• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 3.1 Penyajian Data

4.3. Pengaruh Faktor-faktor terhadap Kinerja OPAC

Pengaruh faktor-faktor terhadap kinerja OPAC merupakan pengaruh yang signifikan. Ini terbukti dari hasil hipotesis secara simultan diketahui bahwa faktor-faktor dari variabel efektivitas, efisiensi dan kualitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja OPAC. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik faktor-faktor dari variabel efektivitas, efisiensi dan kualitas, maka akan semakin meningkatkan kinerja OPAC.

Hasil studi ini membenarkan kajian teoritis yang menyatakan dan membuktikan bahwa 3 dimensi utama yang digunakan pengguna untuk menilai kinerja OPAC antara lain efektivitas, efisiensi141 dan kualitas142. Kinerja OPAC merupakan penilaian atau sikap global yang berkenaan dengan superioritas suatu kinerja dalam jangka panjang. Kinerja OPAC tentu tidak dapat lepas dari perbaikan dan pengembangan terhadap faktor- faktor yang dapat mempengaruhinya.

Dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang secara simultan mempengaruhi kinerja OPAC meliputi faktor tingkat keamanan data, kecepatan sistem informasi, ketelitian sistem informasi, variasi informasi, relevansi informasi, keakuratan informasi, kualitas informasi, efisiensi anggaran biaya, efisiensi waktu, tenaga sistem informasi, peralatan dan

141 Scott dalam Imbaruddin. 2001. Loc. Cit. hlm.7 142 Gasperez, Vincent. 1997. Loc. Cit. hlm. 78.

cara yang digunakan, tingkat keamanan, kecepatan akses OPAC, OPAC dapat diakses kapan dan dimana saja, notifikasi dan solusi ketika sistem error, serta kecepatan respon OPAC.

Sedangkan faktor-faktor yang secara parsial mempengaruhi kinerja OPAC adalah faktor-faktor dari variabel efektivitas meliputi tingkat keamanan data, kecepatan sistem informasi, ketelitian sistem informasi, variasi informasi, relevansi informasi, keakuratan informasi dan kualitas informasi. Adapun faktor-faktor dari variabel efisiensi meliputi efisiensi anggaran biaya, efisiensi waktu, tenaga sistem informasi, peralatan dan cara yang digunakan. Sedangkan faktor-faktor dari variabel kualitas meliputi tingkat keamanan, kecepatan akses OPAC, OPAC dapat diakses kapan dan dimana saja, notifikasi dan solusi ketika sistem error, serta kecepatan respon OPAC.

Adapun penentuan faktor-faktor yang dominan ditemukan bahwa faktor-faktor dari variabel kualitas yang paling dominan mempengaruhi kinerja OPAC di perpustakaan UTM, kemudian disusul faktor-faktor dari variabel lain berturut-turut adalah efektivitas dan efisiensi. Hal ini berarti bahwa faktor-faktor dari variabel kualitas lebih mendominasi sebagai pengukur faktor-faktor kinerja OPAC dalam penelitian ini dibanding dengan faktor-faktor dari kedua variabel lainnya. Jadi, faktor-faktor kinerja, terutama dipengaruhi oleh faktor-faktor dari variabel kualitas daripada faktor-faktor dari variabel efektivitas dan efisiensi. Hal ini dipengaruhi oleh adanya masalah-masalah terkait aspek efektivitas dan efisiensi yang masih belum dapat teselesaikan, sedangkan di sisi yang lain, pengguna menilai kinerja OPAC telah baik atau sudah mumpuni sebagai sistem informasi perpustakaan, sehingga hal ini mengakibatkan rendahnya pengaruh efektivitas dan efisiensi pada kinerja OPAC. Masalah-masalah tersebut antara lain berhubungan dengan aspek efektifitas yang terkait dengan yang berupa keamanan data, kecepatan sistem informasi, ketelitian sistem informasi, variasi informasi, relevansi informasi, keakuratan informasi dan kualitas informasi. Sedangkan pada aspek efisiensi terkait

dengan anggaran biaya, efisiensi waktu, tenaga sistem informasi, peralatan yang digunakan dan cara yang digunakan. Masalah-masalah tersebut yang diketahui memiliki pengaruh yang relatif lebih rendah daripada aspek kualitas, sehingga variabel kualitas menjadi faktor yang dominan mempengaruhi kinerja OPAC.

Dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja OPAC adalah faktor accesibility dan interactivity yang meliputi tingkat keamanan, kecepatan akses OPAC, OPAC dapat diakses kapan dan dimana saja, notifikasi dan solusi ketika sistem error, serta kecepatan respon OPAC.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini akan dijelaskan tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari bab-bab sebelumnya. Kesimpulan hasil penelitian didasarkan pada hipotesis penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja OPAC pada perpustakaan UTM. Sedangkan pada bagian saran berdasarkan hasil temuan dan kesimpulan dari penelitian ini.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kinerja OPAC pada perpustakaan UTM secara simultan dipengaruhi oleh variabel efektivitas, efisiensi dan kualitas, sehingga hipotesis pertama terbukti (diterima). Faktor-faktor yang secara simultan mempengaruhi kinerja OPAC meliputi faktor tingkat keamanan data, kecepatan sistem informasi, ketelitian sistem informasi, variasi informasi, relevansi informasi, keakuratan informasi, kualitas informasi, efisiensi anggaran biaya, efisiensi waktu, tenaga sistem informasi, peralatan dan cara yang digunakan, tingkat keamanan, kecepatan akses OPAC, OPAC dapat diakses kapan dan dimana saja, notifikasi dan solusi ketika sistem error, serta kecepatan respon OPAC.

Adanya pengaruh secara parsial dari faktor-faktor dari variabel efektivitas meliputi tingkat keamanan data, kecepatan sistem informasi, ketelitian sistem informasi, variasi informasi, relevansi informasi, keakuratan informasi dan kualitas informasi. Adapun faktor-faktor dari variabel efisiensi meliputi efisiensi anggaran biaya, efisiensi waktu, tenaga sistem informasi, peralatan dan cara yang digunakan. Sedangkan faktor- faktor dari variabel kualitas meliputi tingkat keamanan, kecepatan akses OPAC, OPAC dapat diakses kapan dan dimana saja, notifikasi dan solusi ketika sistem error, serta kecepatan respon OPAC. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa hipotesis kedua dalam penelitian ini sepenuhnya terbukti (diterima).

Variabel yang paling besar / dominan terhadap kinerja OPAC adalah variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap kinerja OPAC di perpustakaan UTM. Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja OPAC adalah faktor-faktor dari variabel kualitas karena mempunyai nilai t-hitung (8,017) dan standardized coefficients (0,629) lebih besar daripada nilai faktor-faktor dari variabel Efektivitas dan Efisiensi. Sehingga pada hipotesis ketiga, yaitu faktor-faktor dari variabel Efektivitas berpengaruh paling dominan terhadap kinerja OPAC di perpustakaan UTM tidak terbukti (ditolak). Faktor-faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja OPAC adalah faktor accesibility dan interactivity yang meliputi tingkat keamanan, kecepatan akses OPAC, OPAC dapat diakses kapan dan dimana saja, notifikasi dan solusi ketika sistem error, serta kecepatan respon OPAC.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil uji simultan dan parsial, perpustakaan UTM hendaknya tetap mempertahankan dan meningkatkan kinerja yang selama ini terbukti berpengaruh terhadap Kinerja OPAC. Faktor-faktor dari variabel efektivitas, efisiensi dan kualitas yang terbukti berpengaruh secara parsial terhadap kinerja OPAC harus lebih diperhatikan dan terus mengupayakan kinerja OPAC yang berorientasi pada kepuasan pengguna.

Selain itu, perlunya melakukan perbaikan pada aspek keakuratan informasi karena berdasarkan pengamatan peneliti, terkadang buku tidak berada pada rak (belum ditata pada rak karena buku yang diminta oleh pengguna terkadang baru tiba dari bagian pengolahan atau baru dikembalikan oleh pengguna). Untuk itu, petugas hendaknya lebih aktif dalam kegiatan shelving koleksi, yakni tidak hanya dilakukan sekali dalam sehari.

Selanjutnya, pihak perpustakaan UTM hendaknya melakukan pengecekan secara berkala untuk menjaga kondisi sarana dan prasarana yang ada. Hal ini dikarenakan adanya beberapa sarana dan prasarana yang telah rusak sehingga mengurangi fungsi sarana dan prasarana itu sendiri. Selain itu, proporsi sarana dan prasarana dalam setiap ruangan juga harus diperhatikan. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah jumlah berlebih pada sarana dan prasarana dalam setiap ruang sehingga setiap ruangan mendapat sarana dan prasarana yang adil disamping juga akan menekan biaya pengeluaran perpustakaan. Mengenai sarana dan prasarana yang rusak, agar segera dapat direparasi agar fungsinya dapat selalu terjaga.

Secara keseluruhan, sistem penelusuran yang terdapat di Perpustakaan UTM sebenarnya cukup baik, namun ada sedikit kekurangan fitur dalam metode pencarian, yaitu tidak adanya advance search sehingga hasil pencarian tidak dapat dikerucutkan secara optimal. Kekurangan kedua adalah tidak adanya sistem rangking atau pembobotan terhadap hasil pencarian sehingga sistem selalu memberikan hasil yang beragam tanpa memperhatikan frekuensi hasil penelusuran sebelumnya. Hal inilah yang membuat perpustakaan selalu ‘kalah saingan’ dengan mesin pencari yang berhamburan di internet, seperti Google, Yahoo! dan sebagainya. Bagaimanapun sistem pencarian yang baik akan selalu memberikan pengguna sebuah pilihan yang tepat, bukannya mengarahkan pengguna kepada pilihan yang beragam. Untuk itu, seharusnya pihak Perpustakaan UTM yang bertanggung jawab mengenai IT dapat memperbaiki sistem tersebut agar lebih mudah untuk melakukan penelusuran pada sistem yang telah ada yaitu Linspro. Misalnya pihak Perpustakaan UTM dapat memberikan fitur advance search dan pembobotan pada hasil pencarian agar kualitas OPAC juga dapat ditingkatkan.

Dalam penelitian selanjutnya sangat diharapkan memasukkan indikator faktor-faktor kinerja OPAC lainnya atau bahkan memasukkan faktor-faktor yang baru, dengan harapan memungkinkan ditemukannya

faktor-faktor yang lebih signifikan mempengaruhi kinerja OPAC pada setiap perpustakaan, khususnya perpustakaan UTM.