaan penyetingan jalur jalan. Adalah penting untuk memandang bahwa gorong-gorong merupakan suatu kesatuan yang integral dari keseluruhan sistim drainasi jalan.

Jika jalan yang sedang dilakukan perbaikan (peningkatan jalan), kebanyakan gorong-gorong yang ada akan nampak jelas, hal ini disebabkan pada lokasi jalan tersebut sudah dirusakkan dengan beberapa cara. Pada situasi tertentu dilkasi tersebut akan nampak:

√ alur kecil (jurang kecil) sudah terbentuk sebab air sudah mengalir melintasi jalan. √ Sudah terjadi tumpukan pasir pada jalan sebab dibawa naik oleh air.

√ Saluran air sudah menjadi rusak berat disebabkan oleh beban air yang melintasinya.

Saat menentukan ketinggian gorong-gorng yang benar, pastikan adanya kemiringan yang memadahi dibagian saluran buangan, pada bagian ujung bawah gorong-gorong. Penentuan letak dimana air dibuang adalah perlu mendapatkan perhatian ekstra hati-hati. Air yang terkumpul disepanjang jalan akan dibuang dan dialirkan melalui gorong-gorong, boleh jadi menimbulkan masalah erosi tanah disekitar lokasi gorong-gorong dengan serius. Bila air tanah dibuang ditanah pertanian, ini penting untuk membicarakan pengaturan air terlebih dahulu dengan para petani setempat. Dengan demikian penempatan letak gorong-gorong akan menghindari kerusakan dan tidak mengganggu kegiatan para petani. Dalam bebrapak kasus, adalah memungkinkan para petani untuk menggunakan air buangan ini.

b. Penjelasan

Jenis type pada kebanyakan gorong-gorong adalah menggunakan pipa beton (bus beton). Diameter pipa hendaknya tidak kurang dari 0.60m, sebab dengan diameter yang kecil, akan sangat mudah terjadi penyumbatan dan menjadi sulit dalam perawatannya. Diameter yang umum dipakai adalah 0.60m tapi juga sering dipakai dengan diameter 1.00m.

Juga tergantung pada situasi tertentu, misalnya daripada menggunakan diameter yang besar yang berarti membutuhkan pengurugan yang tinggi untuk menutupi dan melindungi bus beton tersebut. Maka akan lebih praktis menggunakan dua atau lebih baris pipa beton dengnan diameter yang lebih kecil.

Dasar buis beton (gorong-gorong) perlu dibuat kuat dan stabil serta penempatan gorong pada level yang sesuai. Misalnya dengan menempatkan posisi gorong-gorong pada posisi ketinggian tanah dasar disekitarnya. Didasar pipa gorong-gorong-gorong-gorong hendaknya dihamparkan batu-batuan kecil (gravel). Sedangkan posisi pipa harus dibuat dengan kemiringan antara 3 sampai 5%, gunakan papan prepil dan benang untuk menyeting level gorong-gorong ini.

dinding kepala

timbunan dinding kepala permukaan

gravel timbunan

landasan tanah dasar dasar gorong-gorong

cincin

gorong-gorong landasan

penampung

Landasan (apron) dibuat pada bagian lubang masuk dan lubang keluar, hal ini guna melindungi dasar atau bantalan pipa gorong-gorong dan juga galian dasar saluran dari bahaya erosi. Landasan ini dapat dibuat dengan menggunakan batu-batuan atau pasangan batu atau bisa juga dengan cor beton. Lebar landasan disarankan tidak kurang dari 1.5 kali diameter pipa.

Pada ujung-ujung dipasang dinding kepala, yang dimaksudkan sebagai pelindung timbunan badan jalan dari kerusakan yang diakibatkan oleh air. Dinding ini juga bisa dibuat dari batu-batuan, pasangan batu, atau cor beton. Namun jika dinding kepala ini tidak dipasang, pastikan bahwa sisi kemiringan dari timbunan badan jalan tidak terlalu tajam atau kurang dari 1:2 serta gorong-gorong memiliki panjang yang cukup sampai mencapai ujung kemiringan terakhir dari ujung jalan. Jika tanah asli dilokasi itu memiliki gradasi dan kohesifitas yang cukup baik, maka kemiringan urugan badan jalan ini bisa ditambahkan.

Jika tanah asli cukup bagus, maka gorong-gorong dapat dipasang secara langsung diatas tanah tersebut tanpa menggunakan dasar hamparan kerikil. Dengan menghilangkan material landasan diujung gorong-gorong, dinding kepala, serta dasar gorong, akan memungkinkan untuk menghemat biaya pekerjaan gorong-gorong sebesar 30%.

Sekali telah ditetapkan lokasi gorong yang terbaik, gali lajur tempat gorong-gorong akan dipasang. Jika akan digunakan diameter gorong-gorong-gorong-gorong 60cm, maka lebar galian harus dibuat tidak kurang dari 1m. Hal ini untuk mendapatkan ruang kerja yang cukup pada saat penempatan pipa. Pekerjaan penggalian ini harus di organisasikan sebagai item task work.

Setelah lajur galian gorong-gorong selesai dibuat, cek level pada dasar gorong-gorong dengan menggunakan tongkat traveling untuk memastikan bahwa level dan kemiringan sudah sesuai dengan yang diinginkan. Jika perlu, gunakan lapisan kerikil 10cm yang dipadatkan untuk memperoleh pondasi gorong-gorong yang solid. Pada saat penggalian, pastikan apakah air yang mungkin masuk kedalam dasar gorong-gorong dapat keluar. Hal ini membuat implikasi bahwa sisi oulet (lubang buangan dari gorong-gorong harus digali terlebih dahulu.

Pipa gorong-gorong secara berlahan-lahan diturunkan kedalam galian dengan menggunakan tali. Hindari pipa jatuh pada pipa yang lainnya, hal ini bisa membuat pipa rusak. Dengan bantuan linggi atur posisi pipa. Sangatlah mudah menggunakan linggis ini untuk menggesar pisisi pipa sehingga pipa-pipa gorong-gorong terseput dapat saling berhimpitan (rapat satu sama yang lain). Dan pastikan bahwa jalur pipa dapa posisi yang satu garis lurus.

ring tambahan

Timbunan badan jalan disekitar ujung pipa dan timbunan diatas pipa, hendaknya dilakukan dalam lapisan-lapisan 15cm dengan menggunakan material urug yang layak dan baik. Yaitu material yang bebas dari batu-batuan besar dan tajam, dan perlu dipadatkan dengan baik menggunakan penumbuk. Harap hati-hati untuk tidak memukul/menumbuk dan merusak pipa. Saat pemadatan dilaksanakan, ketebalan minimum daipada tanah diatas gorong-gorong sebaiknya tidak kurang dari ¾ dari diameter pipa gorong-gorong.

Pada areal yang datar, adalah perlu untuk mengangkat jalan diatas timbunan tanah, dimaksudkan untuk memperoleh timbunan diatas gorong-gorong dengan hasil yang layak. Pada situasi tertentu, perlu dibuat jalan miring (ramp) melompati gorong-gorong. Yaitu disisi kiri dan kanan gorong-gorong (lihat gambar). Hal ini guna menghindari perubahan kemiringan jalan yang mendadak.

panjang minimum 20m

Akhirnya berikan pertimbangan yang serius untuk kegagalan dan pertanggung-jawaban pada setiap pekerjaan tambahan yang dibutuhkan seperti halnya kecukupan dimensi pembuangan untuk melepaskan air buangan, penanaman rumput untuk perlindungan, pekerjaan batu untuk leneng pada bagian outlet drainasi , pemasangan batu perlindungan atau pekerjaan lain yang terkait untuk memastikan perlindungan terhadap erosi dengan baik.

3.6. Cekungan Penyeberangan (drifts)

Cekungan penyeberangan memberikan kesempatan air melintasi jalan dari sisi satu kesisi yang lain secara efisien dan ekonomi. Pada cekungan penyeberangan ini air diijinkan melintasi permukaan jalan ditempat yang telah ditentukan. Dengan demikian permukaan jalan yang dilewati air tersebut perlu perlindungan permukaan yang spesial untuk dapat bertahan dari aliran air. Hal ini biasa dilaksanakan dengan membuat permukaan jalan yang dilewati air tersebut dari batu-batu yang disusun secara padat atau dengan cor beton. Permukaan cekungan tentunya akan lebih rendah dari pada permukaan jalan disisi kanan dan kiri, hal ini untuk memastikan bahwa air tidak meluap kekiri dan kekanan dimana bagian permukaan jalan ini tidak terlindungi. Cekungan penyeberangan ini biasanya dibuat untuk melewatkan aliran sungai yang mana sering kering sepanjang tahun.

Pada saat musim hujan kebanyakan cekungan penyeberangan ini hanya mengalirkan air yang dangkal sehingga kendaraan masih memungkinkan untuk melintasinya. Namun demikian biasanya cekungan penyeberangan jalan yang dalam akan tergenang air banjir untuk beberapa saat, dan jalan akan ditutup untuk sementara.

Ada tiga type konstruksi yang kesemuanya dikenal dengan cekungan penyeberangan:

(i) Cekungan kecil (splashes)

Ini merupakan penyeberangan saluran pembuangan yang kecil dari sisi jalan menuju sisi jalan yang lebih rendah. Merupakan salah satu alternatif menggantikan gorong-gorong dengan cara yang murah, cekungan ini ditempatkan di titik rendah sepanjang jalan dimana saluran sisi jalan tidak dapat dikosongkan (tidak ada jalan pembuangan) untuk dibuatkan mitre drain, sehingga air di beri jalan untuk menyeberangi jalan.

(ii) Cekungan penyeberangan (drifts)

Ini dipakai untuk melintas pada drainasi yang besar, atau pada sungai yang kecil. Pada kondisi ini perlu dibuat konstruksi yang kuat untuk menahan aliran air lebih banyak dibanding jenis pertama.

(iii) Cekungan penyeberangan sungai (river crossings)

Ini merupakan penyeberangan yang cukup panjang melalui dasar sungai. Umumnya dasar sungai memiliki lapisan pasir atau bebatuan yang dalam sehingga pondasi penyeberangan sudah terbentuk oleh dasar sungai itu sendiri.

a. Papan peringatan pada penyeberangan cekungan

Dalam dokumen petunjuk pelaksanaan pembangunan jalan desa (Halaman 93-98)