• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

F. Penentuan Formula Optimum

Formula optimum ditentukan dengan menggunakan Design Expert versi 9.0 yang diawali dengan menentukan parameter sifat fisik (keseragaman kandungan, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur) dan disolusi tablet liquisolid.

Liquisolid merupakan metode pembuatan sediaan tablet yang diciptakan untuk meningkatkan disolusi obat yang sukar larut, sehingga pada respon uji disolusi diberikan nilai 3 point. Disolusi obat dalam sediaan tablet sangat dipengaruhi oleh waktu hancur, jika waktu yang dibutuhkan tablet untuk terdisintegrasi semakin cepat maka disolusi obat akan berjalan lebih cepat karena terjadi peningkatan luas permukaan pada zat aktif dengan medium disolusi. Sehingga respon waktu hancur diberikan nilai 2.

Nilai dan bobot parameter yang dioptimasi dapat dilihat pada tabel VII.

Tabel VII. Pemberian nilai dan bobot pada respon

Respon Goal Minimum

Pada tabel VII pemberian nilai dan bobot respon kemudian dibuat hasil prediksi untuk mendapatkan persamaan polinomial dan grafik untuk setiap respon.

Berikut hasil prediksi Design Expert 9.0 yang dapat dilihat pada gambar 16.

Keterangan:

Y = Respon disolusi tablet A = Komponen gliserin

B = Komponen amilum kentang = Design point

= Convidence interval --- = Tolerance interval

Gambar 16. Model plot formula optimum tablet

Pada gambar 16 menunjukkan ada satu solusi dalam memprediksikan formula optimum dengan proporsi gliserin 25 mg dan amilum kentang 287 mg (100% : 0%) yang sama dengan formula R7 dan R8 dan nilai desirability-nya sebesar 0,905. Desirability merupakan nilai yang besarnya nol sampai dengan satu yang artinya bahwa semakin nilai desirability mendekati satu maka semakin tinggi mendapatkan nilai respon yang diinginkan. Verifikasi data selanjutnya

dilakukan untuk melihat hasil prediksi dengan hasil percobaan yang kemudian dianalisis dengan uji T tidak berpasangan dengan menggunakan R studio 3.2.3.

Berikut hasil prediksi formula optimum dan hasil formula R1 dan R2 disajikan pada tabel VIII.

Tabel VIII. Hasil prediksi formula optimum dan hasil formula R1 dan R2

Paramater

Berdasarkan tabel VIII parameter keseragaman kandungan, kekerasan, waktu hancur, kerapuhan, dan disolusi tablet mempunyai nilai p-value lebih dari 0,05 untuk fomula R1 dan R2 sehingga dapat dsimpulkan tidak ada perbedaan signifikan antara prediksi dan hasil formula optimum. Hasil ini menunjukkan bahwa formula hasil percobaan tablet liquisolid glibenklamid sesuai dengan teori dan membuktikan bahwa formula optimum yang didapat dari simplex lattice design dengan Design Expert 9.0 telah valid.

55 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Gliserin sebagai pelarut berpengaruh signifikan meningkatkan persentase kerapuhan, persentase obat yang terdisolusi serta menurunkan kekerasan dan waktu hancur tablet.

2. Campuran bahan pelarut gliserin dan amilum kentang sebagai carrier material menghasilkan formula optimum dengan perbandingan konsentrasi gliserin : Amilum kentang (100% : 0%) metode Simplex Lattice Design dengan proporsi jumlah bahan (25 : 287) mg.

B. Saran

1. Perlu dilakukan validasi formula optimum dalam banyak titik agar dapat menggambarkan secara jelas sifat fisik dan disolusi tablet pada formula optimum.

2. Perlu dilakukan validasi metode pada uji penetapan kadar dan disolusi.

3. Perlu dilakukan penurunan bobot tablet sehingga bahan eksipien yang digunakan tidak terlalu banyak karena dosis yang digunakan kecil.

4. Perlu dilakukan pengembangan dalam formula agar dapat memberikan pelepasan obat hingga 100%.

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, A.A., Rasool, A.A., and Rajab, N.A., 2014, Preparation and Comparative Evaluation of Liquisolid Compact and Solid Dispersion of Candesarta Cilexetil, International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 6, 1-2.

Abdul, B.M., Swathimutyam, P., Padmanabha, R.A., Nalini, S., and Prakash,V.D., 2011, Development and Validation of Glibenclamide in Nanoemulsion Formulation by using RP-HPLC, Journal of Pharmaceutical and Biomedical science, 8, 1-5.

Akbari, J., Saeedi, M., Semnani, K.M., Ghadi, Z.S., Hosseini, S.S., 2015, Improving the Dissolution Properties of Spironolactone Using Liquisolid Technique, Pharmaceutical and Biomedical Research, 1, 59-70.

Allen, L.V., Luner, P.E., 2009, Handbook of Pharmaceuticals Excipient, 6th ed., The Pharmaceutical Press, London, pp. 404-407.

Allen, L.V., Popovich, N.G., Ansel, H.C., 2014, Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems 10th edition, Lippincott William &

Wilkins, Baltimore, pp. 203-206, 250-253.

Andrzej, P., Karol, I., Magdalena, N., Ewa, P., 2014, The Excipients Used in the Non-coated Tablets - A REVIEW, Chair and Department of Applied Pharmacy, 26, 10-18.

Anilkumar, S., Arun,W., Amol, P., and Harinith, M., 2010, Development and Characterisation of Oral Dissolving Tablet of Nifedipine Using Camphor as a Subliming Material, Research Journal of Pharmaceutical Biological and Chemical Sciences, 1, 46-49.

Arulkumaran, K.S.G., and Padmapreetha, J., 2014, Enhancement of Solubility of Ezetimibe by Liquisolid Technique, International Journal of Pharmaceutical Chemistry and Analysis, 1, 15-18.

Aulton, M.E., 2007, Aulton’s Pharmaceutics The Design and Manufacture of Medicines 3rd edition, Philadelphia, PP. 16-25.

Alvarez-Nunez, F.A., Medina, C., 2004, Handbook of Pharmaceuticals Excipient, 6th ed., The Pharmaceutical Press, London, pp. 283-285.

Burra, S., Yamsani, M., Vobalaboina, V., 2011, The Liquisolid technique: an overview, Brazilian Journal of Pharmaceutical Sciences, 47, 476-482.

Debjit, B., Chiranjib, B., Krishnakanth, Pankaj, Chandira, R. M., 2009, Fast Dissolving Tablet, Journal of Chemical and Pharmaceutical Research, 1, 163-177.

Dewi, K.S., 2010, Formulasi Sediaan Tablet Fast Disintegrating Antasida dengan Starch 1500 sebagai Bahan Penghancur dan Laktosa sebagai Bahan Pengisi, Skripsi, 2, 13- 20.

Depkes RI, 2014, Farmakope Indonesia, jilid V, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 753. 1523-1526.

Fudholi, A., 2013, Disolusi & Pelepasan Obat in vitro, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, pp. 3,59, 137-138, 142.

Gianotto, E.A.S., Arantes, R.P., Lara-Filho, M.J., Filho A.C.S.C., and Fregonezi-Nery, M.M, 2007, Dissolution Test for Glibenclamide Tablet, Quim.Nova, 30, 1218-1221.

Gubbi, S., and Jarag, R., 2009, Liquisolid Technique for Enhancement of Dissolution Properties of Bromhexine Hydrochloride, J. Pharm and Tech, 2, 382 – 386.

Guy, 2009, Handbook of Pharmaceuticals Excipient, 6th ed., The Pharmaceutical Press, London, pp. 129-133.

Hadisoewignyo, L., 2012, Likuisolid: Teknik Pembuatan Tablet untuk Bahan Obat Tidak Larut Air, Medicinus, 25, 32-37.

Hapgood, K.P., 2009, Handbook of Pharmaceuticals Excipient, 6th ed., The Pharmaceutical Press, London, pp. 185-188.

Häusler, O., 2009, Handbook of Pharmaceuticals Excipient, 6th ed., The Pharmaceutical Press, London, pp. 685-690.

Javadzadeh, Y., Siahi, M.R., Asnaashari, S., Nokhodchi, A., 2007, Liquisolid Technique as a Tool for Enhancement of Poorly Water-soluble Drugs and Evaluation of Their Physicochemical Properties, Acta Pharm., 57, 99-109.

Kulkarni, A.S., Aloorkar, N.H., Mane, M.S., and Gaja, J.B., 2010, Liquisolid Systems : A Review, International Journal of Pharmaceutical Sciences and Nanotechnology, 3, 795-802.

Lachman, M. E., Ziff, M. A., & Spiro, A., III, 1994, Maintaining a sense of control in later life. In R. P. Abeles, H. C. Gift, & M. G. Ory (Eds.), Springer, New York, pp. 216–232.

Lohithatsu, D., Ramana, J.V., Girish, P., Harsha, I.N.S., Madhu, G., Lavanya, K., Swathi, D.S., 2014, A Latest Review on Liquisolid Technique as a Novel Approach, World Journal of Pharmaceutical Research, 3, 479-493.

Mahapatra et al., 2014, Liquisolid Technique: A novel approach in pharmaceutical formulation development, Journal of Chemical and Pharmaceutical Research, 6, 529-543.

Mohiuddin, M. Z., Puligilla, S., Chukka, S., Devadasu, V., and Penta, J., Formulation and Evaluation of Glyburide Liquisolid Compacts, International Journal of Pharma Research & Review, 3, 36-46.

Ohwoavworhua, F. O., Adelakun, and Okhamafe, 2009, Processing Pharmaceutical Grade Microcrystalline Cellulose from Groundnut Husk:

Extraction Methods and Characterization, International Journal of Green Pharmacy, 97-104.

Pavani, E., Noman, S., Syed, I.A., 2013, Liquisolid Technique Based Sustained Release Tablet of Trimetazidine Dihydrochloride, Departmen of Pharmaceutics, 5, 302-310.

Priya, C., Kumari, R., Ankita, K., 2013, liquisolid technique an approach for enhancement of solubility, Journal of Drug Delivery & Therapeutics, 3, 131-137.

Saeedi, M., Akbari, J., Semnani, K.M., Farda, R.E., Dara, S.S.R., and Soleymani, A., 2009, Enhancement of Dissolution Rate of Indomethacin Using Liquisolid Compacts, 1, 25-34.

Satheeshbabu, N., Gowthamarajan, K., Gayathri, R., Saravanan, T., 2011, Liquisolid: A Novel Technique To Enhance Bioavailability, Journal of Pharmacy Research, 4, 181-185.

Savjani, K.T., Gajjar, A.K., and Savjani, J.K., 2012, Drug Solubility: Importance and Enhancement Techniques, International Scholarly Research Network, 1-10.

Shyam, J., Krishna R.V., Madhavi, K., Krishna V.M and Sudheer, K.D., 2014, Enhancement of solibility and Dissolution Properties of Lovastatin by Liquisolid Technique, 4, 713-722.

Singh, S.K., Srinivasan, K.K., Gowthamarajan, K., Prakash, D., Gaikwad, N.B., Singare, D.S., 2012, Influence of Formulation Parameters on Dissolution Rate Enhancement of Glyburide Using Liquisolid Technique, Informa Health Care, 8, 961-970.

Sinkar, N. B., Gondkar, S. B., and Saudagar R. B., 2015, Liquisolid Systems:

Solubility Enhancement of Poor Soluble Drugs, World Journal of Pharmaceutical Research, 4, 1748-1765.

Siregar, Charles, J.P., dan Wikarsa, S., 2008, Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar-Dasar Praktis, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 1, 54-56, 149, 185, 193, 223, 235.

Sirisha, V.N.L., Sruthi, B., and Eswaraiah, M.C., 2012, Preparation and In-Vitro Evaluation of Liquid Solid Compacts of Glibenclamide, International journal researh journal of pharmacy, 3, 1-4.

Spireas, S., 2002, Liquisolid System and Methods of Preparation Same, Pharmaceutical Research, 9, 1-6.

Sudharshan, P.S., and Bonde, C.G., 2009, Development and Validation of Analytical Method for Simultaneous Estimation of Glibenclamide and Metformin HCl in Bulk and Tablet using UV-visible spektroscopy,Int.J.

Chem Tech Res, 1, 906-909.

Suherman, Suharti, K., Insulin dan Antidiabetik Oral, Dalam: Gunawan,S.G., R.Setiabudy, Nafradi, Elysabeth, 2007, Farmakologi dan Terapi, Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universirtas Indonesia, Jakarta, pp. 4.

Sulaiman, T.N.S., 2007, Teknologi Formulasi Sediaan Tablet, Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta, pp.80, 96,103,108-110.

Sweetman, S.C., 2009, Martindale The Complete Drug Reference, 36thed., The Pharmaceutical Press, London, p.64.

Syed, I.A., Pavani, E., 2012, The Liquisolid Technique: Based Drug Delivery System, International Journal of Pharmaceutical Sciences and Drug Research, 88-96.

United States Pharmacopeial Convention, 2014, The United States Pharmacopeia, 28th edition, United States Pharmacopeial Convention Inc., Rockville, pp. 3161-3163.

Vajir, S., Sahu, V., Ghuge, N., Bang. P, Bakde, B.V., 2012, Enhancement of Dissolution Rate of Poorly Water Soluble Diclofenac Sodium by Liquisolid Technique, 1, 1338-1349.

Vraníková, B., and Gajdziok, J., 2013, Liquid System and Aspects Influencing Their Research and Development, Acta Pharm., 447-465.

Young, P.M., 2009, Handbook of Pharmaceuticals Excipient, 6th ed., The Pharmaceutical Press, London, pp. 663-666.

Lampiran 1. Sertifikat Analisis (Certificate Of Analysis COA 1. Glibenklamid

2. Gliserin

3. Amilum kentang

4. Aerosil (HDK Wacker N20)

5. Avicel PH 102

6. Sodium Starch Glycollate

7. Magnesium Stearat

Lampiran 2. Hasil spektrofotomer UV glibenklamid

1. Spectrum graph dan Peak detection glibenklamid dalam metanol

2. Kurva baku glibenklamid dalam metanol

3. Spectrum graph dan Peak detection glibenklamid dalam buffer phosphat

4. Deteksi dan kurva baku glibenklamid dalam buffer phosphat

Lampiran 3. Data hasil uji sifat alir serbuk

1. Uji indeks kompresibilitas Formula Volume

Contoh perhitungan indeks kompresibilitas (IK) : Diketahui berat serbuk : 100 gram

IK (%) :

x 100% =

x 100% = 12,941%

Lampiran 4. Data hasil uji homogenitas campuran Persamaan regresi linier :

y = 0,0606x + 0,058 r = 0,998

Tabel Absorbansi sampel serbuk glibenklamid R8 No Absorbansi Konsentrasi

sampel (mg/L)

Lampiran 5. Data hasil uji sifat fisik tablet 1. Keseragaman kandungan

Persamaan kurva baku Y= 0,0606x + 0,058 R= 0,998

Formula R1

No Serapan Konsentrasi

(mg/L)

Nilai penerimaan (Np) 5,69

Formula R2

No Serapan Konsentrasi

(mg/L)

Nilai penerimaan (Np) 6,21

Formula R3

No Serapan Konsentrasi

(mg/L)

Nilai penerimaan (Np) 6,57

Formula R4

No Serapan Konsentrasi

(mg/L)

Nilai penerimaan (Np) 5,61

Formula R5

No Serapan Konsentrasi

(mg/L)

Nilai penerimaan (Np) 6,19

Formula R6

No Serapan Konsentrasi

(mg/L)

Nilai penerimaan (Np) 7,56

Formula R7

No Serapan Konsentrasi

(mg/L)

Nilai penerimaan (Np) 4,78

Formula R8

No Serapan Konsentrasi

(mg/L)

Nilai penerimaan (Np) 2,81

2. Uji Kekerasan Tablet

3. Uji Kerapuhan Tablet

Formula

Replikasi Rata-rata ± SD

1 2 3

4. Uji Waktu Hancur Tablet

Formula

Replikasi Rata-rata ± SD

1 2 3

Lampiran 6. Data penetapan kadar tablet

Persamaan regresi linier Y= 0,0606X + 0,058 r= 0,998

Formula Absorbansi Konsentrasi Kadar (%) Rata-rata kadar ± SD

Lampiran 7. Data hasil uji disolusi tablet Persamaan regresi linier

Y= 0,0982X - 0,006 dengan nilai r = 0,999 Formula R1

Jumlah zat aktif glibenklamid ( )

Berat tablet percobaan : 552 mg

Berat tablet percobaan : 551 mg

Menit Abs fp Kadar (mg) Faktor

Berat tablet percobaan : 549 mg

Berat tablet percobaan : 551 mg

Berat tablet percobaan : 550 mg

Berat tablet percobaan: 551 mg

Rata-rata Q 0 menit : 0,00 % ± 0,00 %

Formula R2

Jumlah zat aktif glibenklamid ( )

Berat tablet percobaan : 551 mg

Berat tablet percobaan : 551 mg

Menit Abs fp Kadar (mg) Faktor

Berat tablet percobaan: 551 mg

Berat tablet percobaan: 551 mg

Menit Abs fp Kadar (mg) Faktor

Berat tablet percobaan : 550 mg

Berat tablet percobaan : 551 mg

Rata-rata Q 0 menit : 0,00 % ± 0,00 %

Formula R3

Jumlah zat aktif glibenklamid ( ) Berat tablet percobaan : 552 mg

Berat tablet percobaan: 551 mg

Menit Abs fp Kadar (mg) Faktor

Berat tablet percobaan : 550 mg

Berat tablet percobaan : 551 mg

Menit Abs fp Kadar (mg) Faktor

Berat tablet percobaan : 551 mg

Berat tablet percobaan : 551 mg

Rata-rata Q 0 menit : 0,00 % ± 0,00 %

Formula R4

Jumlah zat aktif glibenklamid ( )

Berat tablet percobaan : 551 mg

Berat tablet percobaan : 551 mg

Menit Abs fp Kadar (mg) Faktor

Berat tablet percobaan : 551 mg

Berat tablet percobaan : 549 mg

Menit Abs fp Kadar (mg) Faktor

Berat tablet percobaan : 551 mg

Berat tablet percobaan : 552 mg

Rata-rata Q 0 menit : 0,00 % ± 0,00 %

Formula R5

Jumlah zat aktif glibenklamid ( )

Berat tablet percobaan : 549 mg

Berat tablet percobaan : 551 mg

Berat tablet percobaan : 552 mg

Berat tablet percobaan : 551 mg

Menit Abs fp Kadar (mg) Faktor

Berat tablet percobaan : 551 mg

Berat tablet percobaan : 551 mg

Rata-rata Q 0 menit : 0,00 % ± 0,00 %

Formula R6

Kadar zat aktif glibenklamid ( )

Berat tablet percobaan : 550 mg

Berat tablet percobaan : 549 mg

Menit Abs fp Kadar (mg) Faktor

Berat tablet percobaan : 549 mg

Berat tablet percobaan : 552 mg

Menit Abs fp Kadar (mg) Faktor

Berat tablet percobaan : 552 mg

Formula R7

Kadar zat aktif glibenklamid ( )

Berat tablet percobaan : 549 mg

Berat tablet percobaan : 549 mg

Berat tablet percobaan : 548 mg

Berat tablet percobaan : 551 mg

Menit Abs fp Kadar (mg) Faktor

Berat tablet percobaan 552 mg

Berat tablet percobaan : 549 mg

Rata-rata Q 0 menit : 0,00 % ± 0,00 %

Formula R8

Kadar zat aktif glibenklamid ( )

Berat tablet percobaan : 549 mg

Berat tablet percobaan : 550 mg

Menit Abs fp Kadar (mg) Faktor

Berat tablet percobaan : 550 mg

Berat tablet percobaan : 549 mg

Menit Abs Fp Kadar (mg) Faktor

Berat tablet percobaan : 549 mg

Lampiran 8. Perhitungan keseragaman kandungan

Persamaan regresi linier Y= 0,0606x + 0,058 R= 0,998

Formula R1

No Serapan Konsentrasi

(mg/L)

Nilai penerimaan (Np) 5,69

Contoh perhitungan:

Konsentrasi sampel 1 Y= 0,0606x + 0,058 0,539 = 0,0606x + 0,058 X= 7,94 mg/L

Kadar (mg) = Konsentrasi sampel 1 (mg/L) x faktor pengenceran (fp) x Volume labu takar(ml)

Perhitungan nilai penerimaan Rata-rata kadar R1 jika ̅ = 96,82 %

T = 100%, maka M (kasus 1) yang digunakan jika ̅ ≤ 98,5 % Kondisi :

M = ̅

Nilai penerimaan : Np = 98,5 - ̅ + ks

= 98,5 – 96,82 + 2,4(1,67) = 5,69 %

Lampiran 9. Perhitungan disolusi tablet Persamaan regresi linier

Y= 0,0982X - 0,006 dengan nilai r = 0,999 Formula R1

Jumlah zat aktif glibenklamid ( )

Berat tablet percobaan = 552 mg Berat tablet sesungguhnya = 550 mg Fp (faktor pengenceran) = 10 ml /5 ml = 2

2. Faktor koreksi menit ke-5

= ( )

3. Kadar terkoreksi menit ke-5 = kadar (mg) + faktor koreksi

= 1,01 + 0 = 1,01 mg

4. Kadar awal glibenklamid =

= = 4,941 mg

5. Kadar terdisolusi =

= = 20,50 % Keterangan :

Faktor koreksi : kadar dalam medium yaitu pada pengambilan medium tiap selang waktu sebanyak 5,0 ml dan diganti dengan volume medium yang sama, tiap pengambilan tersebut, akan terjadi pengurangan kadar dalam medium sehingga agar kadar dalam medium dianggap tetap maka dijadikan faktor koreksi.

Lampiran 10. Data hasil kurva baku glibenklamid

1. Hasil kurva baku glibenklamid dalam metanol

Persamaan regresi linier : Y = 0,0606x + 0,058 r = 0,998

Pembuatan Kurva Baku :

a. Pembuatan larutan induk dengan cara mengambil 100 mg glibenklamid ad 100 ml metanol.

Konsentrasi glibenklamid murni (Certificate of Analysis) : 99,5 % Jumlah yang diambil : 99,5% x 100 mg = 99,5 mg

b. Dibuat variasi konsentrasi dari larutan induk adalah sebagai berikut :

Konsentrasi 3,98 µg/mL

C1V1=C2V2 2. Hasil kurva baku glibenklamid dalam bufer fosfat pH 8,5

Persamaan regresi linier : Y= 0,0982x - 0,006 r = 0,9996

Pembuatan Kurva Baku :

a. Pembuatan larutan induk dengan cara mengambil 67,0 mg glibenklamid ad 500 ml metanol dan bufer fosfat PH 8,5 .

Konsentrasi glibenklamid murni (Certificate of Analysis) : 99,5 % Jumlah yang diambil : 99,5% x 67 mg = 66,7 mg

b. Dibuat variasi konsentrasi dari larutan induk adalah sebagai berikut :

Konsentrasi 2,668

C1V1=C2V2

133,4 x 0,5 ml = C2 x 25 ml, => C2 = 2,668 Konsentrasi 4,002

C1V1=C2V2

133,4 x 0,75 ml = C2x 25 ml, => C2 = 4,002 Konsentrasi 5,336

C1V1=C2V2

133,4 x 1 ml = C2 x 25 ml, => C2 = 5,336 Konsentrasi 6,670

C1V1=C2V2

133,4 x 1,25 ml = C2 x 25 ml, => C2 = 6,670 Konsentrasi 8,004

C1V1=C2V2

133,4 x 1,5 ml = C2 x 25 ml, => C2 = 8,004 Keterangan :

C1 = Konsentrasi larutan induk (mg/L)

V1= Volume yang diambil dari larutan induk (ml) C2 = Konsentrasi larutan yang dibuat (mg/L) V2 = Volume labu takar (ml)

Lampiran 11. Analisis statistik sifat alir, sifat fisik dan disolusi tablet liquisolid glibenklamid dengan software Design Expert 9.0 dan formula optimum

1. Sifat alir

a. Respon indeks kompresibilitas Signifikasi model persamaan

Model persamaan respon kecepatan alir

Persamaan simplex lattice design : Y= 3,50 X1 + 0,05 X2 - 0,01 X1X

2. Sifat fisik tablet

a. Respon keseragaman kandungan Signifikasi model persamaan

Model persamaan respon keseragaman kandungan

Persamaan simplex lattice design : Y = 2,230 X1 + 0,311 X2 - 0,007 X1X2 Respon kekerasan tablet

Model persamaan respon kekerasan tablet

Persamaan simplex lattice design :

Y= –47,83 X1 + 0,03 X2 + 0,24 X1X2 + 0,0003 X1X2(X1X2)

b. Respon kerapuhan tablet

Model persamaan respon kerapuhan tablet

Persamaan simplex lattice design :

Y= 5,23 X1 + 0,001 X2 – 0,026 X1X2 – 0,00003 X1X2(X1X2)

c. Respon waktu hancur

Model persamaan respon waktu hancur tablet

Persamaan simplex lattice design : Y = - 0,480 X1 – 0,002X2 + 0,002 X1X2 3. Disolusi tablet (Q30)

Model persamaan respon disolusi tablet (Q30)

Persamaan simplex lattice design : Y= 8,71 X1 + 0,26 X2 - 0,03 X1X2

4. Penentuan formula optimum

Formula dengan proporsi Gliserin : Amilum kentang (25:287) mg yang dipilih dengan nilai desirability 0,904.

Lampiran 12. Analisis statistik sediaan tablet liquisolid glibenklamid dengan menggunakan sofware R studio 3.23

1. Formula Optimum 1 Uji t tidak berpasangan

Keterangan * p-value > 0,05 menunjukkan data tidak berbeda signifikan, ** p-value < 0,05 menunjukkan data berbeda signifikan

2. Formula Optimum 2 Uji t tidak berpasangan

Respon Nilai p-value

Keseragaman Kandungan (%) 0, 46*

Kekerasan (Kg) 0,36*

Kerapuhan (%) 0,32*

Waktu hancur (menit) 0,71*

Disolusi obat (%) 0,51*

Keterangan * p-value > 0,05 menunjukkan data tidak berbeda signifikan, ** p-value < 0,05 menunjukkan data berbeda signifikan

Respon Nilai p-value

Keseragaman Kandungan (%) 0, 42*

Kekerasan (Kg) 0,14*

Kerapuhan (%) 0,37*

Waktu hancur (menit) 0,29*

Disolusi obat (%) 0,24*

Lampiran 13. Dokumentasi A. Dokumentasi alat 1. Cube mixer

2. Alat uji indeks kompresibilitas

3. Mesin cetak tablet

4. Alat uji kekerasan tablet dan kerapuhan tablet

5. Alat uji waktu hancur dan disolusi tablet

B. Dokumentasi hasil formula tablet

Formula R1 Formula R2

Formula R3 Formula R4

Formula R7 Formula R8

Formula R5 Formula R6

Formula Optimum

BIOGRAFI PENULIS

Buana Cahya Wijaya lahir di Tegal pada tanggal 1 Mei 1994, merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Adhi Darma Wijaya dan Ibu Debbie Lukito. Penulis memulai pendidikan dibangku TK Elkana Tegal pada tahun 1998-2000, dilanjutkan di SD Pius Tegal pada tahun 2000-2006. SMP Negeri 7 Tegal pada tahun 2006-2009. SMA Pangudi Luhur santo Joseph Yogyakarta pada tahun 2009-2012. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di program studi S1 Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2012-2016. Selama menempuh pendidikan S1, penulis memiliki pengalaman sebagai seksi perlengkapan Pengobatan dan jalan Sehat (2014), Pengobatan gratis (2015) dan asisten dosen praktikum Farmakokinetika-Biofarmasetika (2016).

Dokumen terkait