• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3 Pembahasan

4.3.3 Penerapan Strategi DRTA

Penerapan strategi DRTA peneliti ketahui dari angket analisis kebutuhan dan angket strategi DRTA. Masing-masing angket memiliki pernyataan yang

berkaitan dengan strategi yang dibutuhkan untuk menguasai membaca level akademik. Hasil penghitungan kedua angket tersebut akan dijabarkan di bawah ini.

4.3.3.1 Analisis Angket Analisis Kebutuhan

peneliti akan memaparkan hasil angket analisis kebutuhan. Pemberian angket analisis kebutuhan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi budaya baca mahasiswa dan apa yang mereka butuhkan untuk memahami bacaan secara keseluruhan. Dalam angket analisis kebutuhan ini, terdapat beberapa pernyataan yang berkaitan dengan strategi DRTA. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan strategi membaca DRTA sesuai kebutuhan mahasiswa.

Angket ini berisi pernyataan-pernyataan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan dan hambatan mahasiswa dalam membaca. Selain itu, angket ini memiliki 20 butir subindikator. Setiap mahasiswa akan mengisi kolom pernyataan sesuai dengan pendapatnya.

Skala likert adalah skala yang dipakai dalam angket analasis kebutuhan ini. Ada lima skala, yaitu skala 1 sampai skala 5. Skala 1 = sangat tidak setuju, skala 2 = tidak setuju, skala 3 = netral, skala 4 = setuju, dan skala 5 = sangat setuju. Sesuai dengan adanya lima skala, skala likert ini memiliki lima kategori, yaitu sangat rendah, rendah, cukup, tinggi, dan sangat tinggi.

Penentuan kategori dalam skala ini menggunakan interval yang dilakukan dengan perhitungan rumus interval yang adalah 100 dibagi dengan jumlah skor pada skala likert, yaitu lima. Namun, agar semua data yang dihitung tercakup

dalam kategori skala likert, seperti nilai 40,35, maka intervalnya adalah 20,99.. Berikut tabel kategori interval skala likert.

Tabel 4.21 Kategori Skala Likert

Rentang Skor Kategori

81,00% - 100% Sangat tinggi

61,00% - 80,99% Tinggi

41,00% - 60,00% Sedang

21,00% - 40,99% Rendah

0% - 20,99% Sangat rendah

Angket analisis kebutuhan ini terdiri dari tiga aspek yang berhubungan dengan budaya baca, membaca level akademik, dan strategi DRTA yang dikembangkan menjadi 10 indikator. Sebelas indikator yang terdapat dalam angket analisis kebutuhan ialah menemukan inti bacaan, godaan dalam membaca, menemukan metode/strategi membaca, memprediksi isi buku, jenis bacaan yang disukai, kebiasaan membaca, mencari referensi materi, kualitas isi buku, faktor yang mendukung kebiasaan membaca, dan membaca level akademik. Di bawah ini akan dijabarkan masing-masing indikator yang disebutkan di atas.

a. Indikator Menemukan Inti Bacaan

Menemukan inti bacaan memang terbilang susah susah gampang bagi sebagian orang. Mereka biasanya tidak yakin dengan pendapat mereka mengenai apakah benar inti bacaan yang mereka simpulkan. Kita juga tahu bahwa pendapat setiap orang berbeda-beda. Bisa saja Si A menjawab benar, Si B menjawab salah. Dalam indikator ini, terdapat dua subindikator yang termasuk dalam indikator menemukan inti bacaan, yaitu (a) merasa sulit untuk menemukan inti bacaan yang

dibaca, dan (b) mengambil makna terdalam dari buku yang dibaca. Berikut akan ditampilkan tabel yang memuat dua subindikator yang termasuk dalam indikator menemukan inti bacaan.

Tabel 4.22 Indikator Menemukan Inti Bacaan

No. Subindikator

Rentang Skor STS TS N S SS

1. Saya merasa sulit untuk menemukan inti bacaan yang saya baca.

1 9 16 4 0

2. Saya ingin bisa mengambil makna terdalam dari buku yang saya baca.

0 1 6 16 7

Dari dua subindikator di atas, berikut pemaparan masing-masing subindikator : “Saya merasa sulit untuk menemukan inti bacaan yang saya baca.” Melihat data di atas, sebanyak 16 responden dominan memilih untuk bersikap netral. Jika dihitung menjadi persenan berarti terdapat 53,33 % responden memilih netral. Sedangkan jumlah responden yang memilih tidak setuju sebanyak 9 responden, yang berarti ada 30% responden masuk dalam kategori rendah. Selanjuntya, 4 responden memilih setuju yang berarti 13,33% responden berada dalam kategori tinggi. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa subindikator “Saya merasa sulit untuk menemukan inti bacaan yang saya baca.”, mempunyai jawaban dominan netral yang berarti bahwa mahasiswa belum yakin akan inti bacaan yang dibacanya.

Subindikator kedua yaitu, “Saya ingin bisa mengambil makna terdalam dari buku yang saya baca”. Jika jawaban setuju dan sangat setuju dipandang sebagai

sikap positif, maka sebanyak 23 responden memilih berpendapat setuju dan sangat setuju. Hal berarti 76,66 % responden memilih kategori tinggi dan sangat tinggi. Dapat disimpulkan, para responden yang adalah mahasiswa menyadari bahwa penting bagi mereka untuk mengambil makna terdalam suatu bacaan. Dari data di atas, dapat dilihat pula tidak ada yang memiliki pilihan sangat tidak setuju. Namun, ada 1 responden memilih tidak setuju yang berarti 3,3% memiliki sikap negatif. Selanjutnya, sebanyak 6 atau 20% responden tidak jelas, mereka memilih bersikap netral.

b. Indikator Godaan Dalam Membaca

Seiring berkembangnya zaman, teknologi juga semakin berkembang. Bentuk bahan bacaan pun bermacam-macam. Mulai dari bacaan media online dan media cetak. Dalam kegiatan membaca, seringkali seseorang tergoda untuk melakukan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan membaca, misalnya bermain HP, ngemil, berbicara dengan teman dan lain sebagainya. Akhirnya, informasi yang mereka terima terpisah-pisah dan sulit untuk menangkap isinya. Di bagian ini, terdapat subindikator yang termasuk dalam indikator godaan dalam membaca, yaitu “Saya sering tergoda untuk bermain HP daripada membaca buku”. Berikut adalah tabel yang memuat subindikator dari indikator godaan dalam membaca.

Tabel 4.23 Indikator Godaan dalam Membaca

No. Subindikator

Rentang Skor

STS TS N S SS

1. Saya sering tergoda untuk bermain HP daripada membaca buku

2 1 7 10 10

Dari tabel, dapat dilihat bahwa sebanyak 20 responden memiliki pendapat setuju dan sangat setuju. Hal ini berarti sebanyak 66,66% responden memiliki sikap positif dalam menyikapi pernyataan dalam subindikator tersebut. Sebanyak 7 atau 23,33% responden memilih untuk bersikap netral. Data ini membuktikan bahwa godaan dalam membaca dialami sebagian besar orang. Keadaan ini dapat diartikan sebagai salah satu faktor yang dapat menggagalkan seseorang memahami bacaan secara keseluruhan.

c. Indikator Menemukan Metode/Strategi Membaca

Jika seseorang telah menemukan strategi atau metode yang cocok dengannya, maka kegiatan membaca akan menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan. Berbeda dengan seseorang yang belum menemukan strategi membaca yang pas, dia akan menganggap kegiatan membaca adalah kegiatan yang membosankan. Memang ada banyak sekali strategi membaca yang ditawarkan, tinggal bagaimana si pembaca memilih mana strategi yang tepat untuknya. Dari indikator menemukan metode/strategi membaca, terdapat empat subindikator, yaitu (a) Saya belum menemukan metode membaca yang tepat, (b) Saya mengharapkan ada strategi membaca yang mudah untuk diterapkan, (c) saya

pernah membaca buku/modul tentang strategi membaca, dan (d) saya mengerti mengenai strategi DRTA. Berikut tabel yang memuat subindikator tersebut.

Tabel 4.24 Indikator Menemukan Metode/Strategi Membaca

No. Subindikator

Rentang Skor STS TS N S SS

1. Saya belum menemukan metode membaca yang tepat.

1 6 9 13 1

2. Saya mengharapkan ada strategi membaca yang mudah untuk diterapkan.

0 0 1 15 14

3. Saya pernah membaca buku/modul tentang strategi membaca.

0 9 11 8 2

4.

Saya mengerti mengenai strategi DRTA. 1 13 12 4 0

Dilihat dari subindikator pertama yaitu “Saya belum menemukan metode membaca yang tepat”, sebanyak 14 responden memiliki pendapat setuju dan sangat setuju. Hal ini berarti sebanyak 46,66% responden memiliki sikap positif mengenai metode/strategi membaca. Selanjutnya, sebanyak 9 responden memiliki sikap netral. Artinya 30% responden belum jelas apakah mereka memerlukan strategi membaca khusus atau tidak.

Subindikator kedua, yaitu “Saya mengharapkan ada strategi membaca yang mudah untuk diterapkan”. Sebanyak 15 responden memiliki jawaban setuju dan sebanyak 14 responden memiliki jawaban sangat setuju. Jika digabungkan, maka jumlah responden yang memiliki sikap positif ada 29 responden. Berarti ada 96,66% responden berada dalam kategori tinggi dan sangat tinggi. Dari jawaban

mereka, bisa disimpulkan bahwa strategi membaca yang tepat sangat diperlukan oleh pembaca guna memahami keseluruhan informasi dalam bacaan.

Subindikator ketiga, “Saya pernah membaca buku/modul tentang strategi membaca”. Dari subindikator tersebut, sebanyak 8 responden memilih setuju dan 2 responden memilih sangat setuju. Hal ini bisa diartikan bahwa 10 dari 20 responden pernah membaca tentang strategi membaca. Jika digabungkan, sebanyak 33,33% responden memiliki sikap positif terhadap subindikator ketiga. Sebanyak 11 responden memilih untuk bersikap netral. Artinya 36,66% responden masih belum jelas apakah mereka pernah membaca buku/modul tentang strategi membaca atau tidak.

Subindikator keempat, “Saya mengerti mengenai strategi DRTA.” Sebanyak 13 responden menjawab tidak setuju yang berarti 43,33% responden memiliki sikap negatif. Hampir setengah dari responden tidak mengetahui apa itu strategi DRTA. Di samping itu, ada 12 responden memiliki jawaban netral. Hal ini belum jelas karena tidak diketahui apakah mereka mengerti atau tidak mengenai strategi DRTA. Namun, 4 responden memiliki jawaban setuju. Jawaban ini berarti ada 13,33% responden memiliki sikap positif menyangkut strategi DRTA.

d. Indikator Memprediksi Isi Buku

Sebagian besar pembaca biasanya sudah bisa memprediksi isi buku. Prediksi ini dilakukan dengan membaca sinopsis buku ataupun dengan melihat judul buku. Misalnya, buku dengan judul Morfologi Bahasa Indonesia, pembaca akan memprediksi bahwa buku tersebut akan membicarakan mengenai pembentukan kata dan hal-hal yang berkaitan dengan imbuhan. Terdapat satu

subindikator dalam indikator memprediksi isi buku, yaitu “Saya akan senang jika saya bisa memprediksi isi buku dari judulnya.” Berikut akan dipaparkan melalui tabel di bawah ini.

Tabel 4.25 Indikator Memprediksi Isi Buku

No. Subindikator

Rentang Skor STS TS N S SS

1. Saya akan senang jika saya bisa memprediksi isi buku dari judulnya.

0 4 3 16 7

Sebanyak 16 responden memilih jawaban setuju untuk subindikator di atas. Hal ini berarti 53,33% responden memiliki sikap positif dengan kategori tinggi. Presentase responden sebelumnya ditambah dengan 7 atau 23,33% responden yang memilih jawaban sangat setuju. Jika kedua pilihan tersebut digabungkan, maka sebanyak 23 responden memiliki sikap positif dengan jumlah presentase 76,66% dalam kategori tinggi dan sangat tinggi. Dari data di atas, ada 3 atau 10% responden yang masih belum jelas pilihannya.

e. Indikator Jenis Bacaan yang Disukai

Semakin ke sini, jenis bahan bacaan semakin membanjir. Ada yang suka membaca via online, ada yang lebih suka membaca via cetak, ada yang suka buku berwarna, ada yang suka buku yang tipis, dan lain sebagainya. Dalam indikator jenis bacaan yang disukai ini terdapat lima subindikator, yaitu (a) saya lebih senang membaca buku yang berwarna, dan (b) saya lebih suka membaca via

Tabel 4.26 Indikator Jenis Bacaan yang Disukai

No. Subindikator

Rentang Skor STS TS N S SS

1. Saya lebih senang membaca buku yang berwarna.

0 2 6 15 7

2.

Saya lebih suka membaca via online. 3 1 10 10 6 3. Saya tidak bisa membaca dengan baik jika

disuguhkan banyak strategi membaca.

0 3 14 9 4

4. Saya menginginkan bahan bacaan yang bisa saya bawa ke mana saja.

0 1 4 18 7

5. Saya ingin bahan bacaan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

0 0 3 9 18

Pada subindikator yang pertama, sebanyak 15 responden memiliki jawaban setuju jika mereka lebih suka bacaan berwarna. Selanjutnya, sebanyak 7 responden memilih sangat setuju. Jika keduanya digabungkan, maka sebanyak 22 responden memiliki sikap positif terhadap subindikator pertama. Artinya sebanyak 73,33% responden setuju jika bahan bacaan yang menarik adalah bahan bacaan yang berwarna. Jawaban yang dominan mereka masuk dalam kategori tinggi dan sangat tinggi.

Subindikator kedua, yaitu “Saya lebih suka membaca via online.” Ada 10 responden menyatakan setuju dan 6 responden menyatakan sangat setuju. Jika dipresentase, maka jumlah responden yang setuju dan sangat setuju ada 53,33%. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari 50% responden lebih suka membaca via

online. Sebanyak 10 atau 33,33% responden masih belum jelas. Apakah mereka

lebih suka membaca via online atau tidak.

Subindikator ketiga, yaitu “Saya tidak bisa membaca dengan baik jika disuguhkan banyak strategi membaca”. Sebanyak 9 responden memilih setuju dan 4 responden menjawab sangat setuju. Artinya, jika dijumlahkan kedua jawaban di atas, maka 43,33% responden memiliki sikap positif terhadap pernyataan “Saya tidak bisa membaca dengan baik jika disuguhkan banyak strategi membaca”. Akan tetapi, ada 14 atau 46,66% responden masih belum jelas. Mereka lebih memilih bersikap netral.

Subindikator keempat, yaitu “Saya menginginkan bahan bacaan yang bisa saya bawa ke mana saja”. Responden yang memilih pilihan setuju merupakan jawaban dominan. Ada 18 atau 60% responden menyatakan setuju dengan subindikator keempat. Sebanyak 7 responden memilih jawaban sangat setuju, artinya ada 23,33% responden memilih jawaban sangat setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 83,33% responden menginginkan bahan bacaan yang bisa dibawa ke mana saja.

Subindikator kelima, yaitu “Saya ingin bahan bacaan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti”. Jawaban responden yang paling dominan adalah pilihan sangat setuju. Sebanyak 18 responden memilih pilihan tersebut dan 9 responden memilih pilihan setuju. Jika dijumlahkan, maka presentase responden yang memiliki sikap positif terhadap subindikator lima ada 90%.

f. Indikator Kebiasaan Membaca

Seseorang yang memiliki kebiasaan membaca pastilah seseorang yang telah memiliki budaya baca. Kebiasaan membaca yang telah dimiliki akan membuat orang tersebut terlatih dalam memahami informasi yang dibacanya. Frekuensi membaca yang teratur bisa menjadikan seseorang menjadi pribadi yang kritis membantu membentuk pribadi seseorang. Pada indikator ini, terdapat satu subindikator yaitu, “Saya tidak pernah membaca buku saat waktu luang”. Berikut akan dipaparkan melalui tabel di bawah ini.

Tabel 4.27 Indikator Kebiasaan Membaca

No. Subindikator

Rentang Skor

STS TS N S SS

1. Saya tidak pernah membaca buku saat waktu luang

2 9 16 2 1

Dari data di atas, dapat dilihat sebanyak 16 responden memiliki jawaban netral. Hal ini berarti ada 53,33% responden belum jelas, apakah mereka membaca pada waktu luang atau tidak. Selanjutnya, ada 9 responden memilih jawaban tidak setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebanyak 30% responden memiliki sikap positif untuk menentang pernyataan pada subindikator di atas.

g. Indikator Mencari Referensi Materi

Sebagian besar mahasiswa biasanya mencari referensi materi karena ada tugas yang mengharuskan mereka mencari referensi. Di masa sekarang ini, mahasiswa lebih suka copy-paste referensi dari internet tanpa mempertimbangkan

lebih jauh dampaknya. Seringkali website tempat mereka mencari referensi masih belum bisa dipertanggunggjawabkan. Pada indikator mencari referensi materi, terdapat dua subindikator, yaitu (a) belajar menggunakan buku/modul dengan gambar-gambar dan materi secara lebih rinci menarik bagi saya, dan (b) saya lebih suka membaca materi terkait isu-isu yang sedang hangat terjadi. Berikut akan dipaparkan melalui tabel di bawah ini.

Tabel 4.28 Indikator Mencari Referensi Materi

No. Subindikator

Rentang Skor STS TS N S SS

1. Belajar menggunakan buku/modul dengan gambar-gambar dan materi secara lebih rinci menarik bagi saya.

0 1 5 14 10

2. Saya lebih suka membaca materi terkait isu-isu yang sedang hangat terjadi

0 1 7 17 5

Pada subindikator pertama, yaitu “Belajar menggunakan buku/modul dengan gambar-gambar dan materi secara lebih rinci menarik bagi saya”, ada 24 responden yang memberikan sikap positif. 14 responden memilih jawaban setuju dan 10 responden memilih jawaban sangat setuju. Jika dijumlahkan jumlah responden yang memiliki sikap positif ada 80%. Jawaban mereka juga masuk dalam kategori tinggi dan sangat tinggi.

Subindikator kedua yaitu “Saya lebih suka membaca materi terkait isu-isu yang sedang hangat terjadi”, memiliki jawaban dominan setuju. Sebanyak 17 responden memilih jawaban setuju dan 5 responden memilih jawaban sangat setuju. Jika hasil tersebut dipresentase, maka didapat 56,66% memilih setuju dan

16,66% memilih sangat setuju. Presentase dengan hasil tertinggi melebihi 50%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembaca lebih suka membaca materi terkait isu yang sedang hangat terjadi.

h. Indikator Kualitas Buku yang Diinginkan

Kualitas buku yang dibaca merupakan salah satu faktor yang diperhatikan saat membaca. Buku dengan isi dan tampilan yang tidak sesuai dengan keinginan pembaca akan ditinggalkan. Sebaliknya, buku dengan isi dan tampilan yang sesuai dengan keinginan akan membuat pembaca betah membaca guna menggali informasi sekaligus menilai suatu buku. Ada satu subindikator dari indikator kualitas buku yang diinginkan, yaitu “Saya sulit mencari kelebihan dan kekurangan bahan bacaan yang saya baca”. Berikut akan dipaparkan melalui tabel di bawah ini.

Tabel 4.29 Indikator Kualitas Buku yang Diinginkan

No. Subindikator

Rentang Skor STS TS N S SS

1. Saya sulit mencari kelebihan dan

kekurangan bahan bacaan yang saya baca.

2 7 15 5 1

Dari data di atas, sebanyak 15 responden memilih jawaban netral. Artinya sebanyak 50% responden masih belum jelas, apakah mereka bisa menilai suatu bahan bacaan atau tidak. Sedangkan 7 responden yang lain memilih pernyataan tidak setuju terhadap subindikator “saya sulit mencari kelebihan dan kekurangan

bahan bacaan yang saya baca”. Hal ini menandai bahwa kemampuan menilai suatu buku masih kurang.

i. Indikator Faktor yang Mendukung Kebiasaan Membaca

Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang memiliki kebiasaan membaca. Biasanya, seseorang yang memiliki kebiasaan membaca adalah orang yang berteman dengan sesama pembaca aktif. Di sini, dapat dilihat bahwa faktor eksternal (teman) bisa berpengaruh terhadap kebiasaan membaca seseorang. Selain faktor eksternal, ada faktor internal, seperti minat, kondisi tubuh, dsb. Indikator faktor yang mendukung kebiasaan membaca memiliki dua subindikator, yaitu (a) Saya ingin orang sekitar saya bisa membantu saya membangkitkan kebiasan membaca, dan (b) saya ingin para generasi muda menjadi orang yang kritis melalui kegiatan membaca. Berikut akan dipaparkan melalui tabel di bawah ini.

Tabel 4.30 Indikator Faktor yang Mendukung Kebiasaan Membaca

No. Subindikator

Rentang Skor STS TS N S SS

1. Saya ingin orang sekitar saya bisa

membantu saya membangkitkan kebiasan membaca.

1 0 2 17 10

2. Saya ingin para generasi muda menjadi orang yang kritis melalui kegiatan membaca.

0 0 2 9 19

Berdasarkan tabel di atas, subindikator “Saya ingin orang sekitar saya bisa membantu saya membangkitkan kebiasan membaca”, memiliki tanggapan yang positif dari responden. Sebanyak 17 responden memilih jawaban setuju dengan

kategori tinggi dan sebanyak 10 responden memilih jawaban sangat setuju dengan kategori sangat tinggi. Jika jawaban kedua pilihan ini digabungkan, maka akan diperoleh presentase 90% responden menyatakan setuju dan sangat setuju.

Pada subindikator “Saya ingin para generasi muda menjadi orang yang kritis melalui kegiatan membaca”, perolehan pilihan sangat setuju merupakan pilihan responden yang dominan. Sebanyak 19 atau 63,33% responden memilih sangat setuju pada subindikator tersebut. Pada pilihan setuju, ada 9 atau 30% responden yang memilih. Jika digabungkan, ada 93,33% responden memiliki sikap positif terhadap pernyataan “Saya ingin para generasi muda menjadi orang yang kritis melalui kegiatan membaca”.

j. Indikator Membaca Level Akademik

Membaca level akademik merupakan kegiatan membaca dengan memahami keseluruhan isi bacaan. Dalam membaca level akademik, banyak strategi yang bisa dipakai. Salah satunya strategi Directed Reading Thinking and Activity

(DRTA). Strategi ini menuntut pembaca untuk terlibat secara penuh dalam

keseluruhan isi bacaan. Pada indikator membaca level akademik ini, ada satu subindikator, yaitu “Saya mengerti apa itu membaca level akademik”. Berikut akan dipaparkan melalui tabel di bawah ini.

Tabel 4.31 Indikator Membaca Level Akademik

No. Subindikator

Rentang Skor STS TS N S SS

1. Saya mengerti apa itu membaca level akademik.

Berdasarkan tabel di atas, subindikator “Saya mengerti apa itu membaca level akademik”, memiliki jawaban setuju sejumlah 10 responden dan jawaban sangat setuju sejumalh 2 responden. Hal ini berarti hanya 40% responden yang mengerti apa itu membaca level akademik, sedangkan sebagian 33,33% responden yang lain tidak mengetahui apa itu membaca level akademik. Sementara itu, ada 1 responden yang menyatakan netral. Hal ini menandakan bahwa masih belum jelas apakah responden itu tahu atau tidak mengenai membaca level akademik.

Kesimpulan angket analisis kebutuhan :

Dari hasil analisis angket di atas, terlihat bahwa sebagian besar responden memerlukan dorongan dari dalam maupun dari luar untuk memningkatkan budaya baca. Hal terlihat dari beberapa pernyataan, seperti masih banyak responden yang belum bisa menemukan metode membaca yang tepat. Mengenai pernyataan tersebut, sebanyak 14 dari 30 responden memilih jawaban setuju. Banyak responden yang kesulitan memahami bacaan dengan bahasa yang tinggi dan mereka menginginkan orang-orang di sekitar mereka dapat mempengaruhi meningkatkan budaya baca mereka. Dari dua pernyataan ini, didapat masing-masing 29 dan 27 jawaban setuju dari responden.

Berdasarkan hasil penghitungan indeks angket analisis kebutuhan yang dilakukan peneliti, diperoleh skor 72,56% dan berkategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa responden membutuhkan strategi tertentu untuk menguasai membaca level akademik. Strategi yang diarahkan di sini adalah strategi DRTA.

4.3.3.2 Analisis Angket Strategi DRTA

Penyebaran angket ini bertujuan mengembangkan kemampuan membaca level akademik mahasiswa dengan menggunakan strategi DRTA. Data angket ini digunakan untuk melihat kebutuhan pembaca, dalam hal ini mahasiswa sebagai generasi Z yang terintegrasi dengan penggunaan strategi DRTA.

Angket strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) berisi pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan beberapa hal, yaitu membaca level akademik dan startegi DRTA sendiri. Angket ini memiliki 20 butir pernyataan dengan lima pilihan jawaban. Setiap responden/mahasiswa wajib mengisi kolom pernyataan sesuai dengan pendapatnya.

Sama seperti angket analisis kebutuhan, angket strategi Directed Reading

Thinking Activity (DRTA) menggunakan skala likert. Ada lima skala, yaitu skala

1 sampai skala 5. Skala 1 = sangat tidak setuju, skala 2 = tidak setuju, skala 3 = netral, skala 4 = setuju, dan skala 5 = sangat setuju. Sesuai dengan adanya lima skala, skala likert ini memiliki lima kategori, yaitu sangat rendah, rendah, cukup, tinggi, dan sangat tinggi.

Penentuan kategori dalam skala ini menggunakan interval yang dilakukan

Dokumen terkait