• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJA TERHADAP KINERJA PEKERJA UNIT USAHA KECIL DAN MENENGAH

Karakteristik pekerja merupakan keadaan spesifik pekerja yang yang berkaitan langsung dengan dirinya karakteristik pekerja akan dilihat berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, lama bekerja, dan kompetensi yang dimiliki. Berdasarkan kerangka penelitian yang peneliti gambarkan sebelumnya (Gambar 5) dapat dilihat bahwa krakteristik pekerja diduga dapat memengaruhi kinerja pekerja di kedua unit usaha. Pengujian faktor-faktor pengaruh karakteristik pekerja terhadap kinerja pekerja di kedua lokasi penelitian, dengan memasukkan semua variabel pengaruh sebagai variabel independen dan melihat pengaruhnya ke masing-masing aspek.

Pengaruh Karakteristik Pekerja terhadap Kinerja Pekerja CV. Barokah dan Unit Usaha Siti

Karakteristik pekerja di kedua unit usaha dilihat dari usia, jenis kelamin, lama bekerja, pendidikan, dan kompetensi yang dimiliki. Masing-masing variabel dilihat hubungan atau pengaruhnya terhadap kinerja pekerja yang dihitung secara keseluruhan konsep dari pengabdian, kejujuran, kemauan bekerja, kerjasama, pengembangan, tanggung jawab dan disiplin. Sebagai variabel besar Y, kinerja dihitung secara agregat dari 7 indikator yang dijelaskan di atas. Pengujian iklim komunikasi organisasi terhadap kinerja pekerja unit usaha kecil di CV. Barokah dan Unit Usaha Siti dilakukan dengan analisis regresi linear berganda. Uji statistik dilakukan dengan memasukkan sekaligus lima variabel dari karakteristik pekerja untuk menjadi variabel independen. Hasil dari uji statistik analisis regresi linear berganda menghasilkan persamaan sebagai berikut:

y = 65.512 – 0.164x1– 0.519x2– 2.113x3 + 0.663x4+ 0.582x5

Berdasarkan nilai signifikansi hasil uji statistik analisis regresi linear dapat diketahui signifikansi pengaruh variabel dependen (usia, jenis kelamin, pendidikan, lama bekerja, dan kompetensi) terhadap variabel independen (kinerja pekerja). Untuk melihat signifikansi pengaruh karakteristik pekerja terhadap kinerja pekerja dapat dilihat dalam Tabel 30.

Tabel 30 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda pengaruh iklim komunikasi organisasi terhadap kinerja unit usaha kecil dan menengah

Variabel T Sig Collinearity

Statisticsa Tolerance VIF Usia (x1) -0.810 0.426 0.323 3.094 Jenis kelamin (x2) -0.179 0.859 0.784 1.276 Tingkat pendidikan (x3) -1.342 0.192 0.513 1.949 Lama bekerja (x4) 3.620 0.001 0.445 2.248 Kompetensi pekerja (x5) 0.239 0.813 0.838 1.193 R square total 0.523 a

Collinearity statistics digunakan untuk uji asumsi klasik multikolinearitas yang berfungsi untuk melihat apakah terjadi multikolinearitas pada data yang diuji statistik. Multikolinearitas tidak terjadi jika nilai tolerance > 0.1 dan nilai VIF < 10. Kolom collinearity statistics pada Tabel 30 menunjukkan pada data yang diuji tidak terjadi multikolinearitas.

Tabel 30 secara keseluruhan dapat dilihat bahwa nilai R Square

menunjukkan bahwa 52.3 persen dari variance kinerja dapat dijelaskan oleh perubahan nilai variabel usia, jenis kelamin, pendidikan, lama bekerja, dan kompetensi yang akan dijelaskan secara lebih rinci pengaruhnya dari tiap variabel. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa kinerja pekerja di CV. Barokah dan Unit Usaha Siti 52.3 persen dapat dipengaruhi oleh karakteristik pekerja.

Pengaruh Usia terhadap Kinerja Pekerja Unit Usaha Kecil dan Menengah

Pengujian pengaruh usia terhadap kinerja pekerja dilakukan dengan regresi berganda dengan variabel independen lainnya jenis kelamin, pendidikan, lama bekerj, dan kompetensi. Uji hipotesis pengaruh usia pekerja terhadap kinerja pekerja dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Usia pekerja tidak berpengaruh terhadap kinerja pekerja

H1 = Usia pekerja berpengaruh terhadap kinerja pekerja.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0,

dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil

uji statistik secara regresi dalam Tabel 30 dapat dilihat bahwa variabel tingkat kepercayaan (x1) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.426, karena nilai

signifikansi >0.05 maka terima H0. Dapat disimpulkan bahwa usia pekerja tidak

berpengaruh terhadap kinerja pekerja di CV. Barokah dan Unit Usaha Siti.

Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Kinerja Pekerja Unit Usaha Kecil dan Menengah

Pengujian pengaruh jenis kelamin terhadap kinerja pekerja dilakukan dengan regresi berganda dengan variabel independen lainnya yaitu usia, pendidikan, lama bekerja, dan kompetensi. Uji hipotesis pengaruh jenis kelamin terhadap kinerja pekerja dapat dijabarkan sebagai berikut:

H1 = Jenis kelamin berpengaruh terhadap kinerja pekerja.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0,

dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil

uji statistik secara regresi dalam Tabel 30 dapat dilihat bahwa variabel hubungan pekerja dengan atasan (x2) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.859, karena nilai

signifikansi >0.05 maka terima H0. Dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin tidak

berpengaruh terhadap kinerja pekerja di CV. Barokah dan Unit Usaha Siti.

Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Kinerja Pekerja Unit Usaha Kecil dan Menengah

Pengujian pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja pekerja dilakukan dengan regresi berganda dengan variabel independen lainnya yaitu usia, jenis kelamin, lama bekerja, dan kompetensi. Uji hipotesis pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja pekerja dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap kinerja pekerja

H1 = Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kinerja pekerja.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0,

dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil

uji statistik secara regresi dalam Tabel 30 dapat dilihat bahwa variabel tingkat keterbukaan (x3) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.192 karena nilai signifikansi

>0.05 maka terima H0. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan tidak

berpengaruh terhadap kinerja pekerja di CV. Barokah dan Unit Usaha Siti.

Hal ini dapat dijelaskan melalui kondisi lapang yang pekerjaan di kedua lokasi biasanya tidak memerlukan pendidikan yang tinggi. Proses produksi cenderung memerlukan pengalaman dan kemampuan. Hal tersebut dijelaskan oleh seluruh pekerja di masing-masing unit usaha yang menjadi lokasi penelitian.

Pengaruh Lama Bekerja terhadap Kinerja Unit Usaha Kecil dan Menengah

Pengujian pengaruh lama bekerja terhadap kinerja pekerja dilakukan dengan regresi berganda dengan variabel independen lainnya yaitu usia, jenis kelamin, tngkat pendidikan, dan kompetensi yang dimiliki. Uji hipotesis pengaruh lama bekerja terhadap kinerja pekerja dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Lama bekerja tidak berpengaruh terhadap kinerja pekerja

H1 = Lama bekerja berpengaruh terhadap kinerja pekerja.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0,

dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil

uji statistik secara regresi dalam Tabel 30 dapat dilihat bahwa variabel komitmen pada organisasi (x4) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.001 karena nilai

signifikansi <0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Dapat disimpulkan bahwa lama

bekerja memiliki pengaruh terhadap kinerja pekerja di CV. Barokah dan Unit Usaha Siti.

Pembahasan lebih jauh mengenai pengaruh kuat yang diberikan lama bekerja terhadap kinerja, dapat dijelaskan melalui kondisi lapang yang memerlukan pekerja berpengalaman dalam bidang produksi. Kebanyakan dari pekerja yang bekerja di kedua unit usaha adalah pekerja yang sudah lama mengabdi karena lambatnya regenerasi yang sengaja diciptakan oleh pemilik usaha. Semakin lama pekerja mengabdi pada unit usaha tersebut, semakin dalam pengalaman yang didapat selama bekerja dan menggeluti bagian yang ia kerjakan, sehingga dapat diduga dan disimpulkan bahwa kinerja dapat dipengaruhi dari hal tersebut. Berikut penjelasan pemilik salah satu usaha mengenai pentingnya lama bekerja untuk mengurangi regenerasi.

“... saya tidak terlalu banyak memberikan semangat untuk pengembangan kepada pekerja. Karena apabila hal itu terjadi, malah akan mempercepat regenerasi. dan saya disini biasanya hanya menerima pekerja yang sudah pernah bekerja disini. Karena sulit lagi kalau harus mengajari orang baru.” (FS, 5β tahun)

Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Pekerja Unit Usaha Kecil dan Menengah

Pengujian pengaruh kompetensi terhadap kinerja pekerja dilakukan dengan regresi berganda dengan variabel independen lainnya yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, dan lama bekerja. Uji hipotesis pengaruh kompetensi terhadap kinerja pekerja dapat dijabarkan sebagai berikut:

H0 = Kompetensi pekerja tidak berpengaruh terhadap kinerja pekerja

H1 = Kompetensi berpengaruh terhadap kinerja pekerja.

Hipotesis di atas akan diuji dengan melihat nilai signifikansi hasil pengujian dengan analisis regresi linear berganda. Kriteria pengujian hipotesis dengan uji statistik regresi adalah jika nilai signifikansi > 0.05 maka terima H0, dan jika nilai

signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1. Berdasarkan hasil uji statistik

secara regresi dalam Tabel 30 dapat dilihat bahwa variabel kompetensi (x5)

memiliki nilai signifikansi sebesar 0.813, karena nilai signifikansi >0.05 maka terima H0. Dapat disimpulkan bahwa kompetensi tidak berpengaruh terhadap

kinerja pekerja di CV. Barokah dan Unit Usaha.

Hal tersebut kontradiktif dengan dugaan kuat bahwa kompetensi memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja mengingat lama bekerja merupakan variabel yang sangat berpengaruh. Akan tetapi jika dianalisis lebih jauh, semakin banyak kompetensi yang dimiliki pekerja tidak berpengaruh kepada penilaian kinerja karena kinerja yang dihitung berdasarkan apa yang dikerjakan. Oleh sebab itu pekerja yang memiliki kompetensi hanya satu yaitu pengemasan, akan memiliki nilai kinerja yang sama dengan pekerja yang memiliki 2 kompetensi seperti pengolahan dan pengemasan. Hal tersebut tidak berpengaruh, karena kinerja pekerja dinilai ketika bagaimana ia mengerjakan bagian pengemasan tersebut bukan dinilai ketika ia mengerjakan bagian yang bukan miliknya.

Ringkasan Hasil Pembahasan

Pembahasan mengenai pengaruh karakteristik pengunjung terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima dapat dilihat juga dalam Tabel 31.

Tabel 31 Nilai signifikansi pengaruh karakteristik pengunjung terhadap bauran komunikasi pemasaran yang diterima

Variabel Signifikansi Keterangan

Usia (x1) 0.426 Tidak signifikan memengaruhi

Jenis kelamin (x2) 0.859 Tidak signifikan memengaruhi

Tingkat pendidikan (x3) 0.192 Tidak signifikan memengaruhi

Lama bekerja (x4) 0.001 Signifikan memengaruhi

Kompetensi (x5) 0.813 Tidak signifikan memengaruhi

Tabel 31 menunjukkan bahwa dari semua variabel dependen usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama bekerja, dan kompetensi yang termasuk dalam karakteristik pekerja hanya lama bekerja yang memiliki pengaruh signifikan terhadapkinerja pekerja usaha kecil dan menengah dalam kasus ini yaitu CV. Barokah dan Unit Usaha Siti. Hal ini dikarenakan nilai signifikansi variabel lama bekerja < 0.05. dan variabel lain seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan kompetensi memiliki signifikansi > 0.05.