• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN BADAN LAYANAN UMUM

Dalam dokumen Kajian Fiskal Regional Provinsi Kepulaua (Halaman 47-51)

BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN DI PROVINSI KEPULAUAN

3.5. PENGELOLAAN BADAN LAYANAN UMUM

Badan Layanan Umum (BLU) merupakan instansi pemerintah yang menyelenggarakan pelayanan publik dan memiliki karakter khusus dalam penyediaan barang dan jasa kepada masyarakat tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dalam pelaksanaan kegiatan berdasar prinsip efisiensi dan produktivitas. BLU bertujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, serta penerapan praktek bisnis yang sehat. Satuan kerja (Instansi Pemerintah) menjadi BLU ketika menerapkan pola pengelolaan keuangan BLU (PPK-BLU) yaitu pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan penerapan praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

3.5.1.

Profil dan Jenis Layanan Satuan Kerja Badan Layanan Umum

Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam atau kemudian disebut BP Batam merupakan BLU satu-satunya di Provinsi Kepulauan Riau. BP Batam resmi menjadi satuan kerja yang menerapkan PPK-BLU berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2011 tanggal 4 Februari 2011.

Tabel III-9 Profil Satuan Kerja BLU di Provinsi Kepulauan Riau 2015 (dalam miliaran Rupiah)

Jenis BLU / Nama BLU Nilai Aset* Pagu BLU Pagu RM Pagu PHLN Total Pagu

Pengelola Kawasan / BP Batam 26.960,39 909,05 214,68 123,568 1.123,73

*Nilai aset per semester I 2015

Sumber: Monev PA Perbendaharaan dan LK BP Batam

Dalam operasionalnya, BP Batam diberikan fleksibilitas lebih dibandingkan BLU lainnya, dimana seluruh PNBP dapat digunakan secara langsung. Berdasarkan DIPA 2015, BP Batam menjadi satuan kerja pada wilayah kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau dan wilayah pembayaran KPPN Batam. BP Batam merupakan BLU dengan jenis layanan pengelola kawasan, bersifat non-sruktural/non-eselon, bertindak sebagai regulator kawasan sekaligus sebagai operator.

BP Batam memiliki delapan jenis layanan penghasil PNBP yaitu:

a. Pelabuhan Laut; wilayah kerja sepanjang pantai Pulau Batam-Rempang-Galang

dengan sembilan pelabuhan laut terdiri dari pelabuhan umum, terminal internasional, terminal domestik dan beberapa pelabuhan khusus.

b. Bandara Internasional Hang Nadim; merupakan pelabuhan udara internasional yang mulai dioperasikan tahun 1983. Bandara memiliki landasan pacu 4.025 m, apron 130.500 m2 mampu menampung 18 pesawat berbadan lebar jenis Boeing 747, luas terminal 35.112 m2 dilengkapi empat buah jembatan boarding. Pergerakan jumlah penumpang mencapai 4,77 juta orang tahun 2014, dan frekuensi pergerakan pesawat udara mencapai 39.797 setahun.

c. Pengelolaan Air Baku dan Limbah; Pengelolaan air baku melayani 175.470 satuan

sambungan dengan fasilitas Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) berkapasitas 33 liter/detik. Transfer Depo Limbah Industri (TDLI) dibangun 1997, ditingkatkan menjadi Kawasan Pengelola Limbah Industri (KPLI) B3 pada 2007 sehingga dapat mengolah limbah industri. Untuk limbah yang belum dapat diolah, ditampung sementara sebelum dikirim ke instalasi pengolahan di Cileungsi.

d. Rumah Sakit Otoritas Batam; adalah Rumah Sakit (RS) kelas B plus non pendidikan.

RSOB merupakan RS rujukan untuk Kota Batam dan Provinsi Kepulauan Riau dengan 17 pelayanan spesialis serta dilengkapi dengan sarana untuk pengelolaan limbah/incinerator.

e. Pengelolaan Lahan; Berdasarkan Keppres No.41 Tahun 1973 ditindaklanjuti dengan

Kepmendagri No.43 Tahun 1977 dan Kepmen Agraria/Kepala BPN No.9-VIII Tahun 1993, maka hak pemanfaatan, penggunaan, dan perijinan lahan seluruh areal tanah yang terletak di Pulau Batam dan lima pulau di sekitarnya diberikan kepada Ketua Otorita Batam/Kepala BP Batam. Ijin penggunaan lahan diberikan untuk 30 tahun pertama, kemudian dapat diperpanjang selama 20 tahun, serta dapat diperbaharui selama 30 tahun. Sehingga total waktu untuk penggunaan tanah menjadi 80 tahun.

f. Balai Pengelolaan Agribisnis; Sesuai Keputusan Ketua Otorita Batam No.

03/KPTS/KA/I/2003 dan persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Balai Pengelolaan Agribisnis melaksanakan tugas pengelolaan dan pengusahaan industri pertanian terpadu. Dalam prakteknya, lingkup kegiatan yang dilaksanakan dan dapat dikerjasamakan (KSO) dengan investor meliputi pengembangan dan pelatihan di bidang Pertanian, Perikanan, dan Peternakan. Sarana dan prasarana yang dimiliki Balai Pengelolaan Agribisnis BP Batam untuk mendukung kegiatan tersebut meliputi lahan pertanian di Kawasan Industri Pertanian Terpadu Temiang (KIPTS) seluas 60-80 Ha, instalasi peternakan di

Sei-Temiang, pusat hatchery di Tanjung Riau, pusat pengembangan budidaya dengan

sistem jaring apung di Pulau Galang, dan pusat diklat di Tanjung Riau.

g. IT Center; Dikembangkan sebagai bagian dari proyek e-Government yang dimulai

Desember 2007. IT Center BP Batam memberikan pelayanan teknologi informasi seperti hosting dan menyediakan pelatihan bersertifikat tentang teknologi informasi.

h. Rumah Susun; dibangun untuk menunjang kebutuhan rumah bagi tenaga kerja di kawasan industri sehingga diharapkan dapat menekan biaya hidup. Lokasi rumah susun terdapat di Sekupang, Muka Kuning, Batu Ampar dan Kabil.

3.5.2.

Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu Dana Badan Layanan

Umum

Badan layanan umum memperoleh imbalan dari masyarakat dalam proporsi signifikan sehubungan dengan layanan yang diberikan, dan juga memperoleh dana APBN. BLU diberikan keleluasaan dalam mengelola sumber daya untuk meningkatkan pelayanan yang diberikan. Dengan PPK-BLU, fleksibilitas diberikan dalam rangka pelaksanaan anggaran, termasuk pengelolaan pendapatan dan belanja, pengelolaan kas, dan pengadaan barang/jasa.

Tabel III-10 Perkembangan Pengelolaan Aset dan Pagu Dana Satuan Kerja Badan Layanan Umum di Provinsi Kepulauan Riau (dalam miliaran Rupiah)

Satuan Kerja 2014 2015

Aset Pagu BLU Pagu RM Aset* Pagu BLU Pagu RM

BP Batam 26.912,88 950,22 261,09 26.960,39 909,05 214,68

*Nilai aset per semester I 2015

Sumber: Monev PA Perbendaharaan dan LK BP Batam

Pada tahun 2015 BP Batam mengalami perkembangan aset namun alokasi dana (PNBP dan APBN) menurun sebesar 7,23%. Penurunan alokasi tersebut sebagai konsekuensi adanya penurunan alokasi belanja modal BP Batam pada tahun 2015 yang salah satu penyebabnya adalah penyerapan belanja modal yang kurang baik di tahun 2014. Aset BP Batam tahun 2015 mencapai Rp.26.960,39 miliar meningkat 0,18% dibandingkan tahun sebelumnya. Alokasi dana pada tahun 2015 mencapai Rp.1.247,28 miliar sedangkan penyerapannya mencapai Rp.1.015,48 miliar atau 81,42%.

3.5.3.

Kemandirian Badan Layanan Umum

BLU ditujukan untuk menumbuhkan jiwa wiraswasta pada pemerintah (enterprising the government). Oleh karenanya entitas BLU didorong untuk mandiri yang dapat dilihat dari rasio jumlah alokasi rupiah murni (RM) atau dana yang berasal dari selain PNBP, pinjaman dan hibah terhadap alokasi BLU.

Tabel III-11 Kemandirian Satker BLU di Provinsi Kepulauan Riau (dalam miliaran Rupiah)

Satuan Kerja 2014 2015

Pagu BLU % Pagu RM % Pagu BLU % Pagu RM %

BP Batam 950,22 78,45 261,09 21,55 909,05 80,90 214,68 19,10 Sumber: Monev PA Perbendaharaan

Terlepas dari penurunan total pagu belanja maupun masing-masing pagu yang bersumber dari PNBP dan pagu yang bersumber dari RM, Jumlah alokasi sumber dana

pada tahun 2015 menunjukkan tren peningkatan kemandirian BP masih berlanjut sebagaimana terlihat dari porsi pagu BLU yang meningkat 2,45%.

3.5.4.

Profil dan Jenis Layanan Satker PNBP

Di Provinsi Kepulauan Riau terdapat 77 satuan kerja PNBP dengan total alokasi dana PNBP tahun 2015 mencapai Rp.158,32 miliar atau meningkat 18,04%. Dari 77 satuan kerja tersebut terdapat 30 satuan kerja PNBP dengan alokasi diatas Rp.1 miliar dengan total pagu PNBP sebesar Rp.139,26 miliar (87,96%dari total pagu PNBP).

Tabel III-12 Profil Satuan Kerja PNBP di Provinsi Kepulauan Riau 2015 (dalam miliaran Rupiah)

Satuan Kerja Layanan Pagu

PNBP

Pagu RM

Porsi PNBP

Politeknik Negeri Batam Pendidikan 18,24 126,18 12,63% Universitas Maritim Raja Ali Haji Pendidikan 15,32 132,26 10,38% KSO Pelabuhan Pulau Sambu Ekonomi 12,52 2,56 83,00% Kantor Pertanahan Kota Batam Lingkungan Hidup 11,96 3,60 76,86% Kantor Imigrasi Batam Ketertiban dan Keamanan 10,22 16,75 37,89%

Kantor Pelabuhan Batam Ekonomi 6,70 7,89 45,94%

Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam Ekonomi 6,47 4,10 61,22% KSO Pelabuhan Tanjung Balai Karimun Ekonomi 5,34 50,06 9,65% Unit Penyelenggara Pelabuhan Tarempa Ekonomi 4,17 268,20 1,53% Polresta Barelang Ketertiban dan Keamanan 3,69 69,82 5,03% Dit Lantas Polda Kepri Ketertiban dan Keamanan 3,59 7,01 33,84% Politeknik Kesehatan Tanjung Pinang Pendidikan 3,28 6,36 34,00% Rosarpras Polda Kepri Ketertiban dan Keamanan 3,15 28,90 9,83% Kantor Pertanahan Kota Tanjung Pinang Lingkungan Hidup 3,03 2,84 51,59% Kantor Imigrasi Tanjung Pinang Ketertiban dan Keamanan 2,94 4,85 37,75% Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Kesehatan 2,73 9,57 22,19% Kantor Kementerian Agama Kota Batam Agama 2,60 53,01 4,67% Unit Penyelenggara Pelabuhan Tanjung Uban Ekonomi 2,56 13,44 16,00% Balai Pengelolaan Das Kepulauan Riau Lingkungan Hidup 2,45 12,03 16,90% Kantor Imigrasi Tanjung Balai Karimun Ketertiban dan Keamanan 2,33 3,43 40,48% Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kijang Ekonomi 2,29 14,03 14,01% Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan HAM Kepri Ketertiban dan Keamanan 2,23 15,57 12,53% Polres Tanjung Pinang Ketertiban dan Keamanan 2,18 38,75 5,32% Polres Karimun Ketertiban dan Keamanan 1,95 32,57 5,66% Rumah Detensi Imigrasi Pusat Di Tanjung Pinang Ketertiban dan Keamanan 1,53 4,75 24,34% Polres Bintan Ketertiban dan Keamanan 1,26 24,81 4,84% Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Kepulauan

Riau

Ekonomi 1,18 9,07 11,50% Kantor Imigrasi Tanjung Uban Ketertiban dan Keamanan 1,16 3,11 27,18% Unit Penyelenggara Pelabuhan Tanjung Batu Kundur Ekonomi 1,15 4,07 21,98% Polres Natuna Ketertiban dan Keamanan 1,05 24,79 4,06% Sumber: Monev PA Perbendaharaan

Sebesar 92,04% alokasi pada satuan kerja PNBP di Provinsi Kepulauan Riau masih berasal dari RM. Satuan kerja dengan dana PNBP terbesar adalah Politeknik Negeri Batam yang mencapai Rp.18,24 miliar, sedangkan alokasi RM terbesar satuan kerja PNBP adalah Bandar Udara Dabo Singkep dengan pagu Rp.268,32 miliar.

3.5.5.

Potensi Satker PNBP Menjadi Satker BLU

Di Provinsi Kepulauan Riau terdapat 6 satuan kerja yang berpotensi menerapkan PPK-BLU dimana 3 satuan kerja bergerak di bidang layanan pendidikan dan 3 satuan kerja lainnya bergerak di bidang layanan ekonomi sub-bidang transportasi.

3 satuan kerja yang bergerak di bidang layanan ekonomi sub-bidang tersebut merupakan kantor-kantor pelabuhan dengan kriteria memiliki porsi pagu PNBP di atas 20%. Pengkategorian kantor pelabuhan sebagai satker yang berpotensi menjadi BLU juga sesuai dengan usulan Kementerian Perhubungan di tahun 2015.

Tabel III-13 Satuan Kerja PNBP yang Berpotensi menjadi BLU (dalam miliaran Rupiah) Satuan Kerja Pagu 2014 Pagu 2015 PNBP RM Porsi PNBP PNBP RM Porsi PNBP

Politeknik Negeri Batam 15,41 31,25 33,03% 18,24 126,18 12,63%

Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) 12,04 36,71 24,70% 15,32 132,26 10,38%

Politeknik Kesehatan Tanjungpinang 3,19 5,13 38,34% 3,28 6,36 34,00%

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pulau Sambu 1,45 1,79 44,75% 12,52 2,56 83,00%

Kantor Pelabuhan Batam 6,43 8,03 44,47% 6,70 7,89 45,94%

Unit Penyelenggara Pelabuhan Tanjung Batu Kundur 1,77 2,68 39,77% 1,15 4,07 21,98% Sumber: Monev PA Perbendaharaan

Porsi PNBP pada satuan kerja berpotensi yang memiliki layanan pendidikan menurun drastis di TA 2015 karena dampak pengalokasian belanja modal yang besar untuk peningkatan pelayanan pendidikan. Di sisi lain, ketiga kantor pelabuhan yang berpotensi untuk menjadi BLU memiliki porsi PNBP yang cukup tinggi, bahkan untuk KSOP Pulau Sambu, porsi tersebut mencapai 83%.

Dalam dokumen Kajian Fiskal Regional Provinsi Kepulaua (Halaman 47-51)

Dokumen terkait