TEMPAT PENYALURAN AKHIR TINJA DI KABUPATEN LABUHANBATU UTARA TAHUN 2014
3.4 Pengelolaan Persampahan
Pengelolaan sampah didefinisikan adalah semua kegiatan yang bersangkuta paut dengan pengendalian timbulnya sampah, pengumpulan, transfer dan transportasi, pengolahan dan pemrosesan akhir/pembuangan sampah, dengan mempertimbangkan faktor kesehatan lingkungan, ekonomi, teknologi, konservasi, estetika dan faktor-faktor lingkungan lainnya yang erat kaitannya dengan respon masyarakat.
Pemerintah menyadari bahwa permasalahan sampah telah menjadi permasalahan nasional. Perlu adanya sistem pengelolaan yang dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir. Selain itu bahwa dalam pengelolaan sampah diperlukan kepastian hukum, kejelasan tanggung jawab dan kewenangan pemerintah, pemerintah daerah, serta peran masyarakat dan dunia usaha sehingga perlu adanya Undang-Undang yang mengatur tentang pengelolaan
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014
Pembatasan timbulan sampah Pendauran ulang sampah, dan/atau pemanfaatan kembali sampah
Sedangkan kegiatan penanganan meliputi:
Pemilihan Pengumpulan Pengangkutan
Pengolahan
Pemrosesan akhir sampah
Menjelaskan detail kondisi riil pengelolaan persampahan Kabupaten Labuhanbatu Utara saat ini terkait kuantitas dan kualitas infrastruktur maupun aspek non infrastruktur lainnya, serta permasalahan prioritas yang dihadapi terkait pengelolaan persampahan.
3.4.1 Kelembagaan
Kegiatan pengelolaan dan pengendalian sampah di Kabupaten Labuhanbatu Utara baik sampah rumah tangga (sampah organik dan anorganik) maupun sampah sejenis rumah tangga (sampah organik dan anorganik dari kawasan komersial, fasilitas umum dan industri) sesuai dengan tupoksinya dilakukan oleh Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan.
Peraturan dan kebijakan pengelolaan persampahan di Kabupaten Labuhanbatu Utara dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara Nomor 29 tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara dan menyangkut besarnya retribusi. Pengelolaan persampahan secara teknisnya ditangani oleh Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Labuhanbatu Utara, dalam hal ini secara tupoksi dilaksanakan oleh seksi kebersihan. Seksi Kebersihan melaksanakan pengurangan sampah (3R) dan penanganan sampah (pemilahan, pengangkutan, pengomposan dll) dari sumber sampah sampai dengan pembuangan di TPA. Dinas ini juga menangani pengelolaan sampah rumah tangga, pasar, fasilitas umum. Sampah dikumpulkan ke tempat penampungan sampah sementara dari sumber-sumber timbulan sampah (bak sampah,TPS, tong sampah, container sampah) lalu diangkut oleh truk pengangkut sampah ke
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014 dikurangi melalui adanya pemulung barang bekas seperti logam, plastik, dan kertas yang dijual ke penampung (pengepul). Kantor Pasar dan Kebersihan membawahi 3 (tiga) seksi yaitu Seksi Kebersihan, Seksi Pengelolaan Pasar dan Seksi Pertamanan.
Pelayanan pengelolaan sampah secara rutin mencakup 5 kecamatan dari 8 kecamatan yakni Kecamatan Kualuh Hulu, Kualuh Selatan, Aek Natas, Na IX-X, dan Marbau dimana pelayanan pengelolaan sampah dilakukan mulai dari pengambilan sampah dari tempat penampungan sementara (TPS) sampai pengangkutan ke TPA ataupun pengelolaan sampah diambil dari pekan/pasar yang ada di beberapa kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Sedangkan dari sumber sampah ke TPS, pengelolaan dilakukan oleh masyarakat atau petugas kebersihan (penyapu jalan).
Tabel 3.14 Daftar pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan persampahan
FUNGSI
PEMANGKU KEPENTINGAN
Pemerintah Kabupaten Swasta Masyarakat PERENCANAAN
- Menyusun target pengelolaan sampah
skala kab/kota Bappeda / BLH / PU /
Dispaskeb
PMA / PMDN /
NJO
- - Menyusun rencana program
Persampahan dalam Bappeda / BLH / PU /
Dispaskeb - -
rangka percapaian target
- Menyusun rencana anggaran program
Bappeda / BLH / PU /
Dispaskeb - -
Persampahan dalam rangka percapaian target
PENGADAAN SARANA
- Menyediakan sarana pewadahan
sampah di sumber sampah BLH / PU / Dispaskeb
PMA / PMDN /
NJO
LKM / OMS - Menyediakan sarana pengumpulan
(pengumpulan BLH / PU / Dispaskeb -
-dari sumber sampah ke TPS) - Membangun sarana Tempat Penampungan Sementara (TPS) BLH / PU / Dispaskeb PMA / PMDN / NJO - - Membangun sarana pengangkutan
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014 sampah (composting, pembangkitan
listrik, dll) PENGELOLAAN
- Mengumpulkan sampah dari sumber
ke TPS BLH / PU / Dispaskeb
PMA / PMDN /
NJO
LKM / OMS
- Mengelola sampah di TPS BLH / PU / Dispaskeb -
-- Mengangkut sampah dari TPS ke TPA BLH / PU / Dispaskeb - -
- Mengelola TPA BLH / PU / Dispaskeb - -
- Melakukan pemilahan sampah BLH / PU / Dispaskeb - -
- Melakukan penarikan retribusi
sampah BLH / PU / Dispaskeb - -
PENGATURAN DAN PEMBINAAN - Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah (jam pengangkutan, personil, peralatan, dll)
BLH / PU / Dispaskeb - -
- Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan sampah BLH / PU / Dispaskeb PMA / PMDN / NJO - - Memberikan sanksi terhadap
pelanggaran pengelolaan sampah BLH / PU / Dispaskeb - -
MONITORING DAN EVALUASI - Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah skala kab/kota
Bappeda / BLH / PU /
Dispaskeb - -
- Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan persampahan
Bappeda / BLH / PU /
Dispaskeb -
-- Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan
persampahan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan
Bappeda / BLH / PU /
Dispaskeb - -
Sumber: Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kab. Labuhanbatu Utara, Tahun 2014.
Tabel 3.15 Daftar Peraturan Persampahan Kabupaten Labuhanbatu Utara
Peraturan Ketersediaan Pelaksanaan Keterangan ada (sebutkan) Tidak ada Efektif dilaksa nakan Belum efektif dilaksanakan Tidak efektif dilaksanakan PERSAMPAHAN
- Target capaian pelayanan pengelolaan persampahan di Kab/Kota ini
RTRW / RDTR / RTBL
- - - - pelaksanaan Belum ada
- Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan layanan pengelolaan sampah
RTRW / RDTR / RTBL
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014 - Kewajiban dan sanksi bagi
Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan persampahan
RTRW / RDTR / RTBL
- - - - pelaksanaanBelum ada
- Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk
mengurangi sampah,
menyediakan tempat sampah di hunian rumah, dan membuang ke TPS
RTRW / RDTR / RTBL
- - - - pelaksanaan Belum ada
- Kewajiban dan sanksi bagi kantor / unit usaha di kawasan komersial / fasilitas social / fasilitas umum untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah, dan membuang ke TPS
RTRW / RDTR / RTBL
- - - - pelaksanaan Belum ada
- Pembagian kerja
pengumpulan sampah dari sumber ke TPS, dari TPS ke TPA, pengelolaan di TPA, dan pengaturan waktu
pengangkutan sampah dari TPS ke TPA RTRW / RDTR / RTBL - - - - Belum ada pelaksanaan - Kerjasama pemerintah kab/kota dengan swasta atau pihak lain dalam pengelolaan sampah
RTRW / RDTR / RTBL
- - - - pelaksanaanBelum ada
- Retribusi sampah atau kebersihan RTRW / RDTR / RTBL - - Dinas Pasar & Kebersihan - Hanya beberapa kecamatan Sumber: Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kab. Labuhanbatu Utara, Tahun 2014.
3.4.2 Sistem dan Cakupan Pelayanan
Pola penanganan sampah di Kabupaten Labuhanbatu Utara pada saat ini sebagian besar dari masing-masing rumah tangga di kumpulkan lalu dibakar atau dibuang ke suatu tempat atau lubang dan sungai bagi rumah tangga yang posisinya berdekatan dengan sungai. Cara penanganan sampah seperti tersebut di atas dapat berakibat pada polusi Udara atau
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014 Rencana pengelolaan sampah di Kabupaten Labuhanbatu Utara, dilakukan melalui proses berikut :
Sistem Pewadahan, yaitu melalui penyediaan tong-tong sampah di setiap rumah maupun bangunan sarana kota, dengan ukuran 40 - 100 liter. Tong sampah di setiap rumah disediakan sendiri oleh masing-masing keluarga, sedangkan tong-tong sampah pada sarana kota di sediakan oleh pemerintah. Untuk mempermudah pengolahan, diperkenalkan 2 macam tong sampah untuk setiap rumah, yaitu tong untuk sampah organik seperti sayuran, kertas dan lain-lain serta tong untuk sampah non organik seperti plastik, styrofoam, dan lain-lain.
Sistem Pengumpulan, yaitu proses pengumpulan sampah dapat dilakukan baik secara individual maupun secara komunal melalui bak-bak penampungan yang disediakan di setiap unit lingkungan perumahan maupun pada unit kegiatan komersial dan pemerintahan/perkantoran. Sampah domestik tersebut kemudian diangkut memakai gerobak sampah ukuran 1 m3 ke lokasi Transfer Depo atau Tempat Penampungan Sementara (TPS) oleh pengelola swadaya masyarakat di masing-masing unit lingkungan. Sedangkan sampah dari kegiatan komersial dan pemerintahan/perkantoran serta yang berada di sepanjang jalan utama dikelola oleh instansi terkait.
Sistem Pemindahan dan Pengangkutan, yaitu kontainer sampah maupun sampah dari
tiap lokasi TPS atau Transfer Depo diangkut oleh kendaraan truk sampah maupun arm
roll truck/dump truck ke lokasi tempat pembuangan akhir (TPA), yang dikelola oleh
Pemerintah Daerah.
Sistem Pembuangan/Pengolahan, yaitu sistem pengolahan sampah yang dilakukan di TPA dengan cara sistem lahan urug (sanitary land fill) yang dilengkapi sarana sistem drainase permukaan maupun bawah permukaan, sistem pembuangan gas yang dihasilkan oleh proses dekomposisi sampah dan sumur (pipa) pemantau leachate (cairan yang ditimbulkan oleh sampah).
Selain untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat serta terciptanya
mekanisme pengelolaan sampah yang efektif dan efisien, rencana pengelolaan sampah juga mempertimbangkan segi estetika dan dampak negatif yang mungkin terjadi dari penanganan sampah.
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014 Khusus untuk kawasan perdagangan di daerah perencanaan, pengelolaan
persampahannya langsung ditangani oleh pihak yang terkait. Pengelolaan tersendiri untuk kawasan perencanaan ini dapat meringankan beban pengelolaan oleh petugas sebagai lembaga yang berwenang.
Pola pelayanan
Rencana pola pelayanan persampahan di kawasan perencanaan, yaitu pelayanan individual langsung dan pelayanan individual tak langsung. Pelayanan individual langsung sebagian besar dipakai untuk kawasan sepanjang jalan utama dan kawasan komersial. Sedangkan untuk pelayanan individual tak langsung, dapat dipakai untuk kawasan pemukiman.
Peran serta masyarakat dan swasta
Dalam pelaksanaan pelayanan sampah kota, perlu adanya peran serta masyarakat dan swasta dalam sistem pewadahan hingga pengangkutan.
Dalam pembangunan TPA di Kabupaten Labuhanbatu Utara, kriteria yang harus dipenuhi antara lain :
1. Kondisi geologi
a. Tidak berlokasi di zona holocene fault; serta b. Tidak boleh di zona bahaya geologi.
2. Kondisi hidrogeologi
a. Tidak boleh mempunyai muka air tanah < 3 m; b. Tidak boleh keluasan tanah lebih besar 10- 6cm/det;
c. Jarak terhadap sumber air minum harus lebih besar dari 100 meter di hilir aliran; serta
d. Dalam hal tidak ada zona yang memenuhi kriteria-kriteria tersebut diatas, maka harus diadakan masukkan teknologi.
3. Kemiringan zona harus kurang dari 20 %.
4. Jarak dari lapangan terbang harus lebih besar dari 3000 meter untuk penerbangan turbo jet dan harus lebih besar dari 1500 meter untuk jenis lain.
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014 Berdasarkan pada hasil analisis terhadap wilayah di Kabupaten Labuhanbatu Utara serta syarat yang harus dimiliki oleh lokasi TPA, maka Lokasi yang cocok untuk TPA di Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah di Kecamatan Kualuh Selatan Desa Damuli Kebun, dengan luas lahan yang dibutuhkan untuk menampung timbulan sampah sampah sampai tahun 2031 seluas 20 Ha.
Hasil studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) (N= 400 rumah tangga) terhadap pengelolaan sampah rumah tangga sebagai berikut :
Gambar 3.10 Grafik Pengelolaan Sampah
Grafik memperlihatkan pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan hasil studi EHRA hanya 9,5% saja yang dinilai cukup baik antara lain :
1. Dikumpulkan dan dibuang ke TPS sebesar 10,3 % 2. Dikumpulkan pendaur ulang 0,5 %
3. Di buang ke lubang dan ditutup tanah sebesar 0,3% 1.3 10.0 68.8 .0 6.3 7.5 5.0 1.3 .0 .0
Dikumpulkan oleh kolektor informal yang mendaur ulang
Dikumpulkan dan dibuang ke TPS Dibakar
Dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah
Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah
Dibuang ke sungai/kali/laut/danau Dibiarkan saja sampai membusuk Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk
Lain-lain Tidak tahu