• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. Pengaturan Pengelolaan Aset Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah (Pak Memed)

6. Pengaruh Kemiskinan Terhadap Pendapatan Pajak

Pada sisi lain bahwa indikator yang cukup penting yang menjadi perhatian dalam hubungan pendapatan pajak. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dapat dilihat perkembangan pendapatan pajak, perekonomian, pendapatan per kapita dan kebijakan perpajakkan di Indonesia dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2012. Perkembangan tertinggi pendapatan pajak di Indonesia terjadi pada tahun 1999 yakni mencapai 72,63 %. Tingginya pendapatan pajak ini tentunya juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya. Faktor – faktor tersebut adalah antara lain perekonomian, tingkat kemiskinan serta pengaruh dari kebijakan perpajakkan dalam hal ini adalah sejak diberlakukannya UU No 36 Tahun 2008. Pada tahun 2000, pendapatan pajak di Indonesia mengalami penurunan yang sangat dalam selama tahun 1998 sampai dengan 2012. Pendapatan pajak di Indonesia pada tahun ini turun mencapai -8,02 %.

Penurunan ini diduga terjadi karena penurunan perekonomian dan naiknya tingkat kemiskinan. Pada tahun 2000 tersebut terlihat bahwa perekonomian Indonesia justru mengalami peningkatan perkembangan yang seharusnya mengalami penurunan juga dimana naik menjadi 26,37 % dari 72,63 % pada tahun 1999 sebelumnya. Namun tingkat kemiskinan, Indonesia justru mengalami penurunan menjadi 16,43% pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 pendapatan pajak mengalami fluktuasi naik turun.

Tabel 6.1

Pendapatan Pajak Indonesia

Uraian Satuan/Unit 2015 2016 2017

Pendapatan pajak Rp 1 379 992 1 546 665 1 498 871

Sumber: BPS 2017

Adanya peningkatan pendapatan masyarakat akan meningkat pula kemampuan masyarakat untuk melakukan pengeluaran, yang pada gilirannya akan semakin banyak barang dan jasa yang dibeli. Hal ini memberikan arti kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat. Fenomena yang dialami Indonesia saat ini adalah tingginya laju pertumbuhan penduduk di beberapa beberapa provinsi yang ada di Indonesia menyebabkan jumlah penduduk meningkat dengan cepat. Dampak dari ledakan penduduk yang terjadi di belahan

dunia ini telah terjadi kemiskinan dan kekurangan pangan. Fenomena ini menggelisahkan para ahli, dan masing-masing dari para ekonom berusaha mencari faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan tersebut. Namun demikian pemerintah Indonesia sudah mampu mengatasi masalah kemiskinan ini. Indikator paling jelas dari keberhasilan strategi pembangunan Indonesia dan penyesuaian kebijaksanaan adalah tingkat kemiskinan absolut dan kemiskinan relative yang semakin berkurang (Sutyastie Soemitro Remi dan Prijono Tjiptoherijanto, 2002:43). Hal ini dapat dilihat pada Tabel berikut ini Garis

Tabel 6.2

Kemiskinan, Jumlah, dan Persentase Penduduk Miskin di Daerah Perkotaan Menurut Provinsi, 2015 dan 2016 Di Provinsi Jawa Barat

Garis Kemiskinan (rupiah/kapita/bulan)

Jumlah Penduduk Miskin (ribu)

Persentase Penduduk Miskin

2015 2015-2016 2015 2015-2016 2015 2015-2016

Sep Mar Sep Sep Mar Sep Sep Mar Sep

318 297 325 017 332 145 2.706,52 2.497,59 2.543,3 8,58 7,67 7,55 Sumber: BPS Tahun 2017

Perekonomian suatu negara dapat dipengaruhi oleh jumlah pendapatan pajak, jumlah uang beredar, tenaga kerja, konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan net ekspor. Dengan kata lain, apabila konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, net ekspor mengalami peningkatan dan pendapatan pajak mengalami penurunan maka akan berdampak juga terhadap peningkatan perekonomian di Indonesia. Begitu sebaliknya, apabila konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah net ekspor mengalami penurunan dan pendapatan pajak mengalami kenaikan maka perekonomian di Indonesia juga akan mengalamipenurunan. Di sisi lain, pendapatan pajak dipengaruhi oleh perekonomian, tingkat kemiskinan dan Kebijakan Perpajakan (UU No 36tahun 2008). Artinya peningkatan perekonomian, penurunan tingkat kemiskinan, kebijakan perpajakkan akan menyebabkan peningkatan terhadap pendapatan pajak di Indonesia. Sebaliknya, penurunan perekonomian, peningkatan kemiskinan, kebijakan perpajakkan akan mengakibatkan penurunan terhadap pendapatanpajakdiIndonesia. Tingkat kemiskinan berpengaruh negatif terhadap pendapatan pajak di Indonesia secara.

Terdapatnya pengaruh antara tingkat kemiskinan terhadap pendapatan pajak mengindikasikan bahwasannya pendapatan pajak dipengaruhi oleh tingkat kemiskinan di Indonesia. Ketika tingkat kemiskinan semakin meningkat maka perekonomian menunjukkan semakin lemahnya daya beli. Melemahnya daya beli dan penghasilan ini tentunya akan berdampak terhadap pendapatan negara dalam bentuk pajak.

Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik Nasional Tahun 2017.

Bagong Suyanto, Sosiologi Ekonomi, Kapitalisme dan Konsumsi di Era Masyarakat Post-Modernisme, Cetakan ke 1, 2013, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Baldric Siregar dan Bonni Siregar, Akuntansi Pemerintahan Dengan Sistem Dana, Eidisi Ke 3, 2001, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Indra Bastian, Akuntansi Sektor Publik Di Indonesia, Eidisi Ke 3, 2001, Pusat

Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Abdul Halim, Akuntansi Sektor Publik, Akuntansi Keuangan Daerah, Edisi

Pertama, 2002, Penerbit Salemba Empat.

Tumbul Hamonongan Simanjuntak dan Imam Mukhlis, Dimensi Ekonomi Perpajakan Dalam Pembangunan Ekonomi, Cetakan I, 2012, Penerbit Raih Asa Sukses.

Sutyastie Soemitro dan Prijono Tjiptoherjanto, Kemiskinan dan Ketidakmerataan Di Indonesia, Rineka Cipta, Cetakan Pertama 2002.

Damsar, Sosiologi Ekonomi, Rajawali Pers, Jakarta, 1997.

Sumitro Djojohadikusumo, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan, PT Pustaka LP3ES Indonesia, Cetakan kedua, Oktober 1994.

Ni Nyoman Pande Ariasih, I Made Suyana Utama, I GAP Wirathi,Pengaruh Jumlah Penduduk Dan PDRB Perkapita Terhadap Pendapatan PKB Dan BBNKB Serta Kemandirian Keuangan Daerah Provinsi Bali Tahun 1991-2010, Fakultas Ekonomi Udayana Bali.

Sumitro Djojohadikusumo, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Buku I Dasar Teori Dalam Ekonomi Umum, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta 1991. Save M. Dagun, Sosio Ekonomi, Analisis Eksistensi Kapitalisme dan Sosialisme,

Penerbit Rineka Cipta, Cetakan pertama, Maret 1992.

Suryanto. “Mampukah PDB Hijau Mengakomodasi Degradasi Lingkungan danKesejahteraan Masyarakat”, Jurnal Ekonomi dan StudiPembangunan Volume 10, Nomor 1, April 2009. Diakses 29 September 2012. www.jurnal.umy.ac.id

Tibertus Nempung, Analisis Pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor Di Provinsi Sulawesi Tenggara, Jurnal Progres Ekonomi Pembangunan, Volume I Nomor 1, 2016, e-ISSN: 2502-5171.

Tumpal Manik, Analisis Pengaruh Kemakmuran, Ukuran Pemerintah Daerah, Inflasi, Intergovernmental Revenue Dan Kemiskinan Terhadap Pembangunan Manusia Dan Pertumbuhan Ekonomi, Universitas Maritim Ali Haji.

Vicky Lobrian, Anton Arisman, Icha Fajriana, Pengaruh Penduduk, Kendaraan Bermotor, Dan PDRB Terhadap Pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor Provinsi Sumsel, Jurusan Akuntansi STIE MDP Palembang,