• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Komunikasi Interpersonal, Reward, dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6. Pengaruh Komunikasi Interpersonal, Reward, dan

Setia Budi Medan

4.6.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui komunikasi interpersonal, reward, dan punishment terhadap motivasi karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi Medan analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan model persamaan sebagai berikut:

Y = a + b

1

X

1

+ b

2

X

2

+ b

3

X

3

+ e

Keterangan : Y = Motivasi

X1 = Komunikasi interpersonal X2 = Reward

X3 = Punishment

b1 = Koefisien Regresi Variabel Komunikasi Interpersonal b2 = Koefisien Regresi Variabel Reward

b3 = Koefisien Regresi Variabel Punishment a = Konstanta

e = Standart Error

Berikut ini disajikan hasil pengolahan analisis regresi linear berganda dengan menggunakan bantuan software SPSS 17 dibawah ini :

Tabel 4.14

Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .692 3.656 .189 .851

X1 .258 .101 .489 2.563 .017

X2 .121 .145 .121 .835 .411

X3 .296 .223 .243 1.325 .197

a. Dependent Variable: MOTIVASI

Sumber : Data SPSS 17 For Windows, 2017

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien regresi yang diperoleh seperti di atas maka dapat dibentuk suatu persamaan regresi linear berganda dengan model taksiran sebagai berikut:

Y = 0,692 + 0,258 X1 + 0,121 X2 + 0,296 X3 Persamaan diatas menunjukkan bahwa :

1. Nilai dari a adalah 0,692. Nilai ini menunjukkan bahwa pada saat variabel komunikasi interpersonal (X1), variabel reward (X2) dan variabel punishment (X3) bernilai nol, maka variabel motivasi (Y) sebesar 0,692.

2. Nilai dari b1 yaitu sebesar 0,258. Nilai ini menunjukkan bahwa ketika terjadi kenaikan variabel komunikasi interpersonal (X1) sebesar satu satuan sementara variabel reward (X2) dan variabel punishment (X3) dianggap tetap, maka variabel motivasi (Y) akan naik sebesar 0,258 satu satuan.

3. Nilai dari b2 yaitu sebesar 0,121. Nilai ini menunjukkan bahwa ketika terjadi kenaikan variabel reward (X2) sebesar satu satuan sementara variabel

komunikasi interpersonal (X1) dan variabel punishment (X3) dianggap tetap, maka variabel motivasi (Y) akan naik sebesar 0.121 satu satuan.

4. Nilai dari b3 yaitu sebesar 0,296. Nilai ini menunjukkan bahwa ketika terjadi kenaikan variabel punishment (X3) sebesar satu satuan sementara variabel komunikasi interpersonal (X1) dan variabel reward (X2) dianggap tetap, maka variabel motivasi (Y) akan naik sebesar 0,296 satu satuan.

4.6.2 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Simultan

Untuk melihat bagaimana hubungan dan besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara keseluruhan (simultan) dapat dilihat pada pengujian koefisien determinasi simultan berikut ini :

Tabel 4.15

Pengujian Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Simultan Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .731a .535 .481 2.20399

a. Predictors: (Constant), Punishment, Reward, Komunikasi_interpersonal

Sumber : Data SPSS 17 For Windows, 2017

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi antara variabel komunikasi interpersonal (X1), variabel reward (X2) dan variabel punishment (X3) dengan variabel motivasi karyawan (Y) adalah sebesar 0,731. Selanjutnya untuk memberikan interpretasi data seberapa kuat hubungan tersebut maka digunakan pedoman interpretasi korelasi product moment. Menurut Sugiyono (2012:250) yang mengacu pada pendapat Gilford, untuk korelasi berangka positif dapat ditaksirkan sebagai berikut.

Tabel 4.16

Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment

Derajat Hubungan Arti

Kurang dari 0,2 Hubungan rendah sekali 0,20 – 0,40 Hubungan rendah tapi pasti 0,41 – 0,70 Hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0,90 Hubungan tinggi / kuat

Lebih dari 0,90 Hubungan sangat tinggi / kuat sekali Sumber : Sugiyono (2012:250)

Melalui interpretasi data diatas maka dapat diketahui tingkat pengaruh komunikasi interpersonal, reward, dan punishment terhadap kinerja manajerial pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi Medan berada pada kategori tinggi/kuat karena memiliki nilai sebesar 0,731 yang berada diantara 0,71-0,90.

Kemudian selanjutnya diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,481 = 48% ini berarti variabel bebas komunikasi interpersonal (X1), reward (X2) dan punishment (X3) secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat motivaso karyawan (Y) sebesar 48% dan sisanya 52% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.

4.6.3 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Parsial

Uji determinasi parsial ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Secara parsial pengaruh komunikasi interpersonal (X1), reward (X2), dan punishment (X3) terhadap motivasi karyawan (Y) bisa dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.17

Pengujian Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Parsial

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients Correlations B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

1 (Constant) .692 3.656

X1 .258 .101 .489 .700 .449 .343

X2 .121 .145 .121 .371 .162 .112

X3 .296 .223 .243 .609 .252 .177

a. Dependent Variable: MOTIVASI

Sumber : Data SPSS 17 For Windows, 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui besarnya Correlations Partial (r2) komunikasi inerpersonal (X1) adalah sebesar 20,16 % yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel komunikasi interpersonal (X1) dikuadratkan yaitu (0.449)2. Besarnya pengaruh reward (X2) adalah sebesar 2,62%, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel reward (X2) dikuadratkan yaitu (0.162)2. Sementara besarnya pengaruh punishment (X3) adalah sebesar 6,35%, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel punishment (X3) dikuadratkan yaitu (0.252)2. Hal ini menunjukkan bahwa variabel komunikasi interpersonal (X1) memberikan pengaruh lebih besar terhadap motivasi karyawan (Y) dibandingkan variabel reward (X2) dan punishment (X3).

4.7 Uji Hipotesis

4.7.1 Uji Hipotesi Parsial (Uji-t)

Uji parsial (uji t) bertujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu komunikasi interpersonal (X1), reward (X2) dan punishment (X3) secara parsial terhadap variabel terikat yaitu motivasi karyawan (Y) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi. Pengujian hipotesis secara parsial dapat dijabarkan sebagai berikut :

4. H0 : β1 = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari komunikasi interpersonal (X1) terhadap motivasi karyawan (Y) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi secara parsial.

H1 : β1 ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari komunikasi interpersonal (X1) terhadap motivasi karyawan (Y) pada PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk Unit Setia Budi secara parsial.

5. H0 : β2 = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari reward (X2) terhadap motivasi karyawan (Y) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi secara parsial.

H1 : β2 ≠ 0 : terdapat pengaruh yang signifikan dari reward (X2) terhadap motivasi karyawan (Y) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi secara parsial.

6. H0 : β3 = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari punishment (X3) terhadap motivasi karyawan (Y) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi secara parsial.

H1 : β3 ≠ 0 : terdapat pengaruh yang signifikan dari punishment (X3) terhadap motivasi karyawan (Y) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi secara parsial.

Hasil pengujian secara parsial dengan menggunakan software SPSS 17 for windows dapat dilihat pada tabel 4.18.

Tabel 4.18

Hasil Pengujian Hipotesis Parsial (Uji-t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .692 3.656 .189 .851

KOMUNIKASI_INTE RPERSONAL

.258 .101 .489 2.563 .017

REWARD .121 .145 .121 .835 .411

PUNISHMENT .296 .223 .243 1.325 .197

a. Dependent Variable: MOTIVASI

Sumber : Data SPSS 17 For Windows, 2017 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa : 1. Variabel Komunikasi Interpersonal (X1)

Nilai thitung variabel komunikasi interpersonal (X1) sebesar 2.563. Sedangkan untuk nilai pada ttabel untuk tingkat signifikansi 5% ( = 0.05) dan derajat bebas 26 (n-4) diperoleh nilai ttabel sebesar 2,05 sehingga 2.563 > 2,05 dan tingkat signifikansi sebesar 0,017 < 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa komunikasi interpersonal berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi

karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi Medan. Artinya Ha diterima dan H0 ditolak.

2. Variabel reward (X2)

Nilai thitung variabel reward (X2) sebesar 0,835. Sedangkan untuk nilai pada ttabel untuk tingkat signifikansi 5% ( = 0.05) dan derajat bebas 26 (n-4) diperoleh nilai ttabel sebesar 2,05 sehingga 0,835 < 2,05 dan tingkat signifikansi sebesar 0,411 > 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa reward berpengaruh tidak signifikan terhadap motivasi karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi Medan. Artinya H0 diterima dan Haditolak.

3. Variabel punishment (X3)

Nilai thitung variabel punishment (X3) sebesar 1,325. Sedangkan untuk nilai pada ttabel untuk tingkat signifikansi 5% ( = 0.05) dan derajat bebas 26 (n-4) diperoleh nilai ttabel sebesar 2,05 sehingga 1,325 < 2,05 dan tingkat signifikansi sebesar 0,197 > 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa punishment berpengaruh tidak signifikan terhadap motivasi karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi Medan. Artinya H0 diterima dan Haditolak.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui gambar dibawah ini :

Gambar 4.6

Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Parsial (Uji-t)

Sumber : Data SPSS 17 For Windows, 2017 4.7.2 Uji Hipotesis Simultan (Uji F)

Uji Simultan (uji F) dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh signifikan dari variabel bebas yang terdiri dari komunikasi interpersonal (X1), reward (X2) dan punishment (X3) terhadap variabel terikat yaitu motivasi karyawan (Y) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi.

Pengujian hipotesis secara simultan dapat dijabarkan sebagai berikut :

H0 : β = 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari komunikasi interpersonal (X1), reward (X2) dan punishment (X3) terhadap variabel terikat yaitu motivasi karyawan (Y) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi secara simultan.

H1 : β ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan dari komunikasi interpersonal (X1), reward (X2) dan punishment (X3) terhadap variabel terikat Daerah Penolakan H0

Daerah Penerimaan H0

Daerah Penolakan H0

-2,05 0,835X2 1,325X3 2,05 2,563 X1

yaitu motivasi karyawan (Y) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi secara simultan.

Pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan bantuan bantuan software SPSS 17 for windows dengan tingkat signifikansi ditentukan sebesar 5%

yang hasil nya disajikan dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.19

Hasil Pengujian Hipotesis Simultan (Uji-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 145.170 3 48.390 9.962 .000a

Residual 126.296 26 4.858

Total 271.467 29

a. Predictors: (Constant), PUNISHMENT, REWARD, KOMUNIKASI_INTERPERSONAL b. Dependent Variable: MOTIVASI

Sumber : Data SPSS 17 For Windows, 2017

Pada tabel ANOVA atau Ftest diperoleh nilai Fhitung sebesar 9.962.

Kemudian dengan tingkat signifikasi 5% ( = 0.05) dan df1 (4-1=3), df2 (30-3=27) diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,96. Karena nilai Fhitung (9,962) > nilai Ftabel

(2,96), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi berdasarkan pada hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat keyakinan 95% terdapat pengaruh positif dan signifikan dari komunikasi interpersonal (X1), reward (X2) dan punishment (X3) terhadap motivasi karyawan (Y) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi secara simultan (bersama-sama). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui gambar dibawah ini :

Gambar 4.7

Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Simultan (Uji-F)

Hasil uji simultan (uji F) ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi komunikasi interpersonal, reward dan punishment yang dilakukan maka pengaruh terhadap motivasi karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi Medan akan semakin tinggi pula, atau dengan kata lain variabel independen/bebas yang terdiri dari komunikasi interpersonal (X1), reward (X2) dan punishment (X3) dalam hal ini mampu menjelaskan besarnya variabel dependen/terikat yaitu motivasi karyawan (Y) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi Medan.

Daerah Penolakan H0

Daerah Penerimaan H0

Daerah Penolakan H0

-2,96 2,96 9,962

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian Pengaruh Komunikasi Interpersonal, Reward, dan Punishment Terhadap Motivasi Karyawan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi Medan Jalan. Setia Budi Tanjung Rejo No.94J, Medan adalah :

1. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (Uji-t) diperoleh nilai thitung variabel komunikasi interpersonal (X1) sebesar 2.563. Sedangkan untuk nilai pada ttabel

untuk tingkat signifikansi 5% ( = 0.05) dan derajat bebas 26 (n-4) diperoleh nilai ttabel sebesar 2,05 sehingga 2.563 > 2,05 dan tingkat signifikansi sebesar 0,017 < 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa komunikasi interpersonal berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi Medan.

2. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (Uji-t) diperoleh nilai thitung variabel reward (X2) sebesar 0,835. Sedangkan untuk nilai pada ttabel untuk tingkat signifikansi 5% ( = 0.05) dan derajat bebas 26 (n-4) diperoleh nilai ttabel

sebesar 2,05 sehingga 0,835 < 2,05 dan tingkat signifikansi sebesar 0,411 >

0,05, maka dapat dinyatakan bahwa reward berpengaruh tidak signifikan terhadap motivasi karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi Medan.

3. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (Uji-t) diperoleh nilai thitung variabel punishment (X ) sebesar 1,325. Sedangkan untuk nilai pada t untuk tingkat

signifikansi 5% ( = 0.05) dan derajat bebas 26 (n-4) diperoleh nilai ttabel

sebesar 2,05 sehingga 1,325 < 2,05 dan tingkat signifikansi sebesar 0,197 >

0,05, maka dapat dinyatakan bahwa punishment berpengaruh tidak signifikan terhadap motivasi karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi Medan.

4. Berdasarkan hasil pengujian secara simultan (Uji-F) diperoleh nilai Fhitung sebesar 9.962. Kemudian dengan tingkat signifikasi 5% ( = 0.05) dan df1 (4-1=3), df2 (30-3=27) diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,96. Karena nilai Fhitung (9,962) > nilai Ftabel (2,96), maka dengan tingkat keyakinan 95% terdapat pengaruh positif dan signifikan dari komunikasi interpersonal (X1), reward (X2) dan punishment (X3) terhadap motivasi karyawan (Y) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi secara simultan (bersama-sama).

5.2 Saran

Berikut ini ada beberapa hal yang dapat menjadikan bahan pertimbangan untuk kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang, yaitu :

1. Menjaga keharmonisan dan hubungan baik didalam suatu organisasi itu tidak mudah. Tidak selamanya seluruh karyawan memiliki pemikiran yang sama dalam menjalankan tugas bersama-sama. Oleh karena itu, penulis menyarankan kepada para karyawan baik atasan maupun bawahan untuk selalu berkomunikasi dengan baik dan selalu mendengarkan keluh kesah seluruh karyawan satu sama lain agar keharmonisan yang sudah terjalin dan keberhasilan yang sudah tercapai dapat bertahan untuk waktu yang lama.

2. Dalam upaya perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi Medan untuk meningkatkan motivasi karyawan melalui pemberian reward, perusahaan harus adil terhadap setiap karyawannya, karena masih ada beberapa karyawan yang merasa reward yang diberikan perusahaan belum sebanding dengan kontribusi yang telah mereka berikan kepada perusahaan.

Perhatian terhadap kesejahteraan, penghargaan atas produktivitas yang tinggi, serta jenjang karir yang jelas merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan pemberian reward sehingga mampu memberikan motivasi yang lebih kepada karyawan.

3. Hendaknya atasan perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi Medan melakukan evaluasi lebih lanjut terhadap penerapan punishment yang berlaku saat ini, serta perusahaan hendaknya dapat lebih mengontrol pemberian punishment pada karyawan. Jika karyawan merasa terbebani dengan adanya punishment maka motivasi karyawan tidak akan meningkat.

DAFTAR PUSTAKA Buku:

Arlina, 2015. Pengaruh Sistem Reward, Job Relevan Information, dan Manager’s Value Orientation Towards Inovation Terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Bangun, Wilson. 2012. Manajemen SumberDaya Manusia. Erlangga. Jakarta Kompri. 2015. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Remaja

Rosdakarya, Bandung

Nazir. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Bogor

Siagian, Sondang. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta

Sinambela, Poltak. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta

Suciati. 2012. Komunikasi Interpersonal :Sebuah Tinjauan Psikologis dan Perspektif Islam. Buku Litera, Yogyakarta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung

Supardi. 2013. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian Konsep Statistika Yang Lebih Komprehensif. Adikita, Jakarta

Wibowo. 2009. Manajemen Kinerja : Cetakan Kedua. Rajagrafindo Persada, Jakarta

Wibowo. 2016. Manajemen Kinerja : Cetakan Kelima. Rajagrafindo Persada, Jakarta

Wibowo. 2016. Perilaku Dalam Organisasi. Rajagrafindo Persada, Jakarta Widarjono, Agus. 2015. Statistika Terapan dengan Excel dan SPSS. UPP STIM

YKPN, Yogyakarta

Zainal; Veithzal Rivai; Mansyur Ramli; Thobi Mutis; Willy Arafah. 2014.

Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik. Rajawali Press, Jakarta

Sumber Internet :

https://1.bp.blogspot.com/-PZpD9OWQrpw/VymIoyV-5YI/AAAAAAAAJFA/r5VrUMBA5mU_pdfmpFqQq9Yg8NPybRYzgCLcB/s64 0/Tabel%2Bt.png

https://3.bp.blogspot.com/-OgYut3EeI-g/Vxo3s7C5GvI/AAAAAAAAIwE/lVm pgglFgM0zqRB1eFbhcELagCc2d_tXgCLcB/s1600/Tabel%2BF.2.png

https://3.bp.blogspot.com/-OgYut3EeI-g/Vxo3s7C5GvI/AAAAAAAAIwE/lVmpgglFgM0zqRB1eFbhcELagCc2d_tXgC LcB/s1600/Tabel%2BF.2.png

http://www.freelogovectors.net/bank-rakyat-indonesia-logo-eps-pdf/

https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Rakyat_Indonesia

Output Uji Validitas Variabel Komunikasi Interpersonal (X1)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

_IN

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Hasil Output Uji Validitas Reward (X2)

Correlations

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Output Uji Validitas Variabel Punishment (X3)

Correlations

P18 P19 P20 P21 PUNISHMENT

P18 Pearson Correlation 1 .707** .335 .504** .812**

Sig. (2-tailed) .000 .070 .005 .000

N 30 30 30 30 30

P19 Pearson Correlation .707** 1 .476** .599** .886**

Sig. (2-tailed) .000 .008 .000 .000

N 30 30 30 30 30

P20 Pearson Correlation .335 .476** 1 .372* .681**

Sig. (2-tailed) .070 .008 .043 .000

N 30 30 30 30 30

P21 Pearson Correlation .504** .599** .372* 1 .780**

Sig. (2-tailed) .005 .000 .043 .000

N 30 30 30 30 30

PUNISHMENT Pearson Correlation .812** .886** .681** .780** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Hasil Output Uji Validitas Variabel Motivasi (Y)

Correlations

P22 P23 P24 P25 P26 MOTIVASI

P22 Pearson Correlation 1 .502** .324 .235 .376* .671**

Sig. (2-tailed) .005 .081 .211 .041 .000

N 30 30 30 30 30 30

P23 Pearson Correlation .502** 1 .553** .258 .345 .711**

Sig. (2-tailed) .005 .002 .168 .062 .000

N 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliabilitas Variabel X1

Reliabilitas Variabel X3

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.08687540

Asymp. Sig. (2-tailed) .824

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Model Summary

a. Predictors: (Constant), PUNISHMENT, REWARD, KOMUNIKASI_INTERPERSONAL

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 145.170 3 48.390 9.962 .000a

Residual 126.296 26 4.858

Total 271.467 29

a. Predictors: (Constant), PUNISHMENT, REWARD, KOMUNIKASI_INTERPERSONAL b. Dependent Variable: MOTIVASI

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue

Condition Index

Variance Proportions

(Constant)

KOMUNIKASI _INTERPERS

ONAL REWARD PUNISHMENT

1 1 3.966 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .019 14.395 .08 .03 .25 .39

3 .008 21.710 .81 .00 .72 .04

4 .006 24.864 .11 .97 .03 .57

a. Dependent Variable: MOTIVASI

DOKUMENTASI PENELITIAN

Dokumen terkait