C. Teknik Analisis Data
1. Penentuan atribut
Secara keseluruhan atribut pada setiap dimensi di susun mengacu kepada National Working Group II (2013) dan National Working Group (2014). Pada semua dimensi yang diteliti, kriteria indikator dan pemberian skor disesuaikan dengan kondisi lapangan dan kebutuhan peneliti. Seperti dikatakan oleh Charles (2001) bahwa tantangan terbesar dalam praktek penilaian status keberlanjutan dari sebuah sistem yang akan dikaji adalah bagaimana menyiapkan indikator atau atribut keberlanjutan yang sesuai dengan kebutuhan.
Selengkapnya berdasarkan indikator-indikator yang ditemukan dari masing-masing dimensi dan berdasarkan acuannya dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4 sampai dengan Tabel 8.
Tabel 4. Dimensi Sumberdaya Ikan
No Indikator/
Atribut Penjelasan
Metodologi/
Pengumpula n Data
Kriteria
1 CPUE
ikan layang
Hasil tangkapan persatuan upaya (Trip/kapal)
Wawancara dan data sekunder
1 : Menurun tajam (>25% per tahun) 2 : Menurun sedikit (≤25% per tahun 3 : Stabil atau meningkat
2 Ukuran ikan
Perubahan ukuran panjang ikan (TL atau SL)
Sampling dan data
sekunder
1 : Ukuran ikan semakin Kecil 2 : Ukuran relatif tetap
3 : Ukuran semakin panjang
3 Proporsi ikan muda
Persentase ikan yang tertangkap yang belum matang
Sampling, wawancara dan data sekunder
1 : Banyak sekali (> 60%) 2 : Banyak (30-60%) 3 : Sedikit (<30%)
4 Komposisi spesies
Perbandinga n jenis ikan target dan non target
Observasi, sampling dan wawancara
1 : Proporsi ikan target lebih sedikit (≤15% dari total volume)
2 : Proporsi ikan target sama dengan non target (16-30% dari total volume) 3 : Proporsi ikan target lebih besar (≥31%
dari total volume) 5 Range
collapse
SDI semakin jauh
ditemukan
Survei dan wawancara
1 : Fishing ground sangat jauh (>10 mil) 2 : Fishing ground jauh ( >5 mil)
3 : Fishing ground relatif tetap (< 2 mil) 6 Spesies
ETP yang tertangkap
ETP
(Endangered Threatened Protected) spesies
Survei dan wawancara
1 : Banyak tangkapan ETP( >5 spesies) 2 : Sedikit tangkapan spesies ETP (1-5
spesies)
3 : Tidak ada tangkapan spesies ETP Sumber: Modifikasi manual EAFM (Ecologycal Aproach for Fisheries Management)
dari KKP, WWF dan PKSPL-IPB (2012 ;2014)
Tabel 5. Dimensi Habitat dan Ekosistem No Indikator/Atribut Penjelasan
Metodologi/
Pengumpulan Data
Kriteria 1 Pencemaran
perairan
Terindentifikasi limbah pencemar bahan kimia dan berbahaya beracun
Survei dan wawancara
1 : Tercemar
2 : Tercemar sedang 3 : Tidak tercemar
2 Kecerahan Tingkat kekeruhan (visibility)
Secchi disk dan data sekunder
1 : Visibility rendah (0-5 meter) 2 : Visibility sedang
( 5-10 meter) 3 : Visibility tinggi
( > 10 meter) 3 Eutrofikasi Tingkat
pencemaran akibat masuknya unsur hara yang memicu
pertumbuhan fitoplankton
Data citra satelit
1 : Konsentrasi klorofil a >5 mg/m3 2 : Konsentrasi klorofil a
=2-5 mg/m3
3 : Konsentrasi klorofil a ≤ 1 mg/m3
4 Perubahan iklim terhadap kondisi perairan dan habitat
Mengetahui dampak
perubahan iklim terhadap kondisi perairan dan habitat
Wawancara dan data sekunder
1 : Belum adanya kajian tentang dampak perubahan iklim;
2 : Diketahui adanya dampak perubahan iklim tapi tidak diikuti dengan strategi adaptasi dan mitigasi
3 : Diketahui adanya dampak perubahan iklim dan diikuti dengan strategi adaptasi dan mitigasi
Sumber: Modifikasi manual EAFM (Ecologycal Aproach for Fisheries Management) dari KKP, WWF dan PKSPL-IPB (2012 ;2014).
50
Tabel 6. Dimensi Teknik Penangkapan No Indikator/Atribut Penjelasan
Metodologi/
Pengumpulan Data
Kriteria 1 Metode
penangkapan ikan yang bersifat dektruktif dan/atau ilegal
Penggunaan alat yang merusak dan tidak sesuai peraturan
Wawancara dan data sekunder
1 : Frekuensi pelanggaran >
10 kasus per tahun 2 : Frekunsi pelanggaran
5-10 kasus per tahun 3 : Frekunsi pelanggaran
<5 kasus per tahun 2 Modifaksi alat
penangkapan dan alat bantu penangkapan
Perubahan alat tangkap dan alat bantu untuk penangkapan ikan
Survei, sampling dan wawancara
1: Lebih dari 50% ukuran target spesies <Lm 2 : 25-50% ukuran target
spesies <Lm 3 : <25% ukuran target
spesies <Lm 3 Fishing
capacity dan effort
Besarnya kapasitas penangkapan (perbandingan antara kapasitas tahun awal dan tahun akhir)
Survei dan wawancara
1 : R < 1 2 : R = 1 3 : R > 1
4 Selektivitas penangkapan
Penggunaan alat tangkap yang tidak selektif
Survei dan wawancara
1 : Rendah, >75%
2 : Sedang, 50-75%
3 : Tinggi, >50%
5 Kesesuaian fungsi dan ukuran kapal penangkapan ikan dengan dokumen legal
Sesuai atau tidaknya fungsi dan ukuran kapal dengan dokumen legal
Survei dan wawancara
1 : Kesesuaiannya rendah,
>50%
2 : Kesesuaiannya sedang, 30-50%
3 : Kesesuaiannya tinggi,
<30%
6 Sertifikasi awak kapal
perikanan sesuai dengan peraturan
Kualifikasi kecakapan awak kapal perikanan
Sampling kepemilikan sertifikasi melaut
1 : Kepemilikan sertifikat,
<50%
2 : Kepemilikan sertifikat, 50-75%
3 : Kepemilikan sertifikat
>75%
Sumber: Modifikasi manual EAFM (Ecologycal Aproach for Fisheries Management) dari KKP, WWF dan PKSPL-IPB (2012 ;2014).
Tabel 7. Dimensi Sosial Ekonomi No Indikator/Atribut Penjelasan
Metodologi/
Pengumpulan Data
Kriteria 1 Pertisipasi
pemangku kepentingan
Keterlibatan pemangku kepentingan
Kuisioner dan wawancara
1 : <50%
2 : 50-75%
3 : >75%
2 Konflik Perikanan
Konflik yang terjadi antar nelayan
Wawancara 1 : >5 kali/tahun 2 : 2-5 kali/tahun 3 : <2 kali/tahun 3 Pemanfaatan
pengetahuan lokal dalam pengelolaan sumber daya ikan (termasuk didalamnya TEK, Traditional ecological knowledge)
Ukuran dari keberadaan serta keefektifan pengetahuan lokal dalam kegiatan pengelolaan sumber daya ikan
Survei dan wawancara
1 : Tidak ada
2 : Ada tapi tidak efektif 3 : Ada dan efektif
digunakan
4 Kepemilikan aset
Perbandingan antara jumlah aset produktif yang dimiliki RTP saat ini dengan tahun
sebelumnya
Survei dan wawancara
1 : Nilai aset berkurang,
>50%
2 : Nilai aset tetap, <50%
3 : Niali aset bertambah,
>50%
5 Pendapatan rumah tangga perikanan dan UMR
Pendapatan total RTP yang dihasilkan dari usaha RTP dan non perikanan
Wawancara 1 : <rata-rata UMR 2 : = rata-rata UMR 3 : > rata-rata UMR
6 Ratio tabungan rasio
perbandingan antara selisih pendapatan dan pengeluaran rumah tangga nelayan dengan pendapatannya
Wawancara 1 : Kurang dari bunga kredit pinjaman
2 : Sama dengan bunga kredit pinjaman
3 : Lebih dari bunga kredit pinjaman
Sumber: Modifikasi manual EAFM (Ecologycal Aproach for Fisheries Management) dari KKP, WWF dan PKSPL-IPB (2012 ;2014).
52
Tabel 8. Dimensi Kelembagaan No Indikator/Atribut Penjelasan
Metodologi/
Pengumpulan Data
Kriteria 1 Kepatuhan
terhadap prinsip-prinsip perikanan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan perikanan yang telah
ditetapkan baik secara formal maupun non formal
Tingkat kepatuhan pemangku
kepentingan terhadap
peraturan formal maupun non formal
Laporan/
cacatan pelanggaran formal dari pengawas dan wawancara
1 : >20 kali terjadi pelanggaran hukum dalam pengelolaan perikanan
2 : 5-20 kali terjadi pelanggaran hukum 3 : <5 kali pelanggaran
hukum
2 Kelengkapan aturan main dalam pengelolaan perikanan
Sejauh mana kelengkapan regulasi dalam pengelolaan perikanan
Survei dan wawancara
1 : Tidak ada
2 : Ada tapi tidak lengkap 3 : Ada dan lengkap
3 Mekanisme pengambilan keputusan
Ada atau tidaknya mekanisme pengambilan keputusan (SOP)
Survei dan wawancara
1 : Tidak ada mekanisme 2 : Ada tapi tidak berjalan
efektif
3 : Ada dan berjalan efektif
4 Rencana
pengeloaan perikanan (RPP)
Ada atau tidak ada RPP untuk wilayah
pengelolaan yang dimaksud
Survei dan wawancara
1 : Belum ada RPP 2 : Ada RPP tapi belum
dijalankan sepenuhnya 3 : Ada RPP dan telah
dijalankan 5 Tingkat
sinergisitas kebijakan antar lembaga dalam pengelolaan perikanan
Semakin tinggi tingkat sinergisitas antar lembaga maka tingkat efektivitas pengelolaan perikanan semakin baik
Survei dan wawancara
1 : Kebijakan antar lembaga berbeda kepentingan 2 : Komunikasi antar
lembaga tidak efektif 3 : Sinergi antar lembaga
berjalan baik
6 Kapasitas pemangku kepentingan
Seberapa besar frekuensi peningkatan kepentingan dalam pengelolaan perikanan berbasis ekosistem
Survei dan wawancara
1 : Tidak ada peningkatan 2 : Ada tapi tidak
difungsikan
3 : Ada dan difungsikan
Sumber: Modifikasi manual EAFM (Ecologycal Aproach for Fisheries Management) dari KKP, WWF dan PKSPL-IPB (2012 ;2014).
Berdasarkan data yang dikumpulkan sebagaiman dijelaskan sebelumnya, pengolahan dan analisisnya akan dikerjakan dengan mengikuti prosedur RAPFISH, baik untuk penilaian dan pendugaan dimensi sumberdaya ikan, habitat dan ekosistem, teknik penangkapan ikan, sosial-ekonomi dan kelembagaan serta untuk
implementasi pengembangan pengelolaan ikan layang (Decapterus spp.) yang berkelanjutan. Secara singkat, analisis RAPFISH digunakan untuk menentukan status keberlanjutan dari kelima dimensi tersebut di atas, sedangkan untuk menggambarkan kondisi aktual perikanan layang dar masing-masing dimensi tersebut, data diolah dengan menggunakan analisis deskriptif.
Pendekatan deskriptif ini, bertujuan membuat deskripsi atau menggambarkan secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang di teliti (Nasir, 1983). Pengembangan tersebut meliputi pengamatan langsung dilokasi penelitian dan semua informasi statistik mengenai atribut-atribut keberlanjutan perikanan dalam aspek sumberdaya ikan, habitat dan ekosistem, teknik penangkapan ikan, sosial-ekonomi, dan kelembagaan.
Setelah itu dilakukan penilaian (scoring). Dalam melakukan penilaian (scoring), didasarkan pada ketentuan yang sudah ditetapkan dalam teknik RAPFISH.
Data hasil skoring selanjutnya diproses dengan menggunakan fasilitas perangkat lunak (Software) RAPFISH yang dipautkan (add-ins) pada Microsoft Excel. Sesuai masukkan hasil skor indikator yang tersusun dalam matriks Rap Scores dalam bentuk lembaran kerja perangkat lunak Microsoft Excel, maka proses pengolahan data selanjutnya berlangsung dalam perangkat lunak tersebut.