• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1. Stakeholder Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

6.1.2 Pengaruh dan Kepentingan Stakeholder

Stakeholder yang telah teridentifikasi memiliki nilai kepentingan dan pengaruh (Lampiran 4). Hasil pemetaan stakeholder berdasarkan derajat kepentingan dan pengaruhnya di dalam pengelolaan sumberdaya perikanan di Kecamatan Labuan dapat dilihat pada Gambar 9.

51 Gambar 9. Pemetaan Stakeholder Pengelolaan Sumberdaya Perikanan di

Kecamatan Labuan

Ket : 1) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten (DKP Provinsi banten), 2) Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang (DKP Kabupaten Pandeglang), 3) Unit Pelaksana Teknis (UPT) PPI dan TPI Kecamatan Labuan, 4) Tempat Pelelangan Ikan (TPI), 5) Aparat Desa, 6) Pemerintah Kecamatan, 7) Kelompok Rukun Nelayan, 8) HNSI, 9) Koperasi Perikanan, 10) Bakul/Pedagang Pengumpul, 11) Langgan/Juragan, 12) Industri Pengolah Ikan, 13) Perbankan, 14) Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) Sumberdaya Perikanan Labuan, 15) Satpolair 6.1.2.1 Subjects

Subjects memiliki kepentingan yang besar, akan tetapi memiliki pengaruh yang kecil dalam pengelolaan sumberdaya perikanan di Kecamatan Labuan. Kuadran ini ditempati oleh bakul/pedagang pengumpul, langgan/juragan dan industri pengolah ikan.

1. Kepentingan

Berdasarkan hasil analisis stakeholder, diperoleh hasil bahwa stakeholder pada kuadran subjects yang memiliki nilai kepentingan tertinggi adalah industri pengolah ikan. Stakeholder lainnya adalah bakul/pedagang pengumpul dan langgan/juragan.

52 Jika dilihat dari keterlibatan stakeholder, ketiga kelompok dalam kuadran ini tidak memiliki keterlibatan dalam perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan/evaluasi dalam pengelolaan sumberdaya perikanan di Kecamatan Labuan.

Bakul/pedagang pengumpul, langgan/juragan dan industri pengolah ikan mendapat manfaat dari keberadaan sumberdaya perikanan di Kecamatan Labuan yaitu sebagai sumber mata pencaharian. Keberadaan sumberdaya perikanan dibutuhkan untuk kelangsungan hidup. Selain itu, kelompok juragan/langgan dan kelompok industri pengolah ikan berharap dengan adanya pengelolaan sumberdaya perikanan, memberikan manfaat dalam menjaga keberlanjutan sumberdaya perikanan sehingga dapat digunakan pada masa yang akan datang.

Dilihat dari sumberdaya yang disediakan, ketiga kelompok dalam kuadran

subjects ini, menyediakan sumberdaya manusia dalam pengelolaan sumberdaya perikanan, yaitu sebagai pihak pengumpul atau konsumen hasil tangkapan nelayan. Jadi, kelompok ini berperan dalam membantu nelayan memasarkan hasil tangkapannya. Selain itu, kelompok juragan/langgan merupakan pihak yang membantu nelayan dalam memberi pinjaman untuk memulai usaha dalam bidang perikanan serta memberikan keperluan nelayan sebelum mereka melaut, dapat berupa bahan makanan, umpan maupun kebutuhan lain yang dibutuhkan oleh nelayan dalam menangkap ikan.

Dilihat dari fokus pengelolaan, pihak bakul/pedagang pengumpul, langgan/juragan dan industri pengolah ikan cukup menjadikan sumberdaya perikanan sebagai fokus pengelolaannya, karena kelompok ini memiliki fokus

53 dibidang lain, yaitu pekerjaan selain pengumpul dan konsumen hasil tangkapan ikan.

Tingkat ketergantungan kelompok dalam kuadaan ini terkait dengan kebutuhan akan hasil tangkapan ikan sebagai bahan baku untuk usahanya yaitu untuk pengasinan dan pembuatan ikan pindang dan sebagai sumber pendapatan. 2. Pengaruh

Besarnya pengaruh yang dimiliki oleh masing-masing stakeholder dalam kuadran subjects rendah. Kelompok dalam kuadran ini tidak memiliki kewenangan dalam mengendalikan pengelolaan sumberdaya perikanan di Kecamatan Labuan.

Dalam hal aturan dan kebijakan, stakeholders dalam kuadran ini hanya berperan dalam pelaksanaan aturan dan kebijakan yang terkait sumberdaya perikanan. Jika melanggar aturan dan kebijakan akan mendapat hukuman.

Peranan dan partisipasi stakeholders dalam kuadran ini adalah sebagai pihak yang membantu usaha penangkapan ikan oleh nelayan sebagai pengumpul dan konsumen. Sedangkan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan untuk menjaga kelestarian sumberdaya perikanan tidak memberikan kontribusi yang berarti tetapi terlibat dalam pemanfaatan hasil perikanan.

Stakeholders yang berada dalam kudaran subjects ini tidak memiliki kemampuan dalam berinteraksi baik dalam mengadakan forum, kerjasama ataupun mengubah arah pengelolaan sumberdaya perikanan.

6.1.2.2 Players

Players merupakan stakeholder yang paling aktif dalam pengelolaan sumberdaya perikanan di Kecamatan Labuan karena memiliki kepentingan dan

54 pengaruh yang besar. Kuadran ini ditempati oleh DKP Provinsi Banten, DKP Kabupaten Pandeglang, UPT PPI dan TPI Kecamatan Labuan, Tempat pelelangan Ikan (TPI), Kelompok Rukun Nelayan, HNSI, Koperasi Perikanan dan POKMASWAS Sumberdaya Perikanan Labuan.

1. Kepentingan

Jika dilihat dari aspek keterlibatan, pihak DKP Provinsi Banten dan DKP Kabupaten Pandeglang terlibat dalam semua proses pengelolaan sumberdaya perikanan, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Stakeholder lainnya yaitu UPT PPI dan TPI Kecamatan Labuan, Tempat pelelangan Ikan (TPI), Kelompok Rukun Nelayan, HNSI, Koperasi Perikanan dan POKMASWAS Sumberdaya Perikanan Labuan hanya terlibat dalam pelaksanaan dan pengawasan pengelolaan sumberdaya perikanan.

Keberadaan sumberdaya perikanan memberikan manfaat yang berbeda- beda kepada stakeholder yang terlibat dalam pengelolaanya. Pihak DKP Provinsi Banten, DKP Kabupaten Pandeglang , UPT PPI dan TPI Kecamatan Labuan, dan Tempat Pelelangan Ikan mendapat manfaat dalam penerimaan daerah dan keberadaan sumberdaya perikanan membuka peluang untuk berinteraksi dengan pihak luar dengan potensi sumberdaya perikanan yang ada. Rukun nelayan, HNSI, Koperasi Perikanan dan POKMASWAS Sumberdaya Perikanan Labuan mendapat manfaat sebagai sumber mata pencaharian dan penyerapan tenaga kerja. Selain itu, dengan adanya pengelolaan sumberdaya perikanan, stakeholder dalam kudaran ini mendapat manfaat dalam hal keberlanjutan sumberdaya perikanan sehingga dapat digunakan pada masa yang akan datang.

55

Stakeholder dalam kuadran ini memberikan berbagai sumberdaya dalam pengelolaan sumberdaya perikanan di Kecamatan Labuan baik sumberdaya manusia, dana, fasilitas maupun informasi. Pihak DKP, baik DKP Provinsi Banten maupun Kabupaten Pandeglang melakukan perencanaan pengelolaan perikanan, melakukan pembinaan, dan memberikan bantuan pendanaan serta melakukan pengawasan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan di Kecamatan Labuan. Pihak UPT PPI dan TPI Kecamatan Labuan melakukan pembinan, pemeliharaan sarana dan prasarana perikanan serta pelaksanaan teknis terhadap kapal perikanan. Pihak TPI dan Koperasi perikanan terlibat dalam pemasaran hasil tangkapan dan membantu usaha penangkapan ikan nelayan. Rukun nelayan dan HNSI memberikan masukan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan serta menjadi wadah untuk menampung aspirasi masyarakat serta saluran untuk mengakomodir permasalahan dalam kehidupan melaut.

Pengelolaan sumberdaya perikanan menjadi prioritas dari stakeholders

dalam kuadran ini. Kegiatan-kegiatannya difokuskan untuk pengelolaan sumberdaya perikanan supaya dapat memberikan manfaat baik dari segi ekonomi maupun keberlanjutan sumberdaya perikanan. Sumberdaya perikanan menjadi fokus pengelolaan karena memiliki ketergantungan pada keberadaan sumberdaya perikananan, baik sebagai lokasi penangkapan, hasil tangkapan, maupun untuk konservasi atau perlindungan sumberdaya perikanan.

2. Pengaruh

Besarnya pengaruh yang dimiliki oleh masing-masing stakeholder dalam kuadran players tinggi. Kelompok dalam kuadran ini memiliki kewenangan dalam mengendalikan pengelolaan sumberdaya perikanan di Kecamatan Labuan.

56

Stakeholders yang berperan dalam menetapkan aturan dan kebijakan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan baik yang terkait usaha penangkapan dan pelestarian sumberdaya perikanan adalah pihak DKP Provinsi Banten dan DKP Kabupaten pandeglang. Sedangkan pihak yang melaksanakan aturan dan kebijakan adalah UPT PPI dan TPI Kecamatan Labuan, Tempat pelelangan Ikan (TPI), Kelompok Rukun Nelayan, HNSI, Koperasi Perikanan dan POKMASWAS Sumberdaya Perikanan Labuan. Selain itu, pengawasan dan pemantauan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan juga dilakukan oleh semua stakeholders dalam kuadran players.

Stakeholders dalam kuadran ini memiliki kemampuan dalam berinteraksi. Masing-masing kelompok selalu mengadakan forum untuk membicarakan masalah-masalah dalam pengelolaan perikanan dan mengadakan pertemuan serta sosialisasi dengan masyarakat. Akan tetapi yang memiliki wewenang dalam mengubah arah pengelolaan adalah pemerintah yaitu DKP Provinsi Banten dan DKP Kabupaten Pandeglang.

Dari segi kewenangan, stakeholders dalam kuadran ini memiliki kewenangan yang berbeda-beda. DKP Provinsi Banten dan DKP Kabupaten Pandeglang memiliki kewenangan dalam perlindungan/pengawasan sumberdaya perikanan, pembangunan sarana dan prasarana perikanan, pemberdayaan masyarakat dan pelayanan perizinan. Tempat Pelelangan Ikan dan Koperasi Perikanan melakukan pengawasan dan pemberdayaan masyarakat dalam hal memberikan perlindungan bagi nelayan dalam penentuan harga hasil tangkapan. UPT PPI dan TPI Kecamatan Labuan melakukan pengawasan dan pelayanan perizinan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan di Kecamatan Labuan. Rukun

57 Nelayan, HNSI dan POKMASWAS Sumberdaya Perikanan Labuan melakukan pengawasan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan di Kecamatan Labuan.

Kontribusi yang diberikan stakeholders dalam kuadran ini terdiri dari sumberdaya manusia, fasilitas, dana dan informasi. Masing-masing pihak melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung pengelolaan sumberdaya perikanan. Masing-masing kelompok ini mengadakan progran penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat, memberikan informasi yang terkait dengan pengelolaan sumberdaya perikanan, serta pelatihan dan penyediaan fasilitas dalam usaha perikanan.

6.1.2.3 Bystanders

Bystanders merupakan stakeholder dengan kepentingan dan pengaruh yang rendah dalam pengelolaan sumberdaya perikanan di Kecamatan Labuan. Kuadran ini ditempati oleh Aparat Desa, Pemerintah Kecamatan dan Perbankan (Bank BRI Labuan) .

1. Kepentingan

Dilihat dari keterlibatan, manfaat yang diperoleh, sumberdaya yang disediakan, fokus pengelolaan dan tingkat ketergantungan terhadap keberadaan sumberdaya perikanan, stakeholders dalam kuadran ini memiliki nilai yang sangat rendah. Kelompok ini hanya menjalankan tugas-tugas administrasi yang menyangkut masalah kependudukan. Kelompok ini tidak terlalu bergantung terhadap sumberdaya perikanan karena memiliki mata pencaharian diluar bidang perikanan.

58 2. Pengaruh

Dilihat dari penetapan dan pelaksanaan aturan/kebijakan, peranan, kemampuan dalam interaksi, kewenangan dan kapasitas sumberdaya yang disediakan, stakeholders dalam kuadran ini memiliki nilai yang sangat rendah, dan tidak memberikan kontribusi dalam pengelolaan sumberdaya perikanan di Kecamatan Labuan.

6.1.2.4 Actors

Actors merupakan stakeholder yang memiliki kepentingan yang rendah, tetapi memiliki pengaruh yang tinggi dalam pengelolaan sumberdaya perikanan di Kecamatan Labuan. Kuadran ini ditempati oleh satuan polisi perairan.

1. Kepentingan

Polisi perairan terlibat dalam pengawasan sumebrdaya perikanan di Kecamatan Labuan. Kelompok ini mengadakan koordinasi teknis di lapangan dengan pihak pemerintah dan kelompok nelayan dalam pengawasan dan pemantauan pengelolaan sumberdaya perikanan di Kecamatan Labuan. Kelompok ini menyediakan aparat untuk mengawasi sumberdaya perikanan serta fasilitas berupa speed boat.

2. Pengaruh

Kelompok ini berpengaruh besar dalam pengawasan dan penegakan hukum dalam pengelolaan sumberdaya perikanan, tetapi tidak bergantung pada keberadaan sumberdaya perikanan. Polisi perairan berperan dalam menangani berbagai masalah kriminal serta tindakan-tindakan merusak yang terjadi dalam pengelolaan sumberdaya perikanan di Kecamatan Labuan.

59 Berdasarkan analisis stakeholder di atas, aktor-aktor yang terlibat dalam pengelolaan sumberdaya perikanan di Kecamatan Labuan dikelompokkan menjadi:

Dokumen terkait