• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

8. Stres Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Komitmen Organisasi melalui Kepuasan Kerja pada karyawan PT Pelabuhan

4.4.9.1 Pengaruh Work-To-Family Conflict terhadap Stres Kerja

Hasil pengujian menunjukkan bahwa work-to-family conflict

berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan. Artinya, semakin besar work-to-family conflict

karyawan maka akan semakin meningkat stres kerja karyawan, sebaliknya semakin kecil work-to-family conflict karyawan maka akan semakin menurun stres kerja karyawan. Work-to-family conflict memiliki kaitan yang erat dengan stres kerja, seseorang akan mengalami work-to-family conflict ketika urusan pekerjaan mempengaruhi kehidupan keluarga dimana karyawan PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan cepat masuk kerja yaitu pukul 08.00 Wib sehingga karyawan sulit untuk membagi waktu dalam mengurus kewajiban rumah tangga, dimana karyawan sering mengalami keterlambatan masuk kerja dan berdampak terhadap timbulnya stres sehingga mengakibatkan menurunnya kinerja karyawan.

Selain itu karyawan juga mengalami tingginya kelebihan jam kerja karyawan PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan akibat dari karyawan sering pulang lama dari kantor sehingga kurangnya waktu bersama keluarga, dimana rata-rata karyawan pulang pukul 19.00 Wib, hal ini dapat menimbulkan kecemasan akibat dari stres, baik kecemasan yang timbul dari keluarga karyawan maupun karyawan itu sendiri.

Jawaban responden tentang work-to-family conflict dapat dilihat pada Tabel 4.1 yang menunjukkan bahwa mayoritas jawaban responden tentang work- to-family conflict pada butir-butir pernyataan menjawab sangat setuju, artinya

work-to-family conflict memiliki peran penting dalam mempengaruhi stres kerja di PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan. Berdasarkan jawaban responden yang rata-rata menjawab sangat setuju bahwa sering lama pulang dapat mempengaruhi stres kerja karyawan pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan. Stres akan timbul ketika suami atau istri tidak dapat memenuhi tuntutan keluarga agar lebih cepat pulang dari kantor untuk lebih banyak waktu bersama keluarga. Sebagai orang tua tidak mudah mengatur dua peran sekaligus apalagi rata-rata karyawan pulang tiap hari pukul 19.00 Wib, sebagai seorang karyawan dituntut agar lebih mengutamakan menyelesaikan urusan kantor dari pada urusan keluarga, hal ini terkadang membuat seorang karyawan tertekan karena adanya tuntutan dari kedua peran tersebut sehingga mengakibatkan timbulnya stres.

Berdasarkan jawaban responden yang rata-rata menjawab sangat setuju bahwa cepat masuk kerja dapat mempengaruhi karyawan PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan dalam mengalami stres kerja, seorang istri sebelum

berangkat ke kantor biasanya terlebih dahulu harus mempersiapkan kebutuhan anak atau suami, begitu juga seorang suami biasanya sebelum berangkat ke kantor harus mengantar anak terlebih dahulu ke sekolah. Jam masuk kerja karyawan yang terlalu cepat yaitu pukul 08.00 Wib, membuat seorang istri atau suami susah untuk menjalankan perannya di rumah sehingga menimbulkan stres dalam menyeimbangkan kedua peran tersebut.

Berdasarkan jawaban responden yang rata-rata menjawab sangat setuju bahwa kurangnya waktu untuk melakukan kewajiban rumah tangga dapat mempengaruhi karyawan PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan dalam mengalami stres. Akibat seringnya karyawan pulang lama dari kantor membuat karyawan kekurangan waktu untuk melakukan kewajiban rumah tangga, semakin banyak pekerjaan yang harus diselesaikan di kantor maka akan membuat karyawan mengalami kekurangan waktu dalam melakukan kewajiban di rumah tangga, biasanya karyawan memiliki banyak waktu bersama keluarga atau melakukan kewajiban rumah tangga yaitu pada saat hari libur. Berdasarkan jawaban responden rata-rata menjawab sangat setuju bahwa keletihan dapat mempengaruhi karyawan mengalami stres, terkadang rutinitas di kantor yang padat dapat membuat karyawan lupa makan siang dan kurang istirahat sehingga pada saat menjalankan tugas di rumah karyawan sudah mengalami keletihan.

Berdasarkan jawaban responden rata-rata menjawab sangat setuju bahwa konsentrasi terganggu dapat mempengaruhi karyawan PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan terhadap stres. Beban kerja yang besar dengan tidak adanya tambahan waktu penyelesaian membuat karyawan diburu-buru dalam

menyelesaikan pekerjaannya terlebih pada saat akhir bulan dimana karyawan harus sering pulang sampai malam untuk menyelesaikan laporan bulanan, sehingga terkadang kepikiran dengan keadaan di rumah, hal ini yang menjadikan karyawan kurang berkonsentrasi dalam menyelesaikan tugas di kantor. Berdasarkan jawaban responden rata-rata menjawab sangat setuju bahwa kecenderungan untuk lekas marah akan mempengaruhi stres karyawan PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan. Tekanan yang dialami karyawan di kantor serta banyaknya tuntutan pasangan akan lebih mudah karyawan mengalami sikap sensitif, biasanya sikap sensitif bisa ditunjukkan dengan sikap cepat marah atau mudah tersinggung.

Berdasarkan jawaban responden rata-rata menjawab sangat setuju bahwa ketegasan di kantor tidak efektif dilakukan di rumah sehingga dapat mempengaruhi karyawan PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan mengalami stres, hal ini dikarenakan di rumah lebih membutuhkan kelembutan, kehangatan dan kesabaran dalam mendidik anak. Orang tua yang memiliki kedudukan atau jabatan di kantor dan terbiasa dengan kepemimpinan yang tegas terkadang akan terbawa sampai ke rumah, hal ini membuat anak merasa kurang senang sehingga anak akan menunjukkan sikap ketidak nyamanan dengan tidak mendengar perkataan orang tua atau mengerjakan perintah orang tua dengan tidak sepenuh hati. Dengan sikap anak yang demikian dapat membuat orang tua menjadi stres karena orang tua merasa perilaku anak tidak sesuai dengan yang diharapkannya. Berdasarkan jawaban responden rata-rata menjawab sangat setuju bahwa aturan dari tempat kerja tidak bisa diterapkan di rumah sehingga mempengaruhi

karyawan PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan mengalami stres. Peraturan di kantor merupakan peraturan mengikat seluruh karyawan, dimana jika dilanggar akan mendapatkan sanksi. Biasanya orang tua yang terbiasa dengan aturan di kantor dan lebih banyak menghabiskan waktunya di kantor akan lebih mudah terpengaruh membawanya sampai ke rumah. Tekadang jika peraturan yang dari kantor terbawa sampai ke rumah akan membuat anak tidak nyaman menjalankan aturan tersebut, sehingga membuat anak menjadi tertekan dalam menjalankan aturan yang diterapkan orangtua.

Berdasarkan jawaban responden rata-rata menjawab setuju bahwa kurang dihargai mempengaruhi karyawan PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan terhadap stres. Sikap otoriter yang dimiliki orang tua sebagai pemimpin di perusahaan yang terbawa sampai ke rumah, maka akan membuat anak berperilaku menjadi kurang senang terhadap orang tua, biasanya anak akan menunjukkan sikap tidak senang dengan jarang di rumah, tidak peduli apa yang terjadi di rumah dan tidak mendengar perkataan orang tua sehingga menyebabkan orangtua merasa tidak dihargai di rumah.

Work-to-family conflict merupakan bentuk konflik peran dimana tekanan dari pekerjaan terbawa kerumah. Menurut Judge et al, dalam Indriyani (2009), menyatakan bahwa work-to-family conflict mengarah pada stres kerja karena ketika urusan pekerjaan mencampuri kehidupan keluarga, tekanan sering kali terjadi pada individu untuk mengurangi waktu yang dihabiskan dalam pekerjaan dan menyediakan lebih banyak waktu untuk keluarga. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nart and Batur (2014); Suryani (2014); dan

Jamadin et al (2015), menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara work-family conflict terhadap stres kerja. Semakin besar work- family conflict yang dialami seseorang maka akan semakin meningkat stres bagi seseorang tersebut.