• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN

H. PengujianKoefisienDeterminasi

I. PembahasanHasilPenelitian

3. PengaruhKepuasanKerjaTerhadapKinerja Guru SMA Negeri

Supardi (2013: 54) ”kinerja guru merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran di madrasah dan bertanggung jawab atas peserta didik di bawah bimbingannya dengan meningkatkan prestasi belajar peserta didik”. Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru. Fauza (2010) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah tingkat pendidikan guru, supervisi pengajaran, program penataran, iklim yang kondusif, sarana dan prasarana, kondisi fisik dan mental guru, gaya kepemimpinan kepala

sekolah, jaminan kesejahteraan, dan kemampuan manajerial kepala sekolah”.

Dari sekian banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja mengajar guru di sekolah adalah tunjangan profesi, supervisi kepala sekolah dan kepuasan kerja.

Tunjangan Profesi Guru (TPG) merupakan salah satu bentuk peningkatan kesejahteraan guru yang berupa tunjangan profesi yang besarnya setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok bagi guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama. Mulai tahun anggaran 2012, penyaluran tunjangan profesi bagi guru non PNS dan guru binaan provinsi dibayarkan melalui dana dekonsentrasi, baik untuk guru lulusan sertifikasi tahun 2011 maupun lulusan tahun sebelumnya.

Setiap guru yang telah menerima tunjangan profesi selanjutnya Kepala Sekolah diwajibkan melakukan Supervisi. Menurut Engkoswara dan Komariah (2011:

229) “supervisi dapat berarti pengawasan yang dilakukan oleh orang yang ahli/profesional dalam bidangnya sehingga dapat memberikan perbaikan dan peningkatan/pembinaan agar pembelajaran dapat dilakukan dengan baik dan berkualitas”.

Faktor eksternal seperti supervisi kepala sekolah dan tunjangan profesi tentunya berpengaruh terhadap kinerja, namun faktor internal yang ada pada diri seorang guru seperti adanya kepuasan kerja diyakini penulis juga mampu mempengaruhi kinerja guru di SMA Negeri di Kabupaten Luwu Utara. Kepuasan kerja merupakan suatu cara pandang seseorang baik yang bersifat positif maupun bersifat negatif tentang pekerjaannya (Siagian, 2014: 295).

KINERJA PEGAWAI 1. Penguasaan Bahan 2. Pengeloaan KBM 3. Pengelolaan Kelas 4. Media/Sumber belajar 5. Penguasaan landasan

pendidikan 6. RPP

7. Memimpin kelas 8. Interaksi KBM 9. Penlaian Hasil belajar 10. Ragam metode 11. Fungi layanan 12. Administrasi sekolah 13. Penelitian pendidikan

Mangkunegara (2013) TUNJANGAN FROFESI

GURU 1. Persyaratan Penerima 2. Pelaksanaan pemberian 3. Pemanfaatan

Ifah (2019)

SUPERVISI KEPALA SEKOLAH 1. Inspecting 2. Advising 3. Monitoring 4. Coordination 5. Reporting

Jumriati (2015)

KEPUASAN KERJA 1. Pekerjaan menantang 2. Kondisi yang mendukung 3. Gaji & Upah Yang pantas 4. Kesesuaian pekerjaan 5. Rekan Kerja yang

mendukung

Robbins dan Judge (2008)

KAJIAN TEORI DAN EMPIRIS 1. Kunandar (2013) 2. Ifah (2019) 3. Hasbi (2016)

KAJIAN TEORI DAN EMPIRIS 1. Handoko (2001) 2. Kris (2019) 3. Hadi (2017) 4. Pujiasih (2019) KAJIAN TEORI DAN

EMPIRIS 1. Fauza (2010) 2. Edi (2015) 3. Uray, dkk (2019)

TERWUJUDNYA PENINGKATAN KINERJA GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN LUWU UTARA

Gambar : 2.1 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan kerangka pikir diatas, maka peneliti membangun kerangka konseptual dalam penelitian ini sebagaimana pada gambar 2.2 dibawa ini

Gambar : 2.2. Kerangka Konseptual KETERANGAN:

Pengaruh setiap variabel

Secara empiris Ifah (2019) menemukan bahwa usaha untuk meningkatkan kinerja guru perlu memperhatikan dan dapat dilakukan dengan memeberikan dan mempertahankan tunjangan profesi. Demikian juga hasil penelitian Hasbi (2016) menemukan Tunjangan sertifikasi guru berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja. Berdasarkan beberapa kajian teori dan kajian empirik tersebut maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini yaitu :

Ha : Tunjangan Profesi Guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Luwu Utara.

2. Hipotesis 2

Secara teoritis Fauza (2010) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah tingkat pendidikan guru, supervisi pengajaran, program penataran, iklim yang kondusif, sarana dan prasarana, kondisi fisik dan mental guru, gaya kepemimpinan kepala sekolah, jaminan kesejahteraan, dan kemampuan manajerial kepala sekolah”. Hal tersebut menyakinkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru salah satunya adalah supervisi pengajaran.

Kemudian secara empiris Edi (2015) menemukan adanya pengaruh bersama-sama Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi berprestasi guru berpengaruh terhadap Kinerja Mengajar Guru, selain itu Uray, dkk. (2019) dalam hasil penelitiannya bahwa Supervisi akademik berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru di SD Negeri Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas. Berdasarkan beberapa

kajian teori dan kajian empirik tersebut maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini yaitu :

Ha : Supervisi Kepala Sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Luwu Utara.

3. Hipotesis 3

Secara teoritis Menurut Handoko (2001:193), kepuasan kerja (job satisfication) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Setiap guru akan berusaha dengan kemampuan yang dimiliki agar mencapai kepuasan kerja yang diinginkan.

Penelitian Kris, dkk. (2019) menemukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Selanjutnya Weni & Hadi (2017) yang meneliti pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja guru, hasil penelitian menunjukan bahwa kepuasan kerja memiliki dampak penting terhadap kinerja.

Penelitian Pujiasih (2019) ini menunjukkan bahwa ada kontribusi kepuasan kerja terhadap kinerja guru dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan beberapa kajian teori dan kajian empirik tersebut maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini yaitu :

Ha : Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Luwu Utara.

4. Hipotesis 4

Berdasarkan beberapa kajian teori dan kajian empirik yang telah dibahas dalam rumusan hipotesis 1, hipotesis 2 dan hipotesis 3, maka rumusan hipotesis keempat dalam penelitian ini yaitu :

Ha : Tunjangan profesi guru, supervisi kepala sekolah dan Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Luwu Utara.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain dan Jenis Penelitian 1. Desain Penelitian

Desain dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, yang menurut Sugiyono (2015) dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Metode kuantitatif digunakan apabila masalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan praktik, antara rencana dengan pelaksanaan.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, Menurut Sugiyono (2015)

“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Dalam hal ini metode kuantitatif yang digunakan adalah metode survey.

Menurut Sugiyono (2015) metode penelitian survey adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku, hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang variabel sosiologis dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu, teknik

pengumpulan data dengan pengamatan (wawancara atau kuesioner) yang tidak mendalam, dan hasil penelitian cenderung untuk digeneralisasikan.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2013:81). Jumlah populasi dalam penelitian ini mencapai 19 Sekolah Negeri, selanjutnya dari 19 SMA Negeri yang tersebar dalam 12 Kecamatan, peneliti mengambil sampel sebanyak 3 orang guru setiap sekolah sehingga total sampel (19 Sekolah x 3 Orang Guru) adalah 57 Orang.

Tabel 3.1

Distribusi Sampel Penelitian

No Kecamatan Jumlah

SMA Negeri

Jumlah Sampel

1 Kec. Baebunta 3 9

2 Kec. Sabbang 2 6

3 Kec. Sukamaju 2 6

4 Kec. Masamba 3 9

5 Kec. Seko 1 3

6 Kec. Malangke 2 6

7 Kec. Malangke Barat 1 3

8 Kec. Bone-Bone 1 3

9 Kec. Mappedeceng 1 3

10 Kec. Tana Lili 1 3

11 Kec. Rongkong 1 3

12 Kec. Rampi 1 3

Total 19 57

Sumber : Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2019)

Adapun Kriteria penentuan sampel dilokasi penelitian yakni dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Responden merupakan Guru SMA Negeri di Kabupaten Luwu Utara 2. Responden telah menerima tunjangan profesi guru

3. Responden Pernah di Supervisi Akademik oleh Kepala Sekolah

4. Responden Bersedia dijadikan sampel penelitian D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Data kuantitatif

Yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka yang dapat dihitung. Dalam penelitian ini yang termasuk data kuantitatif adalah jumlah pegawai, hasil analisis data penelitian, dll.

b. Data kualitatif, yaitu data yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Dalam penelitian ini yang termasuk data kualitatif adalah gambaran umum lokasi penelitian.

2. Sumber Data

Adapun sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Sumber Primer

Sumber primer adalah sumber data yang secara langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2015). Sumber primer ini berupa catatan hasil wawancara yang diperoleh melalui wawancara yang penulis lakukan. Selain itu, penulis juga melakukan observasi lapangan dan mengumpulkan data dalam bentuk catatan tentang situasi dan kejadian di perpustakaan.

b. Sumber Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak memberikan informasi secara langsung kepada pengumpul data. Sumber data sekunder ini dapat berupa hasil pengolahan lebih lanjut dari data primer yang disajikan dalam

bentuk lain atau dari orang lain (Sugiyono, 2015). Data ini digunakan untuk mendukung infomasi dari data primer yang diperoleh baik dari wawancara, kuesioner maupun dari observasi langsung ke lapangan. Penulis juga menggunakan data sekunder hasil dari studi pustaka. Dalam studi pustaka, penulis membaca literatur yang dapat menunjang penelitian, yaitu literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian ini.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Metode Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung, baik dengan responden maupun pimpinan organisasi untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan akurat. Wawancara yang dilakukan yaitu mengenai masalah yang berkaitan dengan penelitian ini.

b. Metode Kuesioner, merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membagikan daftar pernyataan kepada responden yang merupakan pegawai untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

c. Studi Pustaka, merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan bersumber dari media cetak seperti buku, majalah, koran maupun hasil penelitian.

Setelah ditetapkan item-item dari variabel yang diteliti, maka langkah selanjutnya mengadakan pengukuran atas variabel-variabel tersebut. Adapun

Metode analisis ini merupakan metode analisis yang dilakukan terhadap data yang diperoleh dari hasil jawaban kuesioner. Pada dasarnya data penelitian

ini adalah kualitatif, namun agar dapat dianalisis dengan menggunakan analisis statistik, maka data kualitatif tersebut dikuantitatifkan sehingga hasil yang diperoleh diharapkan memberi gambaran yang jelas dan tidak menyimpang dari kenyataan. Analisis kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan analisis :

a. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Agar instrumen yang dipakai dalam penelitian ini dapat berfungsi dengan baik sebagaimana yang diharapkan, maka instrumen tersebut perlu diuji validitas dan reliabilitasnya.

1. Uji Validitas Instrumen

Sebelum instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan data perlu dilakukan pengujian validitas. Hal ini digunakan untuk mendapatkan data yang valid dari instrumen yang valid. Menurut Sugiyono (2012:121) “hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan anatara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti”. Pengujian instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk.

Ghozali (2013) menyatakan Uji validitas dilakukan dengan cara melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Teknik pengujiannya menggunakan teknik korelasi product moment dan pearson dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%, untuk mengetahui keeratan pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Caranya dengan mengkorelasikan antara skor item

pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan bantuan melalui paket program SPSS 25. Dengan kriteria probabilitas kurang dari 0,05.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2012:121) “instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.” Setelah instrumen di uji validitasnya maka langkah selanjutnya yaitu menguji reliabilitas. Adapun menurut Ghozali (2013) pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

1. Repeated Measure atau pengukuran ulang: disini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.

2. One Shot atau pengukuran sekali saja: disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau pengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistic Cronbach Alpha (α). (Ghozali, 2013)

Dalam penelitian ini akan dilakukan menggunakan pengukuran reliabilitas cara kedua yaitu One Shot atau pengukuran sekali saja.

Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dibantu dengan SPSS 24 untuk uji statistik Cronbach Aplha (α). Hasil dari uji statistik Cronbach Aplha (α) akan menentukan instrument yang digunakan dalam penelitian ini reliabel digunakan atau tidak dengan nilai minimal 0,60.

b. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinearitas

Ghozali (2013) menyatakan Uji Multikolinearitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen), cara mendeteksi terhadap adanya multikolinearitas dalam model regresi adalah sebagai berikut :

a. Besarnya variabel inflation factor / VIF pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas yaitu nilai VIF < 10.

b. Besarnya toleransi pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas yaitu tolerance> 0,10.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisistas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heterkodesastisitas. Kebanyakan data cross section mengandung situasi heterokedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar), Ghozali (2013).

Uji heterokedastisistas akan dilakukan dengan metode Uji Glejser.

Duwi Priyatno (2016) menyatakan Uji Glejser yaitu meregresikan absolute residual dengan masing-masing variabel independen. Jika pada uji t nilai

signifikansi antara variabel independen dengan absolute residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3. Uji Normalitas

Ghozali, (2013) menyatakan Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Model regresi yang baik adalah model yang berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan uji statistic, dengan cara melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual. Metode ini disebut juga uji kolmogorov smirnov, adapun kriteria sebagai berikut :

a. Jika hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka data dinyatakan tidak berdistribusi normal.

b. Jika hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal.

c. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda menurut Sugiyono (2012) digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).

Analisis regresi berganda diolah dengan melalui program statistik SPSS 25 for windows. Dengan menggunakan regresi akan diperoleh nilai koefisien regresi yang digunakan untuk menuliskan persamaan regresinya. Dari persamaan regresi tersebut akan diketahui pengaruh dari variabel bebas

(independent variable) terhadap variabel terikatnya (dependent variable).

Dengan teori sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Keterangan :

Y = Variabel Kinerja Guru

a = Konstanta

b1 = Koefisien Regresi Variabel Tunjangan Profesi

b2 = Koefisien Regresi Variabel Supervisi Kepala Sekolah b3 = Koefisien Regresi Variabel Kepuasan Kerja

X1 = Variabel Tunjangan Profesi

X2 = Variabel Supervisi Kepala Sekolah X3 = Variabel Kepuasan Kerja

e = Variabel Lain Diluar Penelitian/kesalahan penggangu

d. Pengujian Hipotesis 1. Analisis Parsial (Uji T)

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Menurut Ghozali (2013) “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen”. Adapun kriteria pengujian Uji T adalah sebagai berikut :

a. Jika tingkat signifikansi < 0,05 dan t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, hal ini berarti bahwa ada pengaruh positif dan signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

b. Jika tingkat signifikansi > 0,05 dan t-hitung < t-tabel maka Ha ditolak dan H0 diterima, hal ini berarti bahwa tidak ada pengaruh positif dan signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

2. Analisis Koefisien Determinasi

Menurut Ghozali (2015) „‟koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel independen‟‟.

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas, sebaliknya nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi.

memperbaiki, dan peningkatan kualitas mengajar guru. Jumriati (2017) dalam penelitiannya menggunakan indikator sebagai berikut : 1) Inspecting/

Pengawasan; 2) Advising/ Menasehati; 3) Monitoring/ Memantau; 4) Coordinating/ Mengkoordinir dan 5) Reporting/ Penilaian.

3) Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja merupakan sesuatu derajat yang bersifat individual setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda–beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan tersebut, Robbins (2008).

4) Kinerja Guru

Supardi (2013: 54) ”kinerja guru merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran dan bertanggung jawab atas peserta didik di bawah bimbingannya dengan meningkatkan prestasi belajar peserta didik”. Uno dan Lamatenggo (2012: 70) menyatakan bahwa indikator kinerja guru yaitu (1) menguasai bahan; (2) mengelola proses belajar mengajar; (3) mengelola kelas; (4) menggunakan media atau sumber belajar; (5) menguasai landasan pendidikan; (6) merencanakan program pengajaran; (7) memimpin kelas ; (8) mengelola interaksi belajar mengajar; (9) melakukan penilaian hasil belajar siswa; (10) menggunakan berbagai metode dalam pembelajaran; (11) memahami dan melaksanakan fungsi dan layanan bimbingan penyuluhan; (12) memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah; (13) serta memahami dan dapat menafsirkan hasil-hasil penelitian untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Lebih lanjut sehubungan dengan telah disahkannya RPJMD Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016-2021 yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 8 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016-2021, maka Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara sebagai salah satu SKPD harus menyelaraskan Rencana Strategisnya dengan mengacu pada RPJMD yang telah ditetapkan. Ketentuan setiap SKPD harus membuat Renstra tercantum dalam Pasal 151 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Renstra dimaksud memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya yang disusun dengan berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif.

Program dan kegiatan tersebut meliputi program dan kegiatan pembangunan, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Dalam Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah disebutkan bahwa perencanaan strategi merupakan langkah awal yang harus dilakukan dan mampu menjawab tuntutan di lingkungan strategis lokal, nasional, dan global, dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dokumen Rencana Strategis setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran). Strategi memuat kebijakan, program dan kegiatan. Selain Inpres tersebut di atas, ketentuan

mengenai tatacara penyusunan Rencana Strategis SKPD telah diatur dalam Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yang merupakan pedoman teknis yang wajib diacu oleh seluruh SKPD dalam menyusun Renstra SKPD.

Sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas, maka Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara perlu menyusun dan menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Tahun 2016-2021 sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016-2021. Renstra Dinas Pendidikan ini merupakan dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu lima tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul.

Adapun Visi dan Misi Dinas pendidikan Kabupaten Luwu Utara sebagai Berikut :

VISI: “Ekosistem Pendidikan yang merata, berkualitas dan berkarakter berlandaskan kearifan lokal”

MISI

1. Mewujudkan akses pendidikan yang merata dan berkualitas;

2. Mewujudkan pembelajaran yang bermutu dan berkarakter;

3. Mewujudkan Penguatan Tata Kelola Layanan Pendidikan.

Struktur Organisasi

Sumber : Dinas Pendidikan Luwu Utara ,2019

Gambar 3.1.struktur organisasi

2) Diskripsi Sekolah Tempat Penilitian

Profil SMAN 1 LUWU UTARA

1. Identitas Sekolah

1 Nama Sekolah : SMAN 1 LUWU UTARA

2 NPSN : 40306917

3 Jenjang Pendidikan : SMA 4 Status Sekolah : Negeri

5 Alamat Sekolah : JL. K.H. AHMAD DAHLAN N0. 2

RT / RW : 1 / 1

Kode Pos : 92961

Kelurahan : KAPPUNA

Kecamatan : Kec. Masamba

Kabupaten/Kota : Kab. Luwu Utara

Provinsi : Prop. Sulawesi Selatan

Negara :

6 Posisi Geografis : -2,5491 Lintang

120,3201 Bujur

2. Data Pelengkap

7 SK Pendirian Sekolah : 109/SMA/BIII/67 8 Tanggal SK Pendirian : 1967-08-31

9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah 10 SK Izin Operasional :

11 Tgl SK Izin Operasional : 12

Kebutuhan Khusus

Dilayani : Tidak ada

13 Nomor Rekening :

14 Nama Bank : BNI MASAMBA

15 Cabang KCP/Unit : MASAMBA

16 Rekening Atas Nama : Operasional SMAN 1 Masamba

17 MBS : Ya

18 Luas Tanah Milik (m2) : 15380 19

Luas Tanah Bukan Milik

(m2) : 0

20 Nama Wajib Pajak : SMAN 1 Masamba

21 NPWP :

Profil SMAN 2 LUWU UTARA

1. Identitas Sekolah

1 Nama Sekolah : SMAN 2 LUWU UTARA

2 NPSN : 40306915

3 Jenjang Pendidikan : SMA 4 Status Sekolah : Negeri

5 Alamat Sekolah : Jl. Pramuka Lr. 7 Sukamaju

RT / RW : 2 / 2

Kode Pos : 92963

Kelurahan : Sukamaju

Kecamatan : Kec. Sukamaju

Kabupaten/Kota : Kab. Luwu Utara

Provinsi : Prop. Sulawesi Selatan

Negara :

6 Posisi Geografis : -2,6037 Lintang

120,4647 Bujur

2. Data Pelengkap

7 SK Pendirian Sekolah : SK.0887/C/1986 8 Tanggal SK Pendirian : 1986-12-22

9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah 10 SK Izin Operasional : SK.0887/C/1986 11 Tgl SK Izin Operasional : 1986-12-22 12

Kebutuhan Khusus

Dilayani : Tidak ada

13 Nomor Rekening : 091-202-000002358-5

14 Nama Bank : BPD/BANK SULSELBAR

15 Cabang KCP/Unit : MASAMBA

16 Rekening Atas Nama : SMAN 1 SUKAMAJU

17 MBS : Ya

18 Luas Tanah Milik (m2) : 32812 19

Luas Tanah Bukan Milik

(m2) : 0

20 Nama Wajib Pajak : SMAN 1 SUKAMAJU

21 NPWP :

Profil SMAN 3 LUWU UTARA

1. Identitas Sekolah

1 Nama Sekolah : SMAN 3 LUWU UTARA

2 NPSN : 40306920

3 Jenjang Pendidikan : SMA 4 Status Sekolah : Negeri

5 Alamat Sekolah : JL. PENDIDIKAN

RT / RW : 0 / 0

Kode Pos : 92965

Kelurahan : Baebunta

Kecamatan : Kec. Baebunta

Kabupaten/Kota : Kab. Luwu Utara

Provinsi : Prop. Sulawesi Selatan

Negara :

6 Posisi Geografis : -2,6009 Lintang

120,2559 Bujur

2. Data Pelengkap

7 SK Pendirian Sekolah : -

8 Tanggal SK Pendirian : 2017-05-09

9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah 10 SK Izin Operasional : -

11 Tgl SK Izin Operasional : 2017-05-09 12

Kebutuhan Khusus

Dilayani : Tidak ada

13 Nomor Rekening :

14 Nama Bank : BPD Sul - Selbar

15 Cabang KCP/Unit : Masamba

16 Rekening Atas Nama : SMA N 1 Baebunta

17 MBS : Ya

18 Luas Tanah Milik (m2) : 20 19

Luas Tanah Bukan Milik

(m2) : 0

20 Nama Wajib Pajak : SMAN 1 BAEBUNTA

21 NPWP :

Profil SMAN 4 LUWU UTARA 1. Identitas Sekolah

1 Nama Sekolah : SMAN 4 LUWU UTARA

2 NPSN : 40306919

3 Jenjang Pendidikan : SMA 4 Status Sekolah : Negeri

5 Alamat Sekolah : JL. PENDIDIKAN

RT / RW : 3 / 2

Kode Pos : 92966

Kelurahan : Bone Bone

Kecamatan : Kec. Bone-Bone

Kabupaten/Kota : Kab. Luwu Utara

Provinsi : Prop. Sulawesi Selatan

Negara :

6 Posisi Geografis : -2,5962 Lintang

120,5234 Bujur

2. Data Pelengkap

7 SK Pendirian Sekolah : 217/O/2000 8 Tanggal SK Pendirian : 2000-11-17 9 Status Kepemilikan : Pemerintah Pusat 10 SK Izin Operasional : 217/O/2000 11 Tgl SK Izin Operasional : 2000-11-17 12

Kebutuhan Khusus

Dilayani : Tidak ada

13 Nomor Rekening : 5003-01-003997-53-4

14 Nama Bank : BRI

15 Cabang KCP/Unit : Sidomukti

16 Rekening Atas Nama : SMA NEG 1 BONE-BONE

17 MBS : Ya

18 Luas Tanah Milik (m2) : 20000 19

Luas Tanah Bukan Milik

(m2) : 0

20 Nama Wajib Pajak :

BEND. RUTIN / GAJI GURU SMU NEG. 1 BONE-BONE

21 NPWP :

Profil SMAN 5 LUWU UTARA 1. Identitas Sekolah

1 Nama Sekolah : SMAN 5 LUWU UTARA

2 NPSN : 40306916

3 Jenjang Pendidikan : SMA 4 Status Sekolah : Negeri 5 Alamat Sekolah :

JL PENDIDIKAN KELURAHAN MAROBO KECAMATAN SABBANG

RT / RW : 0 / 0

Kode Pos : 92955

Kelurahan : Marobo

Kecamatan : Kec. Sabbang

Kabupaten/Kota : Kab. Luwu Utara

Provinsi : Prop. Sulawesi Selatan

Negara :

6 Posisi Geografis : -2,6222 Lintang

120,2252 Bujur

2. Data Pelengkap

7 SK Pendirian Sekolah : -

8 Tanggal SK Pendirian : 2016-04-27 9 Status Kepemilikan : Pemerintah Pusat 10 SK Izin Operasional : -

11 Tgl SK Izin Operasional : 2016-04-27 12

Kebutuhan Khusus

Dilayani : Tidak ada

13 Nomor Rekening :

14 Nama Bank : BNI

15 Cabang KCP/Unit : MASAMBA

16 Rekening Atas Nama : SMAN 1 SABBANG

17 MBS : Tidak

18 Luas Tanah Milik (m2) : 12500 19

Luas Tanah Bukan Milik

(m2) : 0

20 Nama Wajib Pajak :

21 NPWP :

Profil SMAN 6 LUWU UTARA 1. Identitas Sekolah

1 Nama Sekolah : SMAN 6 LUWU UTARA

2 NPSN : 40306918

3 Jenjang Pendidikan : SMA 4 Status Sekolah : Negeri 5 Alamat Sekolah :

JL.POROS BETON KM AMASSANGAN KEC.

MALANGKE BARAT KAB. LUWU UTARA

RT / RW : 0 / 0

Kode Pos : 92957

Kelurahan : Waetuo

Kecamatan : Kec. Malangke Barat

Kabupaten/Kota : Kab. Luwu Utara Provinsi : Prop. Sulawesi Selatan

Negara :

6 Posisi Geografis : -2,8104 Lintang

120,3553 Bujur

2. Data Pelengkap

7 SK Pendirian Sekolah : -

8 Tanggal SK Pendirian : 2015-09-29

9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah 10 SK Izin Operasional : -

11

Tgl SK Izin

Operasional : 2015-09-29

12

Kebutuhan Khusus

Dilayani : Tidak ada

13 Nomor Rekening :

14 Nama Bank : BPD

15 Cabang KCP/Unit : MASAMBA

16 Rekening Atas Nama : SMAN 1 MALANGKE BARAT

17 MBS : Tidak

18 Luas Tanah Milik (m2) : 20000 19

Luas Tanah Bukan

Milik (m2) : 0

20 Nama Wajib Pajak : SMA NEGERI 1 MALANGKE BARAT 21 NPWP

Dokumen terkait