BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Pengalaman Mengajar
2.2.1 Pengertian Pengalaman Mengajar
Seorang guru tentu tidak hanya dilihat dari kemampuan dan prestasi saja,
namun juga pengalaman kerja atau pengalaman mengajar yang dia peroleh dalam
membentuk kematangan dan kemantapan perilaku guru tersebut.Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, pengalaman artinya yang pernah dialami (dijalani,
dirasai, ditanggung, dan sebagainya), dan mengajar artinya memberi pelajaran.
Pengalaman mengajar berarti proses pemberian pelajaran yang telah guru alami
dari awal menjadi seorang tenaga pendidik.
Muslich (2007:13) menjelaskan bahwa “pengalaman mengajar, yaitu masa kerja guru (termasuk guru bimbingan dan konseling) dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga yang berwenang (dapat dari pemerintah dan/atau kelompok masyarakat penyelenggara pendidikan)”.
Berdasarkan kedua pengertian tersebut, maka salah satu pengertian
pengalaman mengajar adalah masa kerja seorang tenaga pendidik dalam
melakukan pemberian pelajaran kepada siswa. Semakin lama pengalaman
seseorang guru, maka dipandang memiliki kematanganpribadi dalam menjalankan
tugas-tugas yang dipercaya kepadanya, sehingga kemungkinan untuk berhasil
dalam menjalankan tugas akan lebih besar. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Mulyasa (2009b:28) bahwa “dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan (journey), yang berdasarkan
pengetauan dan pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu”. Setiap guru tentu memiliki pengalaman yang berbeda-beda, semakin lama guru berada di dunia pendidikan akan makin besar pula pengalaman yang guru miliki. Saondi dan Suherman (2010:111) menjelaskan bahwa “tanpa kesanggupan untuk menarik pelajaran dari pengalamannya, seseorang tidak akan mengalami proses kemajuan dan pematangan dalam pekerjaannya”. Pendapat tersebut berarti profesionalisme guru dari pengalamannya selama mengajar akan berkembang jika
guru memiliki kesanggupan mengambil pelajaran dari setiap pembelajaran yang
guru lakukan.
2.2.2 Fungsi dan Tujuan Pengalaman Mengajar
Pengalaman dalam semua kegiatan sangat diperlukan, karena experience
is the best teacher, yang artinya pengalaman merupakan guru yang terbaik. Guru
sebagai pelaksana proses belajar mengajar tentu pernah mengalami suatu masalah
dalam mengajar. Selama mengajar tentu guru akan menemukan hal-hal baru, jika
memberi pelajaran yang berarti bagi guru itu sendiri. Pendapat oleh Saondi dan Suherman (2010:111) yang menyatakan “profesionalisme memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan”. Pengalaman yang diperoleh guru sangat beragam, masalah- masalah yang dihadapi guru sebagai pendidik tentu akan mendorong guru mencari
jalan keluar untuk menyelesaikannya, dari pengalaman guru menghadapi masalah
tersebut akan meningkatkan profesionalisme guru. Guru diharapkan terus
mengembangkan pengalaman mengajar, hal ini diimbangi dengan manajemen
sumber daya manusia di sekolah yang juga perlu memperhatikan pengalaman yang guru miliki. Wukir (2013:31) menjelaskan bahwa “seleksi, penempatan dan pelatihan staff harus diprioritaskan untuk memastikan tercapainya kinerja yang maksimum dari pegawai”. Maksudnya adalah jika sekolah menginginkan guru yang kompeten dibidangnya, tentu pengalaman guru perlu untuk ditingkatkan,
upaya sekolah untuk meningkatkan pengalaman guru dengan memperhatikan
manajemen sumber daya manusia. Pengalaman yang dimiliki guru juga nantinya
akan membantu bagi guru lain, terutama guru pemula yang perlu bimbingan dari
guru senior di sekolah.
2.2.3 Indikator Pengalaman Mengajar
Pengalaman kerja guru atau pengalaman mengajar menjadi sebuah
pemahaman dari guru terhadap hal-hal yang dialami dalam mengajar, sehingga
hal-hal yang dialami tersebut telah dikuasainya, baik mengenai pengetahuan serta
ketrampilan pada diri guru. Apabila dalam mengajarguru menemukan hal-hal
mendapatkan tambahan pengetahuan dan ketrampilan tentang bidang kerjanya.
Pengalaman mengajar memiliki dua indikator, pendidikan dan pelatihan serta
masa kerja/lama mengajar.
a. Pendidikan dan pelatihan
Seseorang akan memiliki kemampuan yang baik bila dia terus dididik dan
dilatih, sama halnya dengan guru. Guru yang telah memiliki pendidikan yang
matang dan pelatihan lapangan, tentu memiliki kematangan dalam mengajar.
Pendapat tentang pengalaman mengajar dikemukakan oleh Wukir (2013:90) yang menjelaskan “pengalaman merupakan pelatihan dan pengembangan yang diperoleh dari pekerjaan sebelumnya yang diperlukan sebagai kualifikasi di posisi tersebut”. Pendapat tersebut senada dengan penjelasan pendidikan dan pelatihan guru menurut Muslich (2007:13) yaitu “pengalaman dalam mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan dan/ atau peningkatan
kompetensi dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik, baik pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional maupun internasional”. Pendapat pertama menjelaskan bahwa seorang guru yang berpengalaman tentu telah
mendapat pelatihan dan pengembangan yang guru dapatkan dari pengalaman
mengajarnya dari awal. Lalu pendapat kedua menjelaskan pengalaman dan
pendidikan yang diperoleh seorang guru akan menggambarkan bagaimana guru
tersebut berkompeten dibidangnya. Kedua pendapat tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa semakin banyak guru mendapatkan pendidikan dan pelatihan
keguruan, maka semakin matang pula guru tersebut dalam menjalankan tugas
b. Masa kerja/lama mengajar
Pengalaman mengajar guru juga termasuk dalam syarat sertifikasi guru,
guru dalam mencapai kualifikasi keprofesionalan tercantum dalam pasal 2,
Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru dalam
Jabatan, yakni:
Penilaian portofolio sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mendeskripsikan:kualifikasi akademik;pendidikan dan pelatihan; pengalaman mengajar; perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran;penilaian dari atasan dan pengawas;prestasi akademik;karya pengembangan profesi;keikutsertaan dalam forum ilmiah;pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial; danpenghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
Penjelasan lebih rinci dari komponen 3 (pengalaman mengajar) dalam
permendiknas oleh Muslich (2007:44) yang menyatakan bahwa “komponen 3 ini berkaitan dengan masa kerja guru, yaitu masa ketika guru melakukan tugas profesionalnya”. Maksudnya adalah pengalaman mengajar guru dapat dilihat dari berapa lama guru tersebut mengajar, masa kerja/lama mengajar guru tersebut
ditunjukkan melalui waktu yang diberikan guru untuk menyampaikan materi ke
peserta didik.